Takdir Sang Pendosa
Bumi. Tahun 2065.
Dionysus, seorang Ketua Mafia yang dinyatakan sebagai buronan nomor 1 di dunia karena perbuatannya yang telah merenggut ribuan nyawa tak berdosa, dan juga merampas kehormatan dari ratusan wanita kini telah ditangkap dan dijatuhi hukuman mati, dan kematiannya disiarkan secara langsung hampir di seluruh wilayah yang ada di Bumi.
"Apakah ada yang ingin kau sampaikan untuk yang terakhir." Ucap salah satu Jendral.
"Jika ada yang ingin kau katakan, katakanlah... Dionysus sang Dewa Anggur, atau mungkin lebih baik ku panggil dengan nama Qin Tian, si Jenius yang seumur hidupnya terobsesi dengan balas dendam." Ucap Jendral yang kenal dengan Qin Tian.
"Cihh... Kalian memang cocok dijadikan anj¡ng oleh mereka. Aku hanya ingin menyampaikan dua hal kepada kalian semua sebelum kematianku tiba. JANGAN MUDAH PERCAYA DENGAN APA YANG KALIAN LIHAT. DAN UNTUK KALIAN BERENAM, TERIMA KASIH TELAH MENEMANI JALANKU YANG PENUH DENGAN DARAH." Ucap Qin Tian dengan Lantang.
"Waktu mu telah habis... TEMBAK!" Ucap Jendral tertinggi disana.
Setelah mati pun, tak ada satupun orang yang bersedih akan kematian nya kecuali enam orang yang langsung mengikuti dirinya dengan cara bunuh diri. Malah ini dianggap sebagai berkah dari Sang Pencipta kepada seluruh manusia yang tinggal di Bumi..
***
Saat dirinya di eksekusi dengan cara ditembak mati oleh puluhan Tentara gabungan perwakilan dari seluruh negara. Jiwa nya telah diambil oleh Sang Pencipta untuk diberikan hukuman lebih awal.
Entah ratusan, ribuan atau bahkan jutaan tahun jiwa itu disiksa dan akhirnya dia diberi kesempatan untuk mengemban takdir yang sangat bertolak belakang dengan apa yang dilalui nya pada kehidupan sebelumnya.
Dia diberi kesempatan untuk merubah hidupnya yang selalu dihantui bayangan masa lalu.
Tentu hal ini menimbulkan pertanyaan dibenak nya "Apakah ada manusia lain nya selain di Bumi"
Tiba-tiba terdengar sebuah suara yang begitu Agung menggema dibenak nya.
"Kau akan Ku berikan kesempatan untuk menjadi lebih baik."
"Kau akan Kupindahkan ke dunia yang lain yang tidak pernah terpikirkan olehmu sebelumnya"
"Dan kau bisa menebus dosa-dosa mu di kehidupan yang lalu disana"
"Akan Kuberi kau Karunia, agar kau bisa menjaga dirimu sendiri dan keluarga baru mu."
"Ingatanmu sebelumnya akan tetap ada. Tetapi akan Kutegaskan padamu, jika kau tetap melanjutkan apa yang pernah kau lakukan sebelumnya, percayalah akan Kuberikan rasa sakit yang lebih menyakitkan dari siksaan yang kau rasakan sebelumnya"
"Berjuanglah untuk takdirmu"
Tanpa menunggu jawaban darinya, kesadaran jiwa nya pun perlahan memudar sampai akhirnya lenyap dari tempat penyiksaan itu.
***
Disebuah dunia yang dipenuhi oleh energi alam yang tidak terlalu besar, muncul sebuah cahaya putih yang hampir transparan yang berbaur dengan udara sekitar melesat sangat cepat hingga tak ada satupun makhluk yang menyadari nya. Hingga sampai puluhan menit cahaya itu akhirnya berhenti disebuah kediaman yang sangat luas dan mewah.
Didalam sebuah rumah ada seorang anak usia 15 tahun berbaring di ranjang dengan wajah yang pucat. Di samping pemuda itu terlihat seorang Wanita yang terlihat muda, meski sudah berumur lebih dari 40 tahun. Dan ada juga seorang Lelaki berumur 50 tahunan yang terlihat masih gagah dengan aura yang sangat mendominasi.
Mereka berdua sedang meratapi kepergian Putra tunggal nya itu, dan terlihat sangat menyesal karena tidak bisa menjadi orangtua yang baik.
Saat Lelaki itu akan beranjak keluar dari kamar, mereka berdua dikejutkan dengan gerakan tangan dari pemuda berwajah pucat tersebut.
"Apakah ini mimpi ataukah kenyataan" Wanita itu bergumam dengan air mata yang terus membasahi wajah nya.
"Aku akan mengabarkan kepada warga jika Qin Tian telah tiada" ucap Lelaki itu saat dia mendengar gumaman istrinya.
"Jangaannn.!!" Wanita itu mencegah suami nya, karena dia mendengar suara jantung dan nafas dari putra nya itu.
Lelaki yang bernama Qin Zhong itu mengerutkan kening nya mendengar bentakan sang istri.
"Kenapa?" Tanya Qin Zhong kepada istrinya yang bernama Yun Ling
"Kemarilah dan lihat sendiri, putra kita hidup kembali." ucap Yun Ling lirih masih dengan linangan air mata.
Segera Qin Zhong yang mendengar ucapan istrinya berbalik menuju ke arah ranjang, dan melihat kondisi putra nya.
"Oh Dewa. Terimakasih karena Kau telah memberikan kami kesempatan kedua untuk putra kami." Ucap Qin Zhong dengan mata berkaca-kaca.
"Aku tidak akan membiarkanmu kembali menderita nak, aku akan membalas mereka yang membuatmu hampir mati." Lanjut nya.
Qin Tian membuka mata nya dan merasakan seluruh tubuhnya sakit. Kepalanya menoleh ke arah kanan dan melihat dua orang yang sangat asing bagi nya.
"Ka - kalian si - siapa. Aaaarrrgghh..!!" Qin Tian berteriak keras seraya memegang kepalanya yang teramat sangat menyakitkan.
Belum sempat kedua orangtua nya menjawab, mereka dibuat bingung dengan pertanyaan dan teriakan keras dari anak nya itu.
Dengan cepat Qin Zhong keluar dari rumah untuk memanggil tabib yang belum lama meninggalkan kediaman nya itu.
Setelah lima menit berteriak kesakitan, akhirnya teriakan Qin Zhong mereda disertai kesadaran nya yang hilang kembali karena rasa sakit yang tak bisa ditanggung oleh tubuhnya.
Sepuluh menit kemudian Qin Zhong masuk kedalam kamar di ikuti seorang pria tua yang memiliki janggut panjang sampai ke dada.
Pria tua itu terkejut ketika melihat aura kehidupan yang mengelilingi Qin Tian.
"Biarkan saya memeriksa keadaan tuan muda kembali Nyonya." Ucap tabib Jiao dengan hormat.
Setelah sang tabib berada didekat Qin Tian, dia memeriksa keadaan Qin Tian dan alangkah terkejutnya ketika tabib itu memeriksa keadaan tubuh nya. "Ini berkah dari sang Dewa Agung. Bagaimana mungkin, dantian yang telah hancur kembali terbentuk dan juga aliran Meridian nya tidak ada yang terhalang satupun. Apa yang terjadi ketika saya pergi tadi Tuan, Nyonya.?"
"Kami juga tidak mengerti senior, tapi tadi ketika senior pergi anak kami sempat membuka mata, dan ketika dia bicara seakan-akan kami orang asing bagi nya." Jawab Qin Zhong dengan sopan pada Tabib Jiao.
"Kemungkinan ingatan nya sedikit terganggu, tetapi tuan dan nyonya tidak perlu khawatir. Saya akan memberikan resep herbal dan cara mengolahnya untuk dikonsumsi tuan muda selama masih dalam proses penyembuhan." Ucap Tabib Jiao sembari mencatat resep obat.
"Baiklah kalau begitu saya permisi tuan, nyonya." Ucapnya lagi dengan sopan.
"Terimakasih senior." Mereka berdua membungkuk dengan hormat kepada tabib Jiao.
***
Tiga jam kemudian, Qin Tian membuka matanya. Dia pun mencerna ingatan kehidupan lama dari pemilik tubuh yang dia tempati sekarang ini. Dia menoleh dan melihat ibu dan ayah dari pemilik tubuh yang masih setia menemani nya.
Didalam hatinya dia mengingat kembali perkataan dari entitas yang menyiksa dirinya selama ini. "Terima kasih." Ucap Qin Tian dalam hati.
"Kau sudah bangun Tian'er? Apa kau masih mengingat kami, nak?" Ucap ibu seraya mendekap Qin Tian dipelukan nya.
"Aku tidak apa-apa ibu, ayah. Tidak sekalipun aku berpikir untuk melupakan kalian berdua." Ucap Qin Tian tersenyum lembut.
Kedua orang yang mendengar ucapan Qin Tian pun tersenyum. Qin Tian bukanlah orang bodoh, dia hidup lebih dari 50 tahun didunia yang berbeda dan juga penyiksaan yang sangat panjang itu telah membuat sifat jahat yang pernah dimilikinya dulu terkikis, namun juga tidak hilang sepenuhnya hingga menjadikan dirinya naif.
"Baiklah jika kau sudah tidak apa-apa nak. Apakah ayah boleh bertanya kepadamu.?" Ucap Qin Zhong.
"Silahkan ayah." Jawab Qin Tian.
"Bagaimana bisa sebelumnya ayah menemukanmu didekat hutan dengan keadaan terluka parah nak ? Siapa yang mencelakaimu ? Katakan pada ayah dan jangan mencoba untuk berbohong." Ucap Qin Zhong tegas.
"Sebelumnya aku berniat untuk kembali kerumah saat berlatih didekat hutan dan seketika aku dikepung oleh 5 orang yang memakai pakaian serba hitam, tidak satupun dari mereka yang aku kenal ayah. Aku juga tidak bisa memastikan siapa mereka dan siapa yang menyuruh mereka melakukan itu padaku." Ucap Qin Tian dan berhenti sebentar untuk menarik nafas nya dalam-dalam.
"Mereka berkata lebih baik diriku ini mati daripada aku terus hidup dan nanti akan mengganggu rencana dari tuan mereka." Lanjutnya lagi.
"Baiklah, untuk sementara kita tidak tahu siapa musuhmu yang sebenarnya dan juga ayah akan merahasiakan dirimu yang telah sehat kembali." Ucap Qin Zhong yang sebelumnya telah memberi tahu kepada Tabib Jiao untuk merahasiakan kondisi Qin Tian.
"Ini semua kami lakukan untuk keselamatan mu nak, dan juga untuk mencari tahu siapa dalang sebenarnya dari kecelakaan yang membuat dirimu hampir mati nak." Yun Ling berucap dengan nada kebencian dan amarah yang dalam.
Hati ibu mana yang tidak terluka melihat anak yang telah dikandung, dilahirkan dan dibesarkan dengan tangan sendiri dalam keadaan tak bernyawa.
"Baik ayah, ibu. Aku akan menuruti semua permintaan kalian." Jawab Qin Tian dengan tersenyum. Hatinya merasa hangat melihat orangtua nya yang sekarang sangat mencintai dirinya.
Meski dia tersenyum, jauh didalam hatinya dia sangat bersemangat dan tidak sabar untuk segera membalaskan dendam pemilik tubuh sebelumnya.
***
Hari telah beranjak menjadi malam, kedua orangtua Qin Tian telah keluar dari kamar nya. Dia pun mencoba mencari tahu apa yang dimaksud oleh entitas tersebut dengan memberi 'Karunia' kepada nya.
"Karunia apa yang aku dapat dari-Nya."
"Apakah itu sesuatu yang hebat ? Ah, pasti itu hebat mengingat Dia menarik jiwaku untuk disiksa selama itu. Jika Dia tidak menarik jiwaku, mungkin sekarang aku telah disiksa di neraka."
"Tetapi setelah ingatan pemilik tubuh ini bersatu dengan jiwaku, aku bisa mengetahui tentang dunia ini. Ternyata disini tidak terlalu buruk daripada Bumi, meskipun teknologi disini terlalu kuno. Tetapi, aura nya terlihat lebih damai dan asri daripada Bumi yang telah terkontaminasi."
Saat Qin Tian sibuk bermonolog didalam hatinya dan mengingat pesan Entitas tersebut. Suara itu kembali muncul dan mengatakan sesuatu kepadanya.
"Kau akan kuberi 5 Karunia. Pergunakan itu untuk menolong orang lain dan menghentikan kejahatan. Pejamkan matamu, dan ambil sikap meditasi untuk menerima Karunia dari-Ku." Ucap Entitas tersebut didalam pikiran Qin Tian.
Qin Tian tidak menjawab dan langsung mengambil sikap lotus untuk menerima Karunia dari Entitas yang membuatnya mendapatkan kesempatan kedua.
"Kau akan kuberi Tubuh Bintang Abadi, Teknik Kultivasi Kosmik Bintang, Mata Dewa, Pengetahuan 3 Alam dan Pedang Takdir Pendosa. Gunakan semua itu untuk kebaikan. Mulai sekarang kau harus melatih dirimu agar bisa berkembang dan Aku tidak akan mengulangi apa yang telah Kulakukan sebelumnya padamu." Suara Entitas itupun hilang.
Setelah hilangnya suara itu, perlahan namun pasti berbagai pengetahuan tentang 3 alam dan Teknik Kultivasi Kosmik Bintang muncul didalam pikiran Qin Tian. Setelah menyerap semua pengetahuan dan Teknik Kultivasi Kosmik Bintang, Qin Tian dikagetkan dengan suara retakan tulang dan itu adalah tulangnya sendiri. Keringat deras mengalir karena efek pergantian tulang, darah dan daging seperti dihancurkan kemudian dibentuk ulang dan proses itu terus berulang sampai 2 jam terlewati, namun dia masih berusaha untuk tidak mengeluarkan suara dari mulutnya sedikitpun. Setelah suara retakan tulang perlahan tubuh Qin Tian bercahaya dan terdengar suara ledakan yang teredam dari dalam tubuhnya.
Kini tingkat kultivasi Qin Tian yang sebelumnya hanya berada di ranah Penempaan Tubuh bintang 3 telah melonjak pesat menjadi tingkat Kaisar Surgawi bintang 9 setelah mendapat Tubuh Abadi dan Mata Dewa. Dan secara perlahan kelopak mata Qin Tian pun terbuka.
"Jadi begitu, ternyata tempat yang kutinggali sekarang hanya dunia yang rendah dari Alam Fana. Dan juga aura disini sangat tipis sehingga prinsip didunia ini hanya sebatas berada di ranah Nirwana puncak." Gumam Qin Tian.
"Untung Dia memberiku Karunia Tubuh Bintang Abadi, sehingga Kesengsaraan Petir tidak akan turun sampai aku berada di ranah Dao puncak."
"Dengan Pengetahuan 3 Alam aku bisa mengetahui teknik dasar sampai teknik kuno, tetapi mengapa Teknik Kosmik Bintang dan Pedang Takdir Pendosa tidak termasuk didalam pengetahuan itu? Ah sudahlah, lebih baik aku segera mencari sumber daya untuk membantu ayah dan ibu agar mereka bisa berkembang sampai tidak ada satupun yang bisa mencelakai mereka di Alam Fana." Jika ada yang melihatnya, mungkin orang lain akan menganggap Qin Tian gila karena bicara sendiri.
Untuk Pedang Takdir Pendosa sendiri telah tertanam di jiwa Qin Tian. Berkat Tubuh Abadi kini Qin Tian memiliki Pondasi Kultivasi sampai tingkat tertinggi, jadi dia tidak perlu khawatir jika menerobos beberapa tingkat dalam waktu yang relatif singkat.
Berkat Mata Dewa juga Qin Tian dapat melihat informasi artefak, herbal, pil maupun makhluk hidup lainnya. Dan tidak akan ada satupun yang dapat mengelabuhi Mata Dewa. Mata Dewa juga bisa membantunya untuk menyembunyikan tingkat kultivasi maupun hawa keberadaannya, sungguh sangat membantu.
***
Saat ini, Qin Tian sedang berbicara dengan ayah dan ibu nya, meminta izin kepada mereka berdua untuk bersembunyi di Hutan, karena jika terus dirumah ini takutnya orang yang menjadi dalang dari musibah yang menimpanya akan berbuat yang lebih gila lagi. Dan itu adalah hal yang tidak di inginkan Qin Tian. Dengan usaha yang keras Qin Tian pun berhasil memperoleh izin dari kedua orangtua nya, tetapi dengan sebuah syarat.
*****
Tingkat Kultivasi
Fana :
- Penempaan Tubuh (1-9)
- Pembentukan Inti
- Penyempurnaan Qi
- Bumi
- Langit
- Jalan Surgawi
- Raja Surgawi
- Kaisar Surgawi
- Nirwana
- Mahayana
- Half Saint (Rendah-Sedang-Puncak)
To God:
- Saint (1-9)
- Holy Saint
- Dao
- Holy Dao
- Monarch
- Holy Monarch
- Venerable
- Holy Venerable
- Half God (Rendah-Sedang-Puncak)
ikuti kisahnya. dan mohon dimaklumi karena ini tulisan perdana saya ☺️
terimakasih telah Sudi untuk mampir ☺️
Mohon maaf ya, tingkatan kultivasi nya saya copas dari kak Author PenaKertas 🙏🙏🙏
SELAMAT MEMBACA.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Mr. Smile
1st
2023-01-21
0
Qwerty
lanjutkan thor
2022-05-17
0
Jeki Mardian
like 259
2022-05-10
0