Setelah cukup lama berbicara pada kedua orangtua nya, Qin Tian lalu menuju kearah selatan Dunia Jiwa untuk mencoba bereksperimen dengan batu yang didapatnya saat lelang.
Batu itu sebenarnya adalah batu kekacauan, batu yang sangat langka, bahkan di benua surga sekalipun.
Ciri khas batu itu adalah warna hitam pekatnya, serta batu itu sangat ringan dan juga sangat berat disaat yang bersamaan. Jika itu kultivator dibawah ranah Saint yang mencoba mengangkatnya, mereka pasti akan mengeluarkan Qi yang lumayan besar hanya untuk mengangkat batu tersebut.
Qin Tian langsung membuat segel tangan dan membayangkan cetakan berupa senjata yang paling dicintainya saat di Bumi, Cold Python.
Dengan Api Pelahap Semesta, batu itu langsung mencair. Qin Tian segera saja memakai kekuatan jiwa nya untuk menuntun cairan itu menuju ke arah array penempa yang telah dibuatnya.
Dan saat proses nya hampir selesai, Qin Tian menaruh 1 inti monster seukuran jari tangannya di arah moncong Cold Python. Meskipun inti monster itu hanya seukuran jari tangan, tapi kekuatannya telah melebihi ranah Holy Monarch. Dia mendapatkannya saat berada didalam kastil tempat dia menemukan Permata Poros Bumi & Langit.
Saat proses nya telah selesai, kini ditangan Qin Tian telah ada sebuah benda yang berbentuk aneh untuk ukuran dunia kultivator. Benda itu berwarna hitam pekat, dan diujungnya berwarna merah seperti darah.
"Akhirnya, aku bisa memegang pistol ini lagi," ucapnya tersenyum lebar.
"Lebih baik aku mencoba kekuatannya."
Duarr... Duarr... Duarr...
Terdengar bunyi suara ledakan saat pistol itu dialiri Qi dan melepaskan tembakkan.
"Bahkan, ranah Holy Dao tahap puncak akan mati saat terkena tembakan dari jarak dekat. Lin'er pasti suka dengan ini," ucapnya lagi yang mengingat senjata yang dia sukai itu juga sangat disukai Mira, atau sekarang bernama Tang Yue Lin.
Setelah itu Qin Tian mulai membuat Pil yang berguna untuk ranah Bumi sampai Saint.
Dia membuat itu tentunya untuk Ayah, Ibu dan juga Tang Yue Lin, dia bukanlah orang yang dermawan yang akan membagi-bagi apa yang dimilikinya kepada orang lain, kecuali orang itu adalah orang terdekatnya dan tentunya sebagai bahan pertukaran.
Didunia yang kejam ini, yang kuat menekan yang lemah. Tidak ada makan siang gratis.
Setelah 3 hari dihabiskan hanya untuk membuat pil, Qin Tian lalu pergi menuju ke istana yang dibuatnya di dunia jiwa untuk berbicara dan memberi ayah dan ibunya Pil.
Saat dia sampai disana, dia mengerutkan keningnya, karena merasakan aura ayah dan ibunya ada dikebun herbal miliknya. Dia segera bergegas kesana untuk melarang mereka melakukan hal semacam itu.
Didalam pikirannya sekarang ingin mencari bawahan yang akan mengurus kebun herbal miliknya.
Beberapa saat setelah melarang mereka melakukan pekerjaan kasar itu, Qin Tian lalu keluar dari dunia jiwa untuk menagih janji Kaisar Tang Yin yang akan membiarkan dia memilih salah satu harta Kekaisaran.
Saat Qin Tian membuka pintu kamarnya, terlihat wajah Tang Yue Lin yang sedikit cemberut serta menggembungkan pipinya karena kesal.
"Kenapa kau seperti itu?" Qin Tian bertanya karena bingung.
"Kau tidak ada kabar 3 hari ini, lalu kau masih bertanya mengapa aku seperti ini?" Tang Yue Lin menjawab pertanyaan Qin Tian dengan balik bertanya.
"Hahh, maafkan aku, aku terlalu fokus membuat ini. Lagipula aku sudah mengatakan padamu jika aku tidak bisa diganggu," ucapnya menghela nafas lalu menunjukkan pistol buatannya.
Wajah Tang Yue Lin berbinar ketika melihat pistol dengan model Cold Python yang merupakan kesukaannya ada dihadapannya sekarang.
"Apakah itu untukku?" Tang Yue Lin bertanya dengan mata yang berbinar.
"Tidak untuk sekarang, kau masih terlalu lemah untuk bisa menggunakan ini, karena daya ledak yang dihasilkan bisa membunuh ranah Holy Dao dalam sekejap jika dari jarak dekat."
"Holy Dao? Apakah ada ranah itu? Setahuku ranah paling tinggi hanya berada di ranah Mahayana."
"Ranah kultivasi tidak hanya sebatas itu, masih banyak lagi didunia ini yang belum kita ketahui. Tapi, seiring berjalannya waktu, ketika kekuatan kita telah bertambah, maka secara perlahan kita akan mengetahui apa yang akan menanti kita didepan, dan juga kita akan mengetahui akhir dari kekuatan itu sendiri," jawabnya tersenyum.
"Kau akan mengetahui nya jika kau mengikutiku nanti, dan akan kupastikan jika kita bertujuh akan kembali bersama dan mencapai puncak lagi," lanjutnya.
"Baiklah, aku akan mengikutimu kemanapun kau pergi," ucap Tang Yue Lin tidak bertanya lagi, walaupun ia masih sangat penasaran dengan tingkat kultivasi diatas ranah Mahayana.
"Kalau begitu, antarkan aku menemui ayahmu, karena dia telah menjanjikan sesuatu ketika aku bersedia mengobatimu," Qin Tian tersenyum.
"Baik, ikuti aku," jawabnya.
Setelah itu mereka pergi menuju kearah kediaman Kaisar.
"Ada apa Lin'er nak Qin Tian?" ucap Kaisar Tang Yin.
"Aku akan menagih janjimu tempo hari paman," Qin Tian menjawab.
"Baiklah, ikuti aku menuju ruangan harta, kau bebas memilih apapun yang kau inginkan, anggap saja ini pemberianku sebagai calon mertua mu," ucap Tang Yin dengan senyum penuh arti.
"Kalau begitu, aku tidak akan sungkan lagi," mesikpun berkata seperti itu, Qin Tian tidak akan mengambil lebih dari satu benda disana nanti.
Lalu mereka bertiga pergi menuju ruangan harta yang letaknya tidak jauh dari kediaman Kaisar Tang Yin. Ditempat itu juga dijaga oleh penjaga dengan ranah Raja Surgawi bintang 5, itu merupakan kekuatan yang lumayan kuat. Dan juga disana dilengkapi dengan array formasi tingkat Hitam.
Saat pintu terbuka pandangan mata Qin Tian tertuju pada sebuah Cawan Perak yang dikedua sisi nya ada pegangan berbentuk naga, juga ada permata kecil berwarna ungu muda yang sedikit transparan.
Qin Tian tentu mengetahui tentang Cawan itu. Dia tidak menyangka jika Kekaisaran kecil ini menyimpan harta legendaris Cawan Naga Perak. Untuk kegunaan Cawan itu sendiri adalah dapat menetralkan segala jenis racun. Tidak banyak yang mengetahui kegunaan Cawan ini karena tidak banyak catatan yang menuliskan tentang Cawan tersebut.
Tapi dia tidak tertarik dengan Cawan itu, karena darahnya sekarang juga dapat menetralkan semua racun yang ada didunia ini.
"Apakah kau tertarik dengan cawan itu? Cawan itu telah lama berada disini ini sejak pendiri pertama mendirikan Kekaisaran ini," ucap Kaisar Tang Yin.
"Tidak, aku sama sekali tidak tertarik dengan itu. Tapi, aku yakin paman tidak mengetahui kegunaannya. Apakah aku benar, paman?" tanya Qin Tian.
"Kau benar, bahkan pendiri pertama sekaligus leluhurku tidak mengetahui kegunaan dari cawan itu, dan hanya menjadikannya sebagai pajangan diruangan harta ini," jawabnya.
"Apakah kau tahu kegunaanya nak Qin Tian?" Kaisar Tang Yin bertanya sambil sesekali melirik Qin Tian untuk melihat ekspresi nya.
"Jika paman mengetahui kegunannya tentu paman tidak akan meminta bantuanku untuk menyembuhkan putri dari racun yang diderita nya," ucap Qin Tian santai, sedangkan Tang Yin, dia tidak menyangka jika Cawan yang selama ini disimpan diruang harta yang dianggap hanya sebagai pemanis ruangan itu memiliki kegunaan yang sangat istimewa.
"Benarkah itu nak Qin Tian?" Kaisar Tang Yin bertanya.
"Ya, itu benar paman, bahkan jika paman terkena racun paling mematikan sekalipun, paman akan tetap sembuh saat meminum satu tegukan air dari Cawan itu," ucapnya santai.
"Lalu, kenapa kau tidak mengambil harta yang sangat berharga ini?"
"Karena aku tidak membutuhkannya."
Lalu pandangan nya menyapu seluruh area ruangan harta itu dan melihat sebuah artefak berbentuk pagoda, meskipun itu setengah rusak.
"Aku akan mengambil ini paman," ucapnya sambil memegang Pagoda itu.
"Kau yakin akan mengambil itu?" Kaisar Tang Yin bertanya karena dia tahu jika Pagoda itu setengah rusak.
"Ya, apakah tidak boleh?"
"Bukan tidak boleh, tapi artefak itu setengah rusak, mungkin kau akan kecewa nanti jika mengetahuinya," ucap Kaisar Tang Yin.
"Tidak masalah, aku bisa memperbaikinya," ucapnya santai.
"Hahh, baiklah kalau begitu, aku tidak akan memaksamu lagi."
Setelah mendapat Pagoda itu, lalu mereka pun keluar dari ruangan harta. Ketika mereka keluar, Qin Tian merasakan ada aura yang mendekat menuju Istana Kekaisaran Tang. Dia yakin jika yang datang itu adalah Kaisar dari Kekaisaran Wei.
•••
Selamat Membaca.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Jeki Mardian
like 191
2022-05-10
0
Labib Asyrofi
koment koment koment
2022-04-13
4
Labib Asyrofi
like like like
2022-04-13
5