14

Kembali berlanjut dengan tenang. Sekretaris tidak mengusik soal telepon Candra dengan Adiknya. Dia paham seseorang memiliki privasi yang tidak boleh diganggu gugat. Meskipun Para kroco terlihat penuh nafsu ketika mendengar suara adik nya Candra, para Kroco sudah berhak ditangkap polisi karena memiliki rencana kotor pada Candra.

“Mari lanjutkan saja. Seperti kalian tahu, Si Putih adalah orang yang kami kenal. Soal apa dia terancam. Jawaban simpel dia tidak akan terancam karena dia salah satu perwujudan mengerikan di bumi.”

“Kalau begitu kita membahas dia?”

“Simpelnya, pesan dari Si Putih, lebih baik awasi Sinful. Jika kalian melakukannya aku akan membayar, begitulah ucapan dia..”

“Jangan bilang. Kita dibayar untuk mengawasi Sinful.”

“Benar, tetapi kita ini penjahat.”

“Tentu, Dia hanya meminta mengawasi saja. Tidak ada larangan untuk menggunakan dia.’

Pembicaraan Ilmuwan dan Sekretaris akhirnya menemukan titik tengah. Ilmuwan yang gila akan kekuatan seperti apa yang dimiliki para Sinful, kemudian Sekretaris yang memikirkan cara untuk mendapatkan dominasi dunia dengan segala cara.

Candra yang hanya anggota biasa, peduli setan dengan pembicaraan mereka selama dibayar dia terima saja. Leader yang bodoh hanya mengikuti arus Sekretaris, tidak peduli selama itu berasal dari Sekretaris. Hanya 3 kroco saja yang penuh rasa takut karena mereka sadar kalau mereka lemah.

“Oke. kalian semua ini bayaran kalian.”

Candra langsung bingung karena dia sudah dapat uang, lagi padahal masih awal belum menyentuh awal bulan. Kenapa dia dibayar padahal belum waktunya gaji.

“Tunggu, kenapa ada bayaran.”

“Tentu. Ini misi bahaya kan?”

“Gaji bagaimana?”

“Itu. beda lagi ini.”

Candra langsung terkejut dengan amplop super tebal yang tidak main. Semakin terkejut ketika melihat isi amplop tersebut, segepok uang kertas berwarna merah ala pink dengan gambar dua pemimpin dengan senyuman lebar.

“Kau tidak mau?”

Tentu jawaban Candra tanpa keraguan. Senyuman heroiknya muncul, tatapan kebenaran menunjukan bahwa dia tidak ragu dengan pilihan jawabannya. Sekarang adalah menentukan jawaban yang sebenarnya.

“Tentu, saja saya terima.”

Dalam hati Candra,”dengan ini aku bisa beli banyak Action Figure, Komik, Poster dan bahkan bisa beli tiket film.” Senyuman gila Candra muncul layaknya seorang psikopat.

“Aku suka senyuman gelapmu itu.” Entah ada angin apa Leader berkomentar tentang senyuman menjijikan Candra.

“Lihatlah orang-orang goblok ini,” ucap Sekretaris berkomentar tentang kemeriahan aneh yang terjadi.

Candra mengeluarkan tawa kecil yang memiliki kegelapan mendalam, jika dilihat dari mata Sekretaris lebih mirip orang gila ketawa gak jelas. Leader yang berkomentar dengan suara dalam yang sangat mengintimidasi terasa sangat luar biasa, jika saja tidak mengetahui Leader orang seperti apa.

Keadaan juga makin kacau jika melihat para kroco yang saling berpelukan karena tidak suka terlibat dalam misi bahaya. Mereka hampir mengalami trauma karena misi kedalam mansion tersebut, disana sudah seperti masuk dalam game bergenre horror zombie. Sekarang mereka harus melawan keberadaaan bahaya mengancam bumi.

“Oke rapat sampai sini.”

***

Ilmuwan yang langsung pergi lab dan bengkelnya langsung mengeluarkan sebuah botol kaca berukuran kecil yang berisi cairan berwarna hitam pekat. Botol tersebut tertutup rapat dengan tutup perak yang steril. Ketika diarahkan pada cahaya lampu, cahaya tidak menembus cairan tersebut menandakan bahwa cairan itu memiliki warna kental.

“Ini semacam cairan DNA kah? Lawan dari Si Putih. “

Ilmuwan langsung menyimpan botol tersebut dan melihat berkas yang dibawa oleh para Kroco saat di lab mansion. Pada berkas tersebut tidak terdapat bahan dan material apa untuk membuat cairan hitam tersebut, apakah ini sudah aman atau memang cairan yang berbeda dari yang di lab.

Pada kenyataan Pria misterius yang membawa botol kaca tersebut berniat memberikan pada La Macchina. Tentu dia adalah pengikut Sinful Pride, tetapi dia memiliki cairan hitam ini, apa maksud dan tujuan memberikan cairan berbahaya ini pada La Macchina.

“Sebaiknya aku simpan dulu.”

Ilmuwan terlihat membuat botol tersebut menghilang dari tangan layaknya sebuah sulap.

“Masalah selanjutnya. Kostum Candra bagaimana.”

Seketika sebuah lingkaran becahaya muncul dari kanan ilmuwan. Dia terlihat menggunakan sihir untuk membuat penyimpan entah dari mana. Sebuah kertas berukuran besar langsung muncul dari lubang tersebut, kertas biru yang bertuliskan rancangan armor tempur Candra si anggota baru.

“Benar juga. Apa pembicaraan Candra dengan adiknya.”

Ilmuwan langsung mengeluarkan alat yang sama persis dengan Jammer waktu digunakan untuk melawan gadis jetpack di bank. Dia langsung mengoprek alat itu, dan kemudian terdengar suara yang tidak asing ditelinga.

Suara seorang gadis SMA yang memiliki aura yang sama dengan Candra. Dia pertama langsung mengucapkan selamat pagi, dan maaf kemudian langsung menuju urusan mereka.

“Besok ada semacam Rapat orang tua dan wali. Bisa tidak datang besok.”

“Hanya itu.”

“Iya.”

Rekaman suara telepon Candra dan Adiknya terulang dengan jelas. Alat tersebut tidak hanya sebagai Jammer tetapi memiliki fungsi melakukan melakukan hacking untuk merekam pembicaraan.

“Kau ini bertemu dengan adikmu kah. Sebaiknya kau mengajakku juga.” Ilmuwan kembali mengeluarkan wajah yang mengerikan.

***

Malam datang, Candra yang menyiapkan barang untuk pergi menuju sekolah Adiknya. Dia berniat berangkat besok karena jarak menuju sekolah bisa sampai dengan menggunakan motor, tetapi memerlukan waktu cukup lama. Perjalanan bisa sampai 3 jam untuk menuju sekolah.

Candra juga mulai mengecek keadaan motor tua yang dibeli menggunakan uang tabungan. Mesin yang terlihat tua tetapi dirawat dengan baik karena sangat sulit bagi Candra untuk membeli motor baru atau membeli suku cadang baru. Bensin yang terisi penuh karena belum digunakan lagi sejak dia menjadi anggota TPL.

“Motor, barang dibawa sudah siap? Tinggal tidur.”

Dia memasang alarm untuk besok pagi sekali. Berangkat pagi adalah tujuan Candra untuk menghindari Macet.

Pada pagi jam 4 terlihat Candra sudah siap dengan Parka hitam dengan kemeja dibaliknya. Celana dengan banyak saku menjadi ciri khas dia ketika hendak berpergian. Ketika dia keluar dari Kontrakan dia terlihat seorang misterius sedang menutup jalan.

“Yoo”

Dia terlihat sangat siap untuk berpergian, walaupun jas putih lab Nya masih terlihat jelas. Kacamata penelitian berubah menjadi semacam kacamata untuk seorang pilot kapal pada jaman perang dunia. Rambut yang diikat karena dia berpikir bisa mengganggu.

“Ehhh. Jeleknya.”

Setelan Ekstrim ilmuwan benar-benar membuat Candra kecewa berat. Mana ada orang menggunakan kacamata pilot jaman dahulu, kemudian dia juga mengenakan Jas Lab putih dengan pensil, dan pulpen. Benar-benar perwujudan kekacauan.

“Soal itu tidak penting. Bawa aku ke sekolah Paragi.”

“Aku tolak.”

“Apa kau bisa menolak setelah melihat ini.”

Sebuah amplop berukuran majalah langsung dia keluarkan menggunakan kekuatan sihir penyimpanannya.

Pertama Candra merasa tidak akan tergoda, bahkan dengan uang. Mengapa bisa begitu karena dia baru saja dapat uang. Tetapi rencana Ilmuwan lebih mengerikan dari pada yang dipikirkan oleh Candra.

Ilmuwan langsung sedikit menunjukan isi amplop tersebut. Sebuah majalah, dan ketika secuil judul dan majalah tersebut. Candra langsung menelan ludah karena merasakan majalah tersebut memiliki kekuatan tersendiri. Semakin naik, Candra makin tidak stabil dan makin tidak karuan ketika melihat gambar yang ada pada majalah.

“Baik, kau boleh ikut.”

“Heheh lemah.”

“Sialan kau, menggunakan Majalah Superhero yang sangat langka, plus itu cuma ada 100 loh di negeri ini..”

“Bukannya hanya itu. Didalamnya ada CD Film spesial loh.”

“Mohon maaf, atas ketidaksopanan diriku ini sebelumnya. Mari berangkat Nyonya Ilmuwan.”

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!