AKU INGIN LARI
Hallo...ini novel keduaku, kali ini aku menceritakan tentang kehidupan gadis manja yang ingin menjadi mandiri..ikuti kisah Tinka ya😘 Pengenalan Tokoh ;
...TINKA ( source pic pinterest )...
...Adrien ( source pic pinterest )...
☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆
Hari ini pernikahan Tinka dan Kevin, mereka adalah anak-anak orang terkaya di kota mereka, seperti pernikahan putri dan pangeran di gelar sangat mewah dan sangat glamour di hotel ternama.
Mereka berdua di jodohkan oleh orangtua mereka.
Ibu Kevin dan Tinka memang bersahabat banget dan mereka membuat perjanjian ingin menjodohkan anak-anak nya kelak. Mereka berdua istri Pengusaha-Pengusaha sukses di kota itu, jadi bikin arisan ibu-ibu sosialita. Sedangkan Tinka anak satu-satunya alias anak tunggal, manja dan pemalas. Berbeda dengan Kevin anak yang tekun, pintar dan rajin, Kevin anak pertama dari 3 bersaudara jadi dia sudah terbiasa bertanggung jawab.
"Tinka,..kamu beruntung banget, nikah sama pangeran, ihhhhhhh...pengen jadinya, pasti seneng deh, kamu udah jadi istri baik-baik lho" ucap Desy temen kuliah Tinka hingga saat ini mereka masih berteman akrab seperti saudara.
"Tapi Des, aku kan ga deket sama Kevin, apanya yang seneng, ngaco.." jawab Tinka menampik perkataan Desi di tengah keramaian pesta.
"Kamu tuh dapat cowok cakep, kaya lagi, gak mau udah deh buatku aja" Desi terkekeh menggoda temennya.
"Ambil sana" ucap Tinka sambil mencubit hidung temennya.
"Eh, itu suamimu datang, udah ah kaburrr" Ucap Desi meninggalkan temannya.
"Kamu lelah?, mau istirahat?" tanya Kevin ke arah Tinka.
Gila ni cowok to the point banget, udah ngajak ngamar. Pikir Tinka dalam hati.
" Tunggu sebentar lagi" ucap Tinka gugup
"Soalnya aku mau ke kamar, kalau mau bareng!" Ajak Kevin ke Tinka.
Aduh ko aku deg deg an ya, ni cowok maksa banget.
"Duluan aja!" ucap Tinka ke Kevin.
Kevin berjalan meninggalkan Tinka, sambil menoleh sesekali ke arah Tinka.
Ibu Tinka datang menghampiri.
"Kamu ngapain masih di sini?, itu suamimu dah pergi istirahat, temenin sana, wong udah nikah ko diem-dieman " ucap ibu Tinka sambil melotot
Tinka beranjak dengan sangat malas.
"Iya mihh" timpal Tinka
"Dasar anak mamih" sahut ibunya.
Aduh aku deg deg an gini, padahal waktu kuliah terkenal playgirl tapi sekarang ko aku ciut. Tinka membatin.
Sampailah di depan pintu kamar pengantin yang di siapkan pihak hotel special.
Tinka berdiri lama depan pintu kamar hotel masih mengenakan pakaian pengantinnya.
Ku coba ketuk kali ya, pikir Tinka.
Dia mengetuk lalu pintu kamar terbuka, Kevin yang sudah melepaskan jasnya dan hanya tinggal kemeja saja, mempersilahkan istrinya masuk.
Mereka hanya terdiam duduk di pinggir ranjang, tak tahu harus berbuat apa?
Tiba-tiba Kevin memegang baju pengantin Tinka. Tinka terperanjat.
"Ku bukain bajunya ya, mungkin kamu pengap?" ucap Kevin.
"iya boleh" Tinka gugup
Saat Kevin membuka baju Tinka dan berhadap-hadapan, Tinka gugup dan hatinya tak karuan, Kevin pun sama.
"Aku boleh cium kamu?" tanya Kevin meminta izin Tinka.
Tinka pun mengangguk dan mereka melakukan malam pertama mereka.
☆☆☆☆☆☆☆☆
Mereka pun menikmati sebagai pengantin baru dan bepergian honeymoon selama satu minggu ke luar negeri. Dan menjadi semakin dekat.
Saat Honeymoon Handphone Kevin selalu berbunyi dan membuka laptopnya dia sangat sibuk dengan kerjaannya membuat Tinka kesal.
"Apa kamu tidak bisa meninggalkan Handphone mu sebentar dan menikmati Honeymoon kita?" Tinka merajuk
"Tidak bisa, karena tidak ada yang bisa mengerjakannya selain aku, ayah sudah mempercayakan semua padaku, jadi aku harus membantunya, jangan sampai banyak proyek terbengkalai" ucap Kevin asik sendiri dengan laptopnya.
Tinka kesal tidur membelakangi Kevin.
Untuk apa honeymoon ke luar negri tapi ga bisa nikmatin pikir Tinka menggerutu.
☆☆☆☆☆☆
Sudah satu bulan Tinka dan Kevin menikah, mereka sudah di belikan rumah, oleh keluarga Kevin di komplek perumahan mewah, mereka memiliki asisten rumah tangga 3. Tapi Tinka yang masih seperti anak remaja itu selalu cuek dengan kehidupan rumah tangga nya, selalu pergi menyetir sendiri pergi ke cafe langganan nya yang menjual aneka kopi dan membeli kopi kesukaan nya cappuccino dengan banyak foam.
Dia duduk di cafe itu bisa berjam-jam, kadang sendiri ataupun di temani Desy teman dekatnya.
"Kamu pergi keluar mulu, suamimu ga nyariin?" ucap Desy yang di telepon Tinka langsung datang buat nemenin minum kopi.
"Nyariin!, dianya aja sibuk banget Des, aku bosen!"
ucap Tinka kesal.
"Tinka, ko kamu agak pucet?, abis berantem atau marahan ya?, mukamu lemes" ucap Desy memperhatikan temannya.
"Tau nih dari pagi perutku mual, cuma pengen minum kopi terus" jawab Tinka
"Periksain ke dokter lho, pucet banget" ucap desy menyarankan
"iya, aku mau balik ah, puyeng kepalaku" ucap Tinka ambil kunci mobilnya dan beranjak pergi.
Sesampainya di rumah, Tinka melihat Kevin duduk di sofa menunggunya.
"kamu kan sudah menjadi istri harus jadi istri yang baik donk seperti ibukku, kamu dari mana sudah sore baru pulang, tiap hari pergi terus" ucap Kevin menyudutkan Tinka.
"aku ngopi tadi, duh perutku ko sakit" ucapnya menghindari Kevin dan lari ke kamar mandi
Kevin hanya menggeleng.
Di kamar mandi Tinka muntah-muntah, pas keluar kamar mandi ada pembantunya berdiri depan pintu memberikan handuk kecil.
"Nyonya hamil ya, pucet banget?" kata mbo minah pembantunya yang lumayan agak sepuh.
"Hamil!" kata Tinka dan memanggil Kevin
"Kevin belikan aku test pecks " suruh Tinka kepada suaminya
"Kamu hamil?" Kevin terkesiap lalu pergi keluar dengan mobilnya.
Setelah di cek ternyata benar Tinka positif, Kevin menelepon keluarganya dan keluarga Tinka mengabarkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments