Alma menyiapkan segala keperluan Jasmine. bahkan Alma memasak khusus untuk Jasmine malam ini. Danang yang baru pulang bekerja merasa heran dengan menu makanan yang sebanyak ini di atas meja makannya.
"dek. awak masak makanan sebanyak ini ada acara apo? ". tanya Danang penasaran.
Alma tersenyum, ia menyambut suaminya pulang dengan mengambil tas kerjanya dan meletakkan di atas meja kerja sang suami.
"Uda cepat mandi yo. malam ini kita makan bersamo dengan orang yang istimewo". ucap Alma kegirangan. dan menuntun suaminya agar bergegas ke kamar mandi.
tak lama kemudian...
Danang menunggu istrinya di meja makan sendiri. karena sebelumnya sang istri pamit untuk menjemput seseorang di seberang rumahnya.
"Assallmualaikum". Alma mengucapkan salam begitu memasuki rumahnya. ia menarik lengan Dea untuk masuk dan mengarahkannya ke kursi meja makan
"Waalaikumsalam". jawab Danang ia melihat ke arah suaminya. dan betapa terkejutnya ia melihat seorang perempuan yang begitu mirip dengan Jasmine.
"ini? ". tanya Danang tanpa mampu melanjutkan kata katanya.
"ini Jasmine uda". sahut Alma.
"Jasmine? ". tanya Danang kembali.
"iyo uda". Sahut Alma menegaskan.
"Jasmine ini Om Danang, suami tante. ayok salaman dulu sayang". Alma menyuruh Dea bersalaman.
Dea menuruti apa yang di pinta Alma. lalu Alma mempersilahkan semuanya untuk menyantap makanannya.
"gimano masakan tante sayang. ado yang kurang sayang". tanyo Alma yang masih teringat tentang kebiasaan Jasmine jika mencicipi suatu makanan.
Dea menggelengkan kepalanya. karena semua masakan yang di buat Alma memang terasa lezat di lidahnya.
selesai menyantap makanan. Dea pamit kembali ke rumah yang di sebut Alma bahwa itu adalah rumahnya.
dirumah Alma.
Suami istri itu sedang berdebat tentang kehadiran Dea yang di duga Jasmine oleh Istrinya. satu sisi Danang mempercayai bahwa itu adalah Jasmine yang menghilang di tiga tahun yang lalu. tetapi satu sisi lagi ia ragu. karena bisa saja istrinya menjumpai orang yang memang kebetulan mirip dengan anak Almarhumah Inka tersebut.
tetapi namanya lelaki bisa kalah jika menyangkut perdebatan dengan perempuan apa lagi istri. mereka menggunakan instingnya untuk menyelesaikan permasalahan. jadi untuk sementara ini Danang menurut saja apa kata istri tercintanya.
di rumah Inka..
Dea menelisik di setiap ruang dari rumah tersebut. ia membuka laci dan lemari dari setiap ruang. Dea menemukan amplop besar yang ternyata isinya adalah hasil diagnosa penyakit dari ny. Naminka sang pemilik rumah.
"hmmm. jadi pemilik rumah ini mati karna penyakitnya". gumam Dea.
lalu Dea keluar dari kamar tersebut. ia menuju ke kamar satunya. dimana di dalam kamar tersebut terdapat foto yang mirip dengan wajahnya, terpajang rapi dalam bingkai yang besar.
Dea melihat rak buku kecil. ia mengambil asal salah satu buku tersebut. ia membaca sampul buku yang berwarna coklat tersebut.
"Jurnal kimia analisa". ucapnya. ia menarik sudut bibirnya. karena bacaannya pun hampir sama dengan bacaan yang ada di apartemen rahasianya dulu.
Dea menaruh kembali buku tersebut ke tempatnya semula. lalu Dea membuka laci yang ada di nakas. ia melihat sebuah buku berwarna biru dongker dengan motif bunga melati yang putih. sangat kontras dengan warna sampulnya.
Dea membuka buku Diary tersebut lalu membacanya selembar demi selembar. terkadang ia tersenyum membaca cerita lucu dari sang pemilik Diary. apa lagi tentang kisah ciuman pertamanya tanpa sang pemilik Diary tau dengan lelaki mana ia berciuman.
"gadis bodoh". gumam Dea, sambil menggelengkan kepalanya heran.
hingga perasaan trenyuh saat sang pemilik Diary mencurahkan kisah sedih tentang ibunya.
Dea menghela nafasnya. ia merebahkan tubuhnya di atas ranjang berukuran 6 kaki tersebut. ia masih asyik membaca tentang semangat sang pemilik Diary yang ikut dalam lomba karya tulis ilmiah. hingga Dea terlelap pulas tanpa ia mengetahui pukul berapa ia tertidur.
di pagi hari..
Dea mengerjapkan matanya perlahan. ia memperhatikan keadaan di sekelilingnya. ia meremas rambut cepaknya untuk memastikan jika ia sedang tidak bermimpi berada dalam kamar yang menurut Dea masih terhitung nyaman. di bandingkan ia harus tidur meringkuk di kursi bus, karena menahan hawa dingin dari Ac yang menyala dua puluh empat jam di atas kepalanya.
Dea bangun dari tidurnya, ia menuju dapur untuk menemukan sesuatu yang bisa di makannya pagi ini.
"hallo sayang. sudah bangun. ayo mandi dulu. tante sudah buatkan sarapan buat kamu. tante tunggu yo dirumah". sapa Alma yang tiba tiba datang, dan memintanya untuk sarapan dirumahnya. lalu pergi meninggalkan Dea yang mematung sendiri.
setengah jam kemudian..
Dea menyelesaikan ritual mandinya. ia keluar rumah menyebrang ke rumah yang ada di depannya.
Dea mengetuk pintu yang telah terbuka tersebut. tante Alma muncul dan tersenyum sumringah. ia mengajak Dea untuk sarapan bersama. Dea melihat ke sebuah bangku kosong dimana semalam om Danang duduk di situ. Alma yang mengetahui maksud Dea pun memberitahunya.
"om Danang sudah berangkat dari jam enam subuh tadi. kantornya jauh satu jam dari rumoh kito".
Dea menarik sudut bibirnya. mereka pun melanjutkan sarapan di pagi yang cerah itu. secerah hati Alma yang selama ini terasa kelam tanpa Inka dan Jasmine.
...----------------...
sudah seminggu lebih Dea berperan sebagai Jasmine. dan selama itu pula Dea mulai terbiasa, bahkan ia merasa nyaman.
pagi ini Alma mengajak Jasmine untuk berbelanja di pasar tradisional. Alma memang sengaja mengajaknya. untuk memberi terapi secara tidak langsung pada Jasmine. agar Jasmine bisa mengingat sedikit demi sedikit kebiasaan dari masa lalunya. yang dulunya suka ikut mereka berbelanja dan memilihkan bahan makanan yang berkualitas.
Alma melihat penampilan Jasmine yang menurutnya masih berantakan lantaran rambut cepaknya. ia tersenyum lalu mengambil spasmina yang berada di kamar Jasmine. Alma memasang sendiri spasmina tersebut di kepala gadis itu.
"nah kalau begini. kamu udah terlihat cantiknyo Jasmine". puji Alma tulus.
ia pun langsung mengajak gadis itu keluar rumah memasuki mobilnya. menuju ke pasar tradisional yang berjarak lima belas menit perjalanan dari rumah mereka.
di pasar tradisional Dea menelisik keadaan sekitar. ia berhenti di tempat penjualan ikan dan bahan makanan yang berasal dari laut lainnya. karena Alma juga berhenti di sana.
"Jasmine. hari ini kito berduo mau masak apo? ". tanya Alma menggunakan bibir dan di bantu jarinya.
Dea mengernyitkan dahinya. ia heran karena selama seminggu ini ia melihat Alma dan Danang berbicara padanya tapi juga menggunakan jarinya, seolah olah mereka berbicara dengan orang bisu.
"kito masak cumi yo. ini juga ada udang segar. Jasmine suka kan. dulu kamu selalu minta di masakin ini sama mama". ucap Alma.
Dea masih terdiam. setelah melakukan pembayaran. Alma mengajak gadis itu untuk melihat sayuran segar.
sementara Dea setelah keluar dari tempat penjualan seafood tadi. kepalanya mulai berdenyut nyeri. ia mulai merasa mual dan dadanya terasa sesak. tetapi ia masih mencoba bertahan, agar ia tak merepotkan Alma.
setelah di rasa cukup belanjanya, Alma mengajak gadis itu pulang. Dea mengangguk dengan nafasnya yang mulai tak beraturan. tiba di parkiran.
bukkk. Dea pingsan seketika itu juga.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
jangan lupa untuk tekan like, vote, komen and rate ya...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 227 Episodes
Comments
Senajudifa
tuh dea knp lg
2022-06-29
1
meli meilia
cinta sang maharani hadir kmbali kaak.. msh nyicil yaa kaak...👍👍😁
2022-04-03
1
Jans🍒
smngat ka, ku bntu like
2022-03-04
2