"Jasmine". panggil Arjun tanpa sadar ketika netranya terpaku pada perempuan yang mirip dengan temannya yang menghilang tiga tahun yang lalu.
Alma menyambut Dea. dan memperkenalkan pada Arjun.
"nak Arjun, inilah anak kami. Jasmine. Jasmine ini Arjun yang akan membantu usaha kito nantinyo. Arjun ini sudah punya restoran di daerah sumut. kito orang belajar nanti darinyo". ujar Alma panjang lebar.
Dea tersenyum. sedangkan Arjun membalas senyum Dea samar dengan sejuta pertanyaan. pak Salam mengajak mereka semua untuk berdiskusi mengenai langkah awal dari rencana bisnis mereka.
selama dalam diskusi. Dea hanya diam memperhatikan mereka yang saling mengemukakan pendapatnya. sesekali Alma meminta pendapat Dea. Dea memberikan catatan poin penting dalam pendapatnya.
"Jasmine. ini kito harus belanja banyak sayang? ". ucap Alma setelah membaca catatan dari Dea.
"boleh lihat tante? ". pinta Arjun. ia pun membacanya. setelah melihat keseluruhan isi dari catatan Dea. Arjun pun memberi sarannya.
"saya rasa Jasmine ada benarnya. tante mau membuka konsep makanan khas sumatra bukan?. jadi yah makanan sepuluh provinsi di pulau ini yah harus tante sediain".
"memang iya kita akan banyak menghabiskan dana hanya untuk di menu saja. saya sarankan. dari setiap daerah tante harus sediakan yang paling khas dari daerah tersebut. jadi satu khas masakan bisa terwakili dari setiap propinsi. gimana? ". ujar Arjun sambil menaik turunkan alisnya.
"bolehlah idenya. ambo setuju". Alma mengangguk setuju lalu melihat ke arah Dea yang tersenyum lebar.
untuk dua orang pria paruh baya, pak Salam dan Danang. mereka hanya bisa manggut manggut mengikuti keputusan dari yang calon pengelola bisnis kuliner.
setelah hampir tiga jam lamanya dalam pertemuan mereka, akhirnya mereka mengundurkan diri masing masing. dan akan memulai bisnisnya setelah menyelesaikan dekor di ruang vvip.
hampir seminggu berlalu..
semenjak konsep dekor dan menu di tetapkan. maka Alma dan Dea mulai di sibukkan melatih masakan mereka. jika Alma memasak maka Dea yang mencicipi dan mencatat kekurangan dari setiap masakan agar mudah di ingat. begitupun sebaliknya. jika Dea memasak dan Alma yang mencicipi.
hingga akhirnya Dea merasakan pusing yang luar biasa. ia seperti mendapat potongan memory di masa lalunya. hanya saja bayangan memory tersebut masih terlihat samar bagi Dea. Dea berusaha dan memaksakan dirinya mengingat Kejadian kejadian di masa lalunya. tetapi nihil. kepalanya terus berdenyut semakin kuat. ia memeluk kepalanya hingga ia berteriak sekuat dan sekencang kencangnya.
"aaaaaaaaaaaaakkkhhhh".
Alma yang mendengar suara teriakan. netranya mencari arah sumber suara tersebut. ia melihat Dea berteriak kesakitan dari balik kaca dapur. ia pun segera bergegas menghampiri Dea. begitupun Arjun yang baru saja tiba dengan sekeranjang belanjaan di tangannya. spontan ia melepaskan keranjang tersebut begitu saja. dan berlari mengejar Alma yang menghampiri Dea. akan tetapi terlambat bagi mereka karena...
bammmm.
mereka melihat Dea menghantam kan kepalanya sendiri ke rak bumbu lemari kayu hingga mengucurkan darah. seketika itu Dea pingsan dengan berlumuran darah di kepalanya.
"astafirullah Jasmi......n..... ". teriak Alma saat itu juga.
sementara Arjun teriak meminta tolong. ia bergegas mengangkat tubuh Dea dan segera melarikannya ke rumah sakit.
"tunggu Arjun. tunggu tante". panggil Alma yang hendak ikut
"tante segera nyusul pake mobil yang lain tante". titah Arjun panik.
Arjun mengemudikan mobilnya dengan kecepatan melebihi rata rata. hanya hitungan menit. mobil Arjun telah masuk ke sebuah rumah sakit pusat dimana dulunya almarhumah mama Inka bekerja. dan segera berhenti tepat di gerbang IGD. Dea di bawa masuk dan di tangani segera oleh seorang dokter yang bertugas.
...----------------...
Justin memijit mijit pelan tengkuk lehernya. ia merasakan beban berat menghimpit kepalanya. belum lagi rasa mual dan pusing yang di deranya karena efek dari kehamilan kedua dari sang istri. di tambah lagi rasa ngidam yang sulit diketahui kapan munculnya.
seperti siang ini Justin lebih memilih berbaring tidur didalam kamar kantor pribadinya, dari pada menghabiskan waktu untuk pulang menemui baby kecilnya. ia begitu nyenyak dalam tidurnya.
bunyi ponsel membangunkan tidurnya yang terlelap hingga satu jam lamanya. my lovely wife memanggil. Justin tersenyum
"ya sayang. ada apa?". tanya Justin membuka pembicaraan.
"kak. ga pulang?. kan jadwal istirahat. keyra kangen tu." ucap Namira dengan suara manjanya.
"hari ini ga dulu ya sayang. masih ada kerjaan. lagian nanggung bentar lagi ada jadwal ketemu klien dari advertising. ga pa pa kan?."ujar Justin yang teringat jika siang ini ada jadwal yang telah di atur sekretaris kantornya.
"oh.. ya udah. papa jangan lupa makan ya? ". ucap Namira.
"iya. mama juga. makan yang banyak jangan di muntahin lagi ya? ".kekeh Justin
Mereka berdua pun terkekeh. akhirnya saling mengucapkan salam dan menutup telponnya. Justin bangun dari ranjangnya dan keluar dari kamar yang pernah ia habiskan satu malam yang naas baginya dan juga satu malam yang indah bersama Dea.
ia menoleh ke arah ranjang nya sesaat sebelum keluar. ia merasa seolah olah melihat Dea di sana dengan balutan selimut putih yang menutupi tubuh rampingnya.
"ahhh. itu cuma halu gue aja kali". Justin menggeleng gelengkan kepalanya. karena ini sudah sebulan Dea menghilang tak ada kabar.
pintu di ketuk dari luar. Alan membawa berkas untuk di tandatangani. ketika ia beralih ke suatu berkas dari divisi desain. ia melihat suatu gambar dari photo yang terselip di sudut kiri atas. photo tersebut adalah photo Midea yang menggunakan dress putih, ketika ia menjadi seorang putri dalam acara grand launching produk terbaru di perusahaan nya.
photo dari gambar tersebut telah di rubah menjadi ikon anime. ia mengambil satu gambar tersebut dan membolak balikan dari gambar tersebut. ia menelpon sekretarisnya agar salah satu bagian divisi gambar menjumpai dirinya sekarang.
tak menungu lama, seorang bagian divisi gambar masuk.
"bisa kamu jelaskan ini apa? ". tanya Justin menunjukkan satu photo asli dan gambar yang di buat anime.
"itu adalah gambar anime, dan photo asli pak". ucap Tyas yang mewakili divisi tersebut.
"iya saya tau. hanya saja modelnya kenapa dia? ". Justin menunjukkan photo Dea yang terselip di gambar anime.
"maaf pak. saya hanya menyarankan. karena tiga bulan lalu. ketika acara grand launching produk baru, penampilannya begitu memukau dan bisa menarik banyak konsumen yang membeli produk kita setelahnya. dan hampir rata rata mereka memesannya via online dari dropship kita, apa lagi ketika di pasang ikon profil shopnya nona Midea. "jelas Tyas.
"kita hanya perlu meminta nona Midea untuk menjadi brand ambasaddor". lanjut Tyas.
Justin menghela nafasnya.
"nanti saya pertimbangkan kembali. sekarang kamu boleh pergi". Titah Justin
"baik pak. permisi". Tyas pun pamit mengundurkan diri.
setelah Tyas pergi. Justin masih terus menatap photo Dea yang di ambil tiga bulan yang lalu. dimana ia menghabiskan satu malam bersama istri gilanya itu.
"Midea. di mana kamu sekarang". gumam Justin. ada terbersit rasa yang ia tak tau. apa kah itu rindu, atau hanya teringat memory sepintas lalu.
yang jelas semenjak kejadian tiga bulan yang lalu. perasaan Justin berubah ubah kepada seorang Midea.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 227 Episodes
Comments
Senajudifa
yg buat dea gila itu y km justin
2022-06-29
6
meli meilia
semangat..semangatt Kak..salam hangat dr Cinta Sang Maharani, Kakak..😁😁
2022-04-05
0
Lee
sudah q favoritin...main jg y kkryaq kak
2022-03-18
2