8

Ruangan terasa sangat sesak ketika semua orang sudah mulai menunjukan aura serius mereka. Setiap orang yang duduk pada bangku yang mengelilingi meja yang sangat besar. Suhu dingin menyatu dengan aura setiap orang, dan cahaya kecil dari sebuah proyektor yang diarahkan pada papan putih bersih.

“Kalian semua tahu, bahwa keuangan TPL sedang krisis keuangan.”

“Iya.’ suara dari kelompok penunduk kepala.

“Kalian semua tahu kenapa Bisa terjadi?”

“Tidak.”

“Kalian yang menggunakan keuangan hanya untuk hal sepele.”

Para penunduk kepala langsung angkat kepala. Tiga adalah para kroco yang menikmati senja kemarin, dan satunya adalah bos mereka sendiri Leader. Mereka langsung angkat kepala karena tidak puas dengan ucapan Wakil Leader.

“Tidak, itu tidak bukan hal sepele. Perlu untuk meningkatkan kekuatan.” Keberanian Leader harus diancungi jempol.

Dia berani angkat suara padahal Wakil Leader sudah dipenuhi oleh kemarahan yang sudah sangat mirip denga iblis.

“Berguna? Membeli komik, Action figure Cewek sexy, kemudian majalah R-18, dan masih banyak lagi.”

“Benar itu melatih daya tahan nafsu.”

Ketika dia mengatakan kalimat tersebut, wakil Leader sudah menggunakan Telekinesis untuk membawa semua barang tidak berguna Leader, semua jenis bukut sudah beterbangan dan siap dalam proses pemusnahan.

“Ilmuwan, bersiap untuk proses.”

“Yeahh, waktunya menunjukan alat ciptaan terbaru. Flamethrower Scent No 2X.”

Pada tangan kanan Ilmuwan yang kecil nan lembut terlihat sebuah alat yang sangat luar biasa mengerikan. Sebuah alat yang terbilang kecil dan imut, tapi saat ditekan sebuah semburan naga api langsung muncul dan tidak diragukan semburan tersebut bisa membakar Besi.

“Musnahkan.!”

“Laksanakan.”

Nafas api dari alat kecil pada tangan Ilmuwan membuat tangisan Leader semakin keras. Semua barang sudah menjadi abu dan tidak bisa dibenarkan lagi,

“Ahhh. tenang saja, Leader. Action Figure belum ku apa-apakan.”

“Benarkah.”

“Benar. Belum ku apa\=apakan?”

‘Tunggu maksudnya belum apa?|

“Menurutmu?”

Tangisan Histeris Leader makin keras. Mereka sudah saling kenal sejak lama dan apa yang dipikirkan masing-masing langsung paham hanya sekali lihat saja. Hanya saja Leader tidak bisa melihat semua yang dipikirkan oleh hati Wakil Leader.

“Selanjutnya? Kalian bertiga, bukannya aku minta mengurus keuangan dengan hati-hati. Tapi lihat sekarang, banyak pengeluaran yang diluar batas.”

“Soal. Itu, Maaf. “ Sudah mereka benar-benar seorang yang habis melihat neraka.

“Baiklah, sebaiknya aku turun saja dari wakil ketua ke Sekretaris, dan ikut mengurus keuangan TPL”

“Tunggu, posisi wakil Ketua bagaiama?” Ilmuwan yang merasa harus ada yang mengisi posisi tersebut.

“Benar juga, Kalau aku berikan saja pada anggota baru. Dia memiliki banyak pengalaman pekerjaan.”

Mau percaya atau Tidak, Candra memiliki banyak pengalaman bekerja di manapun dan bahkan pernah mengurus keuangan sebuah pada sebuah perusahaan kecil, seperti restoran baru buka. Dia juga memiliki pandangan yang luas karena beragam pekerjaan yang pernah dilakukan seperti, menjadi pegawai kafe, Chef, Kuli, juru tulis, Wartawan, tukang bengkel, Ojol, dan bahkan sampai menjadi superhero.

“Saya tidak masalah kok, selama saya enggak mengurusi uang.”

Candra yang duduk tenang menikmati air bening tanpa rasa yang begitu hangat karena dekat dengan semburan api dari Ilmuwan

“Tenang, hanya menjadi nama saja kok.”

“Sialan kau anggota baru, kenapa kau yang dapat posisi itu?”

“Sadar diri lah kalian!” Wakil Leader, tunggu, Sekretaris TPL langsung menggunakan Telekinesis dan memukul mereka dengan setumpuk berkas,”Kalian ketika baru masuk saja sudah dapat posisi bendahara dan Sekretaris.”

“Maaf.”

Leader yang histeris kehilangan Buku sucinya, dan para tiga semprul Kroco yang sudah bonyok karena pukulan berkas. Ilmuwan yang puas dengan Hasil ciptaannya langsung duduk kembali, Candra yang menikmati segelas air hangat, dan Wakil.. Sekretaris TPL langsung mengubah layak Proyektor.

“Penyebab kita jatuh miskin sudah tahu. Aku punya rencana. Untuk mengganti rugi” Sekretaris langsung menunjuk Slide rencana.

Melihat Keadaan yang masih sangat kacau, rapat terus berlanjut membuat pemandangan indah dan aneh menjadi satu karena jarang melihat rapat kacau balau layaknya organisasi jahat TPL.

“Kita kebetulan memiliki permintaan untuk menghancurkan Mansion bekas ilmuwan gila.”

“Bekas Ilmuwan?’ mata Ilmuwan langsung mengeluarkan bintang-bintang.

“Kau tidak akan turun.”

“Ahhh.” Bintangnya langsung jatuh.

“Tenang, Tiga kroco yang mengambilkan barang-barang untukmu.”

“Terus, apa itu bisa mendapatkan uang?” Candra yang paham rencana.

Mendengar Mansion pasti memikirkan barang yang ada didalamnya, tetapi ini bekas berati barang-barang penting sudah dibawa oleh pemiliknya. Mana mungkin ditinggal apalagi uang yang pasti digunakan.

“Tempat itu tidak akan menjadi menghasilkan uang. Tetapi pemilik uang akan datang pada tempat itu.”

“Maksud datang?”

“Mansion tersebut bekas Ilmuwan gila, dan banyak orang yang tidak datang ke sana, bahkan kepolisian dan Pahlawan tidak akan mengirim sembarang. Jadi tempat itu menjadi tempat paling bagus untuk Transaksi gelap.”

Candra dan Ilmuwan langsung sadar bahwa rencana mereka adalah mengganggu Transaksi gelap tersebut dan mengambil uang dan mungkin barang gelap tersebut sebagai sumber uang.

“Sepertinya cepat paham. Misi yang diberikan Client adalah menghancurkan Mansion.”

“Tunggu. Misi utama menghancurkan Mansion kan. Kalau begitu bagaimana mengurusnya, apa mungkin kita terus mengamati kapan transaksi gelap terjadi.”

Candra yang mulai tidak paham lagi maksudnya. Misi menghancurkan Mansion, tetapi untuk mendapatkan uang harus mengganggu Transaksi gelap terjadi, dan mencari tahu Transaksi gelap terjadi sangat sulit.

“Soal itu, aku sudah mengaturnya, Permintaan menghancurkan memiliki batas waktu cukup lama, dan untuk kapan terjadi Transaksi gelap tidak lama lagi.”

“Dari mana kau tahu?” Candra akan kembali bertanya.

“Kau lupa kita ini apa, kita ini organisasi jahat melihat rencana jahat mereka layaknya melihat kita sendiri.”

“Jadi cepat katakan Rencananya?” Ilmuwan yang merasa pasrah dan ingin segera mengakhiri rapat sesegera mungkin.

“Baiklah seperti ini..”

***

1 jam sebelum pelaksanaan Misi.

Sebuah ruangan yang pernah dikunjungi oleh Candra. Sebuah tempat kerja dari Ilmuwan. Tempat yang sangat berantakan, atau bisa sudah menjadi berantakan karena banyak barang-barang baru yang sudah diciptakan.

“Jadi ada apa memanggilku kesini?”

Candra yang dalam kostum tempur menanyakan apa maksud dan tujuan ilmuwan datang ke tempat kerjanya.

Ruangan yang sudah menjadi berantakan karena banyak barang yang tidak jadi, dan bahkan beberapa kertas berisi gambaran rancangan senjata buatannya. Senjata yang belum jadi, alat yang tidak jelas, dan bahkan barang bekas seperti televisi ada disana.

“Simpel. Lihat pada tangan kananmu?”

Monitor kecil menempel pada pergelangan tangan Candra. Sebuah Monitor yang berisi informasi layaknya memberitahu baterai atau bensin. Disana bertuliskan Hero Heart Energi dan masih belum terisi sedikit pun.

“Itu adalah Hero Heart Energi Meter. Kau memiliki kekuatan untuk menghisap kekuatan pahlawan, atau menghisap energi para Pahlawan.”

“Tunggu sejak kapan memiliki kekuatan seperti ini?”

“Bukan kau yang memilikinya, tapi Kostum mu. Jika tidak salah aku pernah bilang bahwa Kostum ku bisa berevolusi sendiri.”

“Benarkah?” Candra merasa tidak percaya akan ucapan Ilmuwan.

“Abaikan soal itu. Mari bahas kekuatan atau Fitur ini. Pada dasarnya setiap Superhero atau pahlawan memiliki Hero Heart, itu semacam jiwa kepahlawanan dan hal itu membuat para pahlawan bisa menang melawan penjahat walaupun kekuatan mereka lebih lemah.”

“Semacam penambah kekuatan?”

“Tidak juga. Sulit dijelaskan. Intinya para pahlawan menggunakan energi dari Hero Heart, dan membuat mereka tambah kuat. Tetapi kau memiliki kekuatan untuk menghisap energi itu, dan membuat kau lebih unggul dari pahlawan.”

“Tidak mengerti.”

“Pada dasarnya kau tidak memilikinya, sama sepertiku. Tak memiliki Hero Heart. Biasanya yang tidak memiliki ini tidak cocok jadi pahlawan.”

Seketika Candra paham akan ucapan tersebut.Dia paham kenapa dia suka dengan Superhero atau pahlawan, karena memiliki semacam kekuatan yang bisa menggerakkan hati seseorang dan bahkan bisa membuat penjahat menjadi pahlawan. Dia paham perasaan menerima Hero Heart tapi tidak pernah memilikinya itu yang membuat dia sangat menyukai pahlawan.

“Jadi bagaimana cara menggunakannya?”

“Soal itu? Belum ada.”

“Ehhh.”

“Mau bagaimana. Belum ku buat, susah loh bikinnya.”

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!