Operasi ibu Zainab

Wisman dan Aisyah duduk di depan ruang operasi. di dalam sana ibu Zainab sedang di tangani tim dokter menjalankan operasi mengangkatan darah pada otak kecil nya.

Wisman sesekali bangun dari duduknya sedang Aisyah memilih duduk sambil membuka alquran kecil yang selalu ia bawa di dalam tasnya.

sudah hampir dua jam namun belum ada tanda tanda dokter keluar dari ruangan tersebut.

" mas kamu tenang kita doakan semoga operasi nya berjalan lancar " kata Aisyah dan Wisman pun patuh duduk di samping Aisyah.

kriuuuuk... terdengar suara dari perut Aisyah.

" kamu lapar? " tanya wisman

" nggak papa kok mas aku biasa kok kayak gini"

" nggak sekarang kita makan aku nggak mau kamu sakit," ucap Wisman. Aisyah tersenyum simpul.

" jangan ge er dulu aku nggak mau kamu sakit bukan karena apa soalnya kalau kamu sakit siapa yang akan mengurus ibu kan selama ini kamu yang laten ngurusin ibu, udah ayo aku juga lapar " ucap Wisman

" lalu ibu gimana? "

" udah nanti dokter yang nangani ibu akan telpon kalau operasi nya sudah selesai "

" ya udah klo gitu" kemudian mereka berdua melangkah menuju kantin untuk mengisi perut mereka.

setibanya di kantin mereka pun memesan menu makan siang mereka yang sangat terlambat.

" mas mba Iren mana kok nggak keliatan? " di sela menunggu pesanan mereka datang

" ntah lah mungkin dia kembali ke rumah " jawab Wisman asal.

" semoga ibu selamat ya mas, aku sungguh merasa bersalah karena sudah ninggalin ibu tadi pagi"

" udah kamu nggak salah aku juga tadi karena keburu nggak nunggu kamu pulang berangkat ke kantor "

" klo ibu nggak selamat gimana mas " ucap Aisyah dengan air mata yang mulai menganak di sudut matanya.

" udah jangan bicara seperti itu kita doakan semoga ibu selamat dan tidak ada hal serius nantinya "

" ini menunya mas mba silahkan di nikmati " kata pelayan yang datang membawakan menu pesanan mereka.

" udah ayo makan setelah ini kita kembali ke ruang operasi " kata Wisman. dan mereka berdua pun mulai menikmati makanan mereka dalam diam.

selesai makan mereka berdua kembali ke ruang operasi namun di tengah jalan Aisyah mengajak Wisman untuk melaksanakan sholat ashar terlebih dahulu.

" kita sholat dulu mas kita doakan mama " ajak Aisyah. Wisman diam sejenak ia ragu karena jujur beberapa waktu belakangan ini ia jarang sekali sujud pada sang Pencipta.

" ayo mas kita sekalian doakan ibu" kembali Aisyah mengajak Wisman dan Wisman pun ikut Melangkah menuju mushola rumah sakit.

setelah wudhu mereka berdua langsung melaksanakan sholat asar. wisman menengadahkan tangannya

meminta pada sang Khalik agar sang ibu diberikan kesembuhan.

" ya Tuhan sembuh kanlah ibu hamba hamba janji klo ia sembuh hamba akan menuruti segala keinginan ibu, hamba akan menjadi manusia yang lebih baik lagi hamba akan membuat ibu bangga, ampuni segala dosa dan kesalahan hamba hik..hik.." isak wisman di sela do'nya. dan tiba tiba bayangan sewaktu kecilnya terlintas. bagaimana ibu Zainab mengambilnya dari jalanan kemudian di asuh dan dibesarkan dengan penuh kasih sayang hingga ia dewasa. dikuliahkan sampai keluar negeri, hingga ia bisa seperti sekarang.

ada penyesalan kenapa semua bisa seperti ini, dan ia berjanji setelah ini ia tidak peduli dengan warisan yang akan di berikan ibu Zainab kepadanya yang terpenting saat ini adalah keselamatan ibu angkatnya tersebut. sungguh Wisman sangat merasa kehilangan melihat ibu angkatnya lemah tak sadarkan diri.

Wisman menghapus air matanya kemudian bangkit dari sajadah kemudian melangkah keluar dari mushollah. dan tampak di luar Aisyah juga baru saja keluar dari tempat jamaah perempuan.

" sudah mas "

" hem ayo " ajak Wisman dan mereka berdua berjalan kembali menuju ruang operasi.

sampai di sana ibu Zainab masih berada di ruang operasi berjuang antara hidup dan mati. hingga satu jam kemudian pintu dibuka tampak suster berlarian keluar dari ruangan tersebut dan salah satu dokter keluar. Wisman yang melihat gelagat aneh dari gerak gerik pada petugas yang menangani ibu Zainab.

" ada apa dok sebenarnya apa yang terjadi bagaimana kondisi ibu saya " tanya Wisman.

" ibu anda detak jantung nya mulai melemah dan banyak kekurangan darah. "

" ambil darah saya saja dok " kata wisman

" apa golongan darah pasien dok? " tanya Asiyah.

" golongan darahnya AB "

" saya O dok " kata Aisyah sedih

" saya B " kini Wisman.

" klo begitu tolong segera cari pendonor untuk ibu anda karena stok darah AB di sini lagi kosong "

" baik dok saya akan mencarikan segara "

" golongan darahnya AB " terang dokter itu lagi. dan Wisman segera menelpon asistennya untuk mencarikan pendonor untuk ibu Zainab.

tiga puluh menit kemudian.

"bagaimana tuan apa anda sudah menemukan pendonor nya? "

" sebentar lagi dok saya akan hubungi asistennya saya lagi "

" tolong segera tuan kondisi pasien sangat kritis "

" ya baik saya usahakan segera. " kemudian Wisman terus menghubungi asistennya sekitar lima belas menit asistennya datang membawa empat orang yang akan mendonorkan darahnya.

" klo begitu segera ke ruang kita cek dulu apakah kalian bisa atau tidak " ucap sang dokter lalu kemudian mereka segera mengecek satu persatu calon pendonor tersebut.

" bagiamana dok apa ada yang cocok? " tanya Wisman

" alhamdulillah dia orang lolos semoga setelah ini kondisi ibu anda akan semakin membaik" ujar dokter yang bernama farid tersebut kemudian kembali masuk ke ruang operasi.

satu jam kemudian proses operasi sudah selesai di lakukan. tapi kondisi ibu Zainab masih koma dan kini sudah di pindahkan ke ruang ICU.

" bagaimana kondisi ibu saya dok? " tanya Wisman saat ini dia berada di ruang ICU

" maaf klo bisa kita katakan kondisi ibu anda saat ini masih kritis kita doakan saja semoga ia bisa melewati masa kritis nya. " ujar dokter farid itu lagi.

" kira kira kapan ibu saya akan sadar?"

" ntah lah saya juga tidak bisa memastikan yang penting sekarang anda banyak berdo'a saja dan banyak ajak bicara agar pasien bisa segera merespon karena pada dasarnya pasien mampu mendengar apa yang kita bicarakan tapi hanya saja ia belum bisa merespon nya" terang dokter Farid.

" baik dok "

" klo begitu saya permisi " kata dokter Farid lagi. dan Wisman mengangguk. lalu Wisman pun ikut melangkah keluar dari ruang ICU tersebut.

" gimana kondisi ibu mas? " tanya Aisyah yang dari tadi menunggu di luar ruangan.

" kata dokter ibu masih kritis "

" apa aku boleh liat ibu ke dalam "

" boleh, nanti di dalam kamu ajak ngobrol ibu ya..! karena kata dokter ibu bisa mendengar apa yang kita katakan"

" baik mas, klo begitu aku ke dalam dulu " kemudian Aisyah masuk ke dalam ruang ICU untuk melihat kondisi ibu Zainab.

" ibu... ibu apa kabar? gimana kondisi ibu..? aku yakin ibu kuat. ibu cepat sembuh ya...! ibu kan bilang mau belajar ngaji sama sama nanti klo ibu sembuh aku janji akan ngajari ibu ngaji setiap malam supaya kita nanti bisa baca quran bareng bareng " ucap Aisyah sambil berusaha menahan air matanya.

" ibu harus cepat sembuh ya aku kangen ibu klo ibu gini terus aku kan nggak punya teman ngobrol ibu tau kan aku sama mba Iren nggak pernah akur cuman ibu satu satunya orang yang bisa aku ajak bicara " kata Aisyah lagi. dan secara tiba tiba tangan ibu Zainab sedikit bergerak.

" ibu.. ibu bisa dengar aku.. alhamdulillah sebentar ibu aku panggil mas wisman dia ada juga kok di sini dia masih menunggu di luar " kata Aisyah lalu keluar dari ruangan tersebut.

" mas... mas tadi aku liat tangan ibu sedikit bergerak "

" benar kah? " Wisman memastikan

" iya mas ibu tadi sedikit merespon kata mata aku mas "

" ya udah kamu diam di sini aku panggil dokter dulu " dan wisman segera berlari menuju ruang dokter. dan dokter pun segera berlari menuju ruang dokter.

dokter Farid langsung masuk ke ruang ICU sedang Aisyah di minta untuk menunggu di luar bersama Wisman.

Terpopuler

Comments

Astri

Astri

lanjut

2022-04-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!