Bocah laki-laki yang pingsan

Matahari di pagi hari memang terasa hangat membuat Lau Luo memandang langit dengan perasaan senang, dia mengulurkan tangan mungilnya ke sinar matahari yang baru menembus loteng di dalam gubuk jerami mereka.

Dia merasakan ada yang berbeda melekat di tubuhnya, dia menyentuhnya heran untuk mengetahui ada kain bersih yang baru di cuci yang di kenakannya, tapi yang jelas itu bukan miliknya.

Dia sedikit berteriak. "Ah Jiu-ge! Kain milik siapa ini?"

Di luar gubuk jerami Shu Zi Jiu menjawab dengan sedikit keras agar dia bisa mendengar suaranya. "Itu milik kakek Shang!"

Lau Luo berkata dengan dirinya sambil melepas kain bersih Kakek Shang. Mendengus dan menggerutu jika milik pria tua yang reyot itu, kakek Shang? dia akan memarahinya seharian penuh jika itu kotor sedikit saja.

Lau Luo kembali mengenakan pakaiannya yang kemaren, yang kotor dan compang-camping. '

Mengendusnya sedikit.

???

Ah, ini sedikit bau.

Jika itu penciuman manusia normal, itu sangat dan terlalu amat sangat bau.

Yuan Yi yang memindahkan air hujan yang baru selesai dia kumpulkan, tiba-tiba langsung berhenti. Dia melihat Lau Luo yang mau pergi keluar, dia kemudian bertanya. "Kemana kau ingin pergi?"

Lau Luo melihat ke arah Yuan Yi sebentar. "Mengembalikan pakaian Kakek Shang dan untuk berterimakasih."

"Huh? Baguslah." Kata Yuan Yi, dia sedikit mendecakkan giginya sebelum melanjutkan berkata. "Lakukan dengan baik dan jangan pulang membawa masalah."

Lau Luo berbalik dari pintu sambil berkata dengan yakin. "Tidak akan."

Yuan Yi yang menyimpan air hujan melakukannya dengan malas untuk apa yang akan terjadi sebentar lagi. Setiap kali Lau Luo mengatakan tidak akan dengan yakin, saat itu pasti selalu pulang membawa masalah untuk mereka.

Sampai di depan pintu kayu kakek Shang, Lau Luo mendatangi dan berdiri di depan gubuk jerami tidak jauh dari miliknya, dia tidak mengetuk pintu kemudian langsung memasukinya.

"Kakek Shang.." Dia bergumam dan melihat orang tua itu sedang sibuk menumbuk daun obat.

Kakek Shang mengambil pisau kecil kemudian mengasahnya, sambil berkata padanya. "Kamu sudah sembuh bocah? Baguslah, lalu ikut aku keluar."

Lau Luo menelan ludah, sebelum berkata agak takut. "Ka..kakek, kau tidak akan memarahiku dengan pisau itu kan? Pakaian ini masih bersih, aku ke sini untuk mengembalikannya dan juga... terimakasih."

Kakek Shang mengambil kain bersih miliknya yang kini sudah kotor warna hitam dan baik kecut, dia hampir memijat pangkal keningnya saat memikirkan dimana bocah udik kampungan primitif itu, menganggapnya ini masih bersih?

"Ini sudah kotor."

Lau Luo tersenyum canggung. "Ini pasti jauh lebih bersih jika di bandingkan baju yang aku pakai hehehe.."

Hehehe pantat mu!

Kakek Shang melemparkannya, kemudian terlihat tidak peduli, dia mengasah pisaunya dengan cepat lalu menyarungkannya. Dia juga mengambil kantung jerami dan meletakkannya di pundaknya. "Ayo bocah."

"Kemana?"

"Kau harus membayar obatmu." Kata kakek Shang dengan suara dingin.

Lau Luo bertanya. "Ini tidak gratis?"

Kakek Shang tidak menjawab, tapi berkata. "Sudah ku bilang ikut saja."

Tidak tahu apapun, Lau Luo hanya mulai mengikutinya dengan patuh, mereka berjalan ke hutan belantara untuk mengambil tanaman herbal yang bisa di jadikan obat. Mereka berhenti berjalan, tapi juga tidak terlalu di bagian dalam hutan.

"Kamu hanya perlu membantuku memetiknya."

Kakek Shang menunjukkan tanaman yang di butuhkan untuk membuat obat salah satunya adalah tanaman liar berdaun empat, sangat sulit di cari karena bentuknya sangat kecil. Untuk mata rabun kakek Shang daun itu seperti semut di tumpukan garam, dan hampir mustahil menemukannya.

Mendapatkan perintah Lau Luo segera mencarinya di antara rumput ilalang hutan belantara, setelah mencari lama dia hanya menemukan beberapa meskipun sampai hari akan mendekati gelap, kantong jerami Kakek Shang belum mendekati setengah penuh.

Lau Luo berjalan ke arah tanaman rindang, yang tumbuh banyak tanaman berdaun empat yang di cari kakek Shang. Dia buru-buru mengambil segenggam penuh dan berlari ke arah kakek Shang.

"Hei, kakek yang peritungan dan yang katanya ikhlas menawarkan obat! Aku mendapatkan banyak di sini, cepat kemari dan kita petik bersama-

Sebelum dia selesai dengan ucapannya, dia terjatuh.

Tubuh tergeletak yang seperti kayu mati menjatuhkannya, membuat Lau Luo tersungkur ke tanah. Dia seget melihat benda yang mengganjal kakinya, tapi setelah di lihat itu terlihat seperti tubuh yang tergeletak, kemudian dia dengan hati-hati mengeceknya dengan berharap itu bukan jasad mayat yang membiru atau membusuk dengan belatung menjijikkan dan bergeliat.

Dia mendekatinya dan melihat ke arah wajahnya, saat melihatnya dia bisa menghela nafas lega. "Syukurlah ini bukan mayat orang mati."

Tapi sepertinya orang pingsan yang hampir mati.

Dia mendekat dan melihat lebih teliti, untuk menemukan fitur yang sepertinya bocah laki-laki berusia tujuh tahunan yang pingsan karena serangan hewan liar di hutan dan dari kakinya ada luka yang mengeluarkan banyak darah. Lau Luo merobek pakaiannya untuk menghentikan darah yang merembes keluar dan menggunakan kainnya untuk mengikat kaki yang terluka untuk menghentikan pendarahan yang keluar.

Bocah laki-laki itu terlihat kesakitan di wajah putihnya, pucat dan meringis sakit. Alisnya merajut memperlihatkan titik tinta kecil di bawah matanya.

Matanya tidak bisa terbuka namun telinganya masih bisa mendengar seseorang anak kecil berkata di dekatnya. "Wajahnya cantik seperti perempuan."

Dia berusaha membuka matanya untuk melihat sosok itu, namun dia hanya bisa melihat rentetan gigi putih sebelum pandangannya buram dan dia pingsan lagi.

Lau Luo tidak tahan terkejut melihat orang yang ditolongnya menjadi pingsan karena kesakitan, karena pertolongan pertamanya. Sepertinya dia juga tidak mengikatnya dengan cara salah, meskipun bentuknya acak-acakan seperti cangkang kepiting.

Dia benar-benar tidak tahu apa yang harus di lakukan, yang dia tahu hanya cepat cepat memanggil kakek Shang dan menyerahkan bocah lelaki ini padanya.

"Kakek Shang! kakek Shang!"

Setelah melihat ada orang yang pingsan langsung membuat kakek Shang mengeryitkan tidak suka karena di lihat dari pakaian bocah itu yang mewah, sudah di pastikan bukan berasal dari penduduk desa kumuh, pasti putra bangsawan, anak dari orang kaya, atau orang dengan status yang rumit yang tidak bisa di singgung, atau memiliki garis masalah dengannya.

Lau Luo menatap heran, karena kakek Shang tidak bertindak cekatan seperti biasanya. "Kakek peritungan! Cepat lakukan sesuatu atau dia akan mati."

Kakek Shang lalu mengeluarkan ramuan obat dari pakaiannya dan mengoleskan pada luka di kaki bocah bangsawan itu, dia melihat kain melilit yang menghentikan pendarahan. "Kamu yang melakukanya?"

"Benar, tapi ikatan itu tidak terlalu keras. Tidak akan membuatnya merasa sakit, tapi kenapa dia pingsan."

Sederhananya kainnya sangat kotor dan berbau busuk, sangat busuk sampai orang lain tertohok marah, sangat marah sampai membuatnya pingsan.

Kakek Shang mendengus. "Kau seharusnya merobek baju miliknya saja, bajumu tambah lubang satu sekarang."

Dia melanjutkan. "Bukan hanya jelek dan compang camping, sekarang pakai mu benar-benar adalah karya seni yang mengagumkan."

"...."

Melihatnya, Lau Luo menghentikan kakek Shang yang berniat pergi meninggalkan mereka. "Kakek Shang kau tidak membawanya untuk di obati?"

"Kamu yang menemukan bocah ini, maka kamu harus mengurusnya sampai akhir. Tapi ingat kau harus segera mengembalikannya."

Mendengarnya dia kemudian mendesah "Ini akan merepotkan, sangat merepotkan."

Dia berjalan agak kesulitan karena mengangkat tubuh orang yang lebih besar darinya. Jika di lihat mungkin kecil, tapi bebannya lebih berat dari yang dia bayangkan.

Karena kakek Shang sudah berjalan terlalu jauh Lau Luo mempercepat langkahnya, kakinya tersandung akar pohon dan langsung membuat mereka terjatuh. Dia tertindih, sambil menatap orang itu di atasnya sambil dia menghela dengan hatinya.

Tubuhnya sangat lemah karena demam tadi malam membuatnya kesulitan mengangkat satu orang itui. Lau Luo mencoba berdiri namun tetap saja dia merasa masih kesulitan, dia memilih berbaring sejenak untuk mengumpulkan tenaga dan membiarkan orang itu menjadikannya sebagai kasur.

"Sangat berat, membuatku merasa sesak nafas saja." Dia lalu menamparnya. "Bangun!"

Tetap tidak ada respon, dia menamparnya lagi.

Dan..

Plak!

"Bangun!"

Setelah di rasa cukup berbaring, dia menggoyang-goyangkan tubuh itu agar tersadar atau agar bocah itu bisa berjalan sendiri. Tapi tetap saja tidak membuatnya tersadar bahkan dengan beberapa kali tamparan masih tidak ada respons.

Karena kehilangan kesabarannya, dia menamparnya tanpa pandang bulu, tidak butuh waktu lama bagi dia untuk langsung mengubah wajah putih itu..

Menjadi merah dan membengkak seperti pantat babi.

"Persetan dengan leluhur mu! Bangun!"

Sekali lagi dan plak!

Terpopuler

Comments

Jangan terlalu bertele tele biar tidak membosankan tor

2023-09-11

0

🦋⃟ℛ⭐ʀᴀᴅɪsʏᴀ⭐🦋ᴬ∙ᴴ࿐

🦋⃟ℛ⭐ʀᴀᴅɪsʏᴀ⭐🦋ᴬ∙ᴴ࿐

ayoo tinggal kan jejak y like and coment jgn lupa🆙️🆙️🆙️🆙️

2022-04-16

4

🦋⃟ℛ⭐ʀᴀᴅɪsʏᴀ⭐🦋ᴬ∙ᴴ࿐

🦋⃟ℛ⭐ʀᴀᴅɪsʏᴀ⭐🦋ᴬ∙ᴴ࿐

jangan lupa like,coment,vote ama hadiah nya y biar semangat author nyaaaa🆙️🆙️🆙️💲🏹⚔💎💘🆙️

2022-04-16

2

lihat semua
Episodes
1 prolog
2 Pemukiman primitif
3 Sakit perut karena makanan basi
4 Bocah laki-laki yang pingsan
5 Menjahit baju Lau Luo
6 Kemarahan bocah kecil
7 Lau Luo tidur berjalan
8 Putra mahkota seorang pria banci?
9 Putra mahkota seorang pria banci II
10 Putra mahkota seorang pria banci III
11 Kakak perempuan Chuxi
12 Merawat luka
13 Apa aku pengemis
14 Ah Jiu-ge yang segalanya!
15 Penculik!!!
16 Pertarungan dengan binatang chi
17 Jatuh ke jurang chi
18 Gejala qi iblis
19 Gejala qi iblis II
20 Gendernya tidak perlu di pertanyakan!!
21 Pendidikan dasar
22 Shu Zi Jiu adalah orang yang telah merawatnya
23 Putra mahkota sebenarnya perempuan!
24 Pergi dengan kakek Shang
25 Hukuman mati untuk pejaga yang semena-mena
26 Pangeran ke-dua Mo Ouyang
27 Orang lain bukan berarti apa-apa selain Shu Zi Jiu
28 Dua tahun kemudian
29 Aku janji, di masa depan kita akan bahagia..
30 Kalian harus tetap tinggal di sini.
31 Apa bisa aku memilih ke sekte lain saja..
32 Memulai perjalanan
33 Sup iga kambing
34 Bandit gunung
35 penempa logam Can Zao
36 Pedang Bi*ch
37 pemimpin bandit gunung Zhang Zihan
38 permainan kontrak kutukan darah
39 permainan kontrak kutukan darah II
40 permainan kontrak kutukan darah III
41 Kau harus memanggil ku dage
42 kau harus memanggilku dage II
43 Aku tidak punya seseorang yang berharga
44 [ garis besar ]
45 Zhang Ziyi
46 Zhang Ziyi II
47 Mendaftar ke sekte
48 Ujian memasuki sekte
49 Ujian memasuki sekte II
50 Ujian memasuki sekte III
51 Ujian memasuki sekte IV
52 Ujian memasuki sekte V
53 Ujian memasuki sekte VI
54 Masuk ke portal Immortal Shangya
55 Berlatih dengan Immortal Shangya
56 Berlatih dengan Immortal Shangya II
57 Berlatih dengan Immortal Shangya III
58 Berlatih dengan Immortal Shangya IV
59 Berlatih dengan Immortal Shangya V
60 Berlatih dengan Immortal Shangya VI
61 Berlatih dengan Immortal Shangya VII
62 Gua Iblis Tersembunyi
63 Sekte Pedang Patah
64 Aku sedikit fobia dengan ikan sekarang
65 Keluar dari gua iblis
66 Pertandingan menentukan puncak
67 Pertandingan menentukan puncak II
68 Pertandingan menentukan puncak III
69 Pertandingan menentukan puncak IV
70 Sumpah guru murid
71 Liu Qingge
72 Kunjungan Chuxi ke Yilin
73 Arwah penasaran Nagong Yi
74 Arwah penasaran Nagong Yi II
75 Arwah penasaran Nagong Yi III
76 Arwah penasaran Nagong Yi IV
77 Arwah penasaran Nagong Yi V
78 teknik terlarang tingkat tinggi di jalur kultivasi iblis..
79 Kultivasi tertutup
80 Kedatangan Ruan Mingchuan
81 Kedatangan Ruan Mingchuan II
82 Kedatangan Ruan Mingchuan III
83 Selesai dari kultivasi tertutup
84 Selesai dari kultivasi tertutup II #
85 Embun Beku Mengambang
86 Menuju ke Cang'Su
87 Menuju ke Cang'Su II
88 Zhan Fething
89 Kultivasinya tidak meningkat sedikitpun..
90 Mimpi di dermaga Cang'Su
91 Sampai di Cang'Su
92 Sampai di Cang'Su II
93 Dalam mimpinya, Shu Zi Jiu mati?
94 Membeli senjata
95 Cucu pemimpin sekte
96 Hujan Musim Semi
97 Latihan di sebelah danau
98 Chuxi melawan Fang Fu
99 Energi spiritual ku habis!
100 Jeda pertandingan untuk melihat teater
101 Jeda pertandingan untuk melihat teater II
102 Kapan pertarungan Lau Luo
103 Dia terlalu kaya!
104 tetua puncak pertama Jie Yanling, Sekte Awan Giok
105 Zhan Chen
106 Pedang Bintang Jatuh
107 Pedang Bintang Jatuh II
108 Pedang Bintang Jatuh III
109 Dia selalu masih sangat lemah!
110 Pengumuman
Episodes

Updated 110 Episodes

1
prolog
2
Pemukiman primitif
3
Sakit perut karena makanan basi
4
Bocah laki-laki yang pingsan
5
Menjahit baju Lau Luo
6
Kemarahan bocah kecil
7
Lau Luo tidur berjalan
8
Putra mahkota seorang pria banci?
9
Putra mahkota seorang pria banci II
10
Putra mahkota seorang pria banci III
11
Kakak perempuan Chuxi
12
Merawat luka
13
Apa aku pengemis
14
Ah Jiu-ge yang segalanya!
15
Penculik!!!
16
Pertarungan dengan binatang chi
17
Jatuh ke jurang chi
18
Gejala qi iblis
19
Gejala qi iblis II
20
Gendernya tidak perlu di pertanyakan!!
21
Pendidikan dasar
22
Shu Zi Jiu adalah orang yang telah merawatnya
23
Putra mahkota sebenarnya perempuan!
24
Pergi dengan kakek Shang
25
Hukuman mati untuk pejaga yang semena-mena
26
Pangeran ke-dua Mo Ouyang
27
Orang lain bukan berarti apa-apa selain Shu Zi Jiu
28
Dua tahun kemudian
29
Aku janji, di masa depan kita akan bahagia..
30
Kalian harus tetap tinggal di sini.
31
Apa bisa aku memilih ke sekte lain saja..
32
Memulai perjalanan
33
Sup iga kambing
34
Bandit gunung
35
penempa logam Can Zao
36
Pedang Bi*ch
37
pemimpin bandit gunung Zhang Zihan
38
permainan kontrak kutukan darah
39
permainan kontrak kutukan darah II
40
permainan kontrak kutukan darah III
41
Kau harus memanggil ku dage
42
kau harus memanggilku dage II
43
Aku tidak punya seseorang yang berharga
44
[ garis besar ]
45
Zhang Ziyi
46
Zhang Ziyi II
47
Mendaftar ke sekte
48
Ujian memasuki sekte
49
Ujian memasuki sekte II
50
Ujian memasuki sekte III
51
Ujian memasuki sekte IV
52
Ujian memasuki sekte V
53
Ujian memasuki sekte VI
54
Masuk ke portal Immortal Shangya
55
Berlatih dengan Immortal Shangya
56
Berlatih dengan Immortal Shangya II
57
Berlatih dengan Immortal Shangya III
58
Berlatih dengan Immortal Shangya IV
59
Berlatih dengan Immortal Shangya V
60
Berlatih dengan Immortal Shangya VI
61
Berlatih dengan Immortal Shangya VII
62
Gua Iblis Tersembunyi
63
Sekte Pedang Patah
64
Aku sedikit fobia dengan ikan sekarang
65
Keluar dari gua iblis
66
Pertandingan menentukan puncak
67
Pertandingan menentukan puncak II
68
Pertandingan menentukan puncak III
69
Pertandingan menentukan puncak IV
70
Sumpah guru murid
71
Liu Qingge
72
Kunjungan Chuxi ke Yilin
73
Arwah penasaran Nagong Yi
74
Arwah penasaran Nagong Yi II
75
Arwah penasaran Nagong Yi III
76
Arwah penasaran Nagong Yi IV
77
Arwah penasaran Nagong Yi V
78
teknik terlarang tingkat tinggi di jalur kultivasi iblis..
79
Kultivasi tertutup
80
Kedatangan Ruan Mingchuan
81
Kedatangan Ruan Mingchuan II
82
Kedatangan Ruan Mingchuan III
83
Selesai dari kultivasi tertutup
84
Selesai dari kultivasi tertutup II #
85
Embun Beku Mengambang
86
Menuju ke Cang'Su
87
Menuju ke Cang'Su II
88
Zhan Fething
89
Kultivasinya tidak meningkat sedikitpun..
90
Mimpi di dermaga Cang'Su
91
Sampai di Cang'Su
92
Sampai di Cang'Su II
93
Dalam mimpinya, Shu Zi Jiu mati?
94
Membeli senjata
95
Cucu pemimpin sekte
96
Hujan Musim Semi
97
Latihan di sebelah danau
98
Chuxi melawan Fang Fu
99
Energi spiritual ku habis!
100
Jeda pertandingan untuk melihat teater
101
Jeda pertandingan untuk melihat teater II
102
Kapan pertarungan Lau Luo
103
Dia terlalu kaya!
104
tetua puncak pertama Jie Yanling, Sekte Awan Giok
105
Zhan Chen
106
Pedang Bintang Jatuh
107
Pedang Bintang Jatuh II
108
Pedang Bintang Jatuh III
109
Dia selalu masih sangat lemah!
110
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!