Proses itu berlangsung hampir setengah jam, karena racun telah menyebar dan hampir menyelimuti seluruh tubuh Tang Yue Lin.
Racun yang pertumbuhan nya terganggu karena Qin Tian langsung keluar, dan mencoba memasuki pori-pori kulit Qin Tian.
Dia hanya diam saja melihat racun yang seperti punya kesadaran sendiri untuk mencari inang-nya. Setelah racun yang sudah sepenuhnya berpindah dari Tang Yue Lin ke Qin Tian lalu dia mencabut jarum itu satu persatu menggunakan energi spiritual nya, lalu dia memakaikan Tang Yue Lin baju yang sebelumnya dilepaskan olehnya.
Dan sekarang Qin Tian sedang menyerap Inti Racun yang akan bersarang di Dantian-nya, walaupun dia kebal akan seluruh racun berkat Tubuh Bintang Abadi dan Api Pelahap Semesta, namun jika racun itu dibiarkan, tentu akan memperlambat proses kenaikan tingkat Qin Tian.
Hanya perlu sekitar setengah jam Inti Racun yang sebelumnya akan bersarang di Dantian-nya, kini telah selesai dimurnikan Qin Tian.
Setelah proses penyerapan, kini Qin Tian telah menguasai sepenuhnya Elemen Racun. Segala jenis Racun telah dikuasai nya, karena Pengetahuan 3 Alam dia dapat dengan mudah untuk mempelajari berbagai jenis racun serta penawarnya.
Racun Lendir Salamander Air sendiri merupakan racun yang terkuat ketiga, namun setelah diserap Qin Tian, efektifitas racun itu meningkat berkali-kali lipat menjadi lebih berbahaya dari racun paling mematikan di seluruh 3 alam.
Kini darah Qin Tian telah menjadi berbagai jenis penawar racun berbahaya, jadi jika nanti dia bertemu dengan orang yang keracunan, dia dapat menyembuhkan nya dengan menggunakan satu tetes darahnya saja.
Formasi pelindung yang sebelumnya dipasang kini telah dilepas. Qin Tian segera memanggil 2 orang yang merupakan orangtua dari Tang Yue Lin untuk masuk kedalam.
"Masuklah..."
2 orang itu segera memasuki ruangan, dan disana putri mereka yang wajahnya terlihat lebih cerah dibanding sebelumnya.
"Apakah semuanya baik-baik saja nak Qin Tian?" tanya Kaisar Tang Yin.
"Semuanya baik-baik saja paman, mungkin beberapa menit lagi putri akan segera sadar," jawabnya.
"Benarkah?" kali ini Permaisuri Ann Meiling yang bertanya.
"Mmm..." Qin Tian hanya mengangguk.
Secara tak sadar Permaisuri Ann Meiling memeluk Qin Tian dan membenamkan wajah Qin Tian diantara 2 kenikmatan nya.
Kaisar yang melihat itu segera batuk.
"Uhhuukk..."
"Terimakasih nak Qin Tian karena telah menyembuhkan putri kami berdua," ucap Kaisar Tang Yin.
"Tidak perlu berterima kasih paman," ucap Qin Tian.
"Tapi aku mau bertanya, bagaimana putri bisa mendapat racun yang sangat mematikan seperti ini? Dan juga, jika tidak ada peti yang terbuat dari es ini, mungkin putri akan mati dalam beberapa hari," tanya Qin Tian.
Mereka berdua yang mendengar itu sontak saja terkejut, karena mereka tidak tahu apapun mengenai penyebab putri nya keracunan.
"Ra-racun apa yang ada ditubuh putri kami?" tanya Permaisuri Ann Meiling tergagap.
"Racun lendir salamander air."
"Apa!" ucap mereka berdua terkejut.
"Jika kalian berdua saja tidak tahu, mungkin lebih baik menunggu penjelasan putri kalian."
Lalu mereka berdua pun menyetujui perkataan Qin Tian, namun didalam hati mereka berdua memiliki banyak pertanyaan.
'Bagaimana bisa Lin'er terkena racun? Siapa yang meracuninya? Lalu bagaimana dia bisa menyembuhkan racun tingkat tinggi itu?' itulah yang ada didalam benak mereka berdua.
Setengah jam kemudian Tang Yue Lin membuka matanya. Dia mengedarkan penglihatannya ke segala arah, karena merasa aneh dengan keadaan sekitarnya.
Saat matanya melihat Qin Tian, dia segera menangis. Hal itu membuat mereka bertiga mengetahui bahwa Tang Yue Lin telah sadar.
"Lin'er..." ucap Permaisuri Ann Meiling memeluk Tang Yue Lin kemudian menangis. Kaisar Tang Yin pun ikut memeluk mereka berdua.
Qin Tian yang melihat drama mereka bertiga, berniat untuk pergi dari sana, namun mengurungkan niat nya ketika suara familiar terdengar olehnya.
"Jangan pergi," ucap Tang Yue Lin disela tangisannya.
"Mira..." ucapnya lirih yang terdengar oleh Tang Yue Lin.
"Ya kau benar Dion."
"Bagaimana mungkin," ucap Qin Tian tak percaya sambil meneteskan air mata.
Kaisar dan Permaisuri yang mendengar hal itu menjadi kebingungan. Siapa itu Mira? Siapa Dion? Namun mereka tak bertanya lebih jauh, rasa penasaran mereka kalah oleh kebahagiaan yang terjadi saat ini.
Qin Tian yang awalnya akan pergi karena tidak ingin melihat drama mereka bertiga akhirnya tetap diam disana untuk menunggu penjelasan dari Tang Yue Lin.
Setelah beberapa saat, akhirnya Tang Yue Lin pun bersuara lagi.
"Ayah, Ibu, bisakah kalian meninggalkanku dengan pemuda yang ada disana, aku ingin berbicara dengannya berdua," ucapnya meminta.
"Apapun yang kau inginkan Lin'er," Permaisuri menyanggupi permintaan putrinya karena terlalu bahagia.
"Baiklah, kami akan keluar sebentar untuk menyiapkan perjamuan karena kau telah sehat kembali," ucap Kaisar Tang Yin.
Lalu mereka pun pergi dari ruangan itu.
Qin Tian dan Tang Yue Lin masih diam, tidak ada yang berniat untuk memulai percakapan diantara mereka. Namun, langkah Qin Tian semakin mendekati Tang Yue Lin.
Hingga saat tersisa jarak hanya beberapa senti, Qin Tian mulai bertanya.
"Siapa kau?" tanya Qin Tian.
"Harusnya kau sudah mengetahui nya Dion, ini aku," jawabnya.
"Jadi ini benar-benar kau Mira?" ucapnya seakan tak percaya.
"Ya, ini aku, Mira sang Persik Putih."
Mendengar hal itu, Qin Tian segera memeluk Tang Yue Lin sambil menangis.
Tang Yue Lin yang mendapat perlakuan seperti itu menjadi senang, karena dikehidupan nya yang sekarang Qin Tian mau memeluk dirinya.
"Hei hei, bukankah kau sangat cengeng untuk ukuran pembunuh yang selalu menyiksa target sampai target meminta untuk mati," ucap Tang Yue Lin mengejek.
"Ah, aku hanya senang saja bisa melihat kau lagi, walaupun nama dan wajahmu tidak mirip sama sekali, tapi aku tahu dari suara mu itu."
"Bisakah kau ceritakan apa yang terjadi Mira? Atau lebih baik kupanggil dengan nama mu yang sekarang?" tanya Qin Tian.
"Lebih baik kau memanggilku Lin'er saja seperti yang orangtua ku lakukan."
"Untuk detail setelah kematianmu aku tidak mengetahuinya, soalnya kami berenam sepakat untuk mengikutimu. Tapi, 2 minggu sebelum eksekusi mati, kami sempat mendapatkan sebuah instruksi aneh. Juga setiap malam selama seminggu kami berenam selalu mendapat mimpi yang sama," lanjutnya lagi.
"Bagaimana instruksi serta mimpi itu?" tanya Qin Tian.
"Dia mengatakan jika kami bisa menebus dosa yang telah kita lakukan ditempat lain. Di mimpi itu kami seolah berada ditengah peperangan melawan makhluk aneh yang menyeramkan. Dan disana juga kau tetap memimpin kami berenam," jawabnya.
"Huhh... Ternyata seperti itu," ucap Qin Tian lirih.
"Ada apa?" tanya Tang Yue Lin.
"Tidak apa-apa. Aku hanya bersyukur bisa bertemu denganmu lagi. Tapi aku mau meminta maaf," ucap Qin Tian.
"Mengapa kau meminta maaf?" tanya nya tidak mengerti.
"Karena saat mengobatimu, aku melepaskan seluruh pakaianmu," ucap Qin Tian lirih.
Tang Yue Lin yang mendengar itu wajahnya langsung memerah karena malu. Tapi dia juga senang karena Qin Tian lah yang melihatnya.
"Ti-tidak perlu meminta maaf, tapi aku punya satu permintaan," ucapnya sambil memainkan jari tangan.
"Apa yang kau inginkan Lin'er?" ucap Qin Tian menggoda ketika melihat ekspresi Tang Yue Lin.
"Ka-kau harus menikahiku," jawabnya dengan lirih.
Qin Tian yang mendengar hal itu membuka mulutnya lebar, karena tidak percaya dengan permintaan Tang Yue Lin. Sebagai lelaki normal tentu dia juga ingin menikahi wanita cantik sepertinya. Namun, melihat dari masa lalu, dirinya enggan untuk menikahi orang yang sudah dianggap nya sebagai keluarga sendiri.
Dalam dilema nya Tang Yue Lin berkata "Jika kau tidak ingin, untuk apa aku melanjutkan hidup ini lagi. Kau tahu, aku telah menyukaimu sejak lama, bahkan saat sebelum kau mempunyai kekasih."
"Hatiku seakan tercabik saat melihat kau pergi dengan kekasihmu itu, namun aku hanyalah seorang bocah yang tentunya kalah dibandingkan dengan dia yang seorang mahasiswa. Saat kejadian itu menimpamu, hatimu seakan tertutup rapat. Dan kau melampiaskan nya dengan menjadikan mainan orang-orang yang merupakan target kita."
"Namun aku hanya bisa bertahan dengan itu semua," ucapnya terisak.
Qin Tian yang mendengar itu hanya bisa terdiam. Dia kemudian memeluk Tang Yue Lin seraya berkata. "Bukankah kau sekarang juga tambah cerewet,"
"Aku tahu jika dulu kau mencintaiku. Aku juga mencintaimu. Namun, dulu aku tidak ingin mengatakannya karena aku takut kejadian itu terulang lagi padamu."
"Tapi, sekarang berbeda. Aku akan berjanji untuk melindungimu apapun yang terjadi,"
"Aku akan menikahimu," ucapnya lagi.
"Terima kasih sayang," ucap Tang Yue Lin.
"Kalau begitu, kapan kita akan menikah?" tanya Tang Yue Lin.
"Bagaimana setelah aku menemukan Kakek ku? Karena didunia ini, aku mempunyai keluarga yang utuh," jawab Qin Tian sambil tersenyum.
"Baiklah, tapi aku akan mengikutimu kemanapun kau pergi," ucap Tang Yue Lin.
"Walaupun itu kekamar mandi sekalipun?" tanya Qin Tian menggoda.
"Jika kau mau," ucap Tang Yue Lin.
"Hahaha..." lalu mereka berdua pun tertawa.
•••
Selamat Membaca.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Jeki Mardian
like 207
2022-05-10
0
Labib Asyrofi
koment koment koment
2022-04-13
5
Labib Asyrofi
like like like
2022-04-13
3