Rencana jahat

pagi itu mereka sarapan dengan tenang tidak ada ketegangan diantara mereka bertiga dan ini membuat Wisman sedikit heran.

" oh ya mas aku mau bicara sebentar sama kamu " ucap Iren.

" bicara apa? "

" nanti aja selesai sarapan "jawab Iren

" hem " dan mereka pun melanjutkan sarapan mereka kembali. selesai sarapan Iren mengajak Wisman ke halaman belakang.

" apa yang mau kau bicarakan? " tanya Wisman

" ini mengenai Aisyah, dia memintaku agar membicarakan ini padamu tentang keinginan nya kembali ke panti, dia merasa nggak bisa hidup seperti ini terus." Wisman menatap Iren penuh selidik.

" apa kau menekannya? "

" tidak..sama sekali tidak walau jujur aku kurang suka dia berada di sini tapi aku sama sekali tidak menekannya " jawab Iren

" dia bilang dia tidak bisa terus menerus berada diantara kita berdua, ia tidak mau menjalani pernikahan seperti ini dan aku pun sama aku tidak bisa ada dia diantara kita " ucap Iren lagi. Wisman hanya diam sembari menarik nafas dalam dalam.

" tapi aku sudah janji sama ibu untuk menjaganya lagi pula apa kata orang panti nantinya."

" kamu nggak usah mendengarkan kata ibu panti lagian kamu masih bisa terus menjaganya tapi dari jarak jauh aku yakin jika dia berada di panti kehidupan nya akan lebih baik. lagi pula jika terus di sini belum tentu dia akan bahagia bisa jadi justru dia akan menderita melihat kemesraan kita berdua, ingat wanita paling tidak bisa melihat pasangannya bersama wanita lain. " tutur Iren panjang lebar.

" ya mas apa yang dikatakan mba Iren benar aku nggak mau hidup seperti ini aku nggak mau jadi penghalang kebahagiaan kalian berdua " ucap Aisyah yang tiba tiba muncul.

" tapi Aisyah aku sudah janji sama ibu bakal jagain kamu "

" iya tapi ibu pasti ngerti kok sama keputusan aku jadi aku mohon kamu lepaskan aku mas "

" aku nggak bisa aku janji akan berlaku adil sama kalian kalian "

" apa maksud kamu ? kamu mau nikahi kita berdua? nggak aku nggak setuju " kata Iren

" ya mas sama aku juga, aku nggak mau di madu jadi ijinkan aku kembali ke panti dan ceraikan aku. lagian kita menikah juga hanya secara agama jadi tidak sulit bukan buat kamu cerain aku " kata Aisyah lagi.

" aku belum bisa putus kan sekarang. hari ini aku banyak pekerjaan nanti kita bicarakan lagi " ucap wisman lalu melangkah meninggalkan taman dan di ikuti Iren di belakangnya.

Wisman masuk ke kamarnya mengambil tas dan handphone nya

" Wisman kamu kenapa sih susah banget ngelepasi wanita itu apa kamu mulai suka sama dia ? "

" kamu bicara apa sih..nggak usah ngaco kamu "

" ya trus kenapa kamu kekeh mau mempertahankan perempuan itu "

" kan aku sudah bilang aku hanya ingin menunaikan janji aku sama ibu untuk menjaganya "

" bohong kamu...! aku nggak nyangka kamu tega berbuat kayak gini ke aku pokoknya aku nggak mau wanita itu masih ada disini "

" Iren please kamu jangan kayak gini aku sudah janji sama ibu untuk menjaganya "

" lalu aku bagaimana hah..? setelah semua yang aku lakukan ke kamu setelah aku menyerahkan semuanya ke kamu lalu aku bagaimana? " protes Iren. Wisma terdiam sejenak

" Iren aku nggak akan ninggalin kamu tapi aku juga nggak bisa pisah sama Aisyah "

" tapi Aisyah juga nggak mau dengan situasi seperti ini, dengan kamu menduakan dia dan aku pun tak sudi, kalau kamu tetap dengan pendirian mu aku akan pergi dari sini dan besok kamu akan mendengar kematian ku "

" Iren jangan bicara ngaco kamu "

" aku serius lebih baik aku mati dari pada aku harus berbagi hati dengan wanita lain " ucap Iren kemudian melangkah keluar dari kamarnya.

" aarhhhh " teriak Wisman sambil menjembak rambutnya.

sementara Iren kembali ke kamarnya dengan penuh emosi.

" sepertinya aku memang harus melakukan nya supaya Wisman tidak lagi mengejarnya, benar...! benar.. dengan begitu aku dapat dua keuntungan satu sisi Wisman pasti akan membencinya dan satu sisi aku akan mendapatkan cuan yang banyak ha ha... betul betul jenius kamu Iren sekali tangkap kamu akan akan dapat dua keuntungan" seringai Iren. lalu ia segera maraih ponselnya.

" hallo Jery..! "

" ya bagaimana apa kau sudah dapat uangnya? "

" belum kau sabar lah, sedikit lagi aku pasti akan mendapatkannya. oh ya aku punya barang bagus "

"oh ya..? "

" masih ori "

" yang benar kau kau tidak bohong kan "

" tentu saja tidak..! berapa kau berani memberikan harga "

" 1 M"

" hey ini barang bagus enak saja kau, aku mau 5 "

" mahal sekali "

" ini barang asli belum pernah terjamah betul betul ori gimana klo kau tidak mau aku akan tawarkan ke yang lain "

" oke oke.. kirimkan aku foto nya "

" baiklah nanti aku kirim fotonya dan ingat aku mau 5 "

" oke asal betul barang nya bagus dan ori aku akan bayar "

" oke nanti aku akan kirim gambar gadis itu " lalu Iren menutup ponselnya.

Iren melangkah keluar dari kamarnya mencari Aisyah dan sepertinya Wisman telah berangkat ke kantor dan ini membuat rencananya akan berjalan dengan baik.

" Iren... aku sudah bicara dengan Wisman dan ia mau melepaskan mu"

" benarkah..? "

" ia...dan aku doakan semoga kamu segera mendapat laki laki yang jauh lebih baik dari Wisman "

" aamiin makasih ya mba "

" hem.. oh ya apa aku boleh meminta gambarmu "

" untuk apa mba? "

" buat kenang kenangan dan nanti malam jadi ya aku traktir kamu makan malam " ucap Iren sambil mengarahkan kamera ponselnya pada Iren

" kita berdua aja atau sama mas Wisman "

" nggak berdua aja nanti biar Wisman menyusul " kata Iren lagi sambil mengambil beberapa gambar Aisyah melalui kamera ponselnya.

" baik mba "

" ingat kamu harus dandan yang cantik siapa tau ketemu jodoh " ucap Iren sambil mengedip kan matanya

" ah mba Iren bisa aja masa idahku aja belum habis mba, pamali mba dosa kalo niatnya begitu" ucap Iren