Om Silver

"Nangisnya jangan diatas dashboard, nanti terkontaminasi ingus kamu!" Omel si Om Silver.

"Om nih dari awal nggak ada empatinya sama sekali sih! Orang lagi sedih juga! Ingus saya nih bawa keberuntungan tau!" Wana balik mengomel.

"Kalau memang iya bawa keberuntungan, kenapa kamu nangis?!"

"Sst! Berisik..." Wana menghapus air matanya, eye linernya luntur.

"Maksud saya, ini ada tisue, setidaknya kamu pake dong!" Om Silver mengulurkan sekotak tisue ke Wana. "Kaca ada di balik sunvissor," desisnya.

Wana mengulurkan tangan untuk membuka penahan matahari dan membuka tutup kaca.

Lalu mulai membenahi make upnya yang luntur. "Astaga kacau banget muka gue,"

"Padahal kesannya polos, ternyata bedaknya tebel juga," gumam Om Silver.

"Saya baru hari ini suntik putih, jadi belum terlihat hasilnya. Belum minum obat kolagen, sulam bibir, sulam alis, dan lainnya. Udah deh nggak usah bawel!"

"Kan kamu yang lebih bawel," gumam Om Silver. Terlihat jemarinya menutupi bibirnya tanda kalau ia sebenarnya sedang tertawa geli dari balik jambang tebalnya itu. "Ngapain juga kamu seribet itu merawat diri?"

"Semua demi mendapatkan seorang Sugar Daddy,"

"Hah?"

Wana mengangguk yakin, "Tapi saya baru belajar, sih. Baru pemula, jadi belum tahu akan melakukan apa,"

"Buat apa kamu cari daddy?"

"Buat beli tas Birkin,"

"Birkin... Itu Hermes bukan sih?"

"Yap! Itu. Harganya 2 milyar kalo yang kulit buaya albino,"

"Buat apa kamu habiskan uang segitu banyak untuk sebuah tas?"

"Buat prestise,"

"Nggak ngerti saya, coba jelasin lagi,"

"Biar Si Ratu Sejagat itu tunduk di bawah kaki saya! Memang dia doang yang bisa dapet Birkin! Saya juga bisa, Om!" Wanna mendobrak dashboard Lamborghini si Om dengan tekad membara.

"Oh, cuma buat pamer ternyata. Cewek yang menakutkan ya kamu," gumam Om Silver.

"Ngomong-ngomong, Itu Birkin sama dashboard yang barusan kamu gebrak, harganya hampir sama,"

"Masa sih? Bohong!"

"Lah, kamu nggak sadar kamu ini lagi di dalam apa?"

"Apa?"

"Sudahlah," si Om Menyerah. "Ternyata kamu beneran sugar baby ya,"

"Saya baru belajar sih Om, belum dapet juga daddy-nya,"

"Kalau dilihat dari tingkah kamu, sepertinya kamu belum benar-benar mengerti konsep sugar daddy ya?"

Wana mengangkat bahunya. "Hanya mencari pria lebih tua yang bersedia membiayai ini-itu kan? Seperti teman kencan? Kalau cuma kencan dan menemani ngobrol sih gampang, asal saya nggak dibawa ke ranjang aja,"

Entah kenapa, setelah itu si Om Silver menatap Wana sambil memicingkan mata.

"Cewek bego," gumamnya kemudian. "Tas yang kamu minta itu seharga dua milyar, nggak mungkin kamu nggak dibawa ke ranjang,"

"Ya saya cari sugar daddy yang lain,"

"Kecuali kamu pake ilmu hipnotis kayaknya nggak bakalan ada yang mau sama baby sebawel kamu, udah banyak maunya, nggak ngasih apa-apa sebagai timbal baliknya,"

"Om ada kenalan daddy yang mau beliin saya Birkin nggak?" tanya Wana polos.

"Astaga," si Om Silver akhirnya merasa capek dan merebahkan kepalanya ke kursi mobil.

"Kenapa jadi pusing, saya kan cuma minta dikenalin. Susah amat sih,"

"Di sebelah kamu kan ada... Ya sudahlah, saya nggak punya kenalan. Selamat berjuang sendiri, buat pengalaman," gumam Om Silver.

"No rekeningnya Om berapa? Saya bayar tagihan makan saya,"

"Nggak usah,"

"Saya bayar, nanti saya merasa berhutang budi,"

"Anggap aja saya yang traktir,"

"Kalau begitu, kita ngopi aja yuk Om, saya yang bayar deh. Saya nggak suka berhutang, punya Gwen sama Kak Mala belum dibayar, kebanyakan nanti hutang saya! Apalagi berhutang sama orang sejudes Om, bisa-bisa debt collector dateng besok!"

Om Silver menoleh ke arah Wana dan mencebik. Pandangan matanya menyelidik seakan mengamati apakah Wana hanya bercanda saat bilang kalau dia judes, atau serius.

Dan terlihat dari pandangan mata besar polosnya itu kalau Wana serius.

Luar biasa, sulit dipercaya.

"Oke, ayo ngopi. Kamu traktir," Desis Om Silver, lagi-lagi menyerah. Semua demi kesehatan tubuh dan pikirannya. Ia akhirnya sadar kalau mendebat Wana sama seperti mendebat emak-emak yang menyelak antri prasmanan kondangan. Tak ada gunanya.

"Sip Om!" sahut Wana sambil membuka pedal pintu. "Heh! Kok nggak kebuka?!"

"Bukanya ke atas, Non,"

"Ke atas? Rusak apa?!"

"Ya memang begitu modelnya!"

"Om ini loh, mobil kok di modif-modif. Nanti harganya jatuh kalau mau dijual lagi," Omel Wana sambil membuka pintu mobil itu ke atas.

"Ha?"

"Mana berat lagi pintunya!" Omel Wana lagi. "Kayak rolling door pas buka toko di Asemka!"

"Ya nggak usah kamu angkat sendiri ke atas! Dia bisa naik otomatis! Cupu banget sih!!" seru Om Silver tak sabar.

Dan keluarlah mereka dari mobil.

"Hooo, Wooowwww," gumam Wana saat sadar kalau di depannya adalah Lamborghini Gallardo versi terbatas. "Si Om mau ke mall aja pake nyewa beginian. Sehari sewanya berapa Om?"

"Bodo ah!" gumam Om Silver sambil menarik Wana kembali memasuki mall, malas menjawab.

*

*

"Dengan Kak Nirwana," seru bartender saat pesanan Wana jadi.

Terdengar dengusan geli si Om mendengar nama itu disebut.

"Apa sih Om?!" omel Wana.

"Nama sebagus itu harusnya kamu tinggal di khayangan, tapi kelakuan kamu kayak tinggal di dimensi lain,"

"Jurig maksudnya ya," Gumam Wana sambil melempar bungkus sedotan ke Om Silver dengan sebal.

"Begitulah," Om Silver terkekeh. "Kamu biasa dipanggil siapa, Nirwana?"

"Wana aja, Om. Orang-orang suka keselip antara nama saya dan nama kakak saya, Nirmala,"

"Jangan-jangan pas ngelahirin kamu, ibu kamu serasa di surga ya,"

"Iya dong, saking dia senengnya saya lahir ke dunia,"

"Bukan, maksud saya, dia hampir mati diujung maut gara-gara susah ngelahirin kamu, jadi halusinasi ngeliat surga Hahahaha!!"

Wana langsung cemberut. "Nyebelin," gumamnya. "Yah, sayangnya saya nggak bisa tanya sih benar atau tidaknya, beliau sudah meninggal," Wana menyeruput es kopinya. "Meninggal seminggu setelah melahirkan saya," tambahnya.

Om Silver langsung diam. "Sorry,"

"Tak apa, yang penting ada foto dirinya, biar saya tahu wajah ibu saya," Wana mengangkat bahunya.

"Hem, saya benar-benar minta maaf,"

"Nggak masalah kok Om. Kami hidup bahagia tanpa ibu, sampai ayah meninggal saya dibesarkan Kak Mala sampai sekarang. Hubungan kami harmonis,"

"Kak Mala yang tadi kamu tangisi,"

"Hum... Iya. Saya memergoki suaminya berselingkuh di Resto Chinesse food. Makanya saya tadinya mau membuntuti mereka untuk memastikan lebih akurat. Tapi kehilangan jejak,"

"Hem... Mau saya bantu?"

"Dengan cara apa?"

"Sewa detektif,"

"Nggak usah, saya takut kalau tahu kebenarannya, Kak Mala malah down,"

"Yang namanya kebenaran tetap kebenaran,"

"Saya belum siap merusak kerukunan rumah tangga mereka, nanti saja Om tunggu waktu yang tepat. Yang penting saya sudah pegang bukti fotonya," Wana mengangkat ponselnya.

"Itu ponsel kamu,"

"Ya iya lah,"

"Kenapa layarnya retak?"

"Hehe, ini jatuh waktu pendakian di Gunung Lawu. Saya mau motret astral, kayaknya genderuwo. Eeeh dia nyamperin, saya lari, jatoh, hape kena batu, retak deh!" Wana menyeringai.

"Astaga, hidup kamu berwarna sekali ya!"

Wana melambaikan tangannya, "Nggak terlalu, hidup saya biasa aja kok. Cuma mahasiswa yang lagi berusaha lulus cepat karena kuliah pakai beasiswa. Nanti kalau dapat duit dari Sugar Daddy, saya akan gunakan untuk keliling dunia,"

"Birkinnya gimana?"

"Saya beli Birkin dulu, biar Si Ratu lihat. Dia udah kaget, saya jual lagi Birkinnya. Duitnya buat keluar negeri,"

"Saya nggak tau harus ngomong apa,"

"Ngga usah ngomong lah Om, dengerin aja,"

"Iya deh, lebih baik begitu,"

Dan keadaan hening, mereka menatap orang-orang yang berlalu lalang di sekitar mereka.

"Om namanya siapa?" tanya Wana kemudian.

"Arthasewu Connor, panggil Artha saja,"

"Nama belakangnya kok bule?"

"Itu nama keluarga. Ibu saya orang Indonesia, bapak orang Kanada, mereka tinggal di Quebec. Saya sudah lama tinggal di Indonesia, bolak-balik aja selama ini,"

"Anaknya berapa Om?"

"Satu, kayaknya,"

"Kayaknya?" Wana mengernyit.

"Saya nggak tau dia anak saya atau bukan, saya nggak benar-benar menikah. Apa ya istilah di sini, hem, kumpul kebo?"

"Kebo kok diajak ngumpul, keseruduk dong, hehe,"

"Iya, bawa sial. Hehe. Itu cerita sekitar 20 tahunan lalu, lebih kayaknya, lupa juga prosesnya, udah lama. Tapi sampai sekarang saya tetap rutin mengirimkan uang untuk anak itu, sih. Karena mantan pacar saya juga belum menikah lagi. Entahlah kenapa dia nggak cari suami saja, yang jelas saya malas berhubungan dengan dia,"

"Jadi usia anak Om seumuran saya dong ya?"

"Iya, dia kuliah di Jakarta Barat,"

"Hah?"

"Di Univ. Saktimandraguna (nama disamarkan). Fakultas Ekonomi,"

"Hah? Namanya?"

"Stela,"

"Njir..."

(Visual : Kakak Rizky Suryani sebagai Nirwana. Pak Ron Jack Foley sebagai Arthasewu Connor)

Terpopuler

Comments

May Keisya

May Keisya

behahaha...saingannya🤣

2024-01-29

0

Rose_Ni

Rose_Ni

kisah cinta mama papa Junot

2023-12-21

0

🍌 ᷢ ͩᥫ᭡𝐀⃝🥀HIATUSⁿʲᵘˢ

🍌 ᷢ ͩᥫ᭡𝐀⃝🥀HIATUSⁿʲᵘˢ

anaknya sibratu birkin lohhhh..
stilaaaa

2023-10-26

0

lihat semua
Episodes
1 Trik 1
2 Tidak Semudah Itu
3 Awal Mula
4 Orang Ketiga
5 Om Silver
6 Wana yang Berprinsip
7 Si Perayu
8 Untung Saja
9 Om Judes Ke Kampus
10 Pesta Lain
11 Heboh
12 Cowok Ganteng
13 Artha VS Kevin
14 Sadar
15 Begitulah...
16 Perjuangan Masih Panjang
17 Rencana Ngedate
18 Ngemall Gaes
19 Indahnya Jatuh Cinta
20 Balada Cewek Polos
21 Mulai Nyicil Hutang
22 First Job
23 Office Girl VVIP
24 Kerja Kerja Kerja
25 Behind The Scene
26 Rencana Lain
27 Izin Wana
28 Kantin VVIP
29 Akhirnya
30 Ngambek Teroooossss
31 Ibu Ratu
32 Stela Si Angkuh Yang Mulai Jinak
33 Pameran Wedding
34 Sekali-kali Adegan Tegang
35 Ribut Tak Jelas
36 Ternyata ?
37 Si Wanita Tangguh
38 Rencana Licik Artha
39 Wana Si Pemikat
40 Indahnya Cinta
41 Pukulan Telak Untuk Stela
42 Kebenaran
43 Penyerangan
44 Napas Sebentar
45 Taruhan Bawa Sial
46 Hari Suram Bagi Chandra
47 Hari Cerah Bagi Stela
48 Intermezzo
49 Author Lagi Bingung Mau Nulis Apa
50 Aku dan Gaunku
51 Wana Sedang Belajar
52 Ibunya Artha
53 Chandra Si Ayah
54 Janji Pernikahan
55 Teaser After Married
56 S2 : Romansa Pemuda 1
57 RP 2
58 RP 3
59 RP 4
60 RP 5
61 RP 6
62 RP 7
63 RP 8
64 RP 9
65 RP 10
66 RP 11
67 RP 12
68 RP 13
69 RP 14
70 RP 15
71 RP 16
72 RP 17
73 RP 18
74 RP 19
75 RP 20
76 RP 21
77 RP 22
78 RP 23
79 RP 24
80 RP 25
81 RP 26
82 RP 27
83 RP 28
84 RP 29
85 RP 30
86 RP 31
87 RP 32
88 RP 33
89 RP 34
90 RP 35
91 RP 36
92 RP 37
93 RP 38
94 RP 39
95 RP 40
96 RP 41
97 RP 42
98 RP 43
99 RP 44
100 RP 45
101 RP 46
102 RP 47
103 RP 48
104 RP 49
105 RP 50
106 RP 51
107 RP 52
108 RP 53
109 RP 54
110 RP 55
111 RP 56
112 RP 57
113 RP 58
Episodes

Updated 113 Episodes

1
Trik 1
2
Tidak Semudah Itu
3
Awal Mula
4
Orang Ketiga
5
Om Silver
6
Wana yang Berprinsip
7
Si Perayu
8
Untung Saja
9
Om Judes Ke Kampus
10
Pesta Lain
11
Heboh
12
Cowok Ganteng
13
Artha VS Kevin
14
Sadar
15
Begitulah...
16
Perjuangan Masih Panjang
17
Rencana Ngedate
18
Ngemall Gaes
19
Indahnya Jatuh Cinta
20
Balada Cewek Polos
21
Mulai Nyicil Hutang
22
First Job
23
Office Girl VVIP
24
Kerja Kerja Kerja
25
Behind The Scene
26
Rencana Lain
27
Izin Wana
28
Kantin VVIP
29
Akhirnya
30
Ngambek Teroooossss
31
Ibu Ratu
32
Stela Si Angkuh Yang Mulai Jinak
33
Pameran Wedding
34
Sekali-kali Adegan Tegang
35
Ribut Tak Jelas
36
Ternyata ?
37
Si Wanita Tangguh
38
Rencana Licik Artha
39
Wana Si Pemikat
40
Indahnya Cinta
41
Pukulan Telak Untuk Stela
42
Kebenaran
43
Penyerangan
44
Napas Sebentar
45
Taruhan Bawa Sial
46
Hari Suram Bagi Chandra
47
Hari Cerah Bagi Stela
48
Intermezzo
49
Author Lagi Bingung Mau Nulis Apa
50
Aku dan Gaunku
51
Wana Sedang Belajar
52
Ibunya Artha
53
Chandra Si Ayah
54
Janji Pernikahan
55
Teaser After Married
56
S2 : Romansa Pemuda 1
57
RP 2
58
RP 3
59
RP 4
60
RP 5
61
RP 6
62
RP 7
63
RP 8
64
RP 9
65
RP 10
66
RP 11
67
RP 12
68
RP 13
69
RP 14
70
RP 15
71
RP 16
72
RP 17
73
RP 18
74
RP 19
75
RP 20
76
RP 21
77
RP 22
78
RP 23
79
RP 24
80
RP 25
81
RP 26
82
RP 27
83
RP 28
84
RP 29
85
RP 30
86
RP 31
87
RP 32
88
RP 33
89
RP 34
90
RP 35
91
RP 36
92
RP 37
93
RP 38
94
RP 39
95
RP 40
96
RP 41
97
RP 42
98
RP 43
99
RP 44
100
RP 45
101
RP 46
102
RP 47
103
RP 48
104
RP 49
105
RP 50
106
RP 51
107
RP 52
108
RP 53
109
RP 54
110
RP 55
111
RP 56
112
RP 57
113
RP 58

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!