Rahasiakan!

Hening....

Sesaat tidak ada yang bicara. Ini semua di luar ekspektasi Ze, dia kira Kenzo akan sedikit berubah ataupun menyapa Tiara, tapi nihil tidak ada sedikitpun perubahan padahal jelas mereka sudah saling mengenal di sekolahnya.

"Kau tidak ingin berkenalan dengan calon tunangan mu, Ken?" Ze mengawali bicara, jika dia tidak memulainya mungkin mereka akan terus diam tanpa kata.

"Tan-" Tiara ingin bicara. Tapi Ze dengan cepat menggenggam tangannya. Dia yakin Ze sudah menyadari kalau mereka sudah saling kenal tapi malah menyembunyikan hal itu dan tetap menyuruh Kenzo untuk berkenalan lagi dengannya.

"Dunia tidak sekecil daun kelor kan? Kenapa wanita yang di jodohkan dengan ku harus si cupu ini." Kenzo hanya bisa mengumpat dalam hati, meratapi nasib yang tidak pernah ia bayangkan sama sekali, kalau bukan permintaan sang Mommy dia tidak mau memperkenalkan diri. Toh wanita ini sudah mengenal dirinya walau dia begitu enggan mengakui.

"Kenapa masih diam?" Ze kembali bersuara, mendesak Kenzo agar putranya itu bisa sedikit lebih sopan pada tunangannya.

"Sial...." Hati mengumpat, namun akhirnya Kenzo mengulurkan tangannya, menatap Tiara memainkan peran nya sampai akhir seolah tidak pernah mengenal Tiara sebelumnya. "Kenzo." ucapnya memperkenalkan diri.

Mau bagaimana lagi, Tiara ikut bersandiwara menerima uluran tangan Kenzo, "Tiara," ucapnya berkenalan dengan lelaki itu. Toh walau mereka sudah saling mengenal tapi tidak pernah berkenalan secara formal.

"Kenzo jadi karena ini kau pura pura tidak mengenal Tiara, kamu ingin menggenggam tangannya karena sudah tahu dia tunangan mu."

Tepat sasaran. Mereka berdua di kerjain Ze habis-habisan. Ze tiba-tiba bersuara dan itu sukses membuat keduanya salah tingkah refleks melepaskan uluran tangan masing masing.

"Tante Ze, aku tidak menyangka ternyata Tante pura-pura tidak tahu untuk mengerjai kita." Wajah Tiara merah padam karena malu, tahu gini dia tidak akan ikut bersandiwara. Belum juga seratus persen mengakui kalau lelaki menyebalkan itu adalah lelaki yang di jodohkan dengan nya. Ze terus saja mengulang kata kalau ia tunangan putranya.

"Aisst, menyebalkan. Kenapa Mommy bisa tahu kalau kita sudah saling kenal." Kenzo kembali menggerutu, langsung menatap Ze dengan penuh pertanyaan seolah berkata kenapa mommy bisa mengetahui nya.

"Tidak apa-apa, Ken. Kau bisa kembali menggenggamnya, kali ini Mommy tidak akan menggangu kalian." Ze tidak mempedulikan tatapan Kenzo, dia malah terus meledak putranya. Dia sampai tidak kuat menahan tawa melihat reaksi putranya yang terlihat tidak bisa.

"Mommy sengaja pura pura tidak mengetahui ini untuk mengejekku." Kenzo kini bersuara dengan begitu kesal, bisa bisanya dia hampir mati gaya karena kelakuan mommy nya.

"Dan kamu sendiri pura pura tidak mengenal Tiara, dan menganggap mommy tidak tahu apa-apa." Bagai skak mati, Ze membalikkan perkataan Kenzo, sampai berandal sekolah itu tidak bisa berkata-kata.

"Iya baiklah, kita impas." Kenzo mengalah, kembali memasang wajah datar seolah tidak terjadi apa-apa. Mau berdebat seperti apapun dia tidak akan pernah menang melawan mommy nya.

"Ken, kau tidak mau memperkenankan teman wanita mu ini pada mommy padahal kalian sudah cukup dekat sampai kau memberikan switer kesayangan mu." Ze tersenyum lebar sambil membelai rambut Tiara. Seolah bertanya sedekat apa hubungannya dengan wanita ini sebelum mereka di pertemukan dengan perjodohan.

Dari kemarin Ze sudah penasaran pada sosok wanita yang menolong putranya. Kenzo biasanya tidak pernah mengizinkan barang pribadinya di sentuh orang lain dan tiba tiba malah mempercayai wanita itu untuk mengambilkan barangnya. Dia tidak menyangka ternyata sekarang wanita itu ada di hadapannya dan akan di jodohkan dengan putranya.

"Mom, kok tahu kalau itu dia?" Kenzo kaget, bisa-bisanya mommy nya juga tahu kalau Tiara yang membawa switer nya.

"Ya iyalah. Orang mommy sendiri yang mengantarkan switer itu." Ze langsung menjawab dengan senyuman.

Kenzo sampai mengusap wajahnya karena kesal merasa kecolongan. "Aisst, sial." Tau gini kemarin dia akan bilang kalau switer kotor nya ia buang, bukan malah bilang sudah ia berikan pada orang yang menolongnya.

Padahal kemarin dia hanya ingin mengerjai Tiara untuk mencuci switer nya, tidak ada maksud lain. Tapi bukannya mengerjai malah dia yang frustasi, tidak menyangka ternyata switer nya ada di tangan tunangan nya sendiri.

"Hai cupu. Kenapa gak bilang kalau kemarin mommy yang mengantarkan switer itu hah!" Kenzo kini beralih menghadap Tiara, seperti biasa menatapnya dengan begitu dingin dan penuh intimidasi. Kesal pada sang mommy, Tiara pun kena imbasnya. Bisa bisanya gadis itu sekongkol dengan mommy nya.

"K-kau kan tidak bertanya." Tiara sampai ketakutan, memasang wajah polos tidak sadar langsung merangkul tangan Ze seolah meminta perlindungan.

"Kenzo jangan terlalu kasar, dia tunangan mu." Ze berusaha melerai, dia langsung merangkul pundak Tiara dan membela nya.

"Aisst, menyebalkan." Kenzo makin geram. Kenapa sekarang pemandangannya terlihat aneh. Bisa-bisanya dua wanita itu menjadi lebih dekat setelah mengerjainya.

"Mom, maaf. Aku ingin bicara berdua dengan nya." Kenzo tiba-tiba berdiri. Tanpa tahu malu langsung meraih tangan Tiara agar wanita itu mengikutinya. Jika terus di sana sang Mommy pasti akan terus membela Tiara dan dia tidak bisa berbuat apa-apa pada wanita itu.

"Tan....!" Tiara minta pertolongan, dia sudah memiliki firasat buruk jika hanya berdua dengan laki-laki ini.

"Iya, bicara saja sana. Mommy tidak akan menggangu." Ze malah tersenyum lebar, bukannya membantu Tiara, dia malah menggerakkan tangan menyuruh mereka pergi. Tidak perlu bersusah payah, rupanya putranya sendiri yang berinisiatif ingin bicara berdua dengan tunangannya.

"Tadi pura-pura tidak kenal, sekarang main tarik ingin bicara berdua. Dasar anak nakal."

Ze tidak hentinya tersenyum. Berharap besar kalau wanita yang kini ada di samping Kenzo bisa membuat hari-hari putranya lebih berwarna.

Kenzo dan Tiara kini sudah sampai di sebuah ruangan yang tidak jauh dari tempat tadi. Ruangannya memang terbuka, tapi Kenzo bisa lebih leluasa karena hanya ada mereka berdua di sana.

"Duduk!" Kenzo melepaskan tangan Tiara, menyuruh wanita itu untuk duduk dan dia pun mulai duduk di tempatnya.

"Di sini?" Tiara malah bertanya. Menunjuk kursi kosong di depan Kenzo yang hanya terhalang sebuah meja kecil saja.

"Di lantai." Kenzo menjawab ketus sambil melebarkan mata. Bisa bisanya gadis itu malah bertanya padahal jelas hanya ada kursi itu di sana.

"Dasar tidak ada lembut-lembut nya." Tiara duduk, sedikit menggeser kursi itu untuk berjaga-jaga. Takut kalau Kenzo akan macam macam padanya.

"Kenapa kau menerima perjodohan ini?" Kenzo langsung to the poin. Inilah kata pertama yang membuatnya tidak habis pikir kenapa perjodohan ini bisa terjadi.

"Kau sendiri! Kenapa menerima perjodohan ini?" Tiara malah balik bertanya karena dia yang lebih penasaran kenapa seorang Kenzo mau di jodohkan.

"Heh cupu, pertanyaan tuh di jawab, bukan malah berbalik bertanya," Kenzo mulai kesal, menatap Tiara dengan begitu tajam. Mimpi apa dia sampai harus terus berurusan dengan Tiara.

"Iya aku jawab, tapi jangan menatap ku seperti itu, bikin orang takut saja." Tiara menimpali dengan begitu ketus, tatapan Kenzo seolah-olah ingin membunuhnya.

"Aku hanya ingin membalas kebaikan paman." Kali ini Tiara berkata jujur. Bicara dengan begitu lemas seolah ada penyesalan di balik tindakannya.

"Aku tahu kau gadis kampung yang baru tinggal di kota, tapi kau bukan wanita bodoh yang tidak mendengar tentang rumor itu kan?" Kenzo berusaha mengetes Tiara. Seharusnya siapapun itu pasti langsung menolak untuk di jodohkan jika tahu pasangan nya banyak kekurangan.

"Kau tahu tentang ku, berarti kau juga tahu bukan aku yang seharusnya di jodohkan dengan mu, kan?" Kini Tiara mulai bicara serius, ada sedikit celah untuk dia mundur dari perjodohan ini dan membiarkan Shasa untuk melanjutkannya.

"Apa kau punya kebiasaan menjawab pertanyaan dengan bertanya. Jawab dulu pertanyaan ku, baru kau bisa bertanya." Kenzo kembali menegaskan. Dia tidak ingin berbelit-belit dia hanya ingin mendengar jawaban Tiara.

"Iya, aku tahu tentang rumor itu." Tiara menjawab. Kenapa pula Kenzo harus membahas tentang rumor itu. Padahal jelas itu hanya sebuah rumor salah.

"Jadi kau masih ingin membalas kebaikan paman mu meski kau tahu kalau yang di jodohkan dengan mu lelaki yang memiliki banyak kekurangan?" Kenzo kembali bertanya, dia penasaran jawaban Tiara seperti apa. Masa iya ada wanita yang masih menyamping kan perasaannya demi orang lain.

"Kenapa harus membahas ini. Kan sekarang sudah jelas kalau rumor itu salah." Tiara tidak bisa menjawab. Suasananya mendadak menjadi serius membuat Tiara semakin canggung, Di awal dia sudah salah tafsiran. Mengira putra Pak Kenan memiliki sifat baik seperti Pak Kenan ternyata malah di luar dugaan.

"Rumor itu salah?" Kenzo mengulang perkataan Tiara, seolah meminta penjelasan tentang perkataanya.

"Iya. Kenyataannya kau bukan memiliki kekurangan fisik, melainkan kekurangan attitude baik, kan?" Bibir Tiara refleks bicara, hanya itu yang ada di kepalanya.

"Kau!" Kenzo jengah, jawaban Tiara sama sekali tidak memuaskan dan malah meledeknya.

"Kenapa, memang begitu kenyataannya.

Kau kekurangan attitude baik sampai mendapat gelar brandal sekolah." Tiara tidak bisa menahan kata-katanya. Perkataan itu keluar sendiri dari mulutnya. Tidak menyangka kalau itu membuat Kenzo marah.

"Rahasiakan identitas ku!" Kenzo bicara dengan penuh penegasan. Inilah keinginan nya sejak awal. Walau dengan siapapun dia di jodohkan. Dia ingin identitas tetap di sembunyikan.

"W-walau pada putri paman sekalipun?" Tiara sampai kaget mendengar permintaan Kenzo, ragu-ragu untuk bertanya berharap ada pengecualian jika itu Shasa.

"Apa kau tidak mendengar ucapan ku. Kau kira ini lelucon." Kenzo kembali menegaskan. Menatap Tiara dengan begitu tajam seolah mengatakan kalau itu sesuatu yang tidak bisa Tiara sepelekan.

"Tapi, jika putri paman mengetahui ini dia pasti mau di jodohkan dengan mu. Dia lebih baik dari pada aku." Tiara berusaha menjelaskan, dia tahu Kenzo sangat membencinya. Maka akan lebih baik jika Shasa mengetahui tentang dia. Dia yakin mereka akan menjadi pasangan yang cocok dengan adanya perjodohan ini.

"Rahasiakan! atau aku akan meminta mommy untuk menikahkan kita sekarang juga." Kenzo semakin jengah, dia berusaha menggertak Tiara. Kenapa wanita itu begitu keras kepala dan terus saja banyak alasan menyepelekan permintaannya.

"Apa kau gila?" Tiara kaget sampai refleks menggebrak meja. Belum juga kelar dengan perjodohan ini Kenzo malah dengan begitu santai membahas pernikahan.

"Kau hanya perlu merahasiakan identitas ku, apa susahnya." Iya, hanya itu keinginan Kenzo. Dia merasa itu bukan perkara yang susah.

"Tapi putri paman adalah Shasa." Ingin sekali Tiara mengatakan itu pada Kenzo, tapi bibirnya langsung terkunci mengingat keinginan Shasa untuk menyembunyikan hubungan mereka dari teman sekolah terutama pada Kenzo dan Jonathan.

"Kalau aku memberi tahunya, dia pasti akan memberi tahu murid lain. Akh sungguh menyebalkan. Kenapa malah menjadi berbelit begini." Pikiran Tiara terus bergelut dengan urusannya sendiri, lupa kalau Kenzo sudah menunggu kepastiannya, sampai menatapnya dengan begitu geram.

"Akh, sepertinya kau lebih memilih segera menikah dari pada merahasiakan identitas ku." Kenzo beranjak berdiri. Bergegas melangkah menuju ruangan dimana tadi mommy nya berada.

"Hei, switer kau mau apa?" Tiara keteteran. Langsung berdiri mengejar Kenzo untuk menghentikan langkahnya. Tidak mungkin kan Kenzo akan benar benar menemui mommy nya. "Hei switer! berhenti! Iya, aku akan merahasiakan nya."

Tiara menarik jas Kenzo sekeras mungkin,

mengiyakan keinginan Kenzo dengan nafas ngos-ngosan. Tiara tidak menyangka lelaki itu akan melakukan hal gila agar dia mengikuti kemauannya.

"Coba kau bilang dari tadi. Aku tidak harus repot-repot begini. Lagi pula siapa yang mau menikah, bikin muak saja." Kenzo menghentikan langkahnya, tersenyum puas. Dia hampir gila karena harus menggertak Tiara dengan cara yang dia sendiri sangat jijik melakukannya.

Terpopuler

Comments

FuryaRa Mawa

FuryaRa Mawa

jgn bilang jijik Kenzo kualat jd bucin kmu nnti

2022-11-09

0

Anonymous

Anonymous

ah jadi kasian sama tiara

2022-08-10

0

azril arviansyah

azril arviansyah

sekarang kamu boleh bilang jijik kenzo tapi nanti kamu pasti bucin akut

2022-07-30

2

lihat semua
Episodes
1 Aku tidak ingin jadi benalu.
2 Hari pertama di sekolah.
3 Brandal sekolah.
4 Trisakti sekolah.
5 Perjodohan
6 Ci Cupu VS Si Switer
7 Gara-gara sebuah switer.
8 Hanya Membantu
9 Malam pertemuan.
10 Rahasiakan!
11 Bagai hubungan gelap.
12 Kau membuat ku frustasi
13 Aku akan berhati-hati.
14 Sudah jatuh tertimpa tangga, pula.
15 Kau peduli pada ku?
16 Aku harus menjauhinya.
17 Ini lebih menyakitkan.
18 kali ini saja aku menginginkan kasih sayang.
19 Pilihan.
20 Kau memilih ku?
21 Keputusan yang gegabah
22 Harus lebih percaya diri
23 Aku nyaman di sampingnya.
24 Kau, datang?
25 Apa kau baik-baik saja?
26 Debaran apa ini?
27 Masalah sekolah.
28 Mengabaikan Shasa
29 Bantulah aku!
30 Tragedi yang begitu tiba-tiba.
31 Kekhawatiran Kenzo.
32 Amarah Kenzo.
33 Maafkan aku, Kenzo.
34 Aku menunggumu.
35 Hukuman.
36 Masalah akan terus menghampiri.
37 Menikah muda.
38 Apa yang kau lakukan?
39 Jangan emosi.
40 Masalah apa lagi ini?
41 Ciuman pertama yang begitu dramatis.
42 Hukuman di balas hukuman.
43 Sogokan keras.
44 Aku menyukainya nya.
45 Mengikuti kemauan paman.
46 Kita kena masalah.
47 Siapa dia?
48 Ada-ada saja tingkah nya.
49 Sengaja mengalah.
50 Senjata makan tuan.
51 Dua bodyguard?
52 Harus menginap di villa
53 Terlalu fokus menyiapkan perlombaan.
54 Pernikahan yang tak di restui.
55 Aku hanya tidak ingin kau terluka.
56 Pernikahan yang begitu dramatis.
57 Peran seorang istri.
58 Aku akan menjaga hubungan ini.
59 Perjalanan yang begitu melelahkan.
60 Hari pertama di luar kota.
61 Sebuah rencana.
62 Keadaan yang begitu canggung.
63 Aku memukulnya.
64 Siapa Azzura Fellysa?
65 Dia tidak punya mantan.
66 Aku mencintaimu.
67 Ada yang janggal.
68 Kenzo adalah milik ku.
69 Pil kontrasepsi.
70 Kenapa ada dia?
71 Kau ada di pihak siapa?
72 Hilang kesadaran.
73 Efek obat yang sangat menyiksa.
74 Akan membalas dengan setimpal.
75 Menolong Mario.
76 Terbalaskan.
77 Khawatir.
78 Akan berusaha membantu Daddy.
79 Perubahan Shasa.
80 Camping Sekolah.
81 Tiba-tiba di panggil guru BK.
82 Gara-gara camping.
83 Ingin menyendiri.
84 Jangan membuat ku kecewa.
85 Tiara Lestari Wijaya
86 Karena dia suami ku.
87 Get married first fast later.
88 Di tantang bermain basket.
89 Everything for you.
90 Jangan galak-galak.
91 Unlimited
92 all day in the room
93 Calon tunangan yang tidak jadi.
94 Belikan aku es krim.
95 Chelsea menginap di rumah kediaman Wijaya.
96 Adik ipar.
97 Pulang ke rumah.
98 Gara-gara switer couple.
99 Do not leave me!
100 Bantulah aku!
101 Sesi latihan yang meresahkan.
102 Maaf!
103 Epic Comeback
104 Ada apa dengan, Shasa?
105 Sebuah prank
106 Hal yang tidak terduga.
107 Terimalah akibatnya.
108 Dendam baru tentang masa lalu.
109 Cerita masa lalu
110 Menghadiri rapat terbuka.
111 Demi personal kerja
112 Ada apa ini?
113 Tragedi basement.
114 Transfusi darah.
115 Amnesia.
116 Kau suamiku?
117 Maaf telah melupakan semuanya.
118 Sudah di perbolehkan pulang.
119 Ayo mulai dari awal.
120 Kembali bersekolah.
121 Mengingat sesuatu.
122 Guru baru.
123 Kecurigaan.
124 Hati-hati.
125 Di Sandra
126 Ada orang yang menunggu ku.
127 Penyempurna hidup ku
128 Awal sebuah perubahan.
129 we are family.
130 Pemilihan Trisakti angkatan baru.
131 Taruhan.
132 Simbolis Trisakti.
133 Semuanya milik mu.
134 Brandal kota VS Preman kampung.
135 Surat nikah.
136 Mengharapkan Restu.
137 Visual
138 Pemberitahuan release season dua.
Episodes

Updated 138 Episodes

1
Aku tidak ingin jadi benalu.
2
Hari pertama di sekolah.
3
Brandal sekolah.
4
Trisakti sekolah.
5
Perjodohan
6
Ci Cupu VS Si Switer
7
Gara-gara sebuah switer.
8
Hanya Membantu
9
Malam pertemuan.
10
Rahasiakan!
11
Bagai hubungan gelap.
12
Kau membuat ku frustasi
13
Aku akan berhati-hati.
14
Sudah jatuh tertimpa tangga, pula.
15
Kau peduli pada ku?
16
Aku harus menjauhinya.
17
Ini lebih menyakitkan.
18
kali ini saja aku menginginkan kasih sayang.
19
Pilihan.
20
Kau memilih ku?
21
Keputusan yang gegabah
22
Harus lebih percaya diri
23
Aku nyaman di sampingnya.
24
Kau, datang?
25
Apa kau baik-baik saja?
26
Debaran apa ini?
27
Masalah sekolah.
28
Mengabaikan Shasa
29
Bantulah aku!
30
Tragedi yang begitu tiba-tiba.
31
Kekhawatiran Kenzo.
32
Amarah Kenzo.
33
Maafkan aku, Kenzo.
34
Aku menunggumu.
35
Hukuman.
36
Masalah akan terus menghampiri.
37
Menikah muda.
38
Apa yang kau lakukan?
39
Jangan emosi.
40
Masalah apa lagi ini?
41
Ciuman pertama yang begitu dramatis.
42
Hukuman di balas hukuman.
43
Sogokan keras.
44
Aku menyukainya nya.
45
Mengikuti kemauan paman.
46
Kita kena masalah.
47
Siapa dia?
48
Ada-ada saja tingkah nya.
49
Sengaja mengalah.
50
Senjata makan tuan.
51
Dua bodyguard?
52
Harus menginap di villa
53
Terlalu fokus menyiapkan perlombaan.
54
Pernikahan yang tak di restui.
55
Aku hanya tidak ingin kau terluka.
56
Pernikahan yang begitu dramatis.
57
Peran seorang istri.
58
Aku akan menjaga hubungan ini.
59
Perjalanan yang begitu melelahkan.
60
Hari pertama di luar kota.
61
Sebuah rencana.
62
Keadaan yang begitu canggung.
63
Aku memukulnya.
64
Siapa Azzura Fellysa?
65
Dia tidak punya mantan.
66
Aku mencintaimu.
67
Ada yang janggal.
68
Kenzo adalah milik ku.
69
Pil kontrasepsi.
70
Kenapa ada dia?
71
Kau ada di pihak siapa?
72
Hilang kesadaran.
73
Efek obat yang sangat menyiksa.
74
Akan membalas dengan setimpal.
75
Menolong Mario.
76
Terbalaskan.
77
Khawatir.
78
Akan berusaha membantu Daddy.
79
Perubahan Shasa.
80
Camping Sekolah.
81
Tiba-tiba di panggil guru BK.
82
Gara-gara camping.
83
Ingin menyendiri.
84
Jangan membuat ku kecewa.
85
Tiara Lestari Wijaya
86
Karena dia suami ku.
87
Get married first fast later.
88
Di tantang bermain basket.
89
Everything for you.
90
Jangan galak-galak.
91
Unlimited
92
all day in the room
93
Calon tunangan yang tidak jadi.
94
Belikan aku es krim.
95
Chelsea menginap di rumah kediaman Wijaya.
96
Adik ipar.
97
Pulang ke rumah.
98
Gara-gara switer couple.
99
Do not leave me!
100
Bantulah aku!
101
Sesi latihan yang meresahkan.
102
Maaf!
103
Epic Comeback
104
Ada apa dengan, Shasa?
105
Sebuah prank
106
Hal yang tidak terduga.
107
Terimalah akibatnya.
108
Dendam baru tentang masa lalu.
109
Cerita masa lalu
110
Menghadiri rapat terbuka.
111
Demi personal kerja
112
Ada apa ini?
113
Tragedi basement.
114
Transfusi darah.
115
Amnesia.
116
Kau suamiku?
117
Maaf telah melupakan semuanya.
118
Sudah di perbolehkan pulang.
119
Ayo mulai dari awal.
120
Kembali bersekolah.
121
Mengingat sesuatu.
122
Guru baru.
123
Kecurigaan.
124
Hati-hati.
125
Di Sandra
126
Ada orang yang menunggu ku.
127
Penyempurna hidup ku
128
Awal sebuah perubahan.
129
we are family.
130
Pemilihan Trisakti angkatan baru.
131
Taruhan.
132
Simbolis Trisakti.
133
Semuanya milik mu.
134
Brandal kota VS Preman kampung.
135
Surat nikah.
136
Mengharapkan Restu.
137
Visual
138
Pemberitahuan release season dua.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!