Saat ini Qin Tian telah berada di kamar ibunya, dia berniat untuk membantu ibunya menyerap inti Es Abadi.
Qin Tian lalu memasang segel untuk mencegah fluktuasi energi disekitarnya mengamuk. Lalu Qin Tian memegang pundak Ibunya untum menyalurkan Qi Murni.
Hal itu dilakukan agar proses penyerapan inti Es Abadi bisa lebih cepat dan juga untuk mengurangi resiko kecelakaan saat menyerap dengan cara biasa yang dilakukan ibunya.
Tiga hari kemudian.
Bamm... Bamm... Bamm...
Ledakan beruntun terdengar beberapa kali dari tubuh Yun Ling, dia yang semula berada di ranah Jalan Surgawi bintang 7 sekarang berada di ranah Raja Surgawi Bintang 1.
Qin Tian menyudahi proses menyalurkan Qi Murni kepada ibunya, itu dilakukan agar ibunya bisa mengokohkan pondasi kultivasi, karena pondasi kultivasi setiap individu tidak bisa dibantu oleh siapapun. Jika seseorang memaksa untuk membantu proses itu maka kemungkinan orang yang dibantu akan mengalami kemunduran dan yang paling parah dapat menyebabkan kematian.
Kini Qin Tian beralih melihat ayahnya yang telah memasuki proses mengokohkan pondasi juga. Dia melihat kultivasi ayahnya telah di ranah Raja Surgawi bintang 8, sama seperti 20 tahun yang lalu saat ayahnya belum meninggalkan benua tengah.
Dia segera keluar dari sana dan kembali ke kamarnya sendiri untuk memasuki dunia jiwa nya.
Saat ini Qin Tian tengah menyusun letak kebun herbal sesuai dengan kegunaan nya, agar sewaktu-waktu dia memerlukan hal tersebut, dia tidak perlu lagi bersusah payah untuk mencari ditempat yang terpisah. Hampir 5 jam berlalu, Qin Tian kini telah menyelesaikan pekerjaan nya.
"Ah, sepertinya ibu dan ayah telah selesai."
Qin Tian lalu keluar dari dunia jiwa untuk menemui ibu dan ayahnya.
"Ibu, aku akan menyampaikan sesuatu yang sangat penting," ucap Qin Tian.
"Hal penting seperti apa Tian'er?"
"Ini berhubungan dengan kepergian ku untuk mencari kebenaran bu."
"Tidak, kau tidak boleh pergi lagi. Jika kau pergi lalu siapa yang akan menghibur ibu," ucapnya sedih.
Alis Qin Zhong berkedut mendengar alasan istrinya yang tidak masuk akal itu.
"Ling'er, biarkan Tian'er menyelesaikan ucapannya dulu, aku yakin kau pasti akan setuju setelah mendengarnya," ucap Qin Zhong pada istrinya.
"Sebenarnya aku akan mengajak ibu dan ayah juga untuk meninggalkan desa ini, aku juga tidak ingin berpisah dengan kalian berdua," ucapnya sambil mengelus punggung tangan ibunya.
"Ah, jika seperti itu baiklah. Lagipula ibu dan ayahmu sudah lama tidak bepergian jauh. Apalagi sete-" ucapannya menggantung melihat suaminya, karena mengungkit kenangan buruk yang dilaluinya bersama sang suami.
Namun, ekspresi suaminya biasa saja seolah mengatakan mereka baik-baik saja. Dan juga ekspresi Qin Tian tidak berubah, seolah dia telah mengetahui hal tersebut.
"Apakah ayahmu sudah menceritakan hal itu Tian'er?" tanya Yun Ling.
"Ayah sudah menceritakan semuanya bu, dan inilah alasan mengapa aku akan mencari kebenaran nya. Siapa tahu nanti aku akan mendapat keberuntungan lainnya," jawab Qin Tian tersenyum.
"Tapi ibu dan ayah akan tinggal di dunia jiwaku terlebih dahulu untuk meningkatkan lagi kultivasi kalian, disana juga aku sudah menyiapkan istana untuk kalian berdua," lanjutnya lagi sambil tersenyum cerah.
Yun Ling yang mendengar itu membuka mulutnya lebar-lebar karena terkejut.
"A-apakah yang kau katakan ibu benar nak? Dan mengapa gege tidak terkejut mendengarnya?" tanya Yun Ling pada mereka berdua.
"Tian'er sudah mengatakannya padaku saat kau sedang menyerap inti Es Abadi itu, dan juga kupikir tidak ada salahnya kita kembali ke benua tengah mengikuti Tian'er," ucap Qin Zhong sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Jika ibu mau, ibu bisa melihatnya sekarang," ucap Qin Tian tersenyum.
"Baiklah," jawabnya.
Qin Tian pun membuka gerbang menuju dunia jiwa yang dimilikinya disana, lalu setelah ayah dan ibunya masuk, mereka dibuat terkagum-kagum dengan keindahan alam disana dan juga fluktuasi energi disana ratusan kali lebih besar dibandingkan dengan Benua Timur.
Istana yang begitu megah dan indah, dengan dikelilingi herbal langka yang usianya sudah lebih dari 1000 tahun menambah keindahan dunia jiwa.
"Apakah ibu mau tinggal disini?" tanya Qin Tian.
"Ibu mau nak, tapi dengan satu syarat," ucapnya.
"Apa syaratnya bu?" tanya Qin Tian lagi.
"Syaratnya adalah-"
Belum sempat Yun Ling melanjutkan ucapannya, Qin Zhong yang tahu jalan pikiran istrinya itu langsung memotong ucapan istrinya.
"Ling'er jangan mengatakan yang tidak semestinya, Tian'er pasti akan mencarikan mu menantu yang sangat cantik, benarkan Tian'er?" ucap Qin Zhong.
"Ah, gege selalu tahu apa yang sedang kupikirkan," ucap Yun Ling tersenyum.
Sementara itu, Qin Tian yang mendengarkan ucapan keduanya hanya bisa tersenyum masam.
"Jika hanya itu, maka anak mu yang tampan ini akan mengabulkannya," ucap Qin Tian.
"Baiklah, Yang Mulia Ratu, hamba mohon izin untuk keluar dari sini dan mencari keberadaan menantu anda yang sangat cantik itu diluar sana," ucapnya lagi seraya berlagak seperti pelayan dari seorang Ratu.
"Hahaha... Terima kasih anakku, tolong carikan segera agar ibumu ini bisa merasakan memiliki anak perempuan," jawab Yun Ling sambil memeluk Qin Tian.
"Baik ibu, tapi sebelum itu aku akan memberikan kalian berdua Teknik Bertarung tingkat tinggi,"
Lalu dari jari nya keluar dua cahaya yang melesat di dahi kedua orang itu. Qin Tian memberikan teknik bertarung sesuai dengan elemen yang dimiliki keduanya.
Kedua nya segera duduk bersila ketika mendapat gambaran pengetahuan yang dikirim oleh Qin Tian. Setelah hampir 30 menit berlalu, keduanya lalu berdiri dan tersenyum kepada Qin Tian.
"Teknik yang sangat kuat, ayah yakin jika teknik ini tersebar maka akan menimbulkan peperangan yang sangat besar," ucap Qin Zhong.
"Itu benar ayah, karena teknik yang kuberikan adalah teknik tahap Surgawi tingkat tinggi. Dan ini untuk menunjang Kultivasi kalian berdua untuk beberapa waktu kedepan, meskipun ini bukan tingkat tinggi namun kemurnian nya telah mencapai 100%," ucapnya seraya memberikan mereka masing-masing satu cincin ruang yang berisikan 2000 Pil tingkat Langit.
Sebelum mereka memeriksa isi cincin itu, Qin Tian berpamitan pada keduanya untuk melanjutkan perjalanan menuju Benua Tengah.
Pil yang diberikan Qin Tian kepada mereka berdua adalah pil yang dia buat sebelum membantu Yun Ling menyerap inti Es Abadi.
Keduanya sekarang bersumpah, apapun yang akan diberikan Qin Tian kepada mereka berdua akan dianggap hal yang biasa. Karena mereka hampir saja mati terkena serangan jantung saat melihat isi didalam cincin ruang yang diberikan Qin Tian.
***
Qin Tian saat ini terbang dengan kecepatan sedang kearah Barat, karena dia ingin menikmati suasana seperti sekarang. Saat hari beranjak sore, dia melihat kota dan dia turun di hutan yang jaraknya tidak jauh dari gerbang Kota Embun Perak.
Dia mengikuti antrian orang-orang yang akan memasuki kota tersebut. Didepan gerbang kota ada ukiran nama kota yang dibuat sangat indah. Saat giliran nya tiba, penjaga langsung meminta pajak untuk memasuki kota bagi orang luar yang ingin masuk.
Harga pajak disana tergolong mahal bagi penduduk desa seperti Qin Tian. Tetapi karena dia mendapat gunungan koin emas dan perak saat didunia kecil, itu menjadikannya Pemuda terkaya di Lima Benua saat ini. Tentunya jika Qin Tian mengumbar seluruh harta kekayaannya.
Tidak lupa, dia juga bertanya kepada penjaga mengenai penginapan terbaik di kota ini. Setelah diberi petunjuk oleh penjaga itu, Qin Tian segera menuju kearah yang ditunjuk.
Setelah berjalan kaki beberapa menit, dia telah masuk di Penginapan Tiānshàng yang sangat mewah. Dia menuju kearah meja penerima tamu didalam sana.
"Selamat datang tuan, apakah tuan akan menginap disini?" ucap Pelayan itu sopan.
"Iya nona, tolong siapkan kamar terbaik untuk 3 hari," ucapnya.
"Biaya kamar VVIP perhari nya 1500 koin emas, itu sudah termasuk biaya makan pagi dan malam tuan."
"Baiklah, ini uangnya," ucap Qin Tian memberikan kantung berisikan 5000 keping koin emas.
"Ini terlalu ba-"
"Simpan sisanya untukmu nona," Qin Tian memotong ucapan pelayan itu.
Lalu pelayan itu mengantarkan Qin Tian ke lantai 3 tempat kamarnya berada. Setelah memasuki kamar, Qin Tian memasang segel agar orang lain tidak bisa masuk kedalam.
Dia hanya berbaring sambil mengingat ke enam sahabat sekaligus saudara sumpah nya sewaktu di Bumi.
"Aku rindu kalian."
Lalu dia pun tertidur.
*****
***Note : gk ada sih wkwkwk
Selamat Membaca***.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Jeki Mardian
like 199
2022-05-10
0
Hery S Ayeh
....
2022-04-17
1
Hery S Ayeh
.
2022-04-17
1