Ella yang baru keluar dari ruang rawat mendadak cemberut, melihat kedatangan Gadis cantik, imut dengan langkah anggun.
Sonia tiba dirumah sakit
dengan dikawal oleh Lima pengawal dengan pakaian yang sama. Mengiring langkah putri Sonia dengan tatapan waspada.
" Sampai disini saja.." Ujarnya yang membuat para pengawalnya serentak menghentikan langkah.
Tampil dengan gaun berwarna hitam panjang semata kaki, dengan hiasan bunga- bunga putih imut diarea sekitar dada. Sonia melangkah pasti dikoridor rumah sakit, menuju ruang rawat Jean.
Semua mata tak dapat mengalihkan pandang pada gadis yang hanya dapat diekspresikan dengan satu kata " Sempurna. " Walau tak ada yang sempurna didunia selain Pencipta dan satu nama olahan tembakau yang sangat
dicandui oleh kaum pria.
Tetap saja hati yang melihat bergumam " sempurna." Pada gadis didepan mata. Baik itu para dokter, perawat, atau pasien yang punya keberuntungan berpapasan dengan Sonia dimalam ini.
Edi bahkan membulatkan matanya, ketika Wiliam menyambut Sonia didepan ruang perawatan Jean. " Putriku! sudah datang sayang..." Sapa Wiliam dengan riang, seraya menggandeng Sonia menuju kedalam.
Jessi yang duduk menemani putranya sontak berdiri takjub. Sedang Fredy mengernyit. " Ada putri William yang lain yang lebih muda, cantik berbeda " tanya hati Fredy yang tak bisa juga menutup mata dari Sonia.
" Bisakah putriku minta waktu sebentar? Mereka teman baru, barangkali saja dengan bicara dengan teman barunya, semangat Jean bisa bangkit. " Pinta William lirih.
Fredy menatap Sonia dan Wiliam bergantian. " Apapun akan kucoba demi mengembalikan putraku. " Batinnya.
Fredy mengangguk. Sedang Jessi yang melihat Sonia dengan penampilan style High Class malah datang mendekat Sonia.
" Tentu sayang...Kau boleh bicara sebanyak yang kau mau dengan putra kami, kami akan keluar sekarang juga. " Ujar Jessi dengan wajah secerah bulan purnama.
" Dasar mami...pantang lihat yang lebih, langsung blingsetan." Sungut Ella dari balik pintu.
Edi menarik Kuping Ella. " Hei...neng bule kawe, ngak usah dulu bersesungut, biarkan putri itu mencoba membangunkan kekasihmu, toh kalau ia ngak bangun- bangun apa kau masih bisa
menikahinya. " Ujar Edi setelah menyeret Ella jauh dari ruangan itu.
" Hei...anak kampung, tukang nguras, jangan sampe narik kupingku segala untuk ngasih nasehat! " Balas Ella dengan wajah merah karna Edi yang selama ini dianggapnya sebagai penggangu kemesraannya dengan Jean disekolah malah berani menyeretnya.
Ia mengusap kupingnya yang masih terasa panas karna pria ini.
Ketika mulut Ella mau menganga lagi. Edi langsung membekap mulut itu. " Jangan protes dan ngomong yang menyakitkan ku lagi, sebaiknya berdoalah agar ketika Jean bangun masih bisa mengingat sirambut Ungu seperti mu. " Ujar Edi.
Wajah Ella memucat. " Bagaimana kalau ia sampai hilang ingatan karna luka kepalanya itu ya, Apalagi ia operasi berat karna pendarahan otak, gimana nasip kita? " Tanya Ella mengernyit.
" Kita ? Wekkk...kalau lagi takut barulah jiwa sosialmu bangkit ya Si Rangu? Giliran lagi senang pasti ngina! " Sekarang Edi yang balas mengumpat.
" Udah...Jangan panggil aku yang aneh lagi, dan mulai hari ini aku takkan menghinamu lagi. " Janji Ella seraya mengulurkan tangannya pada Edi.
" Aku terima perkawinan ini dengan ikhlas." He...he ..Goda Edi yang membuat Ella berusaha menarik tangannya lembali, tapi tak bisa, Edi sudah mengikat erat tangan itu dalam genggaman kuatnya.
" Kau!!! " Ucap Ela dengan mata dan wajah merah karna marah.
" Tenanglah...kok diajak becanda malah marah, Kalau Jean sadar dan ternyata hilang ingatan, aku akan membantumu dekat dengannya." Seringai Edi sedikit membujuk.
" Bagaimana bisa? " tanya Ella.
" Bisalah...Kau lupa kalau tuan Permana tahu kami sahabat karib, aku bebas masuk keistana Jean, sekarang malah makin dekat, didalam darah Jean mengalir darahku, selain kakak aku punya andil dalam penyembuhan Jean." Ucap Sarkas Edi.
" Bukan cuma penyembuhan, tapi Edilah yang sudah membawa pacarmu kerumah sakit ini. " Timpal William yang baru datang.
Edi menunduk malu, Ia segera melepas tangan Ella dan menjauh darinya, karna Tuan William sudah mendengar ucapan Edi yang terdengar Arogan dan bangga.
" Menghadapi gadis sombong harus lebih
sombong lagi. Caramu tak salah anak muda. " Bisik William sembari mengangkat dagu Edi. Edi kemudian tersenyum manggut- manggut.
Sedang Ella hanya berdiri mematung, tak tahu apa yang diucapkan oleh Bule Senior yang tampak kuasa itu dengan Edi. Hingga pria muda itu terlihat diatas angin.
Sedang didalam Sonia mulai berbicara dengan Jean. " Hei Jean...Bagaimana kau
bisa mengalah pada hidup. Aku saja yang
masih muda sudah sebatang kara, masih mau hidup lama. Apa kau mau melupakan dunia yang sangat indah ini hanya karna beberapa kekecewaan. hey...Dasar pria bodoh, masih banyak yang menyayangimu disini, walau sudah, tak berdaya dan terbuang pun teman- temanku masih semangat hidup dipanti, tapi mengapa kau yang masih tampan dan kuat tak mudah mengalah.
Kau benar- benar pria Cemen! " Ejeknya.
Kemudian Sonia terus bercerocos menyebutkan nama- nama orang tersayang Jean, papi, kakek, semua gadis
yang pernah Jean kencani dan sahabatnya Edi.
Sebelum menemui Jean, Sonia sudah mempelajari background Jean melalui semua akun media sosialnya.
" Aku akan pergi teman...tak ada janji untuk memberi harapan lebih padamu, tapi sekedar teman curhat bila kau masih bersedia hidup, akupun takkan menolak, karna hidupku hanya untuk memberi. Bisakah kau hidup sepertiku? Barang kali tidak! karna kau pria dingin yang berhati lemah. Bangunlah aku menantangmu untuk memberi senyum pada dunia, jika dirimu bukan seperti yang kutuduhkan.
Lemah! konyol dan tidak bertanggung jawab. Jika kau tidak bangun, aku akan memanggilmu begitu, bahkan bila kau berani mati, aku akan menulis kisahmu sebagai Tuan muda yang terkonyol. " Ujar Sonia berbicara menuruti kata hatinya.
" Sonia melangkah pergi, namun sebuah tangan menggenggam tangannya, membuat langkahnya terhenti.
" Bidadari..." Aku benar- benar sudah ada disyurga dengan bidadariku.." Ucap Lirih Jean. Matanya terbuka, namun ia tidak bisa melihat apa- apa, semua gelap.
" Mana bidadariku? Mana? Kenapa semua gelap? " Ujar Jean.
" Kau sadar? Sonia kaget, tanpa sadar ia meremas balik tangan Jean karna terkejut.
" Aku tidak melihat apapun, kemana bidadariku? " tanya Jean karna Sonia sudah melepas tangannya untuk menekan calling nurse, Jean meraba sudut hospital bed, disisi tangannya.
Perawat datang segera mendapat panggilan dari alat itu. Berikutnya disusul dokter masuk untuk melakukan pemeriksaan pada pasien.
Fredy , Willi, Jessi, Ella dan Edi masuk menyerobot, mereka tak sabar ingin melihat apa yang terjadi dengan Jean.
Setelah memeriksa dengan teliti, dokterpun berkata.
" Bersyukurlah Tuan permana, putra anda telah berhasil melewati masa kritisnya, ia sekarang sadar, Ta- tapi?
" Tapi apa? " tanya Jessi tak sabaran.
" Penglihatannya hilang timbul, ia buta, walau tidak permanen." Ujar Dokter yang membuat Jessi pingsan. Untung Ella dan Edi segera menangkap tubuhnya.
" Papi tak peduli cacatmu, yang penting nyawamu, kalau masih ada nyawa masih bisa berusaha menyembuhkan matamu! " Ucap Fredy senang anaknya kembali. Dicarinya putri cantik tadi, diruangan yang sudah tak ada lagi.
" Ditatapnya William dengan maksud menanyakan keberadaan Sonia.
" Putriku sudah kembali kerumahnya. " Ujar Willi datar.
"Aku hanya terlahir dari penghianat dan pembunuh, tak ingin melihat matahari dan wanita itu lagi." Lirih Jean yang membuat Fredy mengernyit bingung, hingga ia melupakan tentang Sonia, ia beralih pada putranya.
" Kau pasti sembuh sayang...jangan banyak fikiran. " Balasnya seraya menggenggam lembut tangan Jean.
" Benar tuan Permana, melihat dari parahnya luka putra anda, untuk hidup saja kemungkinannya sangat kecil. Ini sungguh sebuah keajaiban, belum genap dua hari dia sudah sadar, dan kondisinya stabil, yang lainnya kita fikirkan setelah sebulan ini. " Ujar dokter seraya tersenyum.
Semua yang ada diruangan itu mengangguk- angguk. Ada rasa haru bercampur senang dihati mereka, tidak terkecuali Tim medis yang menangani Jean.
Bersambung...
Yang mampir kasih jejak ya say...Like, fote, komen dan Faforitkan bagi yang baru mampir.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Sama Lia
semangat author...lanjut ditunggu..
sukses untukmu author...
tambah enak dibaca...kata demi kata dah nyambung...kren...saya suka padamu author...maaf klo komen saya tidak berkenan dihati. jujur saya ga ada maksud menghina, menjatuhkan dan lainnya...saya hanya ingin semua author berhasil dan juga kuat mental...
2022-03-14
18
Rusmi
lanjut Thor semangat selalu dinanti seru
2022-03-14
9
fiqa
semangat Jane sambut tantangan princess sonia
2022-03-14
4