13

Candra tidak pulang dari kantor TPL, lebih memilih menginap mengingat keadaan lengan kanan yang terluka parah. Dia sekarang harus pergi menuju bengkel milik Ilmuwan karena dipanggil, ada pembahasaan penting. Tentu tangan Candra yang mulai sembuh, dia tidak perlu melakukan tindakan spesial hanya dengan pertolongan biasa tangannya akan segera sembuh.

Dia memang kesulitan untuk membuka pintu karena mayoritas dia menggunakan lengan kanan untuk membuka pintu, dan kegiatan lain.

“Saya masuk.”

Candra yang membuka pintu dengan lengan kirinya. Dia merasa sakit ketika berusaha mengangkat tangan kanan, maka dari itu dia menggunakan lengan kiri.

“Akhirnya datang juga.”

Ilmuwan yang duduk sebuah banku beroda tiga yang menggunakan posisi belakang sebagai depan. Dia menyandarkan dadanya pada bagian belakang dan berkata dengan gaya ke Candra yang baru saja masuk.

“Jadi ada apa?”

“Pertama, izinkan diriku komplain soal tindakanmu.”

“Tindakanku.”

Candra yang merasa tidak melakukan apa-apa yang membuat Ilmuwan marah, dan tidak menemukan hal gila yang dilakukan oleh Candra.

“*****************,” puluhan peribahasa kebun binatang langsung keluar dan bahkan kalimat yang tidak pantas didengar oleh anak kecil.” Sialan kau, Kau tahu beberapa sulitnya membuat armor tempur khusus itu,” tunjuk Ilmuwan pada rongsokan hitam di pojok ruangan.

“Terus.”

Setelah puluhan isyarat kebun binatang, Candra tetap bodoh amat soal armor. Dia tidak berpikir untuk meminta maaf, melainkan wajah dia malah kecewa berat.

“Saya pikir ada uang tambahan.”

Dia langsung membuang nafas karena harapan dia kacau. Dirinya yang berharap mendapatkan uang tambahan, tetapi malah datang untuk dimarahi, benar-benar sial.

“Soal uang, aku urus. Tetapi soal baju tempur itu dibawah pengawasanku.”

“Jadi cuma mau memarahi ku.”

“Benar, hanya itu,” Jawaban itu benar-benar enteng.

Tentu ucapan Ilmuwan tidak diragukan adalah kebenaran. Dia terus marah tanpa henti untuk menyalahi Candra karena menggunakan Armor tempur dengan cara ekstrim. Menggunakan kekuatan diluar batas, beradu tinju dengan Driverman yang merupakan pahlawan terkenal, dan paling buruk adalah Candra tidak meminta maaf, malah komplain minta uang.

Tetapi setiap yang dikeluarkan dari Ilmuwan membuktikan dia seorang ilmuwan jenius. Dia sadar setiap dampak yang dibuat Candra pada armor buatannya sendiri. Dia tahu kenapa armor bisa rusak karena memaksa kekuatan Candra, dia sadar bahwa Armor dari awal sudah memiliki masalah kecocokan, dan dia juga paham kenapa Candra sampai menggunakan armor dengan cara paksa.

“Oke. Sesi amarahku sudah selesai. Apa ada saran untuk armor kedepannya.”

“Sebenarnya kepikiran aja. Bahan apa yang kau gunakan untuk armor tempur ini.”

“Soal itu, rahasia perusahaan. Intinya buatan TPL itu sendiri.”

Candra merasa ada kalau armor tempur TPL sangat mirip dengan armor tempur Driverman. Sensasi tidak asing ketika menyentuh bagian luar dari Armor TPL, dan Driverman. Layaknya mereka menggunakan bahan yang sama.

Speaker yang terpasang di pojok atas ruangan berbunyi. Suara Sekretaris langsung muncul dan memberitahu bahwa akan ada diadakan rapat akhir setelah misi.

“Semua orang yang mengikuti misi. Silahkan datang ke ruangan rapat.”

Ketika mereka berdua sampai di ruangan, keadaan sudah sangat serius yang penuh dengan aura kegelapan. Cahaya proyektor sudah menusuk pada papan putih. Slide yang bertuliskan rencana hasil misi tersebut.

Leader yang menggunakan topeng sudah duduk di wajah serius dengan menopang dagu menggunakan kedua tangannya. Sekretaris sudah berdiri di samping layar proyektor sembari mengarahkan penunjuk pada layar. 3 Kroco sudah duduk dengan kostum tempur mereka yang sudah diperbarui karena mereka berhasil menjalankan misi.

“Pertama-tama.”

Sekretaris dengan wajah penuh amarah mendekat dengan Leader. Kekuatan dia juga sudah aktif dan dia membawa kotak berisi berkas kertas yang sangat tebal dengan ordner yang terbuat dari bahan yang keras.

Tanpa ragu pukulan Ordner yang diperkuat dengan telekinesis langsung memukul kepala bodoh Leader yang sedang tidur dengan gaya menopang dagu ala antagonis di komik dan novel.

“Aaaauuuuwww,” teriakan keras dari leader.

“Sudah mau mulai malah tidur,” Sebuah tatapan guru killer yang sudah siap menghukum muridnya.

Para kroco yang mendengar teriakan dari Leader langsung bangun dan mengambil posisi duduk siap layaknya anak TK yang siap belajar membaca huruf.

Candra yang baru datang, sudah tidak begitu kaget melihat konyol mereka walaupun dalam keadaan serius pun. Dia mulai menganggap tempat ini cukup menyenangkan dibanding pekerjaan sebelumnya yang sibuk sampai mati.

Candra mengambil posisi dekat para 3 Kroco, untuk ilmuwan dia mengambil posisi duduk berhadapan dengan 3 kroco dan langsung menghadap pada Candra. Ilmuwan duduk sendiri di meja panjang yang dipasang Vertikal membuat mejanya begitu luas, berbanding terbalik dengan Candra yang harus berbagi dengan 3 Kroco.

“Semua sudah berkumpul. Mari mulai tanpa ragu.”

Slide langsung bertuliskan Misi selesai. Sebuah ucapan hangat dari seorang Sekretaris organisasi penjahat. Mengucapkan misi selesai dengan slide penuh hiasan bunga, bintang, dan dibuat dengan tema warna cerah.

“Imutnya.” Ucap kompak para lelaki, tidak terlupa dengan Leader.

“Masalah keuangan seimbang, tetapi kita menemukan informasi mengerikan.”

Sekretaris langsung ke inti pembicaraan.

Pertama adalah ada keberadaan organisasi Sinful yang tidak terjangkau oleh Sekretaris yang memiliki banyak hubungan. Dia menemukan bukti pada Video dari para Kroco yang mereka dapatkan dari kamera yang berada di Lab rahasia. Kemudian bukti keberadaan paling nyata adalah pria misterius yang datang menyerang Leader adalah anggota Sinful, tetapi pada jubahnya bukan bertuliskan Sinful melainkan Wraith. Kenapa berpikir seperti itu karena jubah mereka sama, hanya saja beda tulisan.

“Bukanya menarik. Organisasi hebat, akan jadi musuh kita.”

“Masalahnya bukan disana. Kau ingat ucapan kepala sekolah tentang Kelompok orang yang dikuasai oleh dosa besar.”

“Tidak,aku tidak ingat.”

“Betapa bodohnya diriku meminta kau menggunakan otak.”

“Oke kedua mari bahas lawan dari si putih.”

Semua orang disana tidak mengenali maksudi Si Putih yang diucupakan Sekertaris. Orang mengatahui maksud si putih hanya Leader dan Sekretaris saja. Keberadaan Si Putih menjadi pertanyaan bagi siapapun yang ada di rapat, maka dari Ilmuwan angkat suara untuk bertanya.

“Apa maksud Si putih itu?”

“Keberadaan yang tidak boleh diganggu oleh siapapun. Dia adalah harapan, dan mungkin menjadi Ancaman bagi Bumi.”

“Apa sebesar itu namanya?”

“Di umum tidak mengetahui fakta tentang dia. Tetapi jika kalian orang penting, pasti sekali saja pernah mendengar nama itu.”

“Sekretaris, kau tahu dimana keberadaan Si putih?"

“Sebenernya, aku menanyakan pada kenalanku, dan jawaban langsung didapatkan.”

“Jadi bagaimana?"

“Dia menjawab seperti ini, Si putih? tidak salah lagi itu aku.”

Ilmuwan yang penuh dengan nafsu penelitian langsung melemparkan puluhan pertanyaan karena ingin mengetahui harapan dan ancaman bumi. Kekuatan apa yang dimiliki, dan kenapa dia bisa sampai bisa disebut itu.

“Dia sekarang ada dimana?”

“Sekolah Supernatural Parigi.”

Candra yang merasa dia mendengar istilah si putih, atau nama asli dia adalah White. Nama yang tidak asing di telinga Candra,

Suara dering dari HP Candra langsung terdengar memecahkan keributan yang dibuat oleh Ilmuwan dan Sekretaris. Ketika melihat dari siapa telepon tersebut, ternyata berasal dari adik perempuannya. Candra tidak habis pikir adiknya akan menelepon di pagi. Sekarang dia seharusnya sedang sekolah, berarti ada keadaan tidak biasa.

“Candra angkat saja.”

“Baik. ini dari adikku.” Tanpa ragu dia mengangkat telepon tanpa berpindah posisi.

Para Kroco penasaran dari siapa telepon tersebut, dan ingin mendengar suara adiknya.

“Besok ada semacam Rapat orang tua dan wali. Bisa tidak datang besok.”

“Hanya itu.”

“Iya.”

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***