Bukk.. Dea pingsan seketika.
Alma yang melihat Jasmine pingsan pun terkejut. ia spontan meminta tolong pada siapapun yang mendengarnya.
Alma terlalu takut. jika hal yang terjadi pada Inka, terjadi juga pada Jasmine. selama dalam perjalanan kerumah sakit. Alma tak henti hentinya menangis dan berdoa. ia berharap Jasmine nya baik baik saja.
tiba di rumah sakit..
Dokter segera memeriksa keadaan Dea. dan segera melakukan pengecekan USG.
"untuk apa dokter di USG. apo ado yang serius di perutnyo? ". tanya Alma cemas.
dokter itu tersenyum.
"tidak apa apa bu. kita hanya ingin memastikan apakah janinnya sehat atau tidak". ujar Dokter tersebut.
lalu sang dokter melakukan tugasnya sebagai dokter bedah umum di ruang IGD tersebut. ia mengambil tindakan tersebut agar bisa mengetahui kondisi pasien jika mengalami kekritisan.
Alma mengernyitkan dahinya.
"janin?? ".ia kembali bertanya untuk memastikan pendengarannya.
"maksud dokter. Jasmine hamil? ". tanya Alma kembali untuk memastikan pendengarannya.
...----------------...
ting. ponsel Justin berbunyi sebagai tanda pesan masuk. ia membuka dan membaca isi pesan tersebut.
mama
"jangan lupa hari ini jadwal kamu melakukan konferensi pers. ingat ya Justin. mama sudah atur semuanya. agar masalah ini selesai".
Justin
"iya ma."
mama
"pokoknya jangan sampai dunia tau kalau kamu pernah menikahi Dea".
Justin menarik dalam nafasnya. "iya ma". sahutnya singkat.
suara pintu di ketuk dari luar. Alan masuk memberitahu jika konferensi pers siap di laksanakan. Justin menghela nafasnya berat. rasanya ada sesuatu yang mengganjal di hatinya yang paling sudut. sudut itulah mungkin terisi oleh Dea. selama lebih dari seminggu ini Justin masih penasaran dimana istri gilanya itu berada. bagaimana Dea bertahan tanpa uang, sementara semua aset Dea berada di tangan Justin sekarang.
Justin bangun dari kursi kebesarannya, menuju aula kantor yang dimana seluruh pencari berita menunggu konfirmasinya atas kehebohan yang terjadi di sebuah cafe tempo lalu.
Justin memberi informasi terkait insiden kehebohan yang melibatkan dirinya. ia mengkonfirmasi semua itu adalah kesalahpahaman antara buronan rumah sakit jiwa yang bernama Dea dengan dirinya. dan menegaskan tidak memiliki hubungan apapun, baik keluarga atau pun secara hukum.
Justin menyudahi konferensi persnya siang itu. ia mengundurkan diri dan meminta maaf atas kekacauan yang terjadi tempo lalu.
tanpa Justin tau bahwa konferensi persnya telah melukai hati seseorang yang mencintainya dengan amat gila. ia menatap layar televisi tersebut di dalam ruang vip bersalin dengan perasaannya yang hancur. terlebih ia mengetahui jika dirinya mengandung benih cinta yang di beri Justin tiga bulan yang lalu.
Dea memiringkan tubuhnya menatap ke luar jendela ruangan tersebut. ia menyembunyikan tangisannya yang hebat, dengan menggigit bantal yang menjadi penyangga di kepalanya. agar suara tangisnya tak terdengar oleh orang yang lewat.
hati wanita mana yang tak hancur jika dalam keadaannya yang hamil, di buang oleh suaminya sendiri.
dan juga tanpa Dea tau jika Alma membuka pintu bersamaan dengan Dea yang memiring kan tubuhnya untuk menangis. Alma melihat bahu Dea yang bergetar hebat. Alma tau jika saat ini gadis itu tengah menyembunyikan tangisnya. Alma hafal betul tingkah Jasmine jika menangis. meskipun tanpa suara.
Alma mengurungkan niatnya untuk masuk. ia membiarkan gadis itu menumpahkan segala rasa sakitnya yang mungkin selama ini ia pendam sendiri. mungkin Jasmine butuh waktu untuk menceritakan yang terjadi di tiga tahun belakangan ini.
...----------------...
besok sorenya...
Danang yang sekalian pulang kerja menjemput Istrinya dan Dea pulang kerumah. Dea hanya di sarankan untuk banyak istrirahat dan menjaga pola makan. dan jamgan terlalu banyak berfikir.
"ingat Jasmine. pesan dokter. indak usah terlalu banyak fikir.". Alma mengingat kan kembali pesan dokter kandungan perempuan itu kepada Dea.
mereka pun pamit pulang. Dea di tempatkan di kamar Inka. sementara untuk malam ini Alma dan Danang tidur di kamar Jasmine. mereka masih khawatir dengan Dea yang masih hitungan hamil muda. meskpun seminggu lagi masa tri semesternya akan berlalu.
akan tetapi yang namanya hamil untuk pertama kali bagi gadis itu. tetaplah Alma khawatir apa lagi Jasmine hamil tanpa suami. mungkin itulah penyebab ia menangis kemarin siang.
Alma bertekad tetap melindungi dan menyayangi Jasmine apa pun yang terjadi. yah terkadang Alma melihat keanehan sikap Jasmine selama ini. tetapi ia pun memaklumi. bisa jadi Jasmine mengalami suatu trauma.
di pagi hari...
Alma memasak bahan yang telah ia beli saat bersama Dea.
meskipun melewati satu hari berada di freezer. seafood tersebut masih terlihat segar. Alma membuat capcay seafood kesukaan Jasmine.
harum masakan Alma terendus hingga ke kamar dimana Dea baru saja membuka pintu untuk minum.
"Jasmine. sudah siap rupanyo. ayo duduk sini". ajak Alma seraya membawanya untuk duduk. dimana Jasmine juga suka duduk di dekat jendela dapur.
tak lama kemudian. Danang masuk mengucapkan salam. ia memang berencana sarapan dulu sebelum berangkat kerja hari ini.
Alma menyambut suaminya. lalu mereka pun makan bersama. awalnya Dea menggunakan sendok untuk makannya. tetapi melihat pasutri tersebut makan dengan santai dan menikmati makan mereka, meskipun hanya menggunakan tangan.
Dea meletakkan sendoknya. lalu ia mengambil sesuap nasi dengan lauk dan pauknya. ia menyuapi ke mulutnya sendiri.
"hmmm. yummy rasanya. hal ini sama Nikmatnya seperti ia memakan nasi padang tempo hari.
akhirnya Dea pun makan dengan lahapnya. ia pun meminta ijin tambah dengan menyodorkan piringnya ke panci nasi yang berada dekat dengan Alma.
"ayo ayo. ambillah Jasmine. makan yang banyak. memang masakan tantemu ini enak banna". puji Danang.
"sini piringnyo". Alma meminta piring Dea. ia mencentongkan beberapa nasi ke piring Dea.
Dea mengambil sendiri lauk pauknya. dan memakan makanannya kembali dengan lahap. Danang dan Alma merasa senang melihat bumil tersebut makan dengan semangatnya.
...----------------...
sementara di ruang kantor. Justin bolak balik ke kamar mandi, hanya untuk memuntahkan isi perutnya. entah kenapa semenjak kemarin, tepatnya setelah selesai mengadakan konferensi pers. Justin merasa mual dan pusing. dan puncaknya pagi ini adalah ia merasakan mual mual yang membuat perutnya terasa di kocok.
telepon berdering. Justin melihat nama di panggilan tersebut. ia tersenyum ketika sang istri kecilnya yang menelpon. mereka saling bervideo call pagi itu. Justin melihat wajah sembab istrinya seperti habis menangis.
"kok kamu nangis sayang? ". tanya Justin heran.
"kaaak". panggil Namira dengan manja sembari menunjukkan hasil tespeck yang bergaris dua.
Justin tersenyum lebar. "terus kenapa nangis yang? . ya bersyukur dong kita di kasih baby lagi".
"tapi aku capek kak. muntah muntah terus dari kemarin. belum lagi keyra rewel". keluh Namira.
"kamu mau pulang?. ya udah besok aku jemput ya? ". tawar Justin.
Namira menganggukkan kepalanya. Justin tersenyum melihat tingkah sang istri. ia pun begitu merindukan mereka berdua. akhirnya keduanya pun menutup video call tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 227 Episodes
Comments
Senajudifa
kasian kau dea
2022-06-29
1
Aumy Re
halo ka...
aku mampir lagi
2022-04-03
2
Anita_Kim
Komen pertama.
2022-03-05
2