"what?! ". she is runaway". how can? ". sahut Justin panik.
telepon pun terputus begitu Justin teriak. mungkin Dokter tersebut tersinggung dengan teriakannya. entahlah yang jelas pagi ini moodnya menjadi berantakan mendengar berita ini.
ponselnya kembali berbunyi. nama panggilan Indra tertera disana. Justin menghela nafasnya sejenak. ia menerima panggilan tersebut.
"ya Ndra". Sahut Justin
"bro, ini ada supir taxi datang nagih setoran.sama duit yang istri lu pinjam semalam katanya. gue ga percaya makanya gue telpon elu. apa benar tin? " tanya Indra.
Justin memegang keningnya setelah mendengar penjelasan Indra.
"kasih handphone lu. gue mau ngomong sama beliau? ". titah Justin.
"hallo pak. bisa jelaskan yang terjadi? ". tanya Justin ke supir taxi
"tadi malam saya mau pulang pak. karena udah kemaleman. tetapi ada perempuan yang pake baju perawat nyetopin taxi saya. saya pikir memang perawat karena saya lewat ga jauh dari lorong depan rumah sakit jiwa pak". jelas supir taksi lalu ia teringat sesuatu.
"waduh mati aku." pekiknya seraya menepuk jidatnya.
"kenapa pak?". tanya Justin heran
"Jangan jangan saya salah pak". ujar supir Taxi tersebut.
"salah kenapa pak? ". tanya Justin kembali.
"bisa jadi itu pasien jiwa yang kabur pak. aduh gimana ini... rugi saya.. ". ujar pak supir terduduk lemas dan menjatuhkan ponselnya.
sementara Indra menatap heran dan mendekati pak supir. ia mengambil ponselnya kembali.
sedangkan Justin terus terusan memanggil sang supir taxi tersebut.
"hallo tin". ini gue. ada masalah apa sebenarnya bro? ". tanya Indra penasaran.
"mana bapak itu? ". tanya Justin panik.
"ini di samping gue. lagi di kasih minum sama si Nindy". ujar Indra
"coba lu tanya ke Bapak itu. semalam kemana dia antar perawat semalam". tanya Justin.
"oke. bentar". ucap Indra. lalu menanyakan pertanyaan yang sama dari Justin ke supir taxi yang terduduk lemas di samping nya. sang supir menjawab lemah. dan menceritakan pelan kronologi penyebab dia tertidur sehingga uang menghilang di dalam dompetnya.
"Tin. beliau mengantar perawat tersebut ke stasiun. sedikit lagi mau sampai ke stasiun, katanya beliau mengantuk. begitu mobilnya parkir dan berhenti, ia langsung ketiduran. subuhnya baru terjaga karena ada yang mau sewa taxinya. setelah memasukkan uang sewa ke dompetnya. disitulah bapak ini baru menyadari kalau dia di rampok. dan menemukan memo yang bertulis tangan dengan darah sepertinya". jelas Indra memperhatikan memo tersebut. yang sedari awal bapak ini datang telah memberikan memo tersebut.
"darah? ". tanya Justin penasaran
"apa tulisannya". tanya Justin kembali
"PINJAM. ISTRI DARI JUSTIN KEHL BIO COMPANY". ucap Indra.
Justin menutup kelopak matanya seraya menarik dalam nafasnya. ia yakin itu adalah Midea
"dra, lu gantiin duit bapk itu yang hilang sama uang sewa taxinya. sekalian kasih duit kompensasi kerugian". titah Justin dan menutup telponnya.
ia memegang lehernya yang mulai penat karena masalah pagi ini. suara pintu di ketuk dari luar, Alan masuk memberitahu jika peserta meeting telah berkumpul di ruang meeting.
"ya. saya kesana sekarang". ucap Justin
"Alan suruh anggota kamu mencari Dea di seluruh kota. Dia kabur dari rumah sakit semalam. dan juga suruh yang lain buat berjaga jaga dirumah mama". titah Justin.
"baik pak". sahut Alan, lalu pergi meninggalkan ruangan dan segera menghubungi anggotanya mencari tau keberadaan Dea.
Justin melanjutkan meetingnya yang terlambat beberapa menit
...----------------...
Dea merendamkan dirinya di bathup apartemen rahasianya. entah berapa lama ia merindukan suasana tenang seperti ini. menikmati segelas wine yang tersisa sambil memandang hutan yang hijau nan teduh dari jendela two ways glass kamar mandinya yang berada tepat menghadap hutan tersebut. Dea merasa mengantuk dan tertidur di bathup hangatnya dalam waktu yang lama.
...----------------...
Namira kembali ke kamar setelah menidurkan bayinya di ruang bayi. Justin yang menunggunya sedari tadi mengulurkan tangannya meminta Namira duduk di pangkuannya.
"sudah tidur Keyranya? ". tanya Justin seraya membelai lembut rambut istri kecilnya.
"udah papa?? ". sahut Namira lucu
mereka berdua tertawa. lalu Justin mengambil obat zalf dan mengoleskan ke sisa luka luka di lengan Namira yang mulai mengering.
"kak". panggil Namira pelan seraya memandang lekat suaminya.
"ya". sahut Justin yang terus mengolesi obat zalf tersebut ke kulit lengan Namira.
"kalau kulit aku ga seperti dulu lagi gimana? ". apa kakak masih pede jalan sama aku? ". tanya Namira cemas.
Justin yang mendengar ucapan cemas istrinya seketika menghentikan aksinya. ia memandang istrinya yang masih imut tersebut meskipun telah memiliki baby. ia tersenyum lalu berkata
"meskipun kamu cacat sekalipun. aku tetap membawamu kemanapun kamu mau. buat aku kalian yang berharga"
"bener? ". tanya Namira ragu
Justin menganggukkan kepalanya.
"ga bohong? ". tanya Namira kembali.
Justin menggelengkan kepalanya dan menunjukkan ke dua jarinya dalam bentuk huruf V.
"Suer. kalau bohong di sambar gledek". kekeh Justin.
Namira tersenyum lebar melihat tampang suaminya yang memelas lucu. ia menangkup kedua wajah suaminya. dan mengecup lembut bibirnya. sementara Justin mendapat surprise dari istrinya, menatap gairah kepadanya.
"mau? ". tanya Justin.
Namira tersenyum. lalu mengangkat kedua lengannya dengan maksud menunjukkan olesan zalf di lengannya.
"nanti kita oles lagi. kalau udah selesai". Justin memohon.
Namira menggelengkan kepalanya. dan berusaha menghindar. tetapi Justin dengan cepat menarik pinggangnya dan melemparkannya ke ranjang bersamaan dengan tubuh Justin yang menindihnya.
"nakal kamu ya sekarang. udah buat aku tegang terus mau melarikan diri. ga bisa. kamu aku kurung sekarang". ucap Justin dan mengambil pelan kedua lengan Namira menguncinya dengan satu telapak tangannya.
Namira yang melihat gairah di mata suaminya hanya bisa menerima pasrah dan menggigit bibir bawahnya. ia menutup matanya. sementara Justin melihat tingkah sang istri polosnya tersenyum geli. tetapi bagaimana pun gairahnya tak bisa di bendung lagi. Justin mndekatkan bibirnya ke wajah Namira. ia mengecup lembut kening sang istri lalu turun ke pipinya yang chubby dan menciumnya. bibirnya terus menyusuri wajah cantik istrinya dan berlabuh di bibir sang istri.
Namira yang mendapat perlakuan manis dari sang suami terus saja pasrah menikmati tanpa minta berhenti. ketika mereka ingin melanjutkan ke hal yang lebih inti dan berfantasi. tiba tiba..
"aaaaaaaaa......... Justin.... Namira.... tolong..... tolong... ada maling.. ada maling... ". teriak mama Justin minta tolong. dan tak lama kemudian terdengar suara tangis bayi dari luar kamar mereka.
Justin dan Namira segera bangun dan keluar kamar mendekati mamanya yang sedang menggendong Keyra.
"ma.. ada apa ma? " tanya Namira cemas lalu mengambil sang buah hati dari ibu mertuanya yang sedang shock tersebut.
Bi Muna datang membawa segelas air putih hangat, Justin mengambilnya dari tangan si bibi dan meminumkannya ke mulut mamanya.
"ma.."panggil Justin pelan.
"Justin.. tadi ada orang yang mau mengambil anak kamu". jawab Mona terisak
"Apa!! " teriak Justin, Namira dan bibi serentak
Justin yang mengepal tangannya emosi lalu berjalan keluar ke arah pos sekuriti. dan terkejutnya ia melihat para sekuriti tertidur pulas dalam posisi duduk di depan layar monitor.
Justin mengatupkan gerahamnya. ia yakin ini pasti perbuatan sesorang yang memang sudah menjadi kebiasaannya.
"Midea". desis Justin dengan geram.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
hai readers.. jangan lupa untuk follow Hazhilka279
jangan lupa like, vote, and komen..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 227 Episodes
Comments
Liling Sarungallo
semangat Thor
2023-05-25
6
Senajudifa
punya kesempatan kabur kok balik lg si midea
2022-06-16
1
Jans🍒
kacau pasien kburr
2022-04-02
1