Ketulusan Dan Kesucian Aisyah.

Ketulusan Dan Kesucian Aisyah.

Lamaran dan Akad nikah

POV Aisyah.

namaku Aisyah aku dibesarkan di sebuah panti asuhan Mutiara Bunda

ayah dan ibuku meninggal saat kecelakaan bersamaku dan aku ditemukan tersangkut di sebuah pohon di tepi jurang.dan oleh warga aku diserahkan di panti asuhan Mutiara Bunda

Aku hidup dan besar bersama ibu panti dan saudara saudaraku yang senasib denganku, tapi biar pun begitu kami tidak merasa kekurangan kasih sayang karena ibu panti sangat menyayangi kami.

aku saat ini baru saja lulus SMA dan kini aku ikut membantu ibu panti mengurus adik adik. dan beberapa bulan ini panti mengalami kekurangan dana karena saat krisis seperti ini banyak para donatur yang menghentikan sumbangannya. dan aku yang memiliki sedikit keterampilan menjahit berusaha mengambil jahitan sekedar menambal pakaian yang robek karena untuk membuat sebuah baju atau gaun aku belum pede.

setiap hari aku keliling sekitar kampung untuk menjajakan jasaku.dan Alhamdulillah banyak yang tertarik dengan jasa yang aku tawarkan walau hasilnya tak seberapa tapi lumayan lah untuk meringankan beban ibu panti.

dan beberapa minggu ini datang seorang pengusaha namanya Wisman ia berusia 26 tahun dia yang selalu rutin memberikan sumbangan ke anak anak panti bahkan tak jarang ia juga ikut membantu menyiapkan makanan untuk anak-anak panti.

" aisyah tolong kamu bagikan mainan ini ke anak anak kebetulan tuan Wisman membawakan mereka mainan " perintah ibu panti

" baik bu " balas ku kemudian aku membagikan mainan kepada anak anak panti dan mereka sangat antusias menerimanya. diam diam aku memperhatikan mas wisman dia laki laki cukup tampan aku kagum padanya apalagi dia memiliki jiwa sosial yang sangat tinggi.sesekali kami saling adu pandang namun dengan cepat aku mengalihkan pandangan ku.

" aisyah anak yang itu belum kebagian" ucap mas Wisman

" ah iya sebentar mas " ucap ku sedikit gugup lalu aku memilihkan mainan yang cocok untuk rena yang usianya baru menginjak 2 tahun.

" ah akhirnya selesai juga kita duduk di sana Aisyah " ajak mas wisman

" iya mas ".dan kami pun duduk di sebuah bangku panjang masih di ruangan itu.

" aku salut sama kamu, kamu masih muda dan kamu sangat telaten membantu mengasuh anak anak panti ini" ucap mas wisman padaku

" ya mas aku kasian sama ibu panti harus mengurus seorang diri " jawab ku

" kak Aisyah adek fikri pipis " teriak salah satu anak panti

" ya sebentar..! kak maaf aku harus nyeboki fikri dulu "

" ya silahkan.. " balas mas wisman dan aku Langsung membawa fikri yang masih berusia satu tahun untuk mengganti popoknya. dan tampak mas Wisman terus memperhatikan aku, membuat aku sedikit canggung. dan saat aku memakaikan popok untuk fikri tiba tiba ponselnya berdering dan kulihat dia sedikit menjauh ntah apa yang di bicarakan karena setelah itu ia pun undur diri.

dua minggu kemudian mas Wisman kembali datang ke panti namun kali ini ia menyampaikan niatnya untuk melamarku kepada ibu panti tentu saja aku sedikit kegat

" gimana Aisyah apa kamu mau menerima lamaran mas Wisman? " tanya bu Fatimah selaku ibu panti, sambil menggenggam tanganku

" tapi bu aku masih ingin kuliah aku belum mau menikah " ucap ku sesaat setelah mas Wisman meninggalkan panti.

" nak tapi kamu kan tau biaya kuliah itu mahal ibu nggak bisa membiayai mu "

" ya aku tau tapi aku akan mencari biaya sendiri bu " jawabku lagi

" Aisyah mas Wisman itu orang kaya dan juga baik jadi ini saatnya kamu merubah nasibmu klo suami mu kaya nanti kamu kan bisa minta di kuliahin sama dia " kata mbok marni wanita yang ikut membantu ibu panti dalam mengurus dapur.

" iya ndok apa yang di katakan mbo Marni itu benar nanti biar ibu yang bicara pada mas Wisman agar nanti dia mau mengijinkan mu kuliah "

" iya udah klo itu maunya ibu "

" eh ini bukan maunya ibu tapi ini untuk kebaikan mu ndok " ucap ibu panti lagi sembari membelai kepala ku.lalu aku berhambur memeluk ibu panti yang sudah seperti ibu kandungku sendiri.

" ya udah nanti ibu telpon mas Wisman ibu akan bicarakan hal ini padanya ya..? " dan aku pun hanya mengangguk.

dua hari kemudian mas Wisman datang ke panti ia banyak membawa bingkisan untuk ku sebagai tanda ia melamar ku dan ia juga setuju akan menguliahkan ku setelah kami menikah nanti yang penting kata mas Wisman aku bisa mengatur antara kewajiban ku sebagai istrinya.

dan satu minggu kemudian kami menikah secara agama kata mas wisman nanti setelah di kota barulah kita akan menikah secara sah begitu mas Wisman beralasan. dan ia pun tidak membawa banyak keluarganya karena menurutnya ia tidak memiliki saudara ibunya saat ini sedang sakit ia hanya membawa satu orang laki laki yang ia kenalkan sebagai saudara sepupunya.

akad nikah berjalan lancar dan khidmat mas wisman memakaikan cincin ke jari manis ku begitupula aku kemudian ia mencium keningku, aku sedikit bergetar karena ini pertama kalinya aku di sentuh laki laki. setelah acara akad nikah aku langsung di boyong mas Wisman ke tempat tinggalnya di kota.

dengan berurai air mata kau melepas pelukan ibu panti. anak anak panti tampak begitu sedih ketika aku harus pergi meninggalkan mereka

" kak Aisyah nanti sering sering main ke panti ya.. "

" ya sayang Insya Allah kakak akan sering datang ke sini " ucap ku

" Mas Wisman nanti antar kak Aisyah main ke sini ya " pintanya pada mas Wisman

" ya.. mas janji akan sering ngajak kak Aisyah main ke sini "

" ya sudah biarkan kak Aisyah pergi nanti takut kemalaman sampai di rumahnya " ucap Ibu panti dan satu persatu anak anak panti melepas pelukan nya. dan aku pun di bimbing mas Wisman masuk ke dalam mobil nya. dan kami pun perlahan bergerak meninggalkan panti.

di dalam mobil kita saling diam karena lama menangis hingga aku ketiduran di dalam mobil.

" salman kita berhenti di restoran sebentar aku belum makan dari tadi. aku tidak selera makan di panti tadi " ucap mas Wisman, setelah kita menempuh dua jam perjalanan.

" baik bos " jawab sepupunya namun terasa aneh ketika dia sepupunya memanggil bos pada mas Wisman namun aku tak begitu menghiraukannya.

" kita turun sebentar makan dulu " ucap Mas Wisman pada ku dan aku hanya menganggukkan kepalaku. dan kita pun masuk ke dalam restoran.

selesai makan kita melanjutkan perjalanan hingga jam lima sore kita tiba di kediaman mas Wisman.

tampak bangunan cukup mewah berlantai 2 di hadapanku. seorang satpam datang membukakan pintu pagar untuk kami dan langsung membukakan pintu mobil untuk mas Wisman dan aku.

" pardi tolong turunkan koper dari bagasi mobil dan bawa ke dalam "

" baik bos " jawab satpam tersebut yang bernama Pardi. dan kami pun segera masuk ke dalam rumah.

Terpopuler

Comments

Mukmini Salasiyanti

Mukmini Salasiyanti

salken thor

2024-03-27

0

Windasuba Winda

Windasuba Winda

bagus banget cerita nya

2024-03-04

0

Lia Nurlaila

Lia Nurlaila

absen dl..

2022-03-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!