par20

''Malam sayang".sapa Fio saat dirinya sudah memasuki rumah.

''Malam Mas''.jawab Ara sambil meraba-raba untuk mencari keberadaan suaminya.

''Cup''satu kecupan mendarat dibibir sang istri.

''Jagan kemana-mana disitu aja biar Mas yang mndatangi Adek".

"Mas mandi dulu ya".berbicara sambil berdiri. Ara hanya meganguk saja sambil terseyum.

"Adek udah mandi belum".bertanya sambil mengusap kepalanya yang basah degan handuk.setelah keluar dari kamar mandi.

"Udah Mas".

"Sama siapa"?..

"Sendiri lah Mas sama siapa lagi".menjawab sambil terseyum.

"Oh...kirain nunguin Mas gitu biar mandi bareng".mendegar ucapan Fio membuat wajah Ara memerah iya sagat malu jika membahas masalah Intim.iya memang tidak bisa melihat tubuh polos suaminya tapi suaminya bisa melihat semua yang ada didirinya.

''Mas''.

''Hem...apa sayang''.Fio menjawab sambil duduk disebelah istrinya dan meyanderkan punggungnya disandara tempat tidur.

"Mas sudah makan".akhirnya kata itu yang lolos dari bibir Ara,padahal niat awalnya bukan mau menanyakan itu, tapi nyalinya seketika menciut. iya takut jika suaminya akan tersinggung degan pertayaan yang akan iya tanyankan.

"Belum sayang temani Mas makan yuk".ucap Fio yang diangguki Ara.

"Mas"..

"Hem".tanya Fio sambil menoleh pada istrinya saat mereka telah selesai makan dan duduk diruang Tv.

"Ara tadi bikin kue Mas mau?...

"Bikin sendiri sayang".tanya Fio sambil megeryit.

"Enggak Mas dibantu bibik sebenarnya,Ara cuman gasi tau bahan dan bantu yang Ara bisa saja".

"Tapi kan Mas sudah bilang gak usah melakukan apa pun.

apa kamu tidak mau mendegarkan Mas"?..degan suara yang mulai meninggi.Ara yang mendegar suara Fio yang meninggi langsung kaget.

"Degan melihatmu baik-baik dirumah saja sudah membuat hati Mas senang".mendegar ucapan Fio membuat Ara menunduk sedih,iya tau Suaminya tidak igin dirinya kenapa-napa tapi sebagai wanita yang biasa bekerja iya sulit untuk berdiam diri saja dirumah.bahkan iya bosan jika tidak melakukan aktifitas.

Seketika air mata Ara tumpah,membuat Fio.merasa bersalah telah membentak istrinya.

"Lho kok malah nagis Mas kan gak marah sama Adek".berbicara sambil menatap dan megusap punggung istrinya degan sayang.

"Ara tau Mas tapi..tapi...Ara suntuk dirumah terus".lirihnya masih tetap menagis bahkan tagisnya malah semakin menjadi.

"Eh...maafkan Mas sayang kalau membuatmu jadi bersedih".masih berusaha untuk menenangkan.

"Ara istri yang tidak berguna Mas"Hiks...hiks...Ara buta"...jeritnya tertahan kerna Fio sudah mendekap tubuhnya erat.

Hatinya sedih melihat wanita yang sudah memenuhi pikirannya sekarang tampa iya sadari.kini harus menderita karna ulahnya.

"Maafkan Mas sayang".lirihnya juga ikut menagis.

"Mas gak salah Ara yang salah,Ara gak berguna Mas".masih degan air mata yang megalir deras Ara mendogak igin melihat wajah suaminya tapi nihil yang ada hanya kegelapan. membuatnya semakin megeratkan pelukannya, berusaha mencurahkan kepedihannya melalui dada bidang sang suami.

"Sudah jagan menagis mana kue yang Adek buat tadi mas pegen coba".Fio berusaha untuk megalihkan pembicaraan.

"Sebentar Ara ambilkan".berusaha untuk berjalan meraba-raba menuju dapur diikuti Fio secara diam-diam sambil tetap meneteskan air mata,hatinya hancur penyesalan sudah tak terbendung lagi,hanya karna pertengkarannya degan Sonia iya sampai megorbankan wanita sebaik Ara hingga menjadi seperti ini.

"Pyar"..

"Sayang".pekik Fio saat mendegatkan suara piring yang terjatuh.

Laki-laki itu cepat-cepat berlari menuju dapur,terlihat Ara meraba-raba beling yang sudah berserakan degan cepat Fio menghampiri istrinya itu.

"Aawww".terlambat tagan Ara sudah terluka akibat pecahan beling.sebagai laki-laki melihat istrinya terluka hati Fio rasanya sagat sedih.iya merasa telah gagal menjaga istrinya.

"Sayang ayo ikut Mas".Fio tidak igin lagi memarahi sang Istri karna istrinya itu sudah menagis sesegukan.

"Maafkan Ara Mas".lirihnya menagis degan suara sesegukan.

"Gak Sayang kamu gak salah,Mas sudah sagat bahagia hidup bersama mu".

"Ayo Mas obati tagannya".Fio berbicara sambil memapah Ara menuju kamar mereka.

Wajahnya merigis melihat luka yang ada ditagan Ara lumayan dalam.

"Aww...pekiknya merigis sambil mencoba menarik tagannya yang masih Fio bersihkan.

Fio mendesah panjang saat ini dirinya benar-benar serba salah igin sekali iya melarang istrinya itu,tapi iya takut Ara akan bersedih lagi.

Apa yang harus iya lakukan sekarang.otaknya benar-benar buntu.sudah sejak lama iya mencari donor mata untuk istrinya tapi sampai sekarang belum ada hasilnya.

🌹🌹🌹🌹🌹

Sampai disini dulu ya jagan lupa hadiahnya like vote and komen.

Makasih.

Bay...bay...😍😍

Tbc.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!