Pikiran Tiara sedang bergelut dengan permintaan Shasa untuk menjauhi Kenzo, terlebih Arya pun juga menyuruh dia untuk menjauhinya.
Namun entah kenapa, hatinya tidak mau mendengarkan semua tuntutan itu. Untuk saat ini dia butuh ketenangan setelah apa yang Shasa lakukan.
Tiara terus memperhatikan tangan Kenzo. Entah sejak kapan genggam tangan itu terasa begitu lembut dan hangat, Tiara merasa nyaman. Dia menjadi sedikit serakah. Izinkan dia untuk mengharapkan kepedulian Kenzo untuk hari ini saja.
"Semuanya akan berakhir. Kenapa kau mengatakannya?"
Tiara bertanya dengan suara lemas, seolah melontarkan pertanyaan padahal perkataan Tiara hanya sebuah penyesalan. Kenapa harus mengatakan dia tunangannya, kalau semuanya akan berakhir.
Pamannya akan memutuskan hubungan mereka, dan untuk kedepannya, Shasa yang akan menjadi tunangannya.
Kenzo enggan menjawab,
Lelaki itu hanya diam tanpa kata, dari tadi terus menggenggam tangan Tiara, menuntun gadis itu menuju parkiran dimana mobilnya berada.
"Tunggu sebentar!"
Kenzo mengambil kunci mobil dari sakunya, lekas membuka pintu mobil, menyimpan tas sekolahnya, dan mengambil sebuah paper bag dari dalam sana.
"Nih, tidak ada waktu untuk mencari pakaian ganti, untuk sementara gunakan ini saja."
Kenzo memberikan pakaian cadangannya. Semenjak kejadian saat Tiara menumpahkan air ke switer nya, Kenzo selalu menyimpan kaos dan switer di mobil untuk berjaga-jaga. Ternyata hari ini bisa bermanfaat walau bukan untuk nya.
"Masuk, kau bisa mengganti nya di dalam mobil."
Kenzo langsung membukakan pintu mobil bagian belakang, akan menghabiskan banyak tenaga jika Tiara harus kembali ke toilet sekolah jika menggantinya di sana.
"Apa tidak apa-apa?"
Tiara sedikit ragu. Dia pasti canggung jika mengganti pakaiannya di dalam sana.
"Tidak akan ada orang yang melihat mu, aku akan menjauh ke arah sana."
Setelah memastikan Tiara masuk, Kenzo benar benar menjauh. Dia langsung melakukan panggilan dan berbicara pada seseorang yang di telponnya.
"Kembalilah, Tiara akan pulang bersama ku."
"Baik, Tuan muda."
Kenzo bicara pada sopir yang sudah menunggu Tiara di depan gerbang sekolah.
Dia langsung berubah pikiran setelah melihat keadaan Tiara yang memperihatinkan. Yang awalnya enggan untuk pulang bersama, Kenzo malah merasa punya tanggung jawab untuk melindunginya. Dan membawanya pulang menemui mommy nya.
Setelah cukup lama, Kenzo langsung melihat ke arah mobil, bersama dengan keluarnya Tiara dari mobilnya. Sepertinya Tiara sudah selesai mengganti pakaiannya.
"Sekecil itukah tubuhnya sampai switer ku seperti mau melahap habis tubuhnya."
Tanpa sadar Kenzo tertawa kecil, penampilan Tiara malah terlihat seperti seekor kelinci kecil yang berkulit domba, terlihat lebih lucu dari dugaannya.
Kenzo kembali menghampiri mobil, dia harus bergegas pulang sebelum sang Mommy kembali meneleponnya.
"Ayo masuk! sebelum ke rumah kita harus mampir ke apotek dulu. Bekas merah di wajah mu harus segera di obati."
Kenzo membukakan pintu depan untuk Tiara. Kali ini dia benar benar melakukan perannya sebagai tunangan Tiara, bersikap sedikit lebih baik walau dengan nada bicara yang dingin karena itu ciri khas nya.
"Aku tidak apa-apa."
Tiara tidak ingin merepotkan Kenzo, lelaki itu sudah terlalu banyak membantunya.
"Kau merasa tidak apa-apa, tapi aku yang melihatnya bisa kena bencana.
Kalau mommy melihat bekas itu, dia pasti akan langsung memarahi ku karena aku tidak bisa menjaga mu."
Kenzo menimpali dengan ketus, dia sudah kesusahan membantu Tiara, tidak mungkin juga dia harus menerima amukan Mommy nya.
Tiara langsung tertunduk dan bergegas masuk mobil, perkataan Kenzo memang benar adanya.
...*...
Di kediaman keluarga Wijaya.
Ze sudah bersiap-siap menyambut kedatangan calon mantunya.
Begitu bersemangat, sampai mondar-mandir di depan rumah karena sudah tidak sabar.
"Sepertinya itu Tiara."
Ze langsung tersenyum senang saat mobil yang tadi menjemput Tiara sudah tiba di rumah.
"Loh, Tiara nya mana?"
Ze heran, saat sopir turun bukannya membukakan pintu belakang dia langsung menghampiri nya.
"Maaf, Bu. Tadi Den Kenzo menyuruh saya pulang lagi. Katanya Nona Tiara akan pulang bersama nya."
Sang sopir menjelaskan, Ze pun langsung tersenyum senang. Rupanya sudah ada sedikit kemajuan. Kenzo si gunung es kini perlahan mulai mencari.
Walau masih belajar, Kenzo sudah bisa lebih lembut dan tahu apa itu sebuah perhatian.
"Baiklah, jika nanti mereka sudah pulang bilang saja kalau Ibu sedang keluar dulu sebentar."
Ze memberi tahu para pelayan nya. Dia akan membuat rencana, ingin melihat sikap Kenzo seperti saat memperlakukan Tiara saat dia pura-pura tidak ada di rumah.
Tidak membutuhkan waktu lama Tiara dan Kenzo sudah sampai di rumah. Dengan cepat Kenzo turun terlebih dulu dan membukakan pintu untuk Tiara.
"Ayo."
Kenzo mengajak Tiara turun.
Dengan rasa canggung Tiara pun turun mengikuti langkah Kenzo di belakangnya.
"Bi, mommy mana?"
Kenzo langsung bertanya pada pelayan di sana, katanya merindukan Tiara tapi kenapa batang hidungnya saja tidak terlihat di sana.
"Katanya Ibu keluar sebentar Den, ada urusan."
Sang pelayan menjawab, menyambut kedatangan Tiara juga tuan mudanya.
"Asst, katanya mau ketemu, kenapa malah keluar."
Kenzo berdecak dalam hati, langsung melihat Tiara, harus bagaimana dia memperlakukan Tiara saat di rumahnya.
"Emmh, kau bisa duduk dulu, mommy nya sedang keluar."
Kenzo sampai menggaruk tengkuknya, apakah seperti itu sudah cukup.
Dia ingin sekali segera kembali ke kamar untuk mengganti pakaiannya yang sudah sangat lengket, tapi tidak mungkin kan meninggalkan Tiara sendirian.
"Bi, tolong ambilkan minum untuk kita."
Kenzo ikut duduk, walau sudah lelah ingin segera berganti pakaian dia memilih duduk di sofa menemani Tiara di sana.
Di arah lain, Ze dari tadi sudah melihat kedatangan mereka, cengengesan sendiri melihat kelakuan putranya yang sangat kaku memperlakukan Tiara, dia menjadi kasihan jika harus bersembunyi terlalu lama. Dia pun memilih segera menghampiri calon menantunya itu.
"Hai sayang. Apa sudah lama menunggu?"
Ze terlihat masuk dari pintu depan, langsung menghampiri Tiara dan duduk di samping wanita itu.
"Sore, Tante. Tidak kok, kita baru juga sampai."
Tiara menjawab sapaan Ze, langsung berbungkuk menyalaminya.
"Loh, tunggu. Kamu kenapa, sayang?"
Setelah di perhatikan ada yang aneh dengan penampilan Tiara. Gadis itu terlihat begitu lemas, rambutnya sedikit berantakan pakaiannya pun terlihat kebesaran. Ze langsung tahu kalau itu pakaian putranya.
"Kenzo, apa yang kau lakukan pada Tiara?"
Ze langsung menatap Kenzo, dialah tersangka utama yang dia curigai. Bahkan kepalanya sudah berpikir jauh ke arah sana
"Aku tidak melakukan apa-apa, mom. Tanya saja pada orang nya. Aku juga tidak tahu dia kenapa."
Kenzo langsung menyangkal, dia sudah mengira kalau Ze pasti menyalahkan nya.
Padahal dia juga penasaran kenapa Tiara bisa sampai seperti itu, tadi dia ingin bertanya, tapi takut melukai perasaan nya.
"Kamu kenapa, sayang?"
Ze kembali menghadap Tiara, mengelus kepalanya dengan lembut sambil perlahan merapihkan rambutnya.
"Astaga, bahkan di pipinya ada bekas tamparan."
Ze terkejut, karena jarak mereka sangat dekat dia bisa melihat dengan jelas bekas merah di pipi nya.
Tiara tertunduk, dia sadar Ze penasaran akan kondisinya, tapi dia tidak bisa mengatakan kenapa dia sebenarnya. Bahkan dia sendiri tidak ingin mengingat ingat kejadian tadi. Itu terlalu menyakitkan sampai dia tidak mau mengingatnya.
"Tiara, lihat Tante, sayang."
Ze mengangkat dagu Tiara, apa yang sebenarnya terjadi. Gadis itu sampai terlihat sedih saat dia bertanya akan kondisinya. Apa terjadi sesuatu yang begitu menyakitkan sampai dia tidak mau bercerita.
"Ini pasti sangat sakit."
Ze hanya bisa mengeluh dalam hati, tidak tega melihat keadaan Tiara, tangannya dengan lembut langsung membelai wajah wanita itu. "Tidak apa-apa, kamu sekarang akan baik-baik saja, sayang."
Ze langsung mengelus kedua pundak Tiara. Dia tidak akan memaksa jika wanita ini tidak mau menceritakannya. Dia hanya bisa berusaha menenangkan gadis itu.
"Apa benar aku akan baik baik saja?"
Tiara sampai mengulang kembali perkataan Ze. Apa mungkin jika nanti dia mengakhiri hubungan dengan Kenzo, Ze akan tetap menyayangi nya seperti ini? apakah dia akan tetap mendapatkan kasih sayang dari nya?
"Tan, apa aku boleh memeluk Tante."
Bibir Tiara sampai bergetar, jika bisa dia ingin merasakan kehangatan ini untuk kali ini saja, sebelum dia benar benar kehilangan semuanya.
Ze sontak langsung memeluk Tiara, mendekapnya dengan erat serasa merasakan apa yang di rasakan Tiara sekarang.
"Sungguh malang kamu, Nak. Apa yang sebenarnya terjadi sampai kau menyimpan rasa sakit yang sebesar ini."
Tangan Ze terus mengelus punggung dan kepala Tiara, dia sampai bisa merasakan tetesan air mata Tiara yang mulai berjatuhan mengenai pundaknya.
"Untuk kali ini saja, ku mohon untuk kali ini saja aku ingin mendapatkan kasih sayangnya."
Hati Tiara sampai menjerit, matanya terpejam saat air matanya mengalir begitu saja tanpa ia inginkan. Pelukan Ze benar benar menghantarkan kehangatan sampai rasanya ia tidak ingin melepaskannya. Sungguh dia membutuhkan kasih sayang, dia haus akan kasih sayang seorang ibu yang tidak pernah dia dapatkan.
"Tidak apa-apa, Nak. Menangis lah jika itu bisa mengurangi kesedihan mu."
Ze tidak hentinya mengelus punggung Tiara, mengelus kepala gadis itu dan membiarkan dia nyaman di pelukannya.
Kenzo beranjak berdiri, dia akan merasa bersalah jika dia terus di sana. Dia baru mengenal Tiara, dia pun tidak tahu seperti apa sebenarnya kehidupan tunangannya itu.
Dia bergegas pergi ke kamar, agar mereka berdua bisa lebih dekat tanpa terganggu dengan keberadaan nya.
Tiara perlahan melepaskan pelukannya, dia tahu batasan, dia tidak ingin Ze malah terbebani dengan keadaannya sekarang.
"Terima kasih, Tante. Maaf."
Tiara menunduk menyeka semua air matanya. Saat tersadar dia benar benar malu dengan apa yang dia lakukan. Sungguh dia begitu serakah karena menginginkan kasih sayang dari orang yang bukan bagian dari keluarganya.
"Jangan bersedih lagi, apapun yang terjadi Tante akan ada untuk mu. Kamu tunangan Kenzo, kamu juga harus menganggap Tante sebagai ibu mu sendiri."
Ze tersenyum lebar, berusaha menghibur Tiara agar perasaan gadis itu lebih tenang dari sebelumnya.
"Jika Kenzo bukan tunangan ku, apa Tante masih akan menyayangi ku seperti sekarang."
Tiara bicara dengan begitu lemas, itulah yang ada di pikirannya sekarang. Jika semuanya sudah berakhir, masih adakah orang yang akan menyayangi nya.
"Kamu jangan bicara yang tidak tidak. Selamanya kamu adalah tunangan Kenzo, kamu adalah mantu kesayangan Tante.
Apapun yang terjadi, Tante akan selalu menyayangimu, Tiara."
Ze bicara dengan penuh penegasan, entah apa maksud Tiara bertanya seperti itu, tapi yang jelas dia akan selalu menyayangi nya.
"Sini, mau istirahat di pangkuan Tante?"
Ze menawarkan diri, melihat Tiara yang begitu lemas dia ingin terus berada di sampingnya dan menghiburnya.
"Apa tidak apa-apa?"
Tiara canggung, jika seperti itu apa dia tidak terlalu berlebihan.
"Iya, istirahat lah. Kamu pasti melewati hari yang begitu lelah."
Ze menarik Tiara untuk tiduran di pangkuannya. Langsung mengelus kepala Tiara, sampai tidak sadar gadis itu terlelap di pangkuannya.
Kenzo kembali ke bawah, dia merasa waktu sudah hampir malam, dia kembali turun ingin melihat keadaan Tiara.
"Loh, dia sampai tertidur?"
Kenzo mendekat, menghampiri sang Mommy yang masih setia menemani Tiara.
"Ken, kau harus jujur, apa yang sebenarnya terjadi di sekolah. Apa kau tidak lihat keadaan Tiara? bahkan dia mendapatkan bekas tamparan."
Ze langsung mengintrogasi Kenzo. Putranya seharusnya tahu apa yang terjadi, karena mereka berada di satu sekolah yang sama bahkan mereka satu kelas.
"Aku benar benar tidak tahu, mom. Tadi aku menemukan dia sudah dengan keadaan seperti itu."
Kenzo langsung menjawab, karena itu kenyataan nya.
"Tiara tunangan mu, Ken. Seharusnya kau bisa menjaganya."
Ze bicara dengan nada kesal. Hanya di suruh menjaga seorang gadis saja tidak bisa. Apalagi kalau nanti mengurus perusahaan.
"Maaf, mom. Tapi dari tadi pagi dia menghindari ku. Aku tidak bisa terus memperhatikan nya."
Kenzo kembali menjawab. Dia tidak mengira sang Mommy akan semarah itu padanya.
"Menghindar?" Ze mengulang kata itu, seolah ada kejanggalan di balik perkataan putranya.
"Iya, dia terus menghindar. Seolah ada sesuatu yang terjadi."
Kenzo menjelaskan. Dia tidak mau Ze terus marah dan menyalahkan.
Saat mereka bicara, Kenan terlihat memasuki rumah dia baru pulang dari kantor tempat kerjanya.
"Loh. Tiara di sini?"
Kenan kaget melihat Tiara ada di rumahnya, bahkan Tiara sampai tidur di pangkuan istrinya.
"Jangan keras-keras bicaranya, Mas. Nanti Tiara bangun. Lagi pula wajar kan kalau Tiara main ke sini. Kenapa kamu sampai terkejut seperti itu?"
Ze menimpali, dia sampai kembali mengelus Tiara agar gadis itu tidak terbangun mendengar percakapan mereka.
"Bukan begitu, hanya saja tadi Pak Arya menemui ku. Katanya pertunangan Tiara dan Kenzo ingin di batalkan. Tiara merasa tidak nyaman menjadi bagian dari keluarga kita, bahkan dia sampai mau pulang kampung. Pak Arya ingin melanjutkan pertunangan ini dengan putrinya karena kasihan pada Tiara.
Ku kira Tiara benar benar tertekan tapi dia malah terlihat nyaman di sini."
Kenan, menceritakan pembicaraan nya dengan Arya saat di kantor. Dia tadi sampai bingung memikirkan masalah perjodohan ini.
"Apa di batalkan?"
Ze terkejut bukan main. Bahkan Kenzo pun ikut terkejut mendengarnya.
Berita baru dari Kenan membuat Kenzo bisa menafsirkan kalau hal itu ada hubungannya dengan apa yang terjadi pada Tiara sekarang.
"Ken, tolong pindahkan Tiara ke kamar tamu. Mommy harus bicara dulu dengan Daddy."
Ze langsung memerintah Kenzo, ada hal janggal yang harus mereka bicarakan.
"Tapi mom..."
Kenzo menolak, bagaimana jika nanti Tiara tiba-tiba bangun saat dia menggendong nya, dia tidak mau sampai Tiara berpikir yang aneh aneh tentang dirinya.
"Kenzo! Atau kau mau mommy menyuruh Pak Tono untuk memindahkan Tiara."
Ze sampai melebarkan mata dan menggertak Kenzo agar dia menurutinya.
"Ya, Iya. Baiklah. Aku akan memindahkan nya."
Kenzo langsung menghampiri Tiara, mau tidak mau dia harus menggendong gadis itu dari pada membiarkan sopir pribadi mereka menyentuh tunangannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 138 Episodes
Comments
Har Tini
paman ga ada hati ny
2022-08-26
0
Suzieqaisara Nazarudin
Akhirnya mommy dan daddy nya kenzo tau apa yg berlaku pada Tiara..Aneh juga kan kalau Tiara tidak nyaman dengan kluarga kenzo dan ingin memtuskan pertunangan mereka,ngapain juga Tiara malah terlihan nyaman sampai tertidur dipangkuan mommy kenzo...paman Arya juga udah mulai tamak nih kayaknya..🤦🤦🙄
2022-08-23
1
Putri Sagita
tega sekali paman nya hiks nangis beneran aku baca nya hiksssss
2022-08-13
0