Perjodohan

Di ruangan kantor sebuah perusahaan. Pak Kenan sedang berdiri mematung menatap ke luar bangunan. Matanya menatap kosong dengan penuh kegundahan. Sepertinya ada sesuatu yang membuatnya kebingungan.

"Akh. Lagi-lagi anak itu kembali berulah, bikin report saja."

Kenan menghembuskan nafas dalam-dalam. Sesekali mengecek waktu karena dia sedang menunggu seseorang.

Cklek...

Suara pintu terbuka, terlihat seorang wanita masuk ke ruangannya. "Mas, ada apalagi sekarang. Kenapa tiba-tiba menyuruh ku datang ke kantor. Bikin kaget saja."

Iya dialah yang Kenan tunggu. Zepania, sang istri yang sangat di cintai nya.

"Ada apa? Wajahmu sampai kusut begini?" Ze langsung mendekat. Memeluk sosok suami yang terlihat begitu gundah.

"Sayang, putra kita yang selalu kau manja itu kembali berulah. Pihak sekolah sampai kehabisan akal untuk mengatasinya."

Kenan menjelaskan. Mengajak sang istri duduk di sofa ruangannya. Pasalnya, hari ini dia begitu lelah. Selain urusan kantor, dia mendapatkan panggilan untuk datang ke sekolah. Namun karena sibuk, dia membuat alasan dan tidak menghadirinya.

"Sudah kubilang kan, Mas. Kita harus secepatnya melakukan perjodohan itu. Biar Ken bisa menjadi lebih dewasa dan lebih bertanggung jawab."

Ze, menimpali. Sebenarnya dialah dalang di balik perjodohan ini. Selain ingin mempererat silaturahmi, Ze ingin ada sosok wanita yang bisa mengisi hati putranya yang sedingin gunung es itu. Berharap hari hari putranya lebih bahagia dan berwarna, dengan kehadiran wanita di sampingnya.

"Iya, Sayang. Tapi perjodohan itu tidak semudah yang kamu bayangkan. Malu kan jika kita terus bertanya pada Pak Arya, kesannya kita malah seperti memaksa."

Pemikiran lelaki dan wanita berbeda. Terkadang pemikiran laki-laki yang lebih peka. Dan itu yang di rasakan Kenan pada Arya. Takut permintaannya minggu lalu malah menjadi beban bagi lelaki yang sudah dia anggap bagian dari keluarganya.

"Di bicarakan baik-baik dong, Mas. Agar tidak membebani mereka."

Ze menimpali. Belum tahu kalau sebenarnya sang suami sengaja memanggilnya ke sini untuk merundingkan masalah perjodohan dengan Arya. Dia tidak bisa bicara sendiri, butuh sosok sang istri yang akan melengkapi pembicaraan nya nanti.

Suara ketukan pintu terdengar dari luar, waktu yang pas. Sepertinya orang yang mereka tunggu sudah datang. Dengan cepat Kenan langsung mempersilahkan orang di balik pintu itu masuk ke dalam.

"Permisi Pak Kenan, Bapak memanggil saya? Ada yang bisa saya bantu."

Benar saja, itu adalah Arya. Lelaki itu perlahan masuk. Melihat dengan jelas sosok suami istri yang sedang menyambutnya.

"Sepertinya Pak Kenan akan menanyakan perihal perjodohan." Arya sedikit gelisah, dia sudah bisa membaca situasi. Bisa menebak alasan kenapa dia di panggil ke sana.

"Iya Pak Arya, silahkan duduk!"

Penyambutan yang ramah. Kenan akan berusaha sesopan mungkin agar tidak mengecewakan.

"Baik, Pak. Terima kasih." Arya duduk, persis di hadapan pasangan suami istri yang menatapnya dengan penuh harapan.

"Maaf Pak Arya. Saya harus mengganggu Bapak di jam kerja seperti ini. Padahal saya memanggil bapak bukan mau membahas pekerjaan."

Kenan langsung bicara, tidak ingin membuang waktu karena tahu mereka sama-sama sedang sibuk di kantornya.

"Maaf, saya hanya ingin membahas perjodohan minggu lalu yang belum kita bereskan. Bagaimana jawaban putri bapak?"

Kenan langsung to the poin. Pertanyaan nya sampai membuat Arya menundukkan kepala.

"Pak, seharusnya saya yang minta maaf.

Maaf karena sepertinya putri saya tidak bisa mengikuti perjodohan ini."

Arya menunduk, menjawab dengan suara yang begitu lemas. Dia benar benar malu sampai tidak mampu mengangkat kepalanya.

"Kenapa? Apa karena rumor itu?"

Ze, yang menimpali. Dia yang lebih kecewa dengan jawaban Arya.

"Bukan seperti itu, Bu. Putri saya sudah memiliki kekasih dan dia sangat menyayangi nya."

Arya terpaksa berbohong. Itu adalah alasan yang logis, mungkin dengan begitu dia tidak akan menyakiti perasaan keduanya.

Ze dan Kenan langsung terdiam. Harapan mereka padam. Tidak ada lagi rekan kerja yang bisa mereka percayai dan harapan kan. Dan mereka pun tidak tega jika harus memaksa wanita yang sudah memiliki hubungan.

"Tapi di keluarga kami ada satu gadis lagi. Dia adalah putri Kakak saya."

Bagai tersulut api, semangat mereka bergejolak kembali.

"Benarkah? Apa dia bersedia di jodohkan dengan putra kami."

Lagi-lagi Ze yang lebih antusias. Jika itu putri dari kakaknya, berarti attitude nya tidak jauh beda dengan Arya.

"Dia bersedia. Namun dia hanya gadis kampung yang baru merantau ke kota, Bu. Dan dia yatim piatu. Kakak saya dan istrinya meninggal sejak dia masih kecil. Apa bapak dan ibu tidak keberatan menjodohkannya dengan putra ibu dan bapak, padahal dia banyak kekurangan?"

Iya, itulah pantangan Arya. Jika nanti Tiara di jodohkan dengan putra Pak Kenan, dia tidak ingin Tiara sampai tersakiti oleh mereka karena asal usul dan kekurangannya.

"Kenapa kita harus keberatan? Bukankah begitu, Mas? Jika dia yatim piatu, kita bisa jadi orang tua untuk nya." Ze menjawab dengan menggebu-gebu. Tidak ada yang dia permasalahkan, yang dia inginkan hanyalah seorang gadis yang bisa menerima di jodohkan dengan putranya.

"Apa gadis itu mengetahui rumor yang beredar tentang putra kami?"

Kini Kenan yang bertanya. Keadaan sekarang terbaik. Dia dan sang istri bisa menerima kekurangan gadis itu, sebaliknya apakah gadis itu bisa menerima kekurangan putranya dengan sebuah rumor yang beredar?

"Iya, dia sudah mengetahui nya, Pak. Dan dia tetap menerima perjodohan ini."

Arya menjawab dengan lugas. Walau sebenarnya dia juga tahu, Tiara pasti terpaksa menerimanya karena tidak ingin jadi benalu di keluarga nya.

"Bagaimana, jadi kita sepakat untuk menjodohkan mereka?"

Ze kembali bersuara, ingin segera menyimpulkan semuanya. Jika keduanya sudah sepakat, dia akan secepat mungkin mengatur waktu untuk mempertemukan kedua putra putri mereka.

"Iya."

Arya dan Kenan mengangguk. Dan itu sukses membuat Ze kegirangan. Rasanya sudah tidak sabar ingin melihat wanita yang akan di jodohkan dengan putranya.

"Baiklah, malam Kamis nanti kita buat acara. Kita harus secepatnya mempertemukan mereka." Ze tersenyum lebar, menggandeng tangan sang suami seolah meminta persetujuan agar suaminya itu mengiyakan keinginannya.

"Iya, baiklah."

Kenan menyetujuinya dengan lapang dada, tapi tidak dengan Arya.

"Tapi Pak, apa tidak terlalu cepat."

Arya menyahuti percakapan mereka, dia mengingat permintaan Tiara yang membutuhkan waktu seminggu untuk beradaptasi. Jika benar harus malam Kamis, berarti itu dua hari lagi dari sekarang. Apa Tiara akan siap jika secepat itu?

"Lebih cepat lebih baik, Pak Arya."

Tidak bisa mengelak lagi, Arya hanya bisa mengikuti kemauan mereka.

...***...

Rutinitas pagi hari. Seperti biasa keluarga Kenan melaksanakan sarapan bersama sebelum mereka sibuk dengan semua urusannya.

"Bagaimana sekolah mu?" Kenan mengawali bicara, bertanya pada putra semata wayangnya.

"Seperti biasa, Dad."

Seperti biasa, putranya itu akan menjawab singkat seadanya.

"Seperti biasa kau membuat ulah? Itu maksud mu?" Kenan kembali menekankan, putranya belum mengakui juga kalau dia berbuat kesalahan.

"Hemmm."

Lagi-lagi menjawab singkat. Masih memasang wajah datar tanpa rasa bersalah.

"Dasar anak ini." Kenan sampai kesal sendiri menghadapi kelakuan putranya. "Kau tahu kan, Daddy kemarin sampai di panggil ke sekolah?" ucapnya lagi.

"Iya, tapi seperti biasa, Daddy bisa mengatasi semuanya." Masih menjawab seadanya. Kenzo malah asyik mengunyah sandwich di mulutnya.

"Kenzo. Jika hanya sekali dua kali mungkin itu wajar. Tapi kalau sampai beberapa kali pihak sekolah pasti akan curiga. Kau mau Daddy di paksa datang ke sekolah karena kelakuan mu yang buruk itu. Kau mau identitas mu sebagai pewaris tunggal keluarga Wijaya terbongkar?"

Iya, terkuak juga apa yang ada di pendam Kenan. Dari dulu dia berusaha menyembunyikan identitas putranya karena beberapa alasan. Tapi Kenzo malah terus berulah dan selalu menyusahkan nya.

"Dad, kenapa malah di persulit si. Daddy kan selalu menggunakan seribu cara untuk mengatasi semuanya. Lagi pula aku juga punya batasan. Daddy tidak perlu khawatir."

Kenzo menjawab, dia sadar akan kelakuannya. Tapi menurutnya sikap nya sekarang masih di batas normal. Selagi tidak ada yang di rugikan, itu tidak akan mengubah kesenangan nya.

"Akh, kau memang keras kepala. Baiklah, kalau kau bisa bertingkah sesukamu. Maka Daddy pun akan melakukan apa yang Deddy inginkan. Malam Kamis nanti, kita akan bertemu dengan keluarga Pak Arya untuk melanjutkan perjodohan."

Kenan pun langsung membicarakan intinya. Toh jika terus bicara putranya itu tidak akan mendengarkan nya.

"Ayolah Dad, kenapa harus perjodohan. Aku tidak mau." Kenzo protes, kedua alisnya sampai berkerut menolak keras kemauan Daddy nya.

"Apa kau lupa perkataan Daddy minggu lalu. Jika kau membuat ulah lagi di sekolah dan sampai melibatkan Daddy. Itu berarti kau menyetujui perjodohan ini."

Bagai skak mati. Kenzo tidak bisa berkilah lagi. Itulah perjanjian nya dengan Kenan yang tidak bisa dia langgar.

"Akh sial...."

Kenzo sampai meneguk minumannya dengan begitu kasar. Rasanya kesal. Bisa bisanya dia terjebak oleh kelakuan nya sendiri.

"Mom, kenapa diam saja? Tolong lah bujuk Daddy untuk membatalkan perjodohan nya."

Kini Kenzo beralih melihat Mommy nya, menatapnya dengan penuh harapan karena wanita itulah yang selalu mengabulkan keinginannya.

Mendengar rengekan Kenzo, seketika Kenan dan Ze malah cengengesan.

"Percuma kau merengek pada Mommy, orang Mommy mu yang merencanakan semuanya."

Kenan yang menimpali, puas sendiri melihat kepayahan putranya. Rupanya Kenzo si brandal sekolah bisa terlihat lemah di depan Ibunya.

"Akh, menyebalkan. Senang sekali ya kalian melihat putranya sengsara."

Kenzo benar benar frustasi. Langsung beranjak pergi dari meja makan, tidak ingin melihat ekspresi kedua orang tuanya yang sedari tadi mentertawakan nya.

"Aku berangkat sekolah."

Walau kesal, dia tidak pernah meninggalkan kesopanannya pada kedua orang tuanya.

.

.

.

Terpopuler

Comments

FuryaRa Mawa

FuryaRa Mawa

😍😍😍

2022-11-09

0

Har Tini

Har Tini

jngn menyesal nanti sha tahu siap yg di jodoh kan sm orang tua mu, kenzo rerjebak omongan ny sendiri😁

2022-08-25

0

Suzieqaisara Nazarudin

Suzieqaisara Nazarudin

Saat Shasa tau siapa yg akan dijodoh kan dengannya pasti dia akan menyesal karena tlah menolaknya mentah-mentah...Ntar jangan jadi pelakor ya Shasa...😅😅😅

2022-08-23

0

lihat semua
Episodes
1 Aku tidak ingin jadi benalu.
2 Hari pertama di sekolah.
3 Brandal sekolah.
4 Trisakti sekolah.
5 Perjodohan
6 Ci Cupu VS Si Switer
7 Gara-gara sebuah switer.
8 Hanya Membantu
9 Malam pertemuan.
10 Rahasiakan!
11 Bagai hubungan gelap.
12 Kau membuat ku frustasi
13 Aku akan berhati-hati.
14 Sudah jatuh tertimpa tangga, pula.
15 Kau peduli pada ku?
16 Aku harus menjauhinya.
17 Ini lebih menyakitkan.
18 kali ini saja aku menginginkan kasih sayang.
19 Pilihan.
20 Kau memilih ku?
21 Keputusan yang gegabah
22 Harus lebih percaya diri
23 Aku nyaman di sampingnya.
24 Kau, datang?
25 Apa kau baik-baik saja?
26 Debaran apa ini?
27 Masalah sekolah.
28 Mengabaikan Shasa
29 Bantulah aku!
30 Tragedi yang begitu tiba-tiba.
31 Kekhawatiran Kenzo.
32 Amarah Kenzo.
33 Maafkan aku, Kenzo.
34 Aku menunggumu.
35 Hukuman.
36 Masalah akan terus menghampiri.
37 Menikah muda.
38 Apa yang kau lakukan?
39 Jangan emosi.
40 Masalah apa lagi ini?
41 Ciuman pertama yang begitu dramatis.
42 Hukuman di balas hukuman.
43 Sogokan keras.
44 Aku menyukainya nya.
45 Mengikuti kemauan paman.
46 Kita kena masalah.
47 Siapa dia?
48 Ada-ada saja tingkah nya.
49 Sengaja mengalah.
50 Senjata makan tuan.
51 Dua bodyguard?
52 Harus menginap di villa
53 Terlalu fokus menyiapkan perlombaan.
54 Pernikahan yang tak di restui.
55 Aku hanya tidak ingin kau terluka.
56 Pernikahan yang begitu dramatis.
57 Peran seorang istri.
58 Aku akan menjaga hubungan ini.
59 Perjalanan yang begitu melelahkan.
60 Hari pertama di luar kota.
61 Sebuah rencana.
62 Keadaan yang begitu canggung.
63 Aku memukulnya.
64 Siapa Azzura Fellysa?
65 Dia tidak punya mantan.
66 Aku mencintaimu.
67 Ada yang janggal.
68 Kenzo adalah milik ku.
69 Pil kontrasepsi.
70 Kenapa ada dia?
71 Kau ada di pihak siapa?
72 Hilang kesadaran.
73 Efek obat yang sangat menyiksa.
74 Akan membalas dengan setimpal.
75 Menolong Mario.
76 Terbalaskan.
77 Khawatir.
78 Akan berusaha membantu Daddy.
79 Perubahan Shasa.
80 Camping Sekolah.
81 Tiba-tiba di panggil guru BK.
82 Gara-gara camping.
83 Ingin menyendiri.
84 Jangan membuat ku kecewa.
85 Tiara Lestari Wijaya
86 Karena dia suami ku.
87 Get married first fast later.
88 Di tantang bermain basket.
89 Everything for you.
90 Jangan galak-galak.
91 Unlimited
92 all day in the room
93 Calon tunangan yang tidak jadi.
94 Belikan aku es krim.
95 Chelsea menginap di rumah kediaman Wijaya.
96 Adik ipar.
97 Pulang ke rumah.
98 Gara-gara switer couple.
99 Do not leave me!
100 Bantulah aku!
101 Sesi latihan yang meresahkan.
102 Maaf!
103 Epic Comeback
104 Ada apa dengan, Shasa?
105 Sebuah prank
106 Hal yang tidak terduga.
107 Terimalah akibatnya.
108 Dendam baru tentang masa lalu.
109 Cerita masa lalu
110 Menghadiri rapat terbuka.
111 Demi personal kerja
112 Ada apa ini?
113 Tragedi basement.
114 Transfusi darah.
115 Amnesia.
116 Kau suamiku?
117 Maaf telah melupakan semuanya.
118 Sudah di perbolehkan pulang.
119 Ayo mulai dari awal.
120 Kembali bersekolah.
121 Mengingat sesuatu.
122 Guru baru.
123 Kecurigaan.
124 Hati-hati.
125 Di Sandra
126 Ada orang yang menunggu ku.
127 Penyempurna hidup ku
128 Awal sebuah perubahan.
129 we are family.
130 Pemilihan Trisakti angkatan baru.
131 Taruhan.
132 Simbolis Trisakti.
133 Semuanya milik mu.
134 Brandal kota VS Preman kampung.
135 Surat nikah.
136 Mengharapkan Restu.
137 Visual
138 Pemberitahuan release season dua.
Episodes

Updated 138 Episodes

1
Aku tidak ingin jadi benalu.
2
Hari pertama di sekolah.
3
Brandal sekolah.
4
Trisakti sekolah.
5
Perjodohan
6
Ci Cupu VS Si Switer
7
Gara-gara sebuah switer.
8
Hanya Membantu
9
Malam pertemuan.
10
Rahasiakan!
11
Bagai hubungan gelap.
12
Kau membuat ku frustasi
13
Aku akan berhati-hati.
14
Sudah jatuh tertimpa tangga, pula.
15
Kau peduli pada ku?
16
Aku harus menjauhinya.
17
Ini lebih menyakitkan.
18
kali ini saja aku menginginkan kasih sayang.
19
Pilihan.
20
Kau memilih ku?
21
Keputusan yang gegabah
22
Harus lebih percaya diri
23
Aku nyaman di sampingnya.
24
Kau, datang?
25
Apa kau baik-baik saja?
26
Debaran apa ini?
27
Masalah sekolah.
28
Mengabaikan Shasa
29
Bantulah aku!
30
Tragedi yang begitu tiba-tiba.
31
Kekhawatiran Kenzo.
32
Amarah Kenzo.
33
Maafkan aku, Kenzo.
34
Aku menunggumu.
35
Hukuman.
36
Masalah akan terus menghampiri.
37
Menikah muda.
38
Apa yang kau lakukan?
39
Jangan emosi.
40
Masalah apa lagi ini?
41
Ciuman pertama yang begitu dramatis.
42
Hukuman di balas hukuman.
43
Sogokan keras.
44
Aku menyukainya nya.
45
Mengikuti kemauan paman.
46
Kita kena masalah.
47
Siapa dia?
48
Ada-ada saja tingkah nya.
49
Sengaja mengalah.
50
Senjata makan tuan.
51
Dua bodyguard?
52
Harus menginap di villa
53
Terlalu fokus menyiapkan perlombaan.
54
Pernikahan yang tak di restui.
55
Aku hanya tidak ingin kau terluka.
56
Pernikahan yang begitu dramatis.
57
Peran seorang istri.
58
Aku akan menjaga hubungan ini.
59
Perjalanan yang begitu melelahkan.
60
Hari pertama di luar kota.
61
Sebuah rencana.
62
Keadaan yang begitu canggung.
63
Aku memukulnya.
64
Siapa Azzura Fellysa?
65
Dia tidak punya mantan.
66
Aku mencintaimu.
67
Ada yang janggal.
68
Kenzo adalah milik ku.
69
Pil kontrasepsi.
70
Kenapa ada dia?
71
Kau ada di pihak siapa?
72
Hilang kesadaran.
73
Efek obat yang sangat menyiksa.
74
Akan membalas dengan setimpal.
75
Menolong Mario.
76
Terbalaskan.
77
Khawatir.
78
Akan berusaha membantu Daddy.
79
Perubahan Shasa.
80
Camping Sekolah.
81
Tiba-tiba di panggil guru BK.
82
Gara-gara camping.
83
Ingin menyendiri.
84
Jangan membuat ku kecewa.
85
Tiara Lestari Wijaya
86
Karena dia suami ku.
87
Get married first fast later.
88
Di tantang bermain basket.
89
Everything for you.
90
Jangan galak-galak.
91
Unlimited
92
all day in the room
93
Calon tunangan yang tidak jadi.
94
Belikan aku es krim.
95
Chelsea menginap di rumah kediaman Wijaya.
96
Adik ipar.
97
Pulang ke rumah.
98
Gara-gara switer couple.
99
Do not leave me!
100
Bantulah aku!
101
Sesi latihan yang meresahkan.
102
Maaf!
103
Epic Comeback
104
Ada apa dengan, Shasa?
105
Sebuah prank
106
Hal yang tidak terduga.
107
Terimalah akibatnya.
108
Dendam baru tentang masa lalu.
109
Cerita masa lalu
110
Menghadiri rapat terbuka.
111
Demi personal kerja
112
Ada apa ini?
113
Tragedi basement.
114
Transfusi darah.
115
Amnesia.
116
Kau suamiku?
117
Maaf telah melupakan semuanya.
118
Sudah di perbolehkan pulang.
119
Ayo mulai dari awal.
120
Kembali bersekolah.
121
Mengingat sesuatu.
122
Guru baru.
123
Kecurigaan.
124
Hati-hati.
125
Di Sandra
126
Ada orang yang menunggu ku.
127
Penyempurna hidup ku
128
Awal sebuah perubahan.
129
we are family.
130
Pemilihan Trisakti angkatan baru.
131
Taruhan.
132
Simbolis Trisakti.
133
Semuanya milik mu.
134
Brandal kota VS Preman kampung.
135
Surat nikah.
136
Mengharapkan Restu.
137
Visual
138
Pemberitahuan release season dua.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!