"Om apa yang terjadi".tanya Jio saat sudah berada tepat didepan Adit degan nafas yang gos-gosan.
"Tidak ada Nak".jawabnya lirih degan mata yang sembab.
"Bagai mana keadaan Ara".
"Yah begitulah Nak belum ada perubahan".lirihnya mendesah sedih.
"Om sama Tante pulang saja dulu Jio lihat kalian berdua sudah sagat kelelahan untuk malam ini izinkan Jio yang menggantikan kalian berdua".
"Tapi Nak Om tidak terlalu megenalmu dan Bapak lebih merasa tenang jika berada disini".
"Jio teman Ara dikampus Om"..Om tidak usah kwatir Jio bisa dipercaya kok Pak"Jio janji Sama Om akan menjaga Ara degan sagat baik".ucapnya meyakinkan orang tua Ara.
"Baiklah''. jawab Adit pendek karna kebetulan dirinya dan Ayu sudah sagat lelah dan mereka bedua belum mandi dan berganti pakaian.
Setelah berusaha bersusah payah untuk membujuk sang Istri agar mau pulang kerumah,tapi saat mereka sudah berada didepan pintu ruagan degan cepat Jio menghampiri.
"Oh ya Om,Tante ini ada sedikit makanan, Jio rasa kalian pasti belum makan malam kan''..ini Om sama Tante bawa pulang saja supaya bisa makan dirumah.
"Tapi Nak kamu gimana".
"Jio sudah makan ko Tan",
"Kan tadi Jio dari rumah,Tante sama Om tenang saja,jika Jio laper Jio bisa pesan onlen kok''.lirihnya yang diangguki Kedua orang tua Ara.
*****
Sejak Jio megetahui Ara megalami kecelakaan sejak saat itu juga Setiap hari setelah pulang dari kampus laki-laki itu selalu meyempatkan diri untuk kerumah sakit menemani Ara,jika siang kedua orang tua Ara yang menjaganya, tapi untuk malam hari Jio meminta pada kedua orang tua Ara dirinya lah yang menjaga Ara setiap malam.
Sudah hampir dua minggu Ara dalam keadaan tak sadarkan diri membuat kedua orang tua Ara sedih bahkan sang Ibu selalu menagis setiap saat.
Sementara Fio laki-laki itu sudah tidak datang lagi semenjak kejadian tempo hari.paligan iya hanya melakukan dan pegecekan tentang kondisi Ara kepada sahabatnya Jhonsen.
Tampa kedua orang tua Ara ketahui Fio kadang-kadang juga suka megintip dari jauh guna untuk megetahui keadaan Ara saja.
Entah kenapa hatinya merasa kawatir dan tidak tega melihat keadaan Ara karna sampai saat ini gadis itu belum menunjukkan tanda-tanda ada kemajuan dan igin sadar dari Komanya.
Tepat pukul setegah satu siang,saat iya meyempatkan diri untuk megunjungi Ara.
Pada saat jam istirahat kantor lagi-lagi iya megintip dari jauh untuk memastikan keadaan Ara.
Saat iya akan pergi terlihat seorang dokter berlari mendatangi ruagan Dimana Ara dirawat.
Seketika rasanya kaki Fio lemah tak mampu untuk berpijak tubuhnya limbung iya terhuyung kesamping pikiran-pikiran buruk menghantui dirinya.membuat iya mencoba memberanikan diri untuk mendekati ruagan Ara
Terlihat Ara sudah mulai membuka matanya, perlahan Fio menarik Nafasnya lega,tapi sehurus kemudian hatinya kembali bergemuruh saat mendegar kata-kata yang pertama kali diucapkan Ara.
"Buk..Ara dimana kenapa disini gelap Buk".lirihnya sambil meraba-raba disisi kiri dan kanannya.
"Sayang disini tidak gelap Nak disini sagat terang apa Ara bisa melihat Ibu Sayang"..lirih Ibu degan air mata yang sudah megalir deras.
Ara mencoba meraba-raba untuk mencari keberadaan sang Ibu,membuat semua yang ada disana terasa jatuh dari ketinggian dan itu semua sagat meyakitkan bahkan sang Ayah sudah menagis dan bersandar didinding ruagan rumah sakit.
Sedangkan Fio laki-laki itu sudah mencengkram dadanya dan ikut menagis meyaksikan itu semua.
"Bu Ara ada dimana Bu kenapa disini sama sekali tidak ada lampu".kembali lagi Ara melontarkan pertayaan.
"Apa yang terjadi degan anak saya Dok".tanya sang Ayah pada saat melihat Dokter Jhonsen memasuki ruagan rawat sang anak.
"Sebentar Pak saya periksa dulu".lirih Jhonsen sambil melakukan beberapa periksaan kemudian iya melambai-lambaikan tagan tepat didepan wajah Ara.
Jhonsen mendesah degan wajah yang muram.
"Maaf Pak Buk sepertinya karna benturan yang terlalu keras itu meyebabkan kebutaan bagi putri Bapak,kami sudah melakukan yang terbaik dan semaksimal mungkin,tapi ini semua diluar dugaan kami".lirihnya membuat tagisan Ara pecah sementara sang Ibu lagi-lagi beliau tak sadarkan diri.
"Hiks...hiks...Ibu Ayah Ara gak mau buta Yah"...
"Ibu tolong bilang sama dokter ini''...Ara gak buta Bu"..
"Ibu...Ibu dimana Ara mau pulang Bu...Ara takut disini sagat gelap Ara takut gelap Bu"...tagisnya pilu membuat yang mendegarnya ikut menagis.
Sementara sang Ibu sudah diangkat sang Ayah menuju sova dan dibaringkan disana,kemudian akhirnya Adit mendekati sang Anak dan berusaha untuk menenagkannya,awalnya Dokter igin meyuntikkan obat penenang agar Ara bisa sedikit lebih tenang.tapi sang Ayah melarangnya karna iya igin dia sendiri yang menagani dan menenagkan sang anak.
"Ara sayang"lirihnya masih terus meneteskan air mata.
"Ara percaya takdir kan".Ara meganguk.
"Ara tau mungkin beberapa saat yang lalu Anak Ayah diberikan nikmat degan cara bisa melihat, tapi sekarang Ara anak Ayah sedang diberikan cobaan itu artinya apa"..
"Itu artinya Anak kesayagan Ayah dan Ibu termasuk wanita pilihan Anak sholeha Ayah. dan Ibu.
"Ara setiap apa yang terjadi kita harus tetap bersyukur. karna meskipun saat ini Ara tidak bisa melihat tapi Ara bersyukur karna beberapa saat yang lalu Ara masih bisa melihat degan sagat baik, Ara tau diluaran sana mungkin ada yang sama sekali tidak bisa melihat keindahan dunia ini.
"Ara percaya sama takdir Allah kan"..Ara meganguk.
"Ayah yakin Ara akan segera sembuh".
"Ara sayang Ayah dan Ibu kan".Ara kembali meganguk.
"Jika Ara sayang sama Ayah dan Ibu tolong Nak semagat dan bangkit lah jadilah anak yang kuat yang tidak akan runtuh. meski diterpa badai".ucap sang Ayah sambil menahan suara tagisnya.
"Ara mau pulang Yah. Ara gak suka bau rumah sakit''. lirihnya lagi mencoba berusaha untuk tegar didepan orang tuanya.
"Iya Nak setelah Dokter memberikan izin Ara Pulang,Ayah akan segera membawa putri kesayagan Ayah untuk pulang''.lirihnya sambil memeluk sang putri.
Diluar Fio terus meyaksikan intraksi Ayah dan anak itu.sedari tadi juga iya menagis sesegukan melihat ketegaran yang coba Ara tunjukan kepada sang Ayah .
meskipun semua orang yang melihatnya tau bahwa gadis itu kini sedang terluka dan hancur.
"Lo..Kak...gapain kesini"..
Tbc.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments