Bab 7. Adara cemburu

Setelah membuat pelayan menyebalkan itu di hukum, Liliana merencanakan balas dendam lainnya yaitu membuat Adara dan Arsen bertengkar.

"Ada apa ini suamiku? Kenapa pulang bekerja, kau langsung menemui dia?" Adara menghampiri sang suami yang baru saja pulang bekerja dan malah menemui Liliana lebih dulu.

"Tolong jangan salah paham nona Adara, tuan count hanya kebetulan saja-"

"Aku tidak ingat kalau aku bicara denganmu," Adara memangkas ucapan Liliana yang masih belum selesai. Adara menatap tajam pada gadis cantik itu.

Pengemis ini, kenapa aku merasa dia semakin lama semakin menyebalkan dan tidak tahu diri? Aku harus cari tau identitas dia yang sebenarnya.

"Maafkan saya, saya tidak bermaksud untuk bersikap kurang ajar. Kalau begitu, saya permisi," Liliana menundukkan kepalanya dengan hormat pada Adara dan Arsen.

Gadis itu membalikkan badannya kemudian tersenyum puas, setelah dia melihat Adara merasa terancam karena kehadirannya. Arsen iba melihat Liliana yang pergi dengan wajah sedih.

"Adara, kau ini kenapa?" tanya Arsen tak mengerti sikap kasar istrinya pada Liliana.

"Aku kenapa apa?" Adara balik bertanya pada suaminya dengan wajah cemberut.

"Sikapmu pada nona Liliana itu tidak baik, Adara!" Arsen tidak senang dengan sikap istrinya pada Liliana.

Adara tercekat mendengar suaminya membela Liliana, "Arsen, kenapa kau malah memarahiku? Memang apa salahnya dengan sikapku kepadanya? Aku hanya menunjukkan dimana harusnya dia berada!"

"Adara, perhatikan sikapmu itu! Dia adalah kesayangan ayahmu sekarang, kamu harus bersikap baik kepadanya!" Seru Arsen mengingatkan pada sang istri, bahwa posisi Liliana sangat penting sama hal nya seperti Adaire di mata ayah mertuanya.

"Kau membelanya benar-benar karena ini kan? Bukan karena kau terpikat padanya?" Adara memandangi sang suami dengan mata berkaca-kaca. Dia takut suaminya akan berpaling ke lain hati.

Arsen membelai Adara dengan lembut penuh kasih sayang, rambut pirangnya tak luput dari jamahan tangan kekar itu. "Sayang, kenapa kau bertanya seperti ini? Mana mungkin aku terpikat pada wanita lain, sedangkan aku sudah memiliki wanita paling cantik di kerajaan Istvan ini. Adara, aku mencintaimu," ucap Arsen sambil mengecup pipi sang istri dengan lembut, dia merayu Adara untuk tidak marah padanya.

"Arsen, kau benar-benar akan selalu setia padaku?" tanya Adara sambil menggenggam tangan suaminya.

"Aku sudah berjanji pada dewa Artemis untuk selalu mencintaimu seumur hidup. Kalau aku ingkar, maka nyawaku adalah taruhannya!" Arsen tersenyum lembut pada sang istri, menatapnya penuh cinta.

*Dewa Artemis dalam mitologi Yunani dikenal sebagai dewa matahari, cahaya, musik dan bertugas mengatur cahaya matahari di bumi. Dia adalah saudara kembar dewa Apollo.

"Aku sangat mencintaimu Arsen," Adara memeluk suaminya dengan penuh kasih sayang. Dia merasa beruntung karena berhasil merebut Arsen dari Adaire, pria paling tampan dan kstaria paling hebat di kerajaan Istvan.

"Ayo kita pergi ke kamar sayang," Arsen menggandeng tangan istrinya dengan mesra. Dia mengajak istrinya masuk ke dalam kamar.

Tanpa mereka sadari Liliana mendengar obrolan pasangan suami istri itu. Dia semakin jijik mendengar Arsen berbicara tentang janji kepada dewa.

"Kau pernah mengucapkan janji itu kepadaku Arsen, mendengar nya kau mengatakannya pada orang lain sungguh membuat aku jijik. Aku akan buat kau melanggar janji itu, kalian tidak boleh bahagia," Liliana meremass tangannya dengan gemas penuh amarah. Kedua mata cantik itu terlihat menyeramkan.

***

Di sebuah penginapan terpencil di pusat kerajaan Istvan, terlihat seorang pria tampan dengan rambut berwarna perak sedang berbaring di atas ranjang bersama 3 wanita cantik disana.

Memang benar harta, tahta, wanita, adalah hal terindah di dalam hidup ini. Senangnya jadi anak muda. Ngomong-ngomong soal wanita, si cantik rambut merah itu pergi kemana dengan Count Wales?

*Count Wales: Nama belakang Arsen.

"Tuan, apa kau mau aku ambilkan buah-buahan?" tanya seorang wanita cantik berambut pirang dengan gaya genitnya.

"Boleh, ambilkan untukku lalu suapi aku!" ucap pria berambut perak itu dengan senyuman manisnya.

"Baik tuan!" wanita rambut pirang itu beranjak dari ranjang untuk mengambil buah-buahan yang ada di meja.

"Tuan, kau mau dipijat di bagian mana lagi?" tanya seorang wanita berambut coklat dengan tubuh seksinya. Dia memijat kaki pria berambut perak itu.

"Pijat kepalaku sekarang!" Ujar si pria rambut perak.

Dengan senyuman genit, wanita berambut coklat itu mengalihkan tangannya memijat kepala si pria dengan lembut. "Bagaimana tuan? Apa ini enak?" tanya si wanita itu sambil memijat kepala si pria.

"Sangat enak," pria berambut perak itu melenguh panjang, merasakan sensasi pijatan kepala yang sangat nyaman.

Ketika sedang asyik bersantai bersama para wanita nya, tiba-tiba saja pintu kamar itu terbuka lebar. Dua pria bertubuh tegap dan tinggi sudah berdiri disana.

"Kalian?" Pria berambut perak itu memicingkan matanya ketika melihat dua pria itu.

Dia meminta kedua wanita itu untuk pergi dari kamarnya. Dia pun bicara dengan kedua orang itu yang tak lain adalah bawahan putra mahkota Maximilian.

Pria berambut perak itu menjentikkan jari untuk merubah kembali rupa, warna mata dan warna rambutnya. Ternyata dia adalah Max yang menyamar menggunakan sihir penyamaran. Sebagai keturunan keluarga kerajaan Istvan, Max memiliki kekuatan sihir yang luar biasa dibandingkan manusia biasa. Max memiliki jumlah MANA banyak, salah satu kekuatan nya adalah penyamaran.Warna rambut, warna mata, bisa disamarkan olehnya.

"Aku sudah bilang kepada kalian, agar jangan menggangguku ketika aku sedang bersenang-senang! Apa kalian menganggap perintahku adalah lelucon?" tanya Max sambil mengarahkan pedang ke arah Pierre dan Eugene dengan mata merah nya yang menyala.

Pierre dan Eugene kompak berlutut memohon ampun pada putra mahkota dari kerajaan Istvan itu.

"Yang mulia, maafkan kami! Tapi ini keadaan darurat!" Seru Pierre dengan suara keras dan tegas.

Max menurunkan pedang nya, "Katakan, apa yang darurat?" tanya pria itu kalem.

"Yang mulia, ada surat dari Baginda Raja!" Pierre menyerahkan surat itu dengan posisi masih duduk berlutut.

Max langsung mengambil giliran surat dari ayahnya itu, dia membacanya dengan cepat kemudian tersenyum sinis. Dia membakar surat dari ayahnya dengan sihir api dalam satu kali jentikan jari.

"Yang mulia!" Pierre dan Eugene terkejut melihat Max membakar surat dari Raja.

"Aku masih mau bersenang-senang dan tidak ada yang bisa menganggu kesenangan ku, bahkan ayahku sendiri. Bagaimana dengan wanita itu?"

"Siapa?" tanya Pierre dan Eugene saling melirik tak mengerti siapa yang dimaksud Max.

"Wanita berambut merah itu! Aku menyuruh kalian mencari informasi tentangnya!" Teriak Max kesal.

"Saya sudah mendapatkan informasi nya yang mulia! Wanita itu bernama Liliana, dari informasi yang saya dapat kalau wanita itu adalah teman mendiang nona Adaire Charise Geraldine dan Duke berencana mengangkat nona Liliana menjadi anaknya," jelas Pierre pada Max.

"Adaire? Dia kan-" Max seperti tidak asing dengan nama itu.

...***...

Malam itu Liliana memakai baju tipis, dia melihat Arsen sedang duduk di ruang kerjanya. Pintu ruang kerja itu sedikit terbuka, dengan sengaja dia lewat di depan ruang kerja pria itu.

Arsen melihat Liliana yang lewat di depan ruang kerjanya, dia mengikuti gadis itu sampai ke halaman belakang rumah. "Kenapa dia kesini?" gumam Arsen dengan mata melihat ke arah Liliana yang duduk didekat kursi air mancur.

Arsen terkejut melihat wanita itu menangis tersedu-sedu sambil memanggil manggil nama Adaire. Arsen menghampiri nama Liliana. "Kau sedang apa disini nona Liliana?" tanya Arsen cemas.

Liliana menghapus air matanya,"Sa-saya sedang teringat dengan Adaire. Saya ingin melihatnya, dia pasti orang yang sangat baik.. anda beruntung pernah menjadi suaminya, bahkan dia juga sangat baik karena meminta anda menjaga nona Adara,"

Mendengar ucapan wanita itu, Arsen tercekat. Hatinya kesal karena jadi teringat dengan wanita yang dia bunuh dengan kejam.

"Iya, dia wanita yang sangat baik," ucap Arsen dengan hati yang tidak nyaman.

"Benar kan dia wanita yang sangat baik, seandainya aku punya kesempatan untuk melihatnya sekali saja," ucap Liliana sambil menangis.

Tidak tega melihat Liliana menangis, Arsen memberikan sapu tangan pada gadis itu. Liliana berdiri dan mendekat ke arah Arsen, tubuhnya oleng lalu Arsen menangkapnya. "Kau tidak apa-apa nona Liliana?" tanya Arsen cemas.

"Sa-saya baik-baik saja tuan Count," Liliana menatap mataku Arsen, berusaha meraih simpati pria itu.

Hati Arsen berdebar melihat Liliana di dalam balutan pakaian tidur yang tipis itu. Lekuk tubuh indahnya terlihat jelas seraya melambai menggoda dirinya.

Tak lama setelah itu, Adara datang dan langsung menarik suaminya. Tangannya mendarat keras di pipi Liliana.

"Dasar wanita j*lang!" Teriak Adara murka.

...---***---...

Terpopuler

Comments

♡《《KAORI》》♡

♡《《KAORI》》♡

Thor pen huekk akuh

2023-04-05

1

Septi Verawati

Septi Verawati

kagak salah itu👉😁😁

2023-02-14

0

Oi Min

Oi Min

apa Max nnti jdi jodoh nya Adaire/Liliana?? klo bner..... Liliana jodohnya seorang Casanova donk

2022-12-10

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Aku tidak percaya diri
2 Bab 2. Malangnya Adaire
3 Bab 3. Kesempatan kedua
4 Bab 4. Rencana pembalasan
5 Bab 5. Surat Adaire
6 Bab 6. Pelayan tidak tahu diri
7 Bab 7. Adara cemburu
8 Bab 8.Akan kurebut semuanya
9 Bab 9. Adaire sudah mati
10 Bab 10. Terpana
11 Bab 11. Pemilik Butik
12 Bab 12. Baik hati
13 Bab 13. Bela diri dan berkuda
14 Bab 14. Kerajaan Istvan
15 Bab 15. Kena batunya
16 Bab 16. Anggota baru keluarga Geraldine
17 Bab 17. Adara curiga
18 Bab 18. Dasar bodoh!
19 Bab 19. Menggoda suami orang
20 Bab 20. Rencana jahat Adara
21 Bab 21. Tabib Almoore
22 Bab 22. Tak sengaja kiss
23 Bab 23. Blackey
24 Bab 24. Si Gila
25 Bab 25. Perkenalan
26 Bab 26.Jangan lebih dari teman
27 Bab 27. Dua wajah
28 Bab 28. Mendadak horor
29 Bab 29. Hantu Adaire
30 Bab 30. Undangan pesta
31 Bab 31. Sifat asli Liliana
32 Bab 32. Menagih hutang
33 Bab 33. Max kesal
34 Bab 34. Akhirnya kau tersenyum
35 Bab 35. Adaire dan Liliana
36 Bab 36. Hiduplah sebagai Liliana
37 Bab 37. Kalung berlian merah
38 Bab 38. Playing Victim
39 Bab 39. Main hakim sendiri
40 Bab 40. Kehidupan Liliana (1)
41 Bab 41. Kehidupan Liliana (2)
42 Bab 42. Jangan katakan cinta
43 Bab 43. Kebusukan terbongkar
44 Bab 44. Penyesalan yang terlambat
45 Bab 45. Selamat untukmu Adara
46 Bab 46. My sweetie Adara
47 Bab 47. Identitas si rambut perak
48 Bab 48. Max dan Laura
49 Bab 49. Bukan yang kedua
50 Bab 50. Berikan kesempatan
51 Bab 51. Saran kencan
52 Bab 52. Pengawalan Nicholas
53 Bab 53. Kencan pertama
54 Bab 54. Kena mental
55 Bab 55. Jenazah Adaire
56 Bab 56. Pengawal dan putri
57 Bab 57. Pesta (1)
58 Bab 58. Pesta (2)
59 Bab 59. Patah hati
60 Bab 60. Memohon maaf
61 Bab 61. Aku tidak cemburu
62 Bab 62. Adaire masih hidup
63 Bab 63. Bentuk permintaan maaf
64 Bab 64. Duke Geraldine murka
65 Bab 65. Percaya padaku
66 Bab 66. Undangan ke istana
67 Bab 67. Mulai sekarang kau kekasihku
68 Bab 68. Kandidat putri mahkota
69 Bab 69. Gara-gara jas
70 Bab 70. Raja cemburu
71 Bonus visual
72 Bab 71. Hukuman untuk Adara dan Arsen
73 Bab 72. Hubungan berakhir
74 Bab 73. Aku memang dia
75 Bab 74. Tidak tahu malu
76 Bab 75. Ratu jahat
77 Bab 76. Pernyataan cinta Eugene
78 Bab 77. Max kepergok
79 Bab 78. Ditolak camer
80 Bab 79. Curi start
81 Bab 80. Selamat tinggal Arsen
82 Bab 81. One day with you (1)
83 Bab 82. One day with you (2)
84 Bab 83. Mencoba melawan restu
85 Bab 84. Tercebur!
86 Bab 85. Tidak tertolong
87 Bab 86. Kumohon kembalilah
88 Bab 87. Menantang Raja
89 Bab 88. Gelang giok
90 Bab 89. Belum ada kabar?
91 Bab 90. Hanya mimpi
92 Bab 91. Apa dia bukan penipu?
93 Bab 92. Tidak ada cara lain lagi
94 Bab 93. Nikah dadakan
95 Bab 94. Bertemu denganmu lagi
96 Bab 95. Aku menikah?
97 Bab 96. Rindu
98 Bab 97. Penobatan Putri mahkota (1)
99 Bab 98. Penobatan Putri mahkota (2)
100 Bab 99. Akhir Ratu?
101 Bab 100. Laura pingsan
102 Bab 101. Tidak mau memaafkan
103 Bab 102. Istana dingin
104 Bab 103. Jangan pergi
105 Bab 104. Hati-hati
106 Bab 105. Penyerangan (1)
107 Bab 106. Penyerangan (2)
108 Bab 107. Kyle mencurigakan
109 Bab 108. Tidak ada surat untukku?
110 Bab 109. Lucis Ferre?
111 Bab 110. Liliana menghilang
112 Bab 111. Masih disekap
113 Bab 112. Rumah tua
114 Bab 113. Tersesat, senang?
115 Bab 114. Tak bisa ditunda lagi
116 Bab 115. Pemukiman
117 Bab 116. Rusuh (1)
118 Bab 117. Rusuh (2)
119 Bab 118. Kelahiran Lucifer (1)
120 Bab 119. Kelahiran Lucifer (2)
121 Bab 120. Awal kehancuran
122 Bab 122. Kembali ke kota
123 Bab 123. Dilema
124 Bab 124. Ini sudah berakhir
125 Bab 125. Segel
126 Bab 125. The next king
127 Bab 126. Kita sudah berpisah
128 Bab 127. Kesempatan
129 Bab 128. Tidak ada lagi!
130 Bab 129. Menjemput istriku
131 Bab 130. Hitam di atas putih
132 Bab 131. Kencan terakhir
133 Bab 132. Dia sudah pergi
134 Bab 133. Sosok baru
135 Bab 134. Alergi wanita
136 Bab 135. Dia hamil?
137 Bab 136. Ambisi Julia
138 Bab 137. Teringat masa lalu
139 Bab 138. Apa itu seorang gadis?
140 Bab 139. Bertemu lagi
141 Bab 140. Kunjungan Raja Istvan
142 Bab 141. Pesta penyambutan
143 Bab 142. Kita tidak bisa bersama
144 Bab 143. Bicara dengan Aiden
145 Bab 144. Rumit
146 Bab 145. Anak siapa itu?
147 Bab 146. Sudah bukan rahasia lagi
148 Bab 147. Kalian tidak boleh membawanya (End)
149 Bab 148. Bendera perang
150 Bab 149. Penyihir hitam
151 Bab 150. Tiada
152 Bab 151. Membawa kabur
153 Bab 152. Pemakaman
154 Bab 153. Dua pilihan
155 Bab 154. Harga yang harus dibayar
156 Bab 155. Pengorbanan
157 Bab 156. Ada yang hilang
158 Bab 157. Kenapa familiar
159 Bab 158. Primadona Miss L
160 Bab 159. Bertemu lagi denganmu
161 Bab 160. Wanita rumah bordil
162 Bab 161. Kabur bersama
163 Bab 162. Hampir saja
164 Bab 163. Mode iblis
165 Bab 164. Mabuk laut
166 Bab 165. Keras kepala si kepala koki
167 Bab 166. Sebelum memutar waktu
168 Bab 167. Kenapa dia disini? (Revisi)
169 Bab 168. Pergi dari hadapanku!
170 Bab 169. Jahatnya Aiden (Revisi)
171 Bab 170. Apa kau sakit?
172 Bab 171. Ramalan Brieta
173 Bab 172. Taruhan lagi
174 Bab 173. Potongan Ingatan
175 Bab 174. Kau dalangnya?
176 Bab 175. Mengapa menangis?
177 Bab 176. Budak iblis
178 Bab 177. Liliana ke istana
179 Bab 178. Harus berjuang dulu
180 Bab 179. Dayang pribadi
181 Bab 180. Dia benar-benar calon Raja?
182 Bab 181. Tingkah Alejandro
183 Bab 182. Pernyataan cinta dan gosip
184 Bab 183. Teman Laura
185 Bab 184. Pengorbanan
186 Bab 185. Selamat tinggal Aiden (Tahap Revisi)
187 Bab 186. Kembali bersama
188 Bab 187. Surat Aiden untuk Lily
189 Bab 188. Aku tidak akan beri ampun!
190 Bab 189. Masa lalu Eugene-Laura
191 Bab 190. Prosedur pernikahan Putri
192 Bab 191. Benar benar terjadi
193 Bab 192. Bertemu kekasih
194 Bab 193. Lamaran untuk Liliana
195 Bab 194. Eugene jadi Max
196 Bab 195. Raja cemburu
197 Bab 196. Dia Raja
198 Bab 197. Lily, kau indah
199 Bab 198. Bertemu Lucifer lagi
200 Bab 199. Kompetisi memanah
201 Bab 200. Cinta anak muda
202 Bab 201. Manja
203 Bab 202. Rencana pernikahan Eugene Laura
204 Bab 203. Laura Eugene wedding (1)
205 Bab 204. Laura Eugene wedding (2)
206 Bab 205. (MaxLi) Pelabuhan terakhir
207 Bab 206. Bukan malam pertama
208 Bab 207. Masakan cinta
209 Bab 208. Eugene sakit dan berita bahagia
210 Bab 209. Rencana jahat Freya
211 Bab 210. Jebakan untuk tersangka
212 Bab 211. Hukuman Mati
213 Bab 212. Farewel Freya
214 Bab 213. Wanitaku hanya satu
215 Bab 214. Pesta bayi
216 Bab 215. Kabar bahagia
217 Bab 216. Bumil sensitif
218 Bab 217. Teringat kincir Ria
219 Bab 218. Memilih jalan perang
220 Bab 219. Ratu diculik
221 220. Beraninya kau!
222 Bab 221. Rayuan Liliana
223 Bab 222. Sehari di hutan larangan
224 Bab 223. Kelahiran si kembar (1)
225 Bab 224. Kelahiran si kembar dan kilas balik
226 Bab 225. 3 bintang Istvan
227 Bab 226. 5 tahun kemudian
228 Bab 227. Happy ending
229 Sekuel Second life Liliana
Episodes

Updated 229 Episodes

1
Bab 1. Aku tidak percaya diri
2
Bab 2. Malangnya Adaire
3
Bab 3. Kesempatan kedua
4
Bab 4. Rencana pembalasan
5
Bab 5. Surat Adaire
6
Bab 6. Pelayan tidak tahu diri
7
Bab 7. Adara cemburu
8
Bab 8.Akan kurebut semuanya
9
Bab 9. Adaire sudah mati
10
Bab 10. Terpana
11
Bab 11. Pemilik Butik
12
Bab 12. Baik hati
13
Bab 13. Bela diri dan berkuda
14
Bab 14. Kerajaan Istvan
15
Bab 15. Kena batunya
16
Bab 16. Anggota baru keluarga Geraldine
17
Bab 17. Adara curiga
18
Bab 18. Dasar bodoh!
19
Bab 19. Menggoda suami orang
20
Bab 20. Rencana jahat Adara
21
Bab 21. Tabib Almoore
22
Bab 22. Tak sengaja kiss
23
Bab 23. Blackey
24
Bab 24. Si Gila
25
Bab 25. Perkenalan
26
Bab 26.Jangan lebih dari teman
27
Bab 27. Dua wajah
28
Bab 28. Mendadak horor
29
Bab 29. Hantu Adaire
30
Bab 30. Undangan pesta
31
Bab 31. Sifat asli Liliana
32
Bab 32. Menagih hutang
33
Bab 33. Max kesal
34
Bab 34. Akhirnya kau tersenyum
35
Bab 35. Adaire dan Liliana
36
Bab 36. Hiduplah sebagai Liliana
37
Bab 37. Kalung berlian merah
38
Bab 38. Playing Victim
39
Bab 39. Main hakim sendiri
40
Bab 40. Kehidupan Liliana (1)
41
Bab 41. Kehidupan Liliana (2)
42
Bab 42. Jangan katakan cinta
43
Bab 43. Kebusukan terbongkar
44
Bab 44. Penyesalan yang terlambat
45
Bab 45. Selamat untukmu Adara
46
Bab 46. My sweetie Adara
47
Bab 47. Identitas si rambut perak
48
Bab 48. Max dan Laura
49
Bab 49. Bukan yang kedua
50
Bab 50. Berikan kesempatan
51
Bab 51. Saran kencan
52
Bab 52. Pengawalan Nicholas
53
Bab 53. Kencan pertama
54
Bab 54. Kena mental
55
Bab 55. Jenazah Adaire
56
Bab 56. Pengawal dan putri
57
Bab 57. Pesta (1)
58
Bab 58. Pesta (2)
59
Bab 59. Patah hati
60
Bab 60. Memohon maaf
61
Bab 61. Aku tidak cemburu
62
Bab 62. Adaire masih hidup
63
Bab 63. Bentuk permintaan maaf
64
Bab 64. Duke Geraldine murka
65
Bab 65. Percaya padaku
66
Bab 66. Undangan ke istana
67
Bab 67. Mulai sekarang kau kekasihku
68
Bab 68. Kandidat putri mahkota
69
Bab 69. Gara-gara jas
70
Bab 70. Raja cemburu
71
Bonus visual
72
Bab 71. Hukuman untuk Adara dan Arsen
73
Bab 72. Hubungan berakhir
74
Bab 73. Aku memang dia
75
Bab 74. Tidak tahu malu
76
Bab 75. Ratu jahat
77
Bab 76. Pernyataan cinta Eugene
78
Bab 77. Max kepergok
79
Bab 78. Ditolak camer
80
Bab 79. Curi start
81
Bab 80. Selamat tinggal Arsen
82
Bab 81. One day with you (1)
83
Bab 82. One day with you (2)
84
Bab 83. Mencoba melawan restu
85
Bab 84. Tercebur!
86
Bab 85. Tidak tertolong
87
Bab 86. Kumohon kembalilah
88
Bab 87. Menantang Raja
89
Bab 88. Gelang giok
90
Bab 89. Belum ada kabar?
91
Bab 90. Hanya mimpi
92
Bab 91. Apa dia bukan penipu?
93
Bab 92. Tidak ada cara lain lagi
94
Bab 93. Nikah dadakan
95
Bab 94. Bertemu denganmu lagi
96
Bab 95. Aku menikah?
97
Bab 96. Rindu
98
Bab 97. Penobatan Putri mahkota (1)
99
Bab 98. Penobatan Putri mahkota (2)
100
Bab 99. Akhir Ratu?
101
Bab 100. Laura pingsan
102
Bab 101. Tidak mau memaafkan
103
Bab 102. Istana dingin
104
Bab 103. Jangan pergi
105
Bab 104. Hati-hati
106
Bab 105. Penyerangan (1)
107
Bab 106. Penyerangan (2)
108
Bab 107. Kyle mencurigakan
109
Bab 108. Tidak ada surat untukku?
110
Bab 109. Lucis Ferre?
111
Bab 110. Liliana menghilang
112
Bab 111. Masih disekap
113
Bab 112. Rumah tua
114
Bab 113. Tersesat, senang?
115
Bab 114. Tak bisa ditunda lagi
116
Bab 115. Pemukiman
117
Bab 116. Rusuh (1)
118
Bab 117. Rusuh (2)
119
Bab 118. Kelahiran Lucifer (1)
120
Bab 119. Kelahiran Lucifer (2)
121
Bab 120. Awal kehancuran
122
Bab 122. Kembali ke kota
123
Bab 123. Dilema
124
Bab 124. Ini sudah berakhir
125
Bab 125. Segel
126
Bab 125. The next king
127
Bab 126. Kita sudah berpisah
128
Bab 127. Kesempatan
129
Bab 128. Tidak ada lagi!
130
Bab 129. Menjemput istriku
131
Bab 130. Hitam di atas putih
132
Bab 131. Kencan terakhir
133
Bab 132. Dia sudah pergi
134
Bab 133. Sosok baru
135
Bab 134. Alergi wanita
136
Bab 135. Dia hamil?
137
Bab 136. Ambisi Julia
138
Bab 137. Teringat masa lalu
139
Bab 138. Apa itu seorang gadis?
140
Bab 139. Bertemu lagi
141
Bab 140. Kunjungan Raja Istvan
142
Bab 141. Pesta penyambutan
143
Bab 142. Kita tidak bisa bersama
144
Bab 143. Bicara dengan Aiden
145
Bab 144. Rumit
146
Bab 145. Anak siapa itu?
147
Bab 146. Sudah bukan rahasia lagi
148
Bab 147. Kalian tidak boleh membawanya (End)
149
Bab 148. Bendera perang
150
Bab 149. Penyihir hitam
151
Bab 150. Tiada
152
Bab 151. Membawa kabur
153
Bab 152. Pemakaman
154
Bab 153. Dua pilihan
155
Bab 154. Harga yang harus dibayar
156
Bab 155. Pengorbanan
157
Bab 156. Ada yang hilang
158
Bab 157. Kenapa familiar
159
Bab 158. Primadona Miss L
160
Bab 159. Bertemu lagi denganmu
161
Bab 160. Wanita rumah bordil
162
Bab 161. Kabur bersama
163
Bab 162. Hampir saja
164
Bab 163. Mode iblis
165
Bab 164. Mabuk laut
166
Bab 165. Keras kepala si kepala koki
167
Bab 166. Sebelum memutar waktu
168
Bab 167. Kenapa dia disini? (Revisi)
169
Bab 168. Pergi dari hadapanku!
170
Bab 169. Jahatnya Aiden (Revisi)
171
Bab 170. Apa kau sakit?
172
Bab 171. Ramalan Brieta
173
Bab 172. Taruhan lagi
174
Bab 173. Potongan Ingatan
175
Bab 174. Kau dalangnya?
176
Bab 175. Mengapa menangis?
177
Bab 176. Budak iblis
178
Bab 177. Liliana ke istana
179
Bab 178. Harus berjuang dulu
180
Bab 179. Dayang pribadi
181
Bab 180. Dia benar-benar calon Raja?
182
Bab 181. Tingkah Alejandro
183
Bab 182. Pernyataan cinta dan gosip
184
Bab 183. Teman Laura
185
Bab 184. Pengorbanan
186
Bab 185. Selamat tinggal Aiden (Tahap Revisi)
187
Bab 186. Kembali bersama
188
Bab 187. Surat Aiden untuk Lily
189
Bab 188. Aku tidak akan beri ampun!
190
Bab 189. Masa lalu Eugene-Laura
191
Bab 190. Prosedur pernikahan Putri
192
Bab 191. Benar benar terjadi
193
Bab 192. Bertemu kekasih
194
Bab 193. Lamaran untuk Liliana
195
Bab 194. Eugene jadi Max
196
Bab 195. Raja cemburu
197
Bab 196. Dia Raja
198
Bab 197. Lily, kau indah
199
Bab 198. Bertemu Lucifer lagi
200
Bab 199. Kompetisi memanah
201
Bab 200. Cinta anak muda
202
Bab 201. Manja
203
Bab 202. Rencana pernikahan Eugene Laura
204
Bab 203. Laura Eugene wedding (1)
205
Bab 204. Laura Eugene wedding (2)
206
Bab 205. (MaxLi) Pelabuhan terakhir
207
Bab 206. Bukan malam pertama
208
Bab 207. Masakan cinta
209
Bab 208. Eugene sakit dan berita bahagia
210
Bab 209. Rencana jahat Freya
211
Bab 210. Jebakan untuk tersangka
212
Bab 211. Hukuman Mati
213
Bab 212. Farewel Freya
214
Bab 213. Wanitaku hanya satu
215
Bab 214. Pesta bayi
216
Bab 215. Kabar bahagia
217
Bab 216. Bumil sensitif
218
Bab 217. Teringat kincir Ria
219
Bab 218. Memilih jalan perang
220
Bab 219. Ratu diculik
221
220. Beraninya kau!
222
Bab 221. Rayuan Liliana
223
Bab 222. Sehari di hutan larangan
224
Bab 223. Kelahiran si kembar (1)
225
Bab 224. Kelahiran si kembar dan kilas balik
226
Bab 225. 3 bintang Istvan
227
Bab 226. 5 tahun kemudian
228
Bab 227. Happy ending
229
Sekuel Second life Liliana

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!