dukungan ibu Zainab

setelah keributan tadi Aisyah memilih masuk ke kamar mandi untuk berwudu kemudian menunaikan sholat Isya. wudu dan sholat adalah salah satu cara ia untuk menenangkan pikirannya apabila sedang kalut atau dirundung masalah karena hanya kepada sang Pencipta lah ia mencurahkan segala permasalahannya hanya kepada sang pengatur hidup tempat ia mengadu.

Aisyah terisak dalam sujudnya ia pasrahkan segala bentuk takdir yang sudah digariskan Tuhan kepadanya. ia tau Allah Maha membolak balikkan hati. dalam doa nya ia meminta jika Wisman benar benar jodoh yang Tuhan pilihkan untuknya ia mohon agar suatu saat nanti laki laki itu bisa mencintainya dengan tulus tapi jika tidak mudahkanlah segala urusannya.

Selesai sholat ia sempatkan membaca bait bait ayat Al-Quran untuk menenangkan jiwanya.di tengah tengah membaca Al-Quran perutnya tiba tiba berbunyi minta di isi.

Aisyah sebenarnya malas untuk keluar dari kamarnya tapi teringat ibu mertuanya itu juga belum makan dan harus meminum obat, maka ia segera membuka mukenahnya meletakkannya di sandaran kursi.

Aisyah melangkah melewati kamar suaminya, sayup sayup ia dengar kembali ******* ******* aneh dari kamar suaminya yang pintu nya sedikit terbuka.

hatinya terasa di remas sakit, karena tadi sempat suaminya bersikap manis padanya seolah memberinya harapan.tapi dalam hitungan menit harapan itu dihempaskan begitu saja.

Aisyah terus melangkah sambil mengusap sudut matanya yang mulai berair.

cemburu ia mungkin Aisyah cemburu wajar karena di sini ia statusnya sebagai istri namun posisinya tidak lebih hanya seorang pembantu. pembantu mungkin lebih berharga karena masih diberikan gaji sedang kan dia selama diam di rumah ini ia tidak pernah mendapatkan gaji.

Aisyah segera membuka kulkas ternyata tidak banyak bahan yang tersisa. memang tadinya ia hanya akan membuatkan nasi goreng dengan telur orak arik dengan campuran sosis.

Aisyah segera mengaluskan bumbu yang ia kupas tadi kemudian menggoreng nya lalu memasukkan telur dan kemudian nasi. lima belas menit nasi goreng sudah tertata di atas meja.

malam ini sengaja Aisyah hanya masak untuk dua porsi karena ia tidak yakin dua manusia yang sedang bergumul panas itu mau makan apa tidak.

Aisyah meletakkan dua piring nasi di piring lalu memindahkan nya di atas nampan tidak lupa juga air putih saat hendak melangkah membawa nasi ke atas ke kamar ibu Zainab tiba tiba Wisman sudah duduk di meja makan.

Aisyah sedikit kaget namun dengan cepat ia berusaha bersikap biasa saja.

" Aisyah apa kamu hanya buat nasi dua porsi itu saja? " tanya Wisman yang melihat hanya dua piring nasi goreng

" ya. maaf aku kira mas nggak makan lagipula telurnya sudah habis dan sudah tidak ada bahan di kulkas " ucap Aisyah.sambil melirik ke arah Wisman yang tampak wajahnya letih seperti habis bekerja berat.

" ya sudah klo begitu aku pesan online saja. " ucap Wisman yang tergoda dengan aroma masakan Aisyah. kemudian memainkan ponselnya memesan makanan melalui aplikasi di ponselnya.

Aisyah hendak membawa nasi ke atas namun lagi lagi Wisman mengajaknya bicara.

"Aisyah tunggu...! aku minta maaf atas kejadian barusan" Aisyah tak menjawab

" maaf atas sikap Iren tadi, dan ini besok kamu pergilah belanja segala kebutuhan untuk besok ini aku lebihkan agar kamu juga bisa membeli segala keperluan mu. jangan bilang pada Iren klo aku memberimu uang lebih. " ucap Wisman sambil meletakkan amplop coklat di meja makan kemudian ia melangkah kembali ke kamar nya.sakit itu yang ia rasakan kenapa harus sembunyi dari Iren ketika hendak memberiku uang " batinnya.

Aisyah menarik nafas panjang lalu segera mengambil amplop coklat tersebut dan menyimpannya di dalam lemari setelah itu ia kembali membawakan makan malam untuk mama mertuanya dan ia rencananya akan makan bersama ibu mertuanya di kamar.

" bu ini makan malamnya maaf ya bu agak telat " ucap Aisyah sambil membawa nampan dan meletakkan di atas nakas.

" nggak papa kok lagian ibu belum lapar " jawab ibu Zainab. sambil memperhatikan wajah Aisyah yang sedikit sembab.

" Aisyah apa kamu baik baik saja? " tanya ibu mertuanya dengan lembut

" maksud ibu ? " tanya Aisyah balik berusaha menahan sesak di dadanya

" kamu oke..! " Aisyah mengangguk namun tak berani menatap wajah ibu mertuanya.

" sini ibu peluk " kata ibu Zainab lagi dan Aisyah langsung memeluk ibu mertuanya itu dan meluapkan kembali tangisannya.

" menangislah nak jika itu bisa mengurangi beban pikiran mu" ucap ibu Zainab lembut sambil mengelus punggung menantunya.punggung Aisyah semakin terguncang. setelah puas menumpahkan sesak di dada, Aisyah melepaskan pelukan nya.

" maaf ya bu aku bikin baju ibu basah, aku tadi hanya terbawa suasana saja karena aku kangen sama ibu panti " bohong Aisyah.

" nak kamu nggak usah menutupi semuanya, ibu sudah tau apa yang sebenarnya terjadi " Aisyah sedikit kaget.

" maksud ibu..? "

" ibu tau kamu hanya menikah pura pura kan sama Wisman? " Aisyah terdiam

" ibu tau Wisman masih berhubungan sama wanita itu karena ibu tanpa sengaja melihat keributan kalian barusan " kata ibu Zainab

" bu... maaf.. aku tak tau klo akan seperti ini nasib pernikahan aku " isak Aisyah

" ibu percaya, tapi mengapa kamu tidak memilih pergi saja dari sini " Aisyah menggelengkan kepala

" aku tidak bisa bu karena mereka mengancam akan menghancurkan panti jika aku kembali ke panti dan tidak menurut pada mas Wisman" jawab Aisyah.

" benarkah? " Aisyah kembali mengangguk. ibu Zainab menarik nafas panjang

" kamu harus kuat ya..! kamu jangan mau kalah sama Iren kamu itu istri sahnya sedang dia hanya wanita ketiga dalam rumah tangga kalian posisi kamu lebih kuat"

" tapi bu mas Wisman tidak mencintai aku walau akhir akhir ini sikapnya sudah mulai melunak"

" nak Wisman itu sebenarnya laki laki baik walau dia bukan terlahir dari rahim ibu tapi ibu sangat menyayangi nya dan ibu tau bagaimana wataknya karena ibu merawatnya dari kecil. sikapnya mulai berubah saat ia kembali dari LA saat itu ia kuliah di LA dan di sanalah ia mulai kenal dengan Iren dan perlahan merubah Wisman menjadi sekarang ia sering keluyuran dan pulang dalam kondisi mabuk" cerita ibu Zainab

" dan yang membuat ibu kurang suka karena diam diam dia menghasut Wisman untuk menguasai harta milik ibu. sebetulnya walau tanpa di pinta pun ini semua akan ibu berikan kepadanya karena ibu memang tidak memiliki keturunan tapi sikapnya yang ambisius pada harta membuat ibu kurang suka pada Iren, apalagi menurut orang perusahaan Wisman sering menggunakan uang perusahaan untuk bersenang senang. Wisman semakin sulit ibu kontrol, dan salah ibu memang pernah menjanjikan perusahaan asal dia segera menikah tapi tidak dengan Iren mungkin karena itu kamu terjebak dalam permainan mereka " cerita ibu Zainab.

" maafkan ibu ya nak kamu jadi terlibat. tapi ibu mohon bertahanlah ibu yakin kamu bisa membawa Wisman ke arah yang lebih baik karena kamu wanita tulus, tetaplah menjadi istri nya ibu harap kamu mau bertahan dan bersabar " kata ibu Zainab lagi.

" inya Allah bu aku akan berusaha tapi ketika nanti aku sudah tidak sanggup aku minta maaf jika aku mundur " ucap Aisyah.

" Ya ibu mengerti Terima kasih ya Aisyah kamu sudah ada di sini menemani ibu sekali lagi ibu minta maaf karena kamu harus terjebak di sini "

" bu ini semua sudah kehendak Allah aku yakin semua yang terjadi di muka bumi semua atas kehendaknya. sudah bu ayo kita makan perut aku sudah sangat lapar " ucap Aisyah berusaha mencairkan suasana.

" ah iya kamu benar ya sudah ayo kita makan" dan mereka berdua pun mulai menikmati nasi goreng buatan Aisyah .

selesai makan dan meminum obat, kembali ibu Zainab mengajak Aisyah berbicara.

" Aisyah tunggu sebentar sini duduk dulu " sambil menepuk sisi ranjangnya.

" ya bu ada apa? " tanya Aisyah. ibu Zainab membuka laci kecil di bawah kolong ranjangnya ia mengambil kotak kecil dari dalam koper yang berisi perhiasan.

" ini kalung milik ibu kamu ambil kamu simpan baik baik ini insya Allah cukup untuk membiayai hidup kamu misal kamu menyerah dan memilih hidup baru, hanya ini yang tersisa karena setelah ibu lumpuh sepertinya perhiasan ibu raib ntah kemana dan ini memang ibu sembunyikan di dalam tas koper sewaktu ibu kembali dari London ini satu satunya perhiasan ibu yang tersisa jadi kamu simpan "

" tapi bu.. "

" sudah jangan nolak anggap ini pemberian seorang ibu kepada putrinya, dan ingat jangan sampai Wisman apalagi Iren tau klo ibu memberikan kamu ini "

" bu tapi ini pasti mahal nggak usah bu "

" Aisyah kamu sudah melakukan banyak hal untuk ibu kamu sudah sangat tulus merawat ibu jadi biarkan ibu memberikan kamu ini, nanti jika ibu sembuh total kamu akan ibu kuliahkan agar kamu tidak remehkan orang lain "

" bu... " Aisyah tak mampu berkata kata ia langsung memeluk sang ibu.

" sekarang kamu simpan ini ibu yakin suatu saat ini akan berguna buat kamu doa ibu semoga suatu saat kamu jadi wanita sukses dan segera menemukan kebahagiaan mu nak "

" Terima kasih ibu aku merasa memiliki ibu sekarang " tangisnya dalam pelukan ibu Zainab.

" Bu apa malam ini aku boleh tidur di samping ibu " ijin Aisyah

" tentu tidur lah di sini ibu senang kamu mau nemani ibu malam ini "

" makasih bu aku merasa memiliki ibu sekarang, kalo begitu aku ke bawah dulu membawa piring kotor ini " dan ibu Zainab mengangguk lalu Aisyah melangkah meninggalkan kamar sambil membawa piring bekas mereka makan tadi dan membawanya ke dapur.

*****

hay para readersku jangan lupa like komen dan masukkan ke favorit ya cerita ini dan semoga kalian suka happy reading 😘😘😘

Terpopuler

Comments

vamia yudanti

vamia yudanti

ke dua

2022-03-21

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!