Jatuh dari tangga

sementara Aisyah sedang mencari sabun yang di minta Iren setelah bertanya pada salah satu pelayan akhirnya Aisyah mendapatkan apa yang dia cari dan Aisyah segera menuju kasir dan tiba tiba satpam menyusulnya

" mba Aisyah di suruh cepetan pulang soalnya dirumah nggak ada orang tuan Wisman dan nona Iren tiba tiba harus ke kantor katanya jadi ibu nggak ada yang jagain, ini mba Iren telpon "

" oh ya ini juga masih ngantri bilangin" saut Aisyah

" ya baik klo gtu saya tunggu di depan ya "

" ya. " jawab Aisyah. dan Aisyah pun masih mengantri menunggu gilirannya di layani.

dua puluh menit kemudian Aisyah tiba di kediaman Wisman.ia segera membuka pintu yang ternyata memang tidak di kunci.

Aisyah terus melangkah ke dalam dan berapa terkejut nya ia tatkala melihat ibu mertuanya tergeletak di lantai di bawah tangga.

" ibu..! ibu kenapa bu...! " panggil Aisyah sambil menggoyang goyangkan tubuh ibu Zainab. namun ibu mertua nya itu tidak merespon.

" bu.. ibu kenapa bisa ada disni...! " ucap Aisyah lagi sambil memeriksa pergelangan tangan ibu Zainab

" kang... ! kang parto...! tolong kang ibu pingsan..! kang.. "teriak Aisyah.

" parto yang baru saja akan membuat kopi segera berlari menemui Aisyah

" ada apa mba Aisyah..? "

" kang ibu kang sepertinya ibu jatuh dari tangga dan ibu pingsan "

" ya Allah kok bisa ya... "

" ya sekarang bantu angkat ibu bawa ke sofa itu kasian ibu tidur di lantai " ucap Aisyah

" ya.. ya..ayo kita angkat " kemudian mereka berdua mengangkat tubuh Ibu Zainab memindahkan nya di atas sofa.

" kang sekarang kamu telpon mas Wisman bilang klo ibu pingsan di bawah tangga, "

" iy ya mba saya telpon sekarang " kemudian parto segera mengubungi Wisman.

" hallo tuan.. ini tuan anu.."

" ada apa to.. " jawab Wisman berusaha setenang mungkin"

" itu tuan ibu.. ibu pingsan di bawah tangga kayaknya ibu jatuh dari tangga tuan.. "

" apa...? bagaimana bisa kalian kemana sih Aisyah juga, kenapa kalian nggak tau kalo ibu mau turun"

" iya maaf tadi saya antar mba Aisyah beli sesuatu di mall dan pulang pulangnya kita sudah liat ibu tergeletak di lantai "

" ya sudah aku pulang sekarang " jawab Wisman lalu mematikan ponsel nya.

" gimana? " tanya Iren yang duduk di sampingnya di dalam mobil yang terparkir tidak jauh dari kediamannya.

" katanya ibu pingsan " jawab Wisman

" ck kenapa cuman pingsan sih kenapa nggak mati aja sekalian " kata Iren

" kau...! dia itu ibuku biar bagaimana pun ia yang sudah membesarkan ku jadi tolong kamu berempati sedikit kenapa? " ucap Wisman mulai kesal

" hey aku melakukan ini juga buat kamu selama ini kamu kan hanya dijadikan kacung nya ya kan?"

" sudah aku pusing bicara terus sama kamu, sekarang aku mau pulang aku mau bawa ibu ke rumah sakit "

" gila kamu kalau dia sadar bagaimana nanti kalau kita di tuntut bagaimana? aku nggak mau di penjara " ucap Iren yang terlihat cemas.

" sudah kamu tenang aja aku sudah fikirkan semuanya " ucap wisman lagi.kemudian menyalakan mesin mobil nya.

begitu sampai wisman langsung turun dari mobil dan masuk ke dalam rumah diikuti Iren.

" sebenarnya bagaimana bisa begini?" tanya Wisman langsung saat melihat ibu Zainab sudah diletakkan di sofa ruang tamu

" aku juga nggak tau persis mas tadi sepulang dari mall aku sudah melihat ibu tidak sadarkan diri di bawah tangga " tutur Aisyah.

"ya sudah sekarang ayo kita bawa ibu ke rumah sakit " kata Wisman lalu mengangkat ibu angkat nya tersebut membawa nya ke dalam mobil, sedangkan Aisyah mengikuti dari belakang.

wisman menjalankan mobilnya, Iren duduk di samping kemudi sedang Aisyah di belakang sambil memangku ibu mertua nya tersebut, tidak ada pembicaraan di dalam mobil tersebut. mereka sibuk dengan pikiran mereka masing masing.

setelah menempuh perjalanan kurang lebih tiga puluh menit, akhirnya mereka tiba di rumah sakit. wisman segera turun dari mobilnya untuk memanggil perawat agar menyiapkan banker rumah sakit.

Ibu Zainab segera di pindahkan ke atas banker kemudian di bawa ke ruang pemeriksaan. Wisman dan Aisyah mengiringi di samping nya.

" bapak dan ibu tunggu diluar biar dokter periksa pasien dulu " kata suster lalu menutup pintu ruangan tersebut. dan terpaksa Wisman dan Aisyah menunggu di balik pintu.

Aisyah terus saja mengusap air matanya yang dari tadi keluar.

" sudah kamu jangan menangis terus sebaiknya kamu doakan saja ibu semoga baik baik saja " ucap Wisman dan Aisyah mengangguk.

" mas maafin aku seandainya aku nggak pergi mungkin ibu nggak akan jatuh dari tangga " sesal Aisyah

" sudah kamu nggak salah tadi aku juga ke buru harus ke kantor makanya aku telpon si manto taunya ibu kayak gini " kata Wisman.

" Wisman ini minum dulu biar lebih segar " ucap Iren yang datang membawa sebotol air mineral dan menyerahkan ke pada Wisman.

" makasih. Aisyah kamu minum ini supaya kamu tenang " kata Wisman yang justru memberikan air tersebut pada Aisyah.dan tampak Iren berubah kesal.

" mas aku ke musholla dulu untuk sholat " ijin Aisyah

" ya " jawab Wisman.

seperginya Aisyah Iren langsung meluapkan kekesalannya.

" Wisman kamu kenapa kasi air mineral ke dia aku sengaja memberikan kamu tapi kamu malah memberikannya pada wanita kampung itu "

" iya aku hanya kasian saja melihatnya sangat sedih dan sepertinya ia sangat merasa bersalah"

" ck jangan bilang kalau kau mulai ada hati padanya " ucap Iren sambil memicingkan matanya.

" Iren please aku nggak mau berdebat ya kali ini aku kan sudah katakan jika aku tidak ada perasaan apapun sama dia lagian ide agar aku secepatnya menikahi wanita sesuai kriteria ibu itu dari kamu jadi nggak usah berfikir aneh aneh " kini giliran Wisman yang sedikit emosi. Iren terdiam karena memang apa yang di ucapkan Wisman tadi benar ialah yang menyarankan Wisman untuk mencari wanita yang sesuai dangan keinginan ibu Zainab untuk dinikahi.

" ya tapi aku nggak rela jika kamu berbagi hati dengan nya" ucap Iren lagi.

" ck sudah berapa kali sih aku katakan aku tidak ada perasaan apa apa sama dia kamu nggak usah terlalu parno kayak gitu dan sekarang bukan waktu yang tepat kita bahas ini " kata Wisman kemudian berdiri melangkah mendekati pintu IGD. sedang Iren memilih melangkah pergi meninggalkan Wisman sementara wisman mengusap wajahnya kasar. ada penyesalan yang ia rasakan karena berada diantara posisi ini. satu sisi ada ibu angkat nya yang sudah merawatnya sejak kecil dengan penuh kasih sayang. sedang di posisi lainnya ada Iren yang ia cintai dan kini muncul satu lagi Aisyah yang ntah ia tidak tau perasaan apa yang ia rasakan saat ini terhadap gadis polos tersebut.

lima belas menit kemudian pintu IGD terbuka tampak dokter yang tadi memeriksa ibu Zainab muncul dari balik pintu

" bagaimana dok kondisi ibu saya? " tanya Wisman.

" kami akan melakukan rontgen atas pasien karena kami curiga ada pendarahan di otak akibat benturan yang cukup keras dan ini benturan yang kedua. sedang menurut catatan medis ibu Zainab baru saja mengalami struk dan ini tentu akan sangat berbahaya jika terjadi benturan sekali lagi. tapi ini hanya analisa kami tim dokter untuk mengetahui nya kita akan lakukan rontgen dan juga CT scan semoga tidak ada hal serius nantinya. " terang dokter tersebut.

" saya mohon lakukan yang terbaik dok " ucap wisman

" tentu anda tenang saja saya dan tim dokter lainnya akan melakukan yang terbaik untuk ibu anda "

" Terima kasih dok "

" oke klo begitu saya permisi nanti perawat akan membawa pasien ke ruang rontgen " kata dokter itu lagi dan tidak berapa lama. ibu Zainab di bawa ke ruang rontgen.

" ibu mau di bawa kemana mas? " tanya Aisyah yang baru saja selesai sholat.

" ibu akan di rontgen " jawab Wisman lalu ikut melangkah mengiringi ranjang ibu Zainab.

sekitar tiga puluh menit dokter yang merontgen ibu Zainab keluar lengkap dengan hasilnya.

" tuan bisa kita bicara di ruangan saya" Wisman mengangguk lalu mengikuti dokter

sedang Aisyah memilih menunggu di depan ruangan.

" begini tuan dari hasil rontgen dan juga CT scan ada bagian tulang rusuk ibu anda yang retak dan juga ini pembuluh darah di otak kecilnya juga pecah dan kita harus segera lakukan operasi "

" lakukan saja dok "

" ya tapi ini juga fifty fifty "

" maksud anda? "

" jadi begini kemungkinan selamat sangat kecil dan toh selamat kemungkinan ibu anda akan mengalami kelumpuhan dan kehilangan sebagian memory di otaknya " terang sang dokter.

" ya lakukan saja dok lakukan yang terbaik "

" baiklah klo begitu saya akan meminta bagian administrasi untuk menguatkan surya persetujuan operasi "

" ya baik klo begitu apa saya bisa melihat kondisi ibu saya "

" silahkan tapi satu satu dan jangan lama lama "

" baik dok Terima kasih " dan Wisman pun keluar dari ruang dokter menuju ruangan ibu Zainab.

Terpopuler

Comments

Astri

Astri

lnajut

2022-04-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!