Seharga 5 milyar.

menjelang malam selepas sholat magrib Aisyah siap siap ada binar bahagia dari pancaran wajahnya karena ini pertama kalinya ia keluar dan pergi ke restoran mewah yang dikatakan Iren tadi siang.

Aisyah sudah rapi dengan gaun panjang berwarna toska yang dibelikan Iren tadi sore dengan balutan jilbab di kepala nya menambah aura kecantikannya.

" Aisyah sini bibirmu aku beri lipstik sedikit supaya tidak terlalu pucat "

" ya mba tapi jangan terlalu merah ya aku malu "

" iya tenang saja " ucap Iren sembari memoleskan sedikit lipstik berwarna pink di bibir Aisyah.

" nah klo gini kamu tampak semakin cantik. ayo kita berangkat nanti kemaleman " ajak Iren.

" mas Wisman jadi ikut? "

" iya nanti dia nyusul sekarang dia masih ada meeting di kantor " alasan Iren. dan mereka berdua segera melangkah masuk ke dalam mobil Iren dan perlahan meninggalkan kediaman Wisman.

" sory Aisyah aku terpaksa melakukan ini habis Wisman nggak mau melepaskan mu dan nenek tua itu nggak jadi memberikan semua harta warisannya makanya aku melakukan ini ke kamu " batin Iren.

sekitar tiga puluh menit Iren memarkirkan mobilnya di sebuah klub malam yang seperti nya memang khusus orang orang tertentu. Iren memarkirkan mobilnya lalu mengajak Aisyah untuk turun dari mobil.

iren melangkah masuk sambil menggandeng tangan Aisyah. sampai di dalam Aisyah sedikit terkejut melihat situasi di dalamnya.

" mba ini beneran tempat nya? kok begini ya mataku sakit mba terkena sinaran lampu kelap kelipnya "

" ya memang gitu namanya aja restoran mahal ayo kita duduk di sana " ucap Iren namun Aisyah masih tak bergeming tiba tiba kepalanya sedikit pusing mendengar suara bising musik serta melihat orang orang berjoget di lantai dansa.

" hey ayo..! tenang aja nggak usah takut mereka semua teman aku "

" tapi benar di sini aman "

"iya ayo " jawab Iren lalu menarik tangan Aisyah mengajaknya duduk di salah satu meja kosong. tak lama berselang datang seorang laki laki tinggi berperawakan bule.

" hay jer...! "

" hay sudah daritadi? " tanya Jerry sambil menatap Aisyah menelitinya dari atas sampai bawah.

" jaga sikap mu " bisik Iren

" oke.. oke.. apa ini dia "

" hem dia teman aku namanya Aisyah, Aisyah kenalkan dia Jerry teman aku " Jerry mengulurkan tangannya namun di balas dengan menyatukan kedua tangannya oleh Aisyah.

" oh ya kalian mau minum apa? " tanya Jerry

" aku seperti biasa, kamu mau pesan apa? " tanya Iren sedang Jerry terus memandangi Aisyah dengan tatapan penuh hasrat.

" aku jus alpukat saja " Jerry hampir tertawa mendengar jawaban Aisyah

" nona di sini tidak ada jus, oke mungkin kamu tidak minum klo begitu aku pesan kan minuman soda saja " kemudian Jerry memanggil salah satu waitress lalu memesan beberapa minuman. Aisyah memperhatikan sekeliling tempat tersebut tampak laki laki dan perempuan sedang asik bermesraan dan tanpa sengaja ia bertatapan dengan sosok laki laki tampan yang menatapnya tajam serta meremehkan. pria itu sendirian setiap wanita yang mencoba mendekati ia mengusirnya.

" mba kita pindah saja aku nggak nyaman berada di sini " bisik Aisyah

" ya sudah kita ke private room saja" ucap Iren sambil mengedipkan matanya pada Jerry.

" Jerry gue pindah ke private room ya teman gue nggak nyaman di sini "

" oh ya udah nanti biar minuman kalian aku suruh antar ke. sana" ujar Jerry.

Iren mengajak Aisyah masuk ke salah satu ruangan yang terletak di lantai empat.

" ayo masuk kita duduk di sini aja lebih nyaman " kata Iren.

" mba kok ruangan ini ada kamar tidur segala seperti kamar hotel " ujar Aisyah sambil memperhatikan sekeliling ruangan. tampak di sebrang sofa terdapat bed besar yang samping kirinya terdapat lemari nakas dan dinding kaca sepanjang kepala ranjang.

" ya ini ruang VVIP jadi ini bisa juga jadi ruang keluarga karena bisa sekalian bermalam di sini " terang Iren lagi.

"ayo duduk sebentar lagi pelayan datang membawa pesanan kita " Aisyah duduk di sofa empuk disamping Iren.

" mba mas wisman kok belum datang ? "

" sebentar lagi juga dia datang, ya ampun seperti nya tas ku tertinggal di bawah kamu tunggu sebentar ya aku ambil dulu di bawah " ucap Iren berpura-pura panik.

" ya ampun mba ya cepetan diambil nanti keburu hilang " kata Aisyah. dan Iren segera keluar dari kamar tersebut.

sepeninggal Iren ia berjalan jalan mengitari ruangan tersebut yang terdapat jendela kaca yang berukuran lumayan besar. Aisyah menyingkap gorden serta membuka jendela kamar tersebut. angin malam menyapu wajah dan jilbabnya. Aisyah menarik nafas dalam dalam.

" ah segarnya ini pertanda kali aku keluar malam hari selama berada di Jakarta " ujarnya.

" ceklek" suara pintu di buka.

" gimana mba dapat tasnya " tanpa melihat siapa yang datang Aisyah langsung bertanya.

" kamu? mana mba Iren ? "tanya Aisyah lalu melangkah kembali ke sofa besar tadi

" Iren..? oh ya dia tiba tiba saja ada urusan "

" klo begitu aku juga permisi " sambil mengambil tasnya dan hendak melangkah menuju pintu

" hey nona mau kemana? " ucap Jerry sambil mencengkram tangan Aisyah.

" aku mau cari mba Iren aku mau pulang, lepaskan tanganmu..!"

" ayolah... kita senang senang dulu disini "

" apa maksud mu? "

" ah kau memang betul betul polos nona " sambil berusaha menyentuh pipi Aisyah namun dengan cepat Aisyah menepisnya.

" wow aku suka dengan gadis seperti mu jual mahal"

" jangan kurang ajar kamu "

" ha ha ha di sini tidak ada larangan untuk berlaku kurang ajar nona " sambil mengeratkan cengraman tangannya.

" lepas...! atau aku akan berteriak agar orang orang kemari memukuli mu "

" ha ha teriak saja...! teriak sekeras nya karena tidak ada yang dengar "

" mba Iren...! mba...! mas Wisman tolong aku... " teriak Aisyah yang kini hampir menangis ketakutan sambil berusaha melepaskan cengkraman Jerry.

" gimana apa ada yang datang nona? "

" tuan aku mohon lepaskan aku, aku gadis baik baik tuan.."

" hem klo gadis baik baik kamu nggak mungkin ada disini "

" tapi aku tidak tau tuan tempat ini tempat apa karena menurut mba Iren aku akan diajak makan di restoran mewah "

" ha ha.. kau betul betul polos, apa kau tau? kau sudah jadi milik ku mulai saat ini karena Iren sudah menjual mu padaku 5 milyar kau tau 5 milyar ha ha.... " Aisyah membelalakkan matanya mulutnya menganga tidak percaya apa yang barusan dia dengar.

" nggak kamu bohong kan "

" aku tidak bohong, tapi terserah kau percaya atau tidak yang jelas saat ini kau sudah jadi milikku. ayo sayang kita habiskan malam indah ini berdua ha ha... " seringai Jerry dengan tawa kerasnya.

Aisyah semakin gemetar ketakutan ia berusaha mencari cara agar bisa lepas dari laki laki di hadapannya. dengan sekuat tenaga ia injak kaki Jerry lalu ia tendang pusaka miliknya kemudian Aisyah berlari menuju pintu berusaha membukanya namun sial pintu terkunci.

" kurang ajar aww kau sudah membuat senjata ku terasa ngilu awas saja kau..! kau akan ku buat tidak tidur semalaman " ucap Jerry meringis menahan sakit sambil memegang burungnya terasa ngilu kemudian berusaha menangkap Aisyah. Aisyah berusaha menghindar ia berlari ke samping ranjang .

" bagus cantik aku akan segera menangkap mu " ucap Jerry kembali berusaha mendekat Aisyah.

" kalau kau mendekat aku akan menendang burung lebih keras lagi " ancam Aisyah.

"coba saja kalau kau bisa sayang, sekarang tentu aku berhati hati " ucap Jerry sambil terus melangkah mendekati Aisyah.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!