Alma duduk disamping lelaki tersebut. Alma memperhatikan tekstur tubuh dan tingkah lelaki tersebut. bukan hanya itu saja, ia juga menelisik habis memperhatikan raut wajah lelaki tersebut yang tampak mirip dengan seseorang yang ia kenal, jika dilihat dari samping. bibir, hidung bahkan kulit tangannya terlihat seperti perempuan dan memang perempuan kemungkinan besar. Alma mencoba memanggil pelan dengan sebuah nama.
..."Jasminka???"....
lelaki tersebut tidak menyahut panggilan Alma. ia masih dengan posisi ternyaman nya, yaitu meringkuk dengan menyenderkan kepalanya ke jendela kaca bus tersebut.
Alma pun tidak melanjutkan panggilannya. mungkin ia salah mengira jika orang yang di samping nya adalah Jasmine, gadis yang tidak diketahui kepastian kabarnya hingga sekarang.
mungkin sebagian orang menganggap Jasmine ikut meninggal dalam kecelakaan pesawat di tiga tahun yang lalu. tetapi pihak kampus di tempat Jasmine berkuliah dulu masih menganggap Jasmine menghilang.
Insting Alma sendiri pun masih menganggap jika Jasmine masih hidup. bisa jadi ia terdampar di suatu tempat dan tak bisa pulang karena kondisi nya yang terluka. atau Jasmine telah menemukan kebahagiaan nya bersama dengan keluarga nya yang baru.
bagaimana pun di lubuk hati Alma masih menyimpan harapan besar untuk Jasmine bisa kembali dan menziarahi makam mamanya.
satu jam kemudian bus memasuki terminal kota Pdg. para penumpang yang telah sampai pada tujuannya pun bersiap siap membereskan barang bawaannya untuk turun. agar bisa segera pulang kerumahnya dan berkumpul bersama dengan keluarganya.
Alma bangun dari duduknya. ia sempat melirik ke arah lelaki yang di sampingnya tadi. ia turun dan memutari bus. untuk melihat wajah lelaki yang tadi. tetapi netranya tak menemukan apa yang di cari.
Alma kembali ke arah pintu masuk bus untuk mencari sosok tersebut. dari kejauhan ia melihat sosok tersebut berjalan ke arah warung nasi yang berada tak jauh dari parkiran bus yang di tumpanginya tadi.
Alma memperhatikan sosok tersebut dari kejauhan. dan ia pun semakin penasaran. apa lagi tekstur tubuhnya yang terlalu ramping seperti bentuk tubuh seorang wanita. hal ini membuat Alma semakin mencurigai sosok tersebut.
Alma memutuskan untuk mendekati sosok tersebut. ia mengambil tempat duduk tepat di hadapan sosok yang menyamar sebagai lelaki sekarang ini, yang sedang menyantap nasi padangnya dengan lahap. seperti orang yang berhari hari tidak makan.
"mau pesan apo uni? ". tanya seorang pelayan yang tak lain pemilik di warung nasi tersebut.
"indak ambo belum mau makan. nanti sajo ya". tolak Alma secara halus.
"Jasmine". Alma memanggilnya.
sementara yang di panggil yang tak lain adalah wanita yang sedang menyamar sebagai lelaki itu yang tak lain adalah Dea, tidak perduli dengan orang yang duduk di hadapannya kini. mungkin awalnya ia merasa tidak nyaman lantaran ada orang yang duduk satu meja dengannya. tetapi karna ia pun tidak bisa melarang, mau tak mau ia pun rela berbagi meja dengan sorang ibu yang ada di hadapannya kini.
Dea masih saja terus menikmati nasi yang di kategorikan berlemak tersebut. jika dulu ia' begitu memperhatikan porsi makannya demi menjaga tubuhnya agar tetap ramping dan sexy. tetapi tidak untuk saat ini. Dea tidak perduli jika ia berubah menjadi gendutpun akan ia lakoni demi bisa mengelabui orang orang yang mengejarnya.
"Jasminka". telinganya mendengar sebuah nama dipanggil dari mulut seorang ibu yang berada di hadapannya.
Dea tak mengindahkan. karena nama tersebut memang bukanlah namanya. ia terus saja menikmati makannya. sayang jika tidak di habiskan. karena besok besok belum tentu dirinya dapat makanan selezat ini.
"Jasmine". kali ini ibu tersebut lebih mengeraskan suaranya memanggil nama tersebut. hanya saja yang aneh bagi Dea adalah jika ibu tersebut mengarahkan suaranya tepat ke dirinya.
Dea menghentikan aksi makannya sejenak, untuk memastikan pendengarannya kembali
"Jasmine??! ". panggilan tersebut begitu lembut nan lugas.
Dea menatap ke wajah seorang ibu yang memanggil dirinya dengan sebutan Jasmine tadi.
"Jasmine?? ".Ibu tersebut memanggil dirinya kembali dengan sebutan nama yang sama. tetapi kali ini dengan bola mata yang mengkristal.
Dea melihat di sekeliling nya tak seorangpun perempuan yang berada dekat dengan meja mereka. ia pun mengernyitkan dahinya lalu menunjukkan ke dirinya sendiri dengan jari telunjuk kanannya yang masih kotor.
ibu tersebut tersenyum mengangguk dan menjatuhkan airmatanya. ibu tersebut bangun dari duduknya dan mengambil tempat duduk di sampingnya. ibu tersebut menangkup wajah Dea dan memeluk dirinya seraya menyebut kan nama "Jasmine" berulang ulang.
sementara Alma begitu bahagia hingga menitikkan airmata haru. jika tadi perasaannya meragu jika sosok yang sekarang adalah Jasmine. maka sekarang ia yakin jika yang ia peluk sekarang adalah Jasmine.
Alma mencurigai sosok dihadapannya adalah seorang wanita tulen. dan Alma semakin yakin ketika ia menelusuri kembali wajah yang menghilang tiga tahun silam. bola matanya yang hitam pekat, hidungnya yang mancung, serta warna kulitnya yang begitu mirip dengan Jasmine. hanya saja rambut yang di potong cepak tersebut. mungkin akan sama perwarakannya jika di biarkan panjang.
"Jasmine". Alma memanggilnya kembali dalam pelukannya.
Dea tak berkutik. ia membiarkan dirinya di peluk sebegitu erat. entah mengapa ia begitu nyaman di peluk seperti ini. masih dengan penuh keraguan Dea membalas pelukan tersebut.
"Jasmine". panggil Alma seraya melepaskan pelukannya. ia menatap Dea dengan intens.
instingnya tak salah. ya dialah Jasmine yang selama ini di carinya. dan benar firasatnya jika Jasmine selama ini mengalami trauma. makanya ia tak mengenal dirinya sendiri apa lagi orang lain.
"ini tante Alma sayang. temannya mama kamu. kita pulang yo? ".Alma mengajak Dea pulang.
Dea masih termangu dengan berjuta pertanyaan di kepalanya.
"udah lo ikut aja sana sama ibu tu. dari pada lu luntang lantung ga jelas di sini". otak Dea mulai membisiki ide baru
"jangan. lu lebih aman jika hidup sendiri. jangan cari masalah baru Dea. lu udah berusaha menjauh dari Justin. jangan Dea. lanjutkan aja perjalanan lo". bathin Dea
"ayok nak. kita pulang yo? ". bujuk Alma.
"udah gih sana. buruan. setidaknya lu punya tempat tinggal buat sementara waktu." otak Dea.
akhirnya Dea menuruti isi otaknya. ia mengangguk setuju untuk ikut bersama dengan ibu itu.
Alma tersenyum bahagia melihat Jasmine mengangguk setuju. segera Alma membereskan makanan Jasmine. dan membayar semua yang di pesan gadis itu.
Alma menarik lembut lengan Jasmine untuk ikut masuk ke dalam taxi, pulang ke rumah Inka. sepanjang perjalanan Alma mengelus lembut punggung telapak tangan Jasmine. ia tersenyum bahagia menatap gadis yang telah dianggapnya anak sendiri itu.
tak lama kemudian...
Taxi pun berhenti di depan sebuah rumah yang berwarna putih tersebut. selama penghuni rumah tersebut tidak ada. Alma masih datang untuk membersihkan dan merawat rumah peninggalan almarhumah Inka tersebut.
Dea diminta turun oleh Alma. dan mengajak masuk ke dalam rumah tersebut.
"selamat pulang kembali Jasmine". ucap Alma seraya membawa Jasmine masuk.
Dea masuk dan memperhatikan keseluruhan dari rumah tersebut. akhirnya netranya terpaku pada satu bingkai foto seorang wanita yang sebaya dengan ibu yang mengajaknya kemari. dan ia terpaku pada seorang gadis yang berhijab rapi. wajah gadis itu begitu mirip dengan wajahnya jika tanpa polesan seperti ini.
"itu waktu tante sama mama menyusul kamu ke Mdn. kamu masakin buat kito berduo. trus kamu minta ajak foto bersamo di studio sebelum mamamu kembali pulang kerumah.". Alma menjelaskan moment foto tersebut.
Dea hanya membisu. di otaknya mulai berfikir tentang suatu ide. kelihatannya licik memang, tapi setidaknya bisa menyelamatkan hidupnya sekarang. Dea menyeringai.
"welcome to my new life". desisnya licik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 227 Episodes
Comments
Senajudifa
iya terserah kaulah dea yg penting selamat dulu
2022-06-27
0
Lee
Next ka othor..
2022-03-18
1