Mo Yiyang menengadahkan kain kotor itu ke atas tidak ada celah matahari yang menusuk membuatnya menghela bangga karena jahitannya terlihat rapi, bahwa sangat rapi seperti seorang penjahit profesional.
Di sisi lain, bocah berumur empat tahun itu bergerak kaku karena kakinya kebas berdiri. "Haruskah kau menjahitnya saat aku mengenakannya?"
"Tentu."
Mo Yiyang mengambil tangan Lau Luo dan meletakkan dua benda jarum dan benang di sana, dan merasa sangat bangga. "Sudah selesai."
"Kau ingin aku mengembalikannya pada Ah Jiu-ge?" Lau Luo tersenyum karena merasa bahwa Mo Yiyang bukan orang yang terlalu buruk juga, setelah dia memperbaiki pakaiannya, setidaknya.
"Kau tidak perlu sungkan jika aku menolong mu, karena lebih tepatnya kami tidak bisa memberimu makanan."
Dia hanya bisa memungut dan menolongnya, jika untuk memberikan makanannya dia akan lebih memilih angkat tangan karena pasti semua makanan yang dia punya, lebih buruk dari racun.
Sudut mulut Lau Luo terangkat dan berkedut saat memikirkan makanan mereka dari hasil mengais pegunungan sampah, dia mengingat perkataan Shu Zi Jiu jika makanan mereka akan membuat bocah cantik itu mati kelaparan.
Dia luar Yuan Yi sudah bersiap, dia berkata pada Lau Luo. "Luo didi, ayo berangkat."
Lau Luo melihat Mo Yiyang yang masih berdiri di sebelahnya, bocah yang memiliki wajah putih seperti batu giok itu lebih sehat dari terakhir kali dia membawanya yang menandakan kakinya mungkin sudah hampir sembuh, dia melirik kaki Mo Yiyang. "Aku akan mencarikan mu makanan, agar kau bisa lebih cepat sembuh."
Hari ini Lau Luo sudah bertekad untuk mencari makanan segar untuk mengisi perut kosong orang itu, jadi dia memiliki dua ekstra semangat di pundaknya. "Kamu terlihat lemah, kamu tetap tinggal di sini. Tunggu aku pulang membawa makanan untuk mengisi perut mu."
Bibir Mo Yiyang hampir berkedut pelan, seolah-olah dia selalu merepotkan orang lain.
"Aku ikut."
Lau Luo memutar matanya dan mendesah, menariknya pergi membuat Mo Yiyang terkejut, dia berkata selangkah di depannya. "Cepat! Atau kita akan kehilangan makanan segar!"
Mata Mo Yiyang hanya menatap datar tiga bocah yang berlarian di depan mata hitamnya, lebih tepatnya apa yang membuat mereka harus lari sekencang ini. Tapi bukan itu yang menjadi masalah terpenting, kakinya masih terluka, bisakah dia berhenti untuk menyeretnya sambil berlari?
Jadi Yiyang menepis tangan itu dan lebih memilih berjalan lambat di belakang mereka. Tidak butuh waktu lama dia kemudian melihat gerbang yang besar, gerbang pembatas antara Kekaisaran Yin. Matanya terbuka lebar, jika dia melewatinya maka dia bisa pulang.
Sebelum pikirannya melayang, bau busuk mulai menyengat penciuman Mo Yiyang yang membuat perutnya mual dan dia ingin muntah mengeluarkan cairan di perutnya. Dia menggunakan tangan kiri untuk menutupi hidungnya, dan dia memandang nanar pegunungan suram di depannya.
"...."
Pegunungan sampah yang sudah membusuk, menumpuk menjadi gundukan tinggi.
Yuan Yi tiba-tiba berkata ketus padanya. "Hei kau! Tundukkan kepalamu atau para penjaga kekaisaran akan melihat kita! Jika kita tertangkap maka semuanya akan menjadi salahmu!"
Mo Yiyang melihat mereka bertiga, sebenarnya apa yang akan mereka lakukan. Tidak, tapi kenapa dia dengan bodohnya mengikuti mereka juga? Cepat-cepat bersembunyi seperti orang tolol.
Jadi dia tidak tahan untuk berkata pada mereka. "Tidak apa, jika para penjaga itu melihat kita, aku yang akan mengurusnya."
Jika tiga bocah itu membuat ulah, dia akan dengan mudah menyelesaikannya dengan nama putra mahkota. Dan itu akan berakhir baik jika Mo Yiyang bisa kembali ke dalam gerbang pembatas Kekaisaran Yin setelah penjaga penjaga itu melihatnya.
Yuan Yi mendengus. "Siapa kau? Apa kau seorang putra mahkota dengan sikap angkuh itu!? Jika kau putra mahkota aku akan memujamu sekarang juga sampai setinggi langit! Dan memuja seribu tahun mayat mu atau juga membakar dupa di depan tulang-tulang mu sepertinya tidak akan cukup!"
Mendengarnya sudut mulut Mo Yiyang berkedut keras, dia tersenyum kaku. Dia akan mengingat ini untuk suatu hari sampai Yuan Yi benar-benar memujanya sebagai seorang putra mahkota.
"Apa kau berasal dari bangunan megah itu?" Tanya Shu Zi Jiu sambil menunjuk gerbang pembatas Kekaisaran Yin yang megah di depan mereka.
Mo Yiyang tidak perlu menjawabnya pasti mereka bertiga sudah tahu, Yuan Yi bertanya padanya dengan ekspereksi jijik di wajahnya. "Apa kau pernah melihat wajah putra mahkota kekaisaran Yin?"
Tentu saja Mo Yiyang pernah melihatnya, itu wajahnya sendiri!
"Aku pernah melihatnya, dia seorang pria yang paling tampan yang pernah aku lihat." Kata Mo Yiyang yang langsung membuat orang yang mendengarnya akan menjatuhkan rahang mereka karena terkejut
"Apa kau waras?" Yuan Yi melotot seperti baru di setrum petir.
"Apa kamu tidak salah melihat?" Kali ini Lau Luo bertanya pada Mo Yiyang sambil merajut alisnya menjadi satu.
Lau Lou berkata serius, sampai mata hitamnya tidak berkedip. "Apa kau tidak tahu jika putra mahkota kekaisaran Yin adalah seorang pria banci yang suka memakai riasan? Apa kau tahu putra mahkota juga mengecilkan kakinya seperti seorang perempuan? Dan.. dengarlah cara bicaranya yang melengking itu."
Bulu kuduk Lau Luo tiba-tiba meremang saat membayangkan wajah putra mahkota yang juga membuat Shu Zi Jiu dan Yuan Yi menggigil ngeri bersamaan, dan mereka hampir mutah karena mual.
Mereka berkata hampir bersamaan. "Wajahnya menyeramkan.."
"Dan sangat menyeramkan."
Mo Yiyang selama beberapa saat, "...."
Setelah mendapatkan kembali akalnya, dia berteriak. "Apa yang kalian bilang!"
Mo Yiyang hampir terjatuh ke bawah mendengar rumor mengerikan tentang dirinya.
Siapa yang menyebarkan rumor itu? Dia kehilangan muka sebagai putra mahkota di sini!
Dia memang gadis yang menyamar! Tapi lihatlah penampilan Mo Yiyang yang tampan seolah tidak tersentuh sedikitpun! Dari mananya dia yang mengerikan?
Apa dia memakai riasan?
Dia mengecilkan kakinya?
Ahhh!!! Nenekmu yang mengerikan! Dan semua leluhur mu yang mengerikan tapi jelas bukan dia!
Mo Yiyang tidak berhenti terkejut. "Si-siapa yang menyebarkan rumor palsu itu?"
Lau Luo memandangnya dengan sepasang mata hitamnya yang kembar, dia memiringkan sedikit kepalanya dan bertanya. "Rumor? Ah, tidak! Kami melihatnya sendiri, dan mendengarkannya dia memiliki suara melengking yang merusak telinga."
Dan benar saja jantung Mo Yiyang terpompa keras seolah palu berton-ton memukul jantungnya, dia menelan ludah sendiri dengan serat.
Dari awal sampai akhir, mereka sebenarnya sudah tahu siapa dia?
Oh, ayolah rumor jelek itu. Dia tidak memakai bubuk pemerah pipi dan kakinya tidak di kecilkan seperti perempuan yang tergila-gila pada penampilan, jika kakinya di kecilkan lalu bagaimana itu bisa membuat dia bisa berjalan normal.
Dan lagi yang terpenting, dia tidak memiliki suara yang melengking!
Lau Luo bertanya. "Kau terkejut?"
Menurut Lau Luo wajar jika Mo Yiyang terkejut, karena orang itu belum pernah melihat putra mahkota secara langsung di sini. Tapi apa yang dia lihat, berbeda dengan apa yang mereka lihat.
"Ka..kau bilang, kalian melihatnya sendiri?" Mo Yiyang yakin jika putra mahkota yang di lihat tiga bocah itu bukanlah dirinya, karena wajahnya jika di lihat dengan mata tertutup tidak akan menyeramkan, tapi tampan!
Yuan Yi berkata ketus. "Ku sarankan kau jangan menemuinya."
Mo Yiyang menaikkan alisnya. "Kenapa?"
Yuan Yi menarik Shu Zi Jiu dan Lau Luo, mereka berbisik pelan. Setelah beberapa saat, Shu Zi Jiu berkata. "Ah, betul juga apa yang kamu katakan Yi-didi."
Lau Luo berpikir keras, menyilangkan kakinya dan menaruh tangan kanannya mengusap dagu. Ini akan menjadi masalah jika putra mahkota melihatnya.
Melihat wajah yang mendekat untuk mengamatinya, Mo Yiyang langsung mundur tiga langkah, dia memukul mundur bahu Lau Luo dan sekarang mukanya berubah merah dan hijau karena marah.
Lau Luo mendesah nyeri di bahunya. "Ah sakit!"
Dia tersenyum di depan wajahnya dan berkata dengan dalam. "Wajahmu akan menjadi masalah.."
Dan menelan perkataanya yang belum selesai, menjadi masalah karena sangat cantik mirip Ah Jiu-ge. "Putra mahkota akan selalu membenci wajah yang lebih cantik darinya, jadi tutup saja mukamu dengan telur busuk."
Mo Yiyang. "...."
Sangat lucu, sampai membuat semua gigi-giginya berubah kering.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Pakai bahasanya baik tor... kakak atau adik sesuaikan seja, jangan Didi atau jiji
2023-09-11
0
topmarkotop
go
2022-04-29
1
Author Baek BgT
ide ygbrilian
2022-04-08
1