Tinka hari ini shift sore, tadi pagi Adrien sudah berangkat ke cafe nya dan Tinka pulang malam hari ini jam 10.00 malam.
"Aku ingin mengecek handphone ku, ada pesan dari Kevin atau tidak?, kalau dia akan menikah, maka aku bisa mengenalkan Adrien pada keluarga ku, dan Kevin membersihkan nama baikku" ucap Tinka mengambil handphone nya dan menukar nomor nya.
Benar saja ada pesan dari Kevin.
-Pesan Dari Kevin-
"Tinka, bagaimana kabarmu?"
"Aku sering mengunjungi baby jane ke rumahmu dan sekalian memberikan kabar ke keluarga mu bahwa aku akan menikah dengan Luna, mungkin pernikahan kami 3 minggu lagi"
"Aku belum menceritakan yang sebenarnya, aku akan menceritakan secepatnya, saat notaris sudah menulis namaku sebagai ahli waris yang sah maka aku akan membuka semuanya"
Apa dia belum menceritakan semuanya?!, batin Tinka kesal.
Pesan yang di kirim Kevin sudah dua minggu yang lalu, berarti dia akan menikah satu minggu lagi, pikir Tinka.
Saat sedang melihat pesan dari Kevin, tiba-tiba handphone Tinka berbunyi dari Kevin menelepon nya. Dan Tinka mengangkat nya.
"Hallo..Tinka, akhirnya kamu mengangkat telepon ku, apa kabar Tinka?" ucap Kevin di dalam telepon.
"Hallo Kevin, aku baik-baik saja" jawab Tinka.
"Aku sekali lagi meminta maaf padamu soal kesalahan ku, kamu di mana Tinka?, ada yang ingin aku bicarakan, apakah kamu di luar kota atau di luar negeri?" tanya Kevin.
"Apa yang ingin kau bicarakan padaku?, apa kau akan mengirim undangan pernikahan padaku?, aku ada di Bali, selamat ya semoga kalian bahagia" ucap Tinka terasa sesak di dadanya teringat yang Kevin lakukan dengan Luna.
"Aku ingin menemuimu, ada yang ingin aku bicarakan penting sekali, kalau bisa aku besok terbang ke Bali menemuimu" ucap Kevin mendadak.
"Ada apa?" tanya Tinka penasaran.
"Ini berhubungan dengan pernikahan ku dan tentang baby jane, penting sekali aku tak mau membicarakan di telepon, kirimkan alamat mu aku besok terbang ke sana, tolong Tinka demi putri kita" ucap Kevin mendesak Tinka.
"Ada apa dengan baby jane?, apakah ada masalah?, beritahukan sekarang Kevin aku tidak akan tenang" ucap Tinka panik.
"Pokoknya kirim alamat mu di Bali aku akan terbang ke sana besok" Kevin memaksa.
"Baiklah " ucap Tinka sambil menutup telepon.
Aku akan mengirim alamat hotel tempatku bekerja saja, aku tak ingin Kevin tahu aku tinggal, pikir Tinka.
Mungkin aku bisa menelepon mami, ada apa dengan baby Jane?, aku sudah mengirim alamat hotel ke Kevin, apa benar dia akan datang besok?, aku akan telepon mami dulu, batin Tinka lagi.
"Hallo mi" Tinka gugup.
"Tinkaaaaa...mami kangen, akhirnya kamu telepon mami, kamu sehat?, kamu sudah makan?, kamu ada uang?" Mami Tinka bersemangat.
"Aku baik-baik saja mi di sini, mi, apa baby Jane baik-baik saja?" tanya Tinka.
"Baby Jane baik-baik saja Tinka, malahan Kevin sering datang, dan ada kabar terbaru, Kevin membatalkan pernikahannya, demi baby Jane" ucap maminya.
Syukurlah baby Jane baik-baik saja, batin Tinka.
"Apa di batalkan?!!, maksudnya, dia akan fokus mengurus baby Jane mi?" tanya Tinka semakin penasaran.
"Katanya Kevin akan mencarimu dan berkeluarga utuh lagi denganmu demi baby Jane dan memaafkan semua kesalahan mu yang lari dari tanggung jawab sebagai ibu, papi mu senang sekali dan setuju sekali menjalin kekerabatan dengan keluarga Kevin lagi banyak proyek yang harus berhenti karena kejadian kamu lari dan Kevin anak yang baik dia memaafkan mu begitu saja demi putrinya" ucap mami Tinka menjelaskan panjang lebar.
Apa?!!, dia bilang memaafkan kesalahan ku, jelas-jelas itu kesalahan nya, dia tidak memberitahukan kesalahan nya pada keluargaku, Kevin kurang ajar, aku sudah memberikan alamat hotel, pantas saja dia ingin menemui ku, tapi kenapa pernikahannya di batalkan?, bukankah dia sangat mencintai Luna?!, batin Tinka penuh pertanyaan.
"Ingin kembali denganku?, aku mungkin tak akan menerimanya lagi mi" jawab Tinka.
"Tinka pertimbangkan baik-baik demi baby Jane, mami ingin kamu bahagia, dan papi mu sudah tua, dia senang sekali mendengar kabar dari Kevin, jangan kecewa kan kami lagi Tinka" ucap Maminya Tinka memohon.
"Tapii...miii..." Tinka ragu-ragu.
"Tinka, please..kamu kapan pulang?, biar kita bicarakan baik-baik " ucap maminya lagi.
"Nanti ku hubungi lagi ya mi..aku harus pergi" ucap Tinka sembari melihat jam dinding dan dia harus berangkat kerja.
" Baiklah..kamu baik-baik saja ya di manapun kamu berada, mami sayang Tinka" ucap Maminya sambil menutup telepon nya.
Apa yang harus aku lakukan?, aku sudah memiliki Adrien. Pikir Tinka.
Aku harus bersiap untuk berangkat hari ini sudah jam kerjaku, Batin Tinka yang bersiap untuk shift sore sampai malam.
Tinka pergi menaiki Taxi sambil memikirkan apa yang di bicarakan maminya, tak terasa sampailah dia di hotel tempatnya bekerja.
Pekerjaan Tinka dan Claris sangat sibuk sekali karena ini weekend banyak tamu yang check in, tak terasa jam 10.00 malam sudah tiba dan sudah waktunya Tinka dan Claris pulang, Claris pulang duluan dan Tinka menunggu Adrien jemput di Lobby. Tiba-tiba Robert datang menghampiri nya.
"Hallo Tinka! mau aku antarkan pulang?, atau kita bisa dinner berdua" ajak Robert.
"Maaf Robert aku tidak bisa, aku ingin mengenalkanmu pada seseorang, mungkin sebentar lagi datang" ucap Tinka tersenyum.
Dan Robert kebingungan dengan maksud Tinka. Tak lama Adrien datang menggunakan motornya dan turun menjemput Tinka di lobby.
"Robert, ini kekasihku Adrien...Adrien, ini Robert my boss" ucap Tinka memperkenalkan mereka berdua.
Adrien membuka helm nya dan menyodorkan tangannya tersenyum.
"Oh right, you already have a boyfriend " ucap Robert kecewa.
"Hallo Robert, I'm Adrien, thanks for taking care of her" ucap Adrien ramah.
"Only a boyfriend and I still have a chance, kalau kau mengecewakan nya maka aku akan mengambilnya " ucap Robert berlalu kesal dan meninggalkan mereka berdua.
"What?!!, Dasar boss sombong, apa maksudnya tadi?!!!" ucap Tinka kesal sekali dengan sikap boss nya.
"Sudahlah ayo kita pulang sudah malam, besok kamu shift pagi kan?" ajak Adrien menarik tangan Tinka.
Tinka dan Adrien meninggalkan hotel dan sampailah mereka di apartment Tinka.
"Istirahat lah, besok pagi sebelum aku berangkat kerja aku akan membawakan makanan untukmu" ucap Adrien sambil mencium kening kekasihnya.
Tinka mengangguk dan mencium pipi Adrien, dan Adrien pun kembali ke apartment nya.
Lelah sekali hari ini, aku akan beristirahat karena besok harus shift pagi, tapi benarkah Kevin akan datang, aku ingin mendengarkan penjelasan nya, pikir Tinka sambil bersiap mengganti pakaiannya dan pergi tidur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments