Brandal sekolah.

Tiara berjalan lunglai, bukan hanya tubuhnya yang kelelahan. Tapi hatinya juga terbakar amarah karena ulah seseorang.

"Aku memang salah karena telah menabrak nya, tapi tidak harus seperti ini juga kan. Berpura pura baik dan pada akhirnya mengerjai ku. Dasar cowok switer. Awas saja kalau sampai bertemu lagi."

Tiara terus mengumpat, karena ulah laki-laki itu dia sudah hampir setengah jam keluyuran tanpa kepastian. Untung saja ibu kantinnya baik hati. Bersedia mengantarkan Tiara, hingga kini dia sudah berada di depan ruangan guru.

Tiara merapihkan seragam nya bersiap untuk masuk, menarik napas dalam-dalam dan membuangnya perlahan. Iya, mungkin dengan cara itu lelahnya akan sedikit berkurang.

"Satu sama."

Suara lelaki tiba-tiba terdengar jelas di belakang Tiara, tanpa peringatan dan aba-aba menyelusup masuk ke rongga telinga.

Refleks Tiara langsung berbalik, terkejut bukan main saat tahu orang yang kini berdiri persis di depannya adalah orang yang baru saja ia maki.

"S..switer."

Belum juga satu menit dia mengumpat nya. Kenzo malah sudah ada di depan mata.

"Kau!"

Tiara sampai menatapnya dengan penuh kekesalan. Bisa-bisanya laki-laki itu memasang wajah datar tanpa dosa setelah mengerjainya.

"Apa? Impas kan?"

Kenzo menimpali dengan begitu santai. Salah satu sudut bibirnya sampai terangkat melihat reaksi Tiara yang penuh amarah.

Jika Tiara sukses membuat nya kesal maka diapun bisa membalasnya dengan setimpal.

"Minggir! Kau menghalangi jalan."

Lagi-lagi Kenzo memerintah dengan begitu datar. Hati kecil ingin kembali mengerjai gadis cupu ini, tapi dia harus bergegas menuju tujuannya.

Tiara pun mengalah, langsung menggeser kan tubuhnya membiarkan Kenzo pergi. Berharap lelaki itu segera pergi jauh dari jangkauannya.

Cklek.....

Suara pintu terbuka. Bukannya pergi menjauh, ternyata Kenzo juga sedang menuju ruangan yang sama dengan Tiara.

"Loh ku kira si switer cuma lewat saja, ternyata dia juga mau ke ruangan guru."

Entah situasi macam apa, berharap tidak berurusan lagi dengan orang yang mengerjainya, kini Tiara dan Kenzo malah masuk ke ruang guru bersama sama.

"Permisi!"

Tiara yang bersuara, sedangkan Kenzo langsung nyelonong masuk tanpa mempedulikan tata krama.

"Ada apa?"

Salah satu guru yang berada di dekat pintu menjawab sambil menoleh ke sumber suara.

"Maaf Pak, saya Tiara lestari."

"Katanya saya di panggil guru BK."

Tiara dan Kenzo menjawab bersamaan.

Guru yang bertanya malah kebingungan harus mendahulukan yang mana.

"Oh, murid baru itu ya. Ayo sini duduk! Dari tadi wali kelas XII A sudah menunggu, tapi sekarang beliau sedang mengajar di kelas."

"Dan kau Kenzo, kau juga duduk sini. Ada yang harus bapak sampaikan."

Kebetulan ada guru BK yang sudah siaga karena sedang menunggu Kenzo. Sekalian menyambut Tiara dan menyampaikan pesan wali kelas Tiara agar dia menunggunya. Mempersilahkan Tiara dan Kenzo duduk di kursi di depan meja kerjanya.

"Terima kasih, Pak."

Tiara menyahut, menjawab sambil membungkukkan kepala menyapa guru guru yang ada di dalam sana.

Bergegas duduk tanpa mempedulikan Kenzo yang masih berdiri di belakangnya.

"Pantas cupu, namanya saja kampungan."

Kenzo mendelik kesal, kenapa bisa sesantai itu si cewek cupu duduk mendahuluinya.

"Pak, kenapa wanita cupu ini juga harus duduk di sini? Kalau hanya menunggu wali kelas bisa kan duduk di tempat lain."

Kenzo protes. Tidak terima jika dia dan Tiara malah duduk bersampingan.

Bukan tanpa alasan, Kenzo memang sudah langganan di panggil guru BK, sudah hapal pula wacana apa yang akan di dengarnya, cuma gengsi saja jika Tiara juga mendengar wacana guru BK yang akan di sampaikan pada nya.

Tiara menoleh ke belakang, kesal sendiri karena terus di panggil cupu. Padahal katanya sudah impas. Tapi Kenzo malah terus cari gara-gara dengan nya.

"Maaf ya aku punya nama."

Tiara memasang senyum yang di paksakan. Seolah berkata "Jangan terus berulah dan duduk saja."

"Heh, namanya saja kampungan, apa yang harus di banggakan."

"Sudah-sudah, sepertinya kalian sudah akrab, jadi tidak apa-apa kan kalau duduk di sini bersama."

Pak guru BK ikut bersuara memotong percekcokan mereka. Menyuruh Kenzo agar segera duduk, namun bukannya membuat Kenzo duduk, kata 'akrab' yang keluar dari mulut nya malah membuat Kenzo bergidik.

Murid laki-laki itu langsung mengambil kursi kosong yang lain dan duduk jauh di belakang Tiara.

"Sudah siap Pak, bisakah langsung bicara pada intinya saja? Kenapa Bapak memanggil saya?"

Kenzo langsung to the poin, duduk menyandar di kursi dengan begitu santai sambil memasang wajah datar. Percuma saja berdebat, murid baru itu memang tidak bisa pergi ke mana-mana sebelum wali kelas menemuinya.

"Masih bertanya padahal kau sudah tahu jawabannya."

Guru BK menjawab sinis. Sepertinya dia sudah bosan terus menasehati anak brandal sekeras kepala Kenzo. Lihat saja gayanya. Sudah tahu dia berbuat kesalahan tapi masih saja berbicara santai dengan wajah tampan nya.

"Iya Pak, maaf. Lain kali saya akan masuk kelas lebih giat lagi."

Kenzo menimpali, masih dengan wajah datar tanpa ekspresi. Padahal dia sudah bolos di mata pelajaran pagi sudah hampir tiap hari, tapi dia tidak merasa bersalah sama sekali.

"Duh Kenzo, bapak tidak butuh permintaan maaf mu. Bapak butuh tanggung jawab mu sebagai seorang murid. Ini bukan pertama kalinya kau minta maaf. Setelah kau minta maaf kau pasti melakukan kesalahan lagi."

Iya, itulah kebiasaan Kenzo. Walau sudah di panggil ke kantor beberapa kali, dia pasti kembali membuat ulah lagi.

"Jadi bukan hanya tadi pagi saja dia dan kedua temannya itu melewatkan jam pelajaran."

Tiara yang mendengar percakapan guru dan murid itu sampai kaget. Ada ya murid yang dengan sengaja meninggalkan pelajaran, bahkan sampai berkali-kali.

"Bahkan minggu kemarin saja hampir setiap hari kau melewatkan jam pelajaran pertama mu. Ini sudah kelewatan Kenzo. Pihak sekolah sudah tidak bisa mentoleransi kelakuan mu. Kami sepakat akan melakukan tindakan pada mu."

Guru BK sampai meninggikan suaranya.

Memperingati dengan jelas, berusaha agar Kenzo benar benar jera. Dia sudah lelah, sebagai seorang guru BK rasanya harga dirinya jatuh karena seorang murid pembangkangan yang tidak pernah mematuhinya.

"Akh sungguh membosankan. Sekarang apa lagi yang akan mereka lakukan?"

"Ya silahkan saja, Pak."

Kenzo menurut, toh seperti biasa pihak sekolah akan menghukumnya dengan berbagai cara, dan dengan senang hati dia akan menerimanya. Cuma sayangnya sampai sekarang belum ada yang membuatnya menjadi jera.

"Oke, bapak akan menelepon orang tua mu dan menyuruh mereka untuk datang ke sini."

Langsung pada sasaran, Guru BK itu langsung mengambil tindakan.

"Pak tunggu! Kenapa harus memanggil orang tua. Yang lain saja Pak."

Kenzo terkejut. Ketenangan nya terusik.

Dia sampai bangkit dari sandarannya. Biasanya hukumannya selalu di suruh mengelilingi lapangan bola kalau tidak membersihkan WC sekolah. Tapi kenapa sekarang harus memanggil kedua orang tua nya. Padahal hukuman minggu lalu pihak sekolah sudah menghubungi orang tuanya. Kenapa sekarang makin sadis dan malah memanggilnya ke sekolah.

Guru BK sampai tersenyum penuh kemenangan. Akhirnya, setelah sekian lama dia bisa mengetahui kelemahan Kenzo. Padahal awalnya sudah harap harap cemas. Takut cara ini juga tidak berhasil. Pasalnya minggu kemarin saat dia menghubungi orang tua Kenzo, anak itu masih bersikap santai tanpa memperlihatkan kegelisahan seperti sekarang. Dan pada akhirnya kembali melanggar peraturan sekolah.

"Tidak ada negosiasi. Saya akan menelepon orang tua mu, dan menyuruhnya ke sini sekarang juga. Biar mereka melihat sendiri seperti apa kelakuan anaknya."

Semakin menolak, malah semakin ingin melakukannya. Guru BK itu langsung mengeluarkan ponsel dari sakunya.

"Pak, ini masalah saya. Kenapa harus melibatkan mereka. Hukuman nya yang lain saja."

Benar-benar ancaman. Baru kali ini Kenzo merasa di pojokan.

"Baiklah pilih salah satunya. Taati peraturan sekolah dan berjanji untuk tidak melanggar nya, atau bapak hubungi orang tua mu sekarang, dan menyuruh mereka untuk datang ke sekolah."

Masuk dalam perangkap, guru BK sampai menyeringai. Ingin tahu, apa yang akan di lakukan Kenzo sekarang?

"Sial..."

Kenzo mengendus kesal. Dua pilihan yang sama sama tidak menguntungkan.

Tidak mungkin dia memilih untuk berjanji mematuhi peraturan sekolah. Karena dia butuh kebebasan. Dan tidak mungkin pula orang tua nya mengetahui kalau dia kembali di panggil oleh guru BK. Dia bukannya takut di marahi orang tua nya. Hanya saja minggu ini ada sedikit permasalahan di rumahnya. Kalau orang tuanya mengetahui dia kembali melakukan kesalahan dia terpaksa harus mematuhi keinginan orang tuanya.

"Bagaimana, kau mau pilih yang mana?"

Pak guru BK kembali menegaskan karena sudah tidak sabar ingin mendengarkan jawaban.

"Silahkan, bapak bisa menghubungi orang tua ku."

Iya, itulah pilihan Kenzo. Kembali bicara dengan nada datar dan tanpa ekspresi. Bagi nya, lebih baik di kekang orang tua dari pada di kekang oleh peraturan sekolah.

"Meskipun bapak memanggil mereka ke sekolah sekarang juga?"

Tanya guru BK, kembali menegaskan.

"Iya, silahkan. Tapi saya tidak bisa berjanji untuk menaati peraturan sekolah."

Kenzo menimpali dengan begitu santainya.

Bahkan wajahnya benar-benar tanpa ekspresi sampai guru BK itu tidak bisa menerka-nerka apa sebenarnya yang ada di kepala berandal sekolah ini.

Kalau akhirnya seperti ini percuma saja dia memanggil kedua orang tua Kenzo, toh anak itu tidak bisa jera dengan hukuman yang diberikan nya.

"Masalah nya sudah beres, kau bisa kembali ke kelas."

Pak guru BK sampai melemas. Dia sudah kehabisan kata-kata. Padahal sudah kegirangan mengira akan berhasil. Tapi tetap saja, sang berandal sekolah selamanya akan tetap menjadi berandal sekolah.

"Permisi Pak, saya akan kembali ke kelas."

Kenzo beranjak pergi, walau masih dengan ekspresi datar tapi sekarang ada sedikit perubahan, si berandal sekolah yang terkenal begitu cuek rupanya juga bisa mengucapkan kata 'permisi' sebelum pergi.

Pak guru BK menghembuskan nafas panjang, pandangannya kini beralih pada Tiara.

Melihat jelas ekspresi Tiara yang keheranan dengan apa yang di lihat dan di dengarnya.

"Maaf, Tiara. Di hari pertama mu masuk sekolah malah harus melihat hal yang memalukan."

"Tidak apa-apa, Pak."

Tiara hanya tersenyum, sebagai murid dia jadi malu sendiri dengan apa yang barusan terjadi.

"Dari cara dia memanggil mu tadi, sepertinya kau telah mengusiknya?"

Pak guru BK berusaha menebak. Dia sudah lama mengenal Kenzo, jadi sudah tahu seperti apa wataknya.

"Iya, Pak. Tadi pagi saya tidak sengaja menabrak nya."

"Berhati hatilah! sepertinya kalian akan bertemu setiap hari karena kalian satu kelas."

Sambung guru BK, berusaha menasehati.

Bukan karena apa-apa, berjaga-jaga saja karena Tiara murid baru di sana.

"Apa, satu kelas Pak?"

Tiara kaget. Mendengar nasehat Pak guru BK membuat nyali Tiara sedikit menciut. Bisakah dia melewati hari hari yang indah di sekolah ini.

Terpopuler

Comments

FuryaRa Mawa

FuryaRa Mawa

Kenzo si Badung...

2022-11-09

0

Anonymous

Anonymous

sabar tiara

2022-08-10

0

Subri Nemer

Subri Nemer

kenzo bandel banget.

2022-08-09

0

lihat semua
Episodes
1 Aku tidak ingin jadi benalu.
2 Hari pertama di sekolah.
3 Brandal sekolah.
4 Trisakti sekolah.
5 Perjodohan
6 Ci Cupu VS Si Switer
7 Gara-gara sebuah switer.
8 Hanya Membantu
9 Malam pertemuan.
10 Rahasiakan!
11 Bagai hubungan gelap.
12 Kau membuat ku frustasi
13 Aku akan berhati-hati.
14 Sudah jatuh tertimpa tangga, pula.
15 Kau peduli pada ku?
16 Aku harus menjauhinya.
17 Ini lebih menyakitkan.
18 kali ini saja aku menginginkan kasih sayang.
19 Pilihan.
20 Kau memilih ku?
21 Keputusan yang gegabah
22 Harus lebih percaya diri
23 Aku nyaman di sampingnya.
24 Kau, datang?
25 Apa kau baik-baik saja?
26 Debaran apa ini?
27 Masalah sekolah.
28 Mengabaikan Shasa
29 Bantulah aku!
30 Tragedi yang begitu tiba-tiba.
31 Kekhawatiran Kenzo.
32 Amarah Kenzo.
33 Maafkan aku, Kenzo.
34 Aku menunggumu.
35 Hukuman.
36 Masalah akan terus menghampiri.
37 Menikah muda.
38 Apa yang kau lakukan?
39 Jangan emosi.
40 Masalah apa lagi ini?
41 Ciuman pertama yang begitu dramatis.
42 Hukuman di balas hukuman.
43 Sogokan keras.
44 Aku menyukainya nya.
45 Mengikuti kemauan paman.
46 Kita kena masalah.
47 Siapa dia?
48 Ada-ada saja tingkah nya.
49 Sengaja mengalah.
50 Senjata makan tuan.
51 Dua bodyguard?
52 Harus menginap di villa
53 Terlalu fokus menyiapkan perlombaan.
54 Pernikahan yang tak di restui.
55 Aku hanya tidak ingin kau terluka.
56 Pernikahan yang begitu dramatis.
57 Peran seorang istri.
58 Aku akan menjaga hubungan ini.
59 Perjalanan yang begitu melelahkan.
60 Hari pertama di luar kota.
61 Sebuah rencana.
62 Keadaan yang begitu canggung.
63 Aku memukulnya.
64 Siapa Azzura Fellysa?
65 Dia tidak punya mantan.
66 Aku mencintaimu.
67 Ada yang janggal.
68 Kenzo adalah milik ku.
69 Pil kontrasepsi.
70 Kenapa ada dia?
71 Kau ada di pihak siapa?
72 Hilang kesadaran.
73 Efek obat yang sangat menyiksa.
74 Akan membalas dengan setimpal.
75 Menolong Mario.
76 Terbalaskan.
77 Khawatir.
78 Akan berusaha membantu Daddy.
79 Perubahan Shasa.
80 Camping Sekolah.
81 Tiba-tiba di panggil guru BK.
82 Gara-gara camping.
83 Ingin menyendiri.
84 Jangan membuat ku kecewa.
85 Tiara Lestari Wijaya
86 Karena dia suami ku.
87 Get married first fast later.
88 Di tantang bermain basket.
89 Everything for you.
90 Jangan galak-galak.
91 Unlimited
92 all day in the room
93 Calon tunangan yang tidak jadi.
94 Belikan aku es krim.
95 Chelsea menginap di rumah kediaman Wijaya.
96 Adik ipar.
97 Pulang ke rumah.
98 Gara-gara switer couple.
99 Do not leave me!
100 Bantulah aku!
101 Sesi latihan yang meresahkan.
102 Maaf!
103 Epic Comeback
104 Ada apa dengan, Shasa?
105 Sebuah prank
106 Hal yang tidak terduga.
107 Terimalah akibatnya.
108 Dendam baru tentang masa lalu.
109 Cerita masa lalu
110 Menghadiri rapat terbuka.
111 Demi personal kerja
112 Ada apa ini?
113 Tragedi basement.
114 Transfusi darah.
115 Amnesia.
116 Kau suamiku?
117 Maaf telah melupakan semuanya.
118 Sudah di perbolehkan pulang.
119 Ayo mulai dari awal.
120 Kembali bersekolah.
121 Mengingat sesuatu.
122 Guru baru.
123 Kecurigaan.
124 Hati-hati.
125 Di Sandra
126 Ada orang yang menunggu ku.
127 Penyempurna hidup ku
128 Awal sebuah perubahan.
129 we are family.
130 Pemilihan Trisakti angkatan baru.
131 Taruhan.
132 Simbolis Trisakti.
133 Semuanya milik mu.
134 Brandal kota VS Preman kampung.
135 Surat nikah.
136 Mengharapkan Restu.
137 Visual
138 Pemberitahuan release season dua.
Episodes

Updated 138 Episodes

1
Aku tidak ingin jadi benalu.
2
Hari pertama di sekolah.
3
Brandal sekolah.
4
Trisakti sekolah.
5
Perjodohan
6
Ci Cupu VS Si Switer
7
Gara-gara sebuah switer.
8
Hanya Membantu
9
Malam pertemuan.
10
Rahasiakan!
11
Bagai hubungan gelap.
12
Kau membuat ku frustasi
13
Aku akan berhati-hati.
14
Sudah jatuh tertimpa tangga, pula.
15
Kau peduli pada ku?
16
Aku harus menjauhinya.
17
Ini lebih menyakitkan.
18
kali ini saja aku menginginkan kasih sayang.
19
Pilihan.
20
Kau memilih ku?
21
Keputusan yang gegabah
22
Harus lebih percaya diri
23
Aku nyaman di sampingnya.
24
Kau, datang?
25
Apa kau baik-baik saja?
26
Debaran apa ini?
27
Masalah sekolah.
28
Mengabaikan Shasa
29
Bantulah aku!
30
Tragedi yang begitu tiba-tiba.
31
Kekhawatiran Kenzo.
32
Amarah Kenzo.
33
Maafkan aku, Kenzo.
34
Aku menunggumu.
35
Hukuman.
36
Masalah akan terus menghampiri.
37
Menikah muda.
38
Apa yang kau lakukan?
39
Jangan emosi.
40
Masalah apa lagi ini?
41
Ciuman pertama yang begitu dramatis.
42
Hukuman di balas hukuman.
43
Sogokan keras.
44
Aku menyukainya nya.
45
Mengikuti kemauan paman.
46
Kita kena masalah.
47
Siapa dia?
48
Ada-ada saja tingkah nya.
49
Sengaja mengalah.
50
Senjata makan tuan.
51
Dua bodyguard?
52
Harus menginap di villa
53
Terlalu fokus menyiapkan perlombaan.
54
Pernikahan yang tak di restui.
55
Aku hanya tidak ingin kau terluka.
56
Pernikahan yang begitu dramatis.
57
Peran seorang istri.
58
Aku akan menjaga hubungan ini.
59
Perjalanan yang begitu melelahkan.
60
Hari pertama di luar kota.
61
Sebuah rencana.
62
Keadaan yang begitu canggung.
63
Aku memukulnya.
64
Siapa Azzura Fellysa?
65
Dia tidak punya mantan.
66
Aku mencintaimu.
67
Ada yang janggal.
68
Kenzo adalah milik ku.
69
Pil kontrasepsi.
70
Kenapa ada dia?
71
Kau ada di pihak siapa?
72
Hilang kesadaran.
73
Efek obat yang sangat menyiksa.
74
Akan membalas dengan setimpal.
75
Menolong Mario.
76
Terbalaskan.
77
Khawatir.
78
Akan berusaha membantu Daddy.
79
Perubahan Shasa.
80
Camping Sekolah.
81
Tiba-tiba di panggil guru BK.
82
Gara-gara camping.
83
Ingin menyendiri.
84
Jangan membuat ku kecewa.
85
Tiara Lestari Wijaya
86
Karena dia suami ku.
87
Get married first fast later.
88
Di tantang bermain basket.
89
Everything for you.
90
Jangan galak-galak.
91
Unlimited
92
all day in the room
93
Calon tunangan yang tidak jadi.
94
Belikan aku es krim.
95
Chelsea menginap di rumah kediaman Wijaya.
96
Adik ipar.
97
Pulang ke rumah.
98
Gara-gara switer couple.
99
Do not leave me!
100
Bantulah aku!
101
Sesi latihan yang meresahkan.
102
Maaf!
103
Epic Comeback
104
Ada apa dengan, Shasa?
105
Sebuah prank
106
Hal yang tidak terduga.
107
Terimalah akibatnya.
108
Dendam baru tentang masa lalu.
109
Cerita masa lalu
110
Menghadiri rapat terbuka.
111
Demi personal kerja
112
Ada apa ini?
113
Tragedi basement.
114
Transfusi darah.
115
Amnesia.
116
Kau suamiku?
117
Maaf telah melupakan semuanya.
118
Sudah di perbolehkan pulang.
119
Ayo mulai dari awal.
120
Kembali bersekolah.
121
Mengingat sesuatu.
122
Guru baru.
123
Kecurigaan.
124
Hati-hati.
125
Di Sandra
126
Ada orang yang menunggu ku.
127
Penyempurna hidup ku
128
Awal sebuah perubahan.
129
we are family.
130
Pemilihan Trisakti angkatan baru.
131
Taruhan.
132
Simbolis Trisakti.
133
Semuanya milik mu.
134
Brandal kota VS Preman kampung.
135
Surat nikah.
136
Mengharapkan Restu.
137
Visual
138
Pemberitahuan release season dua.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!