"Midea". desisnya geram.
lagi lagi Justin kehilangan jejak Dea. ia kembali ke rumah untuk menghubungi Alan. sampai di rumah ia mendapati Namira bertingkah aneh. ia menggaruk garuk kan lengannya.
"kamu kenapa yang? ". tanya Justin heran.
mama yang sempat shock mulai kembali tenang
"kenapa Justin? ". tanya mona yang masih di pijit pijit telapak kakinya oleh bi Muna. Mona memperhatikan kulit Namira yang mulai terlihat merah dan bentol bentol kembali.
"bi. ambil si Keyra bawa sini bi? ". titah Mona.
"iya bu". sahut bibi. lalu segera bangun dan mengambil keyra yang masih di pangku Namira dan menggendongnya.
sementara Justin mengambil lengan Namira yang di olesi zalf nya tadi. ia memperhatikan tangan hingga lengan Namira yang bekas di olesi zalf dari resep dokter tersebut, mulai terlihat bentol bentol dan memerah kembali. Justin melihat Namira yang masih saja terus menggaruk garukkan tangan dan lengannya.
"jangan di garuk terus yang. nanti bakalan luka lagi". ucap Justin cemas
"iya Nam. itu makin parah merahnya sama bentol bentolnya.
"gatal banget kak". ujar Namira yang terus saja dengan kegiatannya yang mulai terlihat risih bagi Justin.
Justin berlari ke kamar, ia mengambil ponselnya dan menghubungi Alan. Justin mengambil zalf dan paket obat obatan milik Namira. membawanya keluar kamar.
selang beberapa jam kemudian. Alan datang dengan wajah keheranan. ia melihat wajah wajah majikannya berantakan seperti ada masalah dan memang ada masalah ternyata. ketika bossnya menyerahkan satu paket plastik yang berisi obat obatan.
"bawa ini. selidiki. aku mau kamu cari Dea hingga ketemu. apa pun dan gimana pun caranya. kalo perlu kamu bayar detektif untuk mengetahui jejak Dea. Dea sudh keterlaluan". titah Justin emosi
"jadi Dea yang melakukan semua ini Justin? " tanya mona yang memang mendengar pembicaraan Justin dengan Alan yang berdiri tak jauh dari mereka. bahkan Namira pun mendengarnya.
"ma.. gimana ini? ". tanya Namira ke mama mertuanya. seraya mendekati ibu mertuanya.
"udah kamu tenang aja ya? ". ucap Mona menenangkan menantunya.
"maaf pak.. apa sebaiknya ibu Namira tinggal dengan keluarganya yang di malaysia atau di tempatkan di luar kota yang menurut kita aman. ini hanya sementara. sampai nyonya Dea di temukan". Saran Alan.
Justin menarik dalam nafasnya. berat baginya untuk berpisah dengan anak dan istrinya. rasanya baru kemarin ia mengecap manisnya berumah tangga. lama ia terdiam dan berfikir.
"nanti saya fikirkan. sekarang kamu lakukan dulu yang saya minta". titah Justin
"baik pak". sahut Alan. ia pun pamit.
"mama rasa saran dari Alan ada benarnya juga tin. untuk sementara biar Namira dan Keyra menjauh dulu dari kamu. biar mama sama p as pa yang menjaga dan mengurus mereka. kamu ga pa pa kan Nam? ". ujar Mona lalu memandang Namira.
"ga bisa ma.. !". tegas Justin yang langsung menjawab pertanyaan mama ke Namira.
"ini untuk sementara Justin. sampai Dea tertangkap". Mona mulai sedikit tegas dalam pembicaraan nya.
Justin meminta bi Muna menyiapkan air hangat dan handuk kecil.
"sini bi si Keyranya". pinta mona.
Justin mengambil sebotol pembersih luka yang mengandung spiritus berkadar rendah. ia memasukkan beberapa tetes spiritus tersebut di dalam baskom yang berisi air hangat, yang di di letakkan di atas meja. Justin membersihkan tangan dan lengan Namira dengan handuk basah yang di celupkan ke dalam baskom air hangat tersebut.
"masih terasa gatalnya? ". tanya Justin yang terus membasuh tangan dan lengan Namira.
"udah mendingan kak". Sahut Namira
"besok kamunya pake ginian aja dulu ya?. setiap pagi sama sore hari tolong bibi siapin ya air hangat sama handuknya". pinta Justin ke bibi.
"iya den". sahut bibi.
lalu Justin membalut sebentar handuk basah campuran spiritus tersebut ke tangan hingga lengan Namira.
"kak udahan aja ya. gatalnya mulai berkurang". ucap Namira.
"ya udah sekarang kita tidur lagi ya. malam ini keyra tidur sama kita aja". ujar Justin.
"yuk ma". ajak Namira dan mengambil Keyra dari ibu mertuanya. dan diikuti Mona menuju kamarnya.
...----------------...
Dea yang baru saja tiba di apartemen rahasianya. ia mendesah lelah dan merasa sakit di pergelangan kakinya.dengan langkah terseok seok menahan sakit. ia memasuki ruang rahasianya, meletakkan botol dan alat suntik sebagai senjata misinya malam ini. lalu ia mengambil spray gel untuk mengobati persendian nya yang keseleo akibat melompat dari lantai dua.
Dea terpaksa meloncat dari sana, untuk menyelamatkan dirinya. yang kepergok oleh ibu mertuanya ketika berada di kamar bayi.
Dea keluar dari ruang rahasianya dengan langkah yang masih pincang. lalu membaringkan tubuhnya di kursi pijat untuk merilekskan tubuhnya yang penat. Dea mendesah dan menarik dalam nafasnya.
meskipun ia berhasil menjalankan aksinya. tetapi entah mengapa hatinya merasa gundah.
ia teringat momennya.
beberapa saat yang lalu....
setelah berhasil menyuntikkan dikembali zat alergen dengan kadar yang tinggi di paket obat milik Namira. bahkan di facial foam milik Justin. ia segera keluar dari kamar Justin, tetapi Justin yang baru saja keluar dari ruang kerjanya membuat Dea harus bersembunyi di balkon kamar Justin. ia melompati balkon yang lain. yang berada tepat di samping kamar Justin.
Dea mengintip ke dalam jendela kamar, yang ternyata milik kamar baby Justin dan Namira. Dea menunggu Namira pergi. ketika kamar tersebut telah kosong Dea mengendap masuk. ia mendekati box bayi yang terdapat seorang bayi tertidur di kamarnya.
Dea memandang sendu bayi tersebut. ada perasaan lain yang Dea rasakan. entah apa. ia pun tak mengerti. Dea menyentuh dan membelai lembut pipi tembem tersebut. Dea tersenyum.
"you are so beautiful baby". gumam Dea.
ia mendesah pelan. " seandainya tante di kasih kesempatan untuk hamil dan memiliki bayi Secantik kamu. mungkin tante akan berhenti mengejar dan mengerjai ibumu sayang". bisik Dea seraya membungkukkan badannya lalu mencium bayi gembul tersebut.
sebenarnya Dea ingin berlama lama dengan bayi tersebut. tetapi bagaimana pun Dea harus segera keluar dari rumah ini. Dea mencium sekali lagi bayi tersebut dan berbisik
"tante harus pergi. lain kali kita ketemu lagi ya cantik". Dea tersenyum bahagia, mendengar deru nafas bayi tersebut dan menggenggam jemari kecil bayi tersebut lalu mencium lembut tangan kecil yang masih wangi khas bayi.
ketika Dea beranjak bangun dan berniat pergi dari sana. sesuatu yang lembut dan mungil menahannya. Dea membalikkan badannya dan melihat telunjuknya di genggam kuat oleh si mungil nan cantik tersebut. mata terbuka dan mengerjapkan nya beberapa kali. bayi tersebut tersenyum padanya. membuat Dea mengurungkan niatnya untuk beranjak dari sana.
Dea tersenyum dan membungkuk untuk mengambil bayi cantik tersebut dan menggendongnya. belum lama ia menggendong bayi tersebut. tiba tiba..
"siapa kamu. apa yang kamu lakukan?!!" suara perempuan berasal dari belakangnya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
siapakah itu??????
*wanita yang memiliki naluri keibuan tidak akan pernah bisa membohongi dirinya sendiri. jika dia mencintai anak anak*.
...jangan lupa like, vote, komen, and rate ya......
... ❤❤❤❤❤❤...
follow me :
Noveltoonnya
Hazhilka279
youtubenya
Hazhilka279
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 227 Episodes
Comments
Krupuk Cocol Sambel
makin menarik ^_^
2023-06-13
6
meli meilia
msh nyimak kakak
2022-04-01
0
Lee
Next kak..
udah q favoritin nih..
main ke karyaq jg y kak..
2022-03-10
1