Awal penderitaan 2

pagi pagi sekali Aisyah bangun dari tidur nya begitu selesai menjalankan kewajibannya menjalankan ibadah sholat ia segera merapikan mukenahnya dan memasukkannya ke dalam koper.tekadnya sudah bulat ia ingin segera pergi dari rumah ini toh ia dan Wisman hanya menikah siri maka tidak akan begitu sulit jika ia ingin berpisah dari Wisman.

ia geret kopernya keluar dari kamar kemudian melangkah ke kamar ibu mertua nya dan saat bersamaan Iren juga baru keluar dari kamar Wisman

" mau kemana dia..? wah gawat klo dia pergi dari rumah ini aku harus kasi tau Wisman " gumam Iren kemudian kembali masuk ke dalam kamar dan segera membangunkan Wisman.

" Wisman.. bangun...! hey bangun Aisyah mau pergi dari rumah ini..Wisman.." ucap Iren sambil menggoyangkan tubuh Wisman.

" apa..? apa benar yang benar kamu katakan tadi? " ucap Wisman kaget

" iya aku melihatnya keluar dari kamar dengan membawa koper " tutur Iren lagi. Wisman segera memakai celana kolor dan kaos oblong nya kemudian keluar dari kamar

" mau kemana kamu Aisyah? " tanya Wisman saat Aisyah hendak membuka handle pintu ibu zainab mertua nya

" aku mau kembali ke panti aku nggak mau dan tidak sudi tinggal di sini aku mau kita pisah dan kamu segera ceraikan " ucap Aisyah

" siapa yang mengijinkan mu? ayo sini masuk..! " ucap Wisman sambil menarik tangan Shofia lalu membawanya masuk ke kamarnya dan mendorongnya ke lantai.

" aku rasa aku tidak perlu minta ijin dari kamu " balas Aisyah.sambil berusaha berdiri

" jangan mimpi kamu bisa keluar dari rumah ini "

" kenapa? sebenarnya mau mu apa? aku mau kau bebas dengan mba Iren, aku mau membebaskan mu dari pernikahan ini toh kamu tidak pernah menganggap aku istrimu "

" jadi mau mu apa kamu mau aku menganggap mu seperti istri aku nidurin kamu seperti Iren gitu? kau mau aku menunaikan kewajiban ku sebagai seorang suami gitu? cih jangan mimpi kamu..! kamu sama Iren itu beda seperti langit dan bumi coba kamu berkaca, wajah dan tubuhmu sangat dekil aku saja jijik menyentuhmu apa lagi tidur dengan mu " ledek Wisman.

" aku juga tidak sudi di sentuh oleh laki laki pezina seperti mu " balas Aisyah nggak mau kalah.

" apa katamu..! " sambil mengangkat tangannya hendak menampar Aisyah

" apa tampar.. mau pukul aku pukul...!" teriak Aisyah

" aku nggak nyangka kamu laki laki seperti ini, aku kira kamu laki baik baik yang menikahi ku tapi ternyata kamu hanya laki laki bejat yang mau memanfaatkan ku saja " ucap Aisyah lagi

" diam...! atau kamu benar benar aku tampar "

" tampar...silahkan..! sekarang aku akan pergi aku nggak mau kamu jadikan alat untuk mendapatkan ambisimu " kata Aisyah sambil berjalan melewati Wisman

" berani kamu melangkah satu langkah saja melewati pintu aku akan menghentikan bantuanku ke panti "

" silahkan saja rejeki itu bukan kamu yang atur aku yakin Tuhan akan memberikan Rizky pada anak anak panti " saut Aisyah masih tetap melangkah

" oke berani kamu melangkah keluar dari pintu aku akan menghancurkan panti dan menyuruh anak buah ku membakarnya " ancam Wisman lagi namun Aisyah tak bergeming ia terus melangkah membuka handle pintu keluar dari kamarnya dan menarik koper hendak menuruni tangga. Wisman segera mengambil ponselnya

dari dalam kantong boxernya.

" hallo Ton..! hari ini juga aku mau kamu perintahkan anak buah mu untuk membakar panti asuhan Mutiara Bunda ingat lakukan dengan rapi jangan sampai meninggalkan jejak kamu faham kan maksud ku " ucapnya dengan mode load speaker.agar Aisyah mendengarnya

Aisyah menghentikan langkahnya.

" baik bos.. panti asuhan yang kemaren kita kunjungi " saut seseorang yang di panggil ton oleh Wisman.

" ya kamu benar lakukan dengan benar " kata Wisman lagi dengan seringai liciknya sambil melirik ke arah Aisyah.

" apa maksud kamu ? " tanya Aisyah membalikkan badannya

" kanapa apa kamu nggak dengar apa yang aku ucapkan tadi apa kamu tuli?"

" keterlaluan kamu..kamu nggak usah melibatkan orang orang panti dalam hal ini "

" tentu saja mereka akan terlibat karena aku nggak mau rugi, aku sudah keluar uang banyak untuk membantu panti jadi semua tergantung kamu jika kamu nurut dan ikuti permainan ini maka aku akan membatalkan rencana tadi dan akan tetap memberikan bantuan ke panti tapi jika kamu memilih keluar dari rumah ini aku pastikan sebelum kamu tiba di panti, panti itu sudah hancur " Aisyah menarik nafas dalam dalam

" oke aku akan tetap di sini tapi kamu harus janji tidak akan melakukan hal itu "

" tentu kau bisa pegang janjiku " ucap Wisman puas

" dan satu lagi aku mau setelah kamu dapatkan semuanya kita akan segera bercerai dan aku balik ke panti "

" oke aku setuju, sekarang bawa masuk kembali barang barang mu dan berpura puralah jadi istri yang baik di depan ibu " kata Wisman dan Aisyah kembali masuk ke kamarnya menata kembali barang barangnya ke dalam lemari.

sejak kejadian itu Wisman dan Iren semakin berani menampakkan kemesraan mereka sedang Aisyah memilih untuk tidak peduli. saat ini yang ia fikirkan adalah bagaimana menjaga keadaan panti dan juga penghuni panti agar baik baik saja ia tak peduli lagi dengan perasaannya.

di rumah ini Aisyah tidak lebih seperti seorang pembantu setiap hari ia harus memasak membersihkan rumah belum lagi harus merawat ibu zainab ibu mertua nya.

di depan ibu Zainab Wisman bersikap manis layaknya suami sungguan terkadang ia tak segan mengelus kepala Aisyah atau mencium kepala Aisyah di depan ibu Zainab sedang Aisyah merasa jijik dengan sikap Wisman seperti itu kepadanya. sungguh Wisman sangat pandai memainkan perannya seolah ia seorang suami yang menyayangi istrinya tapi di luar itu mereka seperti orang asing yang tidak saling kenal.

saat makan malam maupun sarapan pagi Aisyah tidak pernah mau satu meja dengan Wisman dan Iren karena ia muak melihat pasangan yang tak tau malu mengumbar kemesraan di depan nya. Aisyah akan memilih sarapan sendiri di dapur atau bersama ibu Zainab.

kini sudah hampir tiga bulan lebih Aisyah tinggal di kediaman Wisman hubungan mereka masih sama tidak saling sapa. mereka akan bicara jika ada hal yang sangat penting.

dan pagi ini seperti biasa Aisyah memasak sarapan untuk mereka berempat setelah itu ia segera menyiapkan sarapan untuk dirinya dan juga mama mertuanya. kemudian naik ke lantai atas untuk sarapan bersama.

" kamu kenapa tidak sarapan bersama suami mu " tanya ibu Zainab. yang kini logat bicaranya sudah mulai membaik.

" mas Wismn jarang sarapan di rumah bu dia lebih memilih sarapan di kantor " Aisyah beralasan.

" ayo bu aku suapin " kata Aisyah dan mulai menyuapi ibu Zainab.

" apa hubungan kalian baik baik saja?" tanya ibu mertua nya. Aisyah diam sejenak ingin rasanya ia berkeluh kesah pada sosok wanita di depannya tapi ia teringat akan ancaman Wisman ia pun menahan untuk menyimpannya sendiri.

" hubungan kami baik baik saja bu, ibu tenang aja " jawab Aisyah lanjut menyuapi ibunya.

" ibu minta maaf jika ibu merepotkan kamu terus "

" ibu nggak usah bicara seperti itu ini sudah kewajiban aku sebagai menantu ibu " ucap Aisyah lagi.

" kamu menikah sudah lebih tiga bulan apa kamu belum ada tanda tanda hamil? " tanya kembali ibu Zainab. Aisyah diam sesaat " bagaimana mau hamil disentuh saja tidak pernah " batin Aisyah.

" belum bu "

" kenapa apa kalian menunda untuk punya anak? "

" nggak bu tapi mungkin belum di kasi aja" jawab Aisyah.

" sudah ibu kenyang kamu menyuapi ibu banyak sekali "

" he he kan biar cepat sembuh. oh ya abis ini aku akan mengajak ibu jalan jalan di taman belakang apa ibu mau?"

" ibu mau kita jalan jalan di taman komplek ibu bosan di sini terus "

" oke baiklah nanti aku akan minta bantuan satpam untuk membawa ibu ke bawah " dan ibu Zainab pun mengangguk.

setelah membersihkan sisa makanan lalu Aisyah melanjutkan untuk sarapan setelah itu ia mengajak ibu mertua nya untuk jalan jalan ke taman komplek dengan menggunakan kursi roda mendorongnya sampai di taman ia melatih mertuanya untuk berjalan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!