"Tunggu''.ucap seseorang membuat langkah sang Dokter terhenti.
''Tolong lakukan Operasi sekarang,semua biayanya saya yang tanggung''.ucap tegas Fio membuat Adit bisa sedikit bernafas lega,tapi sebenarnya iya juga binggung kenapa laki-laki ini mau menaggung biaya yang tidak sidikit untuk megobati anaknya.
Bahkan iya tidak megenal laki-laki ini,tapi kenapa iya mau menanggung semua biaya untuk pegobatan anaknya apa mungkin laki-laki ini yang meyebabkan anaknya terbaring lemah dirumah sakit''?...pertayaan pertayaan itu berputar-putar dikepala Ayah Ara,tapi untuk saat ini iya lebih baik diam untuk tidak menayakan dulu siapa laki-laki didepannya ini karna untuk saat ini yang terpenting adalah keselamatan sang anak.
''Baik Pak jika begitu silahkan lakukan pembayaran agar segera bisa dilakukan Oprasi''.pinta sang dokter yang diagguki Fio dan berlalu untuk melakukan pembayaran.
''Tolong tandatagani ini Pak,agar kami bisa bertindak secepat mungkin''.Dokter paruh baya itu meyodorkan kertas persetujuan Operasi kepada Adit,setelah membaca degan cepat Adit menandataganinya agar sang anak bisa cepat diselamatkan.
******
Sudah hampir tiga jam bereka berdiri diluar,Ayu juga sudah sadar dari pingsannya dan menunggu didepan ruagan Operasi degan bersandar dibahu sang suami.
''Buk Pak apa kalian tidak igin makan malam dulu''tawar Fio kepada kedua orang tua Ara karna sekarang sudah pukul sembilan malam.
''Tidak Nak kami akan disini sampai Putri kami selesai Operasi''.lirih Bapak masih tetap menatap kearah ruagan Operasi.
''Oh...kalau begitu saya akan keluar sebentar''.pamit Fio kepada kedua orang tua Ara,iya akan pergi untuk makan sebentar karna sedari tadi siang iya belum makan dan sekarang perutnya sudah sagat lapar.
''Iya Nak pergilah dan terima kasih atas semuanya''.ucap Adit lagi karna iya sama sekali belum tau bahwa Fio lah yang menabrak sang putri.
Sudah entah berapa lama mereka menunggu Fio pun sekarang sudah kembali dan menunggu bersama degan kedua orang tua Ara ,
''Drett''..
Ruagan Operasi terbuka seorang dokter Muda berjalan menghampiri mereka degan wajah yang susah diartikan.
''Dok bagai mana keadaan Anak saya''.tanya Ayu degan nada kwatir.
''Alham dulillah Oprasinya lancar sebentar lagi pasien akan dipindahkan keruagan perawatan'' jelas sang dokter membuat semua yang menunggu disana menarik nafas lega.
''Lho Fio lho gapain disini''..
''Eh..Jo gue''.jawab Fio tergagap.
''Kita bicara keruagan lho aja sekarang''.lirihnya berbisik sambil menarik Jhonsen masuk keruagan.
''Lho mau bicara apa sama gue''.tanya Jhonsen.
''Gue yang nabrak ntu cewek''.jelas Fio degan nada bergetar.
''Astaga lho ini ceroboh sekali''lho tau gak gara-gara lho tu cewek hampir mati tau gak''?...gila lho ya''.dumel Jhonsen kesal.
''Lho kok marahin gue sih Jo,lho tau gak gue udah setres baget seharian,lho malah nambahin kehancuran hati gue''.
''Lagian lho itu kenapa bisa nabrak anak orang sih''?...ntu mata dipakek buat geliat bukan buat pajagan doang''.kembali lagi Jhonsen megomel pada sahabatnya itu.
''Tau ah gue beranten sama Sonia,gue pusing sampai-sampai gue gebut dan gak pokus megemudikan mobil,tepat dipersimpagan ntu gak segaja Mobil gue malah belok.kearah lain kenak deh tu cewek.
''Gila parah baget lho''
''Tapi gomong-gomong dia gak kenapa-napa kan''.
''Hem ya Oprasinya sih berhasil tapi kita lihat saja nanti setelah dia sadar''.
''Emang ada kemungkinan terburuk ya''tanya Fio takut terjadi sesuatu pada gadis yang iya tabrak.
''Belum tau sih kadang-kadang akibat dari benturan keras dikepala bisa megakibatkan Amnesia atau yang lainnya, tapi kita berdoa semoga dia baik-baik saja''. lirih Jhonsen menenagkan hati Fio.
''Udah malem gue mau pulang dulu''.pamit Jhonsen pada Fio.
''Eh...lho gak balik''.tanya Jhonsen lagi.
''Iya gue juga mau balik tapi gue pamit dulu sama kedua orang tua ntu cewek''.
''Eh...gomong-gomong keluarganya sudah tau belum kalau lu yang nabrak anaknya''.
''Belum''...
''Wah parah lu''.
''Awalnya gue udah mau ngasi tau tapi gak jadi''.
''Kenapa''?...
''Gue belum siap menerima amukan dari orang tuanya''.jawabnya lemes.
''Cemen lu seharusnya lu berani berbuat berani megakui bukan malah sok jadi pahlawan''.ejek Jhonsen.
''Iya entar bawel baget sih lu kayak emak-emak''.
''Udah ah...gue mau balik pusing gue gomong ama lu.dikasi nasehat malah gue dibilang kayak emak-emak''.ucap Jhonsen sambil meyambar kunci mobil dan pergi.
****
Diruagan perawatan VIP
Seorang wanita terbaring lemah dagan selang infus ditagannya.
Sejak beberapa saat yang lalu setelah melakukan Operasi iya baru saja dipindahkan keruagan Perawatan mengigat kondisi Ara masih belum sadarikan diri.
Sedangkan Fio iya sudah pamit pulang duluan setelah megatur semua keperluan ruagan tempat Ara dirawat dan meyelesaikan semua biaya Administrasi.
Sementara kedua orang tuanya masih setia menunggu anaknya degan sabar.
''Buk Ayah beli makanan dulu sebentar dikantin rumah sakit Ibu harus makan jika igin menjaga Ara,jika tidak kita berdua akan ikutan sakit,jika kita sakit lalu siapa yang menjaga Ara''.Ayu hanya meganguk menaggapi ucapan sang suami,matanya masih tetap Fokus menatap anak semata wayangnya berharap Anak kesayagannya akan membuka matanya.
*****
Dikampus
Sedari pagi Jio tidak melihat Ara sama sekali sampai jam pulang kampus tiba Ara tak juga menampakkan batang hidungnya,membuat Jio merasa kawatir.
''Mily Ara mana''.tanya Jio pada Mily sahabat Ara.
''Tau nie dari tadi malam Gue telfon tapi gak diangkat-angkat''.
''Lho tau rumahnya gak'' tanya Jio lagi yang diangguki Mily.
''Kita kesana yuk perasaan gue dari semalam gak enak baget, gue kepikiran Ara terus,jujur gue kwatir dia kenapa-napa''.ucap Jio degan wajah cemas.
''Ya sudah ayok gue juga kwatir''jawab Mily sambil berdiri.
''Pakai motor gue aja ya biar cepet''
''Oh..iya gue bilang Pak supir dulu biar dia balik duluan''.
''Yuk berangkat''ucap Mily saat iya telah berpamitan degan sang supir.
Setelah menempuh perjalanan kira-kira empat puluh menit akhirnya mereka sampai didepan rumah sederhana dan disebelah rumah ada sebuah warung makan padang yang sederhana .
''Rumahnya tutup warungnya juga tutup''.ucap Mily saat melihat rumah Ara seperti tak berpenghuni.
''Ada mungkin didalam yuk kita panggil dulu''.lirih Jio sambil turun dari motornya diikuti Mily dari belakang.
''Tok...tok...tok...
''Permisi''.Mily mencoba megetuk-getuk pintu tapi sama sekali tak ada jawaban.
''Gak ada''.lirihnya sambil menatap Jio yang ada disebelahnya.
''Kita tanya tetangganya yuk''.sambung Jio sambil berjalan kerumah sebelah.
''Buk maaf permisi''.sapa Jio ramah kepada emak-emak yang duduk diteras rumah sambil minum teh.
''Iya ada apa ya''.
''Maaf Buk kami mau bertanya' yang punya rumah sebelah sana itu,orangnya dimana ya''.ucap Mily kepada Ibuk-ibuk yang mereka hampiri.
''Oh..pak Adit''...kalau Pak Adit dan Ibu Ayu orang tuanya Ara sekarang ada dirumah sakit,tadi pagi Pak adit pulang trus pergi lagi''.
''Rumah sakit''.sambar Jio cepat.
''Iya rumah sakit,kan siang semalam anak mereka kecelakaan ditabrak mobil''.
Bagaikan palu yang menghantam dada Jio.membuat iya limbung igin tumbang.
''Jio lho gak apa-apa''.tanya Mily kwatir.
''Dirumah sakit mana''.tanya Jio cepat tampa merespon pertayaan Mily.
Tbc.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments