Di Kekaisaran Wei Benua Barat.
Ada seorang nenek tua yang biasa dipanggil Nenek Mu. Dia adalah seorang peramal yang sangat terkenal, tapi hidupnya terlihat sangat sederhana.
Lebih dari satu tahun yang lalu Kaisar Wei mendatangi rumah gubuknya itu, memaksa Nenek Mu untuk melihat masa depan Putra Mahkota. Namun, yang terlihat adalah kehancuran dari Kekaisaran Wei itu sendiri.
Karena Kaisar Wei Jingnan adalah orang yang sangat berambisi besar dalam meraih kekuasaan. Bahkan, dia tidak segan-segan membunuh saudara kandung nya sendiri demi menjadi satu-satu nya pewaris tahta Kekaisaran Wei.
Setelah mengetahui jika Nenek Mu meramal sesuatu yang menurutnya salah, dia memberi ultimatum kepada seluruh rakyat Kekaisaran Wei, seluruh rakyat yang masih dan akan berhubungan dengan Nenek Mu akan di anggap sebagai pengkhianat Kekaisaran.
Akan tetapi, dia tidak berani membunuh Nenek Mu. Walaupun sebenarnya bisa memakai tangan orang lain untuk membunuhnya, dia tetap tidak berani untuk melakukan itu.
Karena, Kaisar terdahulu yang memberi Nenek Mu perlindungan. Kaisar terdahulu membuat perjanjian akan melindungi Kekaisaran dalam setiap masalah. Dan sebagai bayarannya, dia meminta keselamatan Nenek Mu.
Tentu jika dilihat nenek Mu ini adalah seorang yang sangat biasa, tapi bagi Kaisar terdahulu, nenek Mu adalah orang yang sangat berjasa.
"Dia telah datang," gumam nenek Mu dalam hatinya, dia hanya tersenyum ketika merasakan aura orang yang telah membunuh Kaisar Wei Jingnan dengan sangat kejam.
"Bocah itu telah mendapatkan balasan akan perbuatan nya, Mantan Kaisar Wei Mo sekarang telah kembali menjadi Kaisar untuk sementara," ucapnya lirih.
"Sebaiknya aku mengirim pesan pada Wei Mo, untuk menyambut kedatangan-nya."
Lalu dengan giok komunikasi, dia mengirim pesan jiwa pada Wei Mo.
Wei Mo yang mendapat pesan dari nenek Mu segera bergegas ke rumah nenek Mu untuk meminta penjelasan lebih detail.
Sekitar dua jam Wei Mo dan beberapa penjaga Kekaisaran Wei telah sampai di depan rumah nenek Mu.
Saat mereka baru sampai, pintu rumah nya telah terbuka, dan ada suara yang kecil seperti gumaman keluar dari dalam rumah.
"Masuklah..." ucap suara itu yang tak lain adalah nenek Mu.
Lalu Wei Mo masuk sendiri, penjaga yang datang bersamanya hanya menunggu diluar karena tidak dibolehkan Wei Mo untuk mengikutinya masuk kedalam.
"Dia adalah orang yang telah membalaskan perbuatan anakmu,” ucap nenek Mu.
"Kenapa kau memintaku untuk menyambut kedatangannya?" Wei Mo tentu tidak tahu alasan apa yang membuat nenek Mu menyuruhnya untuk menyambut orang yang merupakan pembunuh putranya sendiri.
Meskipun putra nya itu yang telah menyebabkan istrinya sampai meregang nyawa karena ambisi besar yang dimilikinya.
"Karena dialah orang yang telah kunantikan sejak dulu, dia adalah orang terpilih yang kuramal 75 tahun yang lalu. Kau pasti ingat tentang ramalan itu bukan?" ujar nenek Mu.
"Jika seperti itu, aku akan membawa nya untuk menemui mu," balas Wei Mo.
"Tidak perlu, dia sendiri yang akan datang kesini."
"Hahh, kau terlalu rumit Saudari Mu, sampai sekarang aku tidak tahu mengapa ayahku menyuruhku untuk terus melindungimu."
"Sebentar lagi kau akan tahu apa alasan ayahmu yang menurutmu tidak masuk akal itu."
•••
Kawasan Sekte Matahari Hitam.
Portal teleportasi yang ada disana bercahaya menandakan ada seseorang yang akan keluar dari sana.
Beberapa murid yang menjaga portal itu langsung mendekati portal guna mencari tahu siapa dan apa alasan orang yang datang itu.
Swoosh...
Seorang pemuda keluar dari portal.
"Siapa tuan muda dan ada urusan apa anda datang ke wilayah Sekte Matahari Hitam?" tanya seorang murid yang menjaga portal.
"Aku Qin Tian, hendak menuju Kekaisaran Wei."
"Qin? Apakah anda ada hubungan dengan Pemimpin sekte Bunga Api, Qin Jian?" tanya murid yang lain.
Qin Tian hanya menggeleng, lalu murid yang berjaga mengatakan jika Qin Tian pergi ke arah barat, dia akan sampai di Kekaisaran Wei.
Qin Tian yang mendengar itu langsung pergi dari sana, dia tidak menggunakan kecepatan puncaknya. Karena dia ingin menikmati perjalanan menuju kesana.
Tiba-tiba ada sebuah suara yang terdengar di telinga Qin Tian.
"Datanglah kemari anak muda," ucap suara itu.
"Siapa?" tanya Qin Tian sambil menoleh mencari asal suara.
"Ikutilah kata hatimu, dan kau akan bertemu denganku," ucap suara itu lagi.
Lalu Qin Tian menuju sedikit kearah barat daya. Dia juga tidak tahu mengapa memilih arah itu.
Tiga jam kemudian, Qin Tian tiba di kawasan pinggiran dari benteng Ibukota Kekaisaran Wei. Ada sebuah rumah tua usang yang dijaga beberapa orang.
"Siapa kau?" tanya seorang penjaga.
"Biarkan dia masuk," ucap Wei Mo menjawab sebelum Qin Tian berbicara.
Saat Qin Tian masuk kedalam, dia melihat seorang pria tua yang mirip dengan Wei Jingnan, dan seorang wanita tua yang tidak asing baginya. Tapi, dia tidak ingat siapa wanita tua itu.
"Akhirnya kau datang Dion," ujar wanita tua itu yang membuat Qin Tian terkejut.
"Siapa kau?" Qin Tian bertanya dengan waspada.
"Apakah kau tidak mengenaliku lagi Dion? Aih, sepertinya kau tidak menggunakan nama samaran itu lagi, benarkan Qin Tian?"
"Disini aku dipanggil nenek Mu. Mungkin kau akan ingat jika aku mengatakan 'Singa memanglah sang Raja Hutan. Tapi, Serigala tidak pernah bermain sirkus'," ucap nenek Mu.
Qin Tian yang mendengar itu menjadi sangat terkejut, karena itu adalah kata-kata yang dia jadikan pedoman saat mengembangkan kelompok Mafia yang dibentuknya. Dan yang mengatakan itu adalah orang yang tidak sengaja pernah ditolongnya.
Seketika dia mengingat jika orang yang dipanggil nenek Mu itu adalah seorang wanita paruh baya yang tidak sengaja ditolong nya ketika dia menyelesaikan misi saat di Bumi.
"Kau... Kau adalah nenek Qiao?" tanya Qin Tian.
"Tebakanmu tidak meleset," jawabnya.
"Mengapa nenek bisa disini?"
"Yang kau temui disana hanyalah klon yang kubentuk, aku memang sengaja untuk bertemu denganmu saat itu, karena kau adalah orang yang terpilih," jawab nenek Mu lagi.
"Tunggu, apa maksudnya dengan orang yang terpilih?" ujar Qin Tian bingung.
"Harusnya kau sudah mengetahui nya Qin Tian, dan kau harus mengumpulkan kembali kelima teman-teman mu yang lain,"
"Jadi yang membuat teman-temanku bunuh diri adalah kau nenek Qiao?" tanya Qin Tian.
"Bukan aku, tapi itu adalah Sang Entitas Agung yang telah membuatmu jadi seperti ini," jawab nenek Mu.
"Bisakah kau mengeluarkannya dari sana, aku ingin bertemu dengan orang pertama yang kau temui," ucao nenek Mu lagi.
Swoossh...
Tang Yue Lin muncul dari kekosongan.
"Dimana ini? Ehh, kau si peramal tua? Kenapa bisa ada disini?" Tang Yue Lin bertanya.
"Ini rumahnya Lin'er, dan juga apakah benar peramal gila yang memberimu racun itu adalah orang ini?" ucap Qin Tian menunjuk nenek Mu.
•••
Selamat Membaca.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Jeki Mardian
like 180
2022-05-10
0
Labib Asyrofi
pahlawan Nasional ingin kau bunuh,kaisar Wei jingnan????
ckckckck
apakah kau ingin jadi kaisar durhaka pada leluhur kekaisaran mu....!!!!
sungguh ter-la-lu 🤦🏻♂️🤦🏻♂️🤦🏻♂️🤦🏻♂️🤦🏻♂️🤦🏻♂️🤦🏻♂️🤦🏻♂️🤦🏻♂️
2022-04-15
1
Labib Asyrofi
koment like like
2022-04-15
1