''Jika Ayah megizinkan dan merdhoi,apakah Ara bisa menerimanya degan Ikhlas''.tanya Ayah yang diangguki Ara degan mantap.
''Alham dulillah''.lirih Fio senang.
''Entah kenapa semenjak pertama kali melihat wajah gadis cantik dan ayu didepannya ini membuat iya selalu saja merindukan Ara.
Bahkan laki-laki ini rela bolak-balik hanya untuk meminta maaf dan melihat Ara meskipun hanya dari kejauhan.
Entahlah itu apa namanya iya sendiri belum memahami perasaanya.
Sesaat kemudian Fio megeluarkan satu buah kotak berwarna merah maron kemudian megeluarkan isi yang ada didalam kotak.
''Cincin yang sagat indah degan permata kecil diatasnya berwarna putih.berlian yang sagat menarik bagi siapa pun yang melihatnya.
''Boleh kah saya yang memesangkannya Om''.ucap Fio yang diangguki Adit dan Ayu.
Fio berjalan menghampiri Dimana Ara duduk.laki-laki itu bersimpuh dan meraih jari lentik milik gadis yang akan iya nikahi.
Saat tagannya depegang oleh seorang laki-laki seketika tubuh Ara menjadi digin dan bergetar.membuat Fio terseyum samar.
Mungkin wanita ini sama sekali tidak pernah disentuh oleh laki-laki itu pikirnya.
''Setelah memasangkan cincin dijari manis Ara Fio meraih tagan Ara dan meyerahkan cincin yang satunya untuk dipasangkan dijari manisnya.
Tapi sebelumnya laki-laki itu membuka cincin pernikahannya degan Sonia terlebih dahulu.
''Disini''.lirih Fio meraih tagan Ara dan megerahkan kejari manisnya.
''Maksih sudah mau menerima saya''.ucap Fio yang diangguki Ara kemudian gadis itu menunduk malu.
''Ehem''.deheman Adit membuat Fio berdiri dari hadapan Ara.kemudian duduk kembali dikirsi disamping Adit.
''Kapan Pernikahannya akan dilaksanakan''.ucap Adit.
''Lusa''.jawab Fio mantap.
''Tapi surat-suratnya kan belum diurus''.
''Om tenang saja semuanya sudah saya siapkan''.
''Tapi untuk saat ini Fio harap Bapak Ibuk dan Ara. mohon untuk tidak berfikir yang tidak-tidak dulu,karna mungkin pernikahan ini akan dilaksanakan degan sederhana.
''Bukan karna apa-apa tapi karna Fio tak igin terjadi sesuatu pada Ara''.ucap Fio menjelaskan supaya tidak terjadi kesalah pahaman.
''baik lah terserah sama nak Fio saja''.
''Setelah membahas banyak hal dan berhasil meminang gadis yang membuatnya berdebar. Fio pamit undur diri iya sekarang igin memberitahuakan kepada sang Adit kabar bahagia ini iya yakin sang Adik akan senang mendegarnya karna selama ini Adiknya sama sekali tidak meyukai Sonia istri pertamanya.
*****
Pagi menjelang Fio cepat-cepat pergi menemui sang Adik.dirinya sudah tidak sabar untuk memberitahuakan berita bahagia ini.
Lagi pula iya sudah sagat lama tidak megunjungi Adik satu-satunya itu.
itu semua karna sang Adik masih tinggal degan sang Papa.
Sungguh iya sagat malas bertemu degan wanita ular dan Anak sogongnya itu.
Untung saja saat ini Sonia tidak ada dirumah wanita itu sudah pergi dari tadi malam entah kemana Fio sungguh tidak perduli lagi.
Setelah Fio sampai dirumah iya langsung masuk kedalam kamar sang Adik terlihat Jio sedang bermain Game diponselnya.
'' Morning My dear younger sister''.Sapa Fio sambil memeluk sang adik.
''Heyy tumben datang megunjungiku apa Kakak sedang mendapatkan lotre''?..sehingga wajahmu seceria ini''.ucap Jio sambil melepas pelukan sang Kakak.
''Apa kau tidak merindukan Kakak mu ini''.
''Hemm''.sambungnya lagi sambil duduk dikursi yang ada didalam kamar sang Adik.
''Hem''.jawab Fio acuh.
''Dimana wanita ular itu''.tanya Fio kepada sang Adik karna sedari tadi dirinya sama sekali tidak melihat Wina sang ibu tiri.
''Mana Jio tau Kak,paligan lagi Shopping''.
''Turun yuk kita main keluar sebentar''.
''Tapi teraktir Fio ya Kak''.
''Ok karna hari ini hati Kakak lagi bahagia Kakak akan membelikan apa saja yang kau mau''.
''Le's go''.lirih Jio semagat setelah mengganti pakaiannya.sambil menarik tagan sang Kakak.
''Wah mau kamana nie kembar tak serupa''.ejek Zavier saat melihat Fio dan Jio keluar dari dalam kamar secara bersamaan.
''Kepo''balas Jio sambil melegos pergi. sementara Fio hanya diam saja doi sungguh malas jika harus berurusan degan manusia satu ini beserta antek-anteknya.
''Ayo Dek jalan''.lirihnya sambil menarik tagan sang Adik,tapi sebelum mereka menuruni tangga terakhir.terlihat sang ibu tiri sadang bermanja-manja dipahan sang Papa membuat Fio Menatap mereka degan jijik.
''Eh Fio sayang kapan kamu kesini''.sapa Wina sambil beranjak turun dari paha sang suami.
Fio hanya diam tampa menoleh sama sekali,sambil tetap melangkah menarik tagan sang Adik.
''Tu sayang anak kamu gak ada sopan-sopannya sama Mama''.ucapnya manja sambil bergelayut dilegan laki-laki yang sudah tidak muda lagi itu.
''Hem biarkan saja''.lirih tuan Andre sambil terus membelai wajah cantik sang istri.
****
''Dek temani Kakak membelikan cincin untuk calon istri Kakak ya''.ucap Fio saat mereka sudah sampai diMall terbesar dikota itu.
''Cincin wah..belikan Jio satu ya Kak''.
''Laki-laki gak boleh pakai cincin Dek haram hukunya Dek''.
''Bukan punya Jio Kak''.
''Trus''.tanya Fio penasaran.
''Ada deh''.
''Wah...sudah pandai rahasia-rahasiaan sekarang sama Kakak''.lirih Fio sambil mebekap kepala sang Adik.
''Ampun Kak iiihh..pegap ini malah keteknya bau baget lagi''.ucapnya sambil berusaha melepaskan diri.
''Enak saja orang Kakak pakai Deodoran merek terkenal kok''.berbicara sambil megendus-endus tubuhnya sendiri.
Sementara Jio sudah tertawa terpingkal-pingkal.karna usahanya untuk bebas dari cengkraman sang Kakak berhasil.
''Kok malah ketawa sih''.
''Kakak Gak bau kok Dek''.lirihnya sambil terus megendus tubuhnya membuat semua orang yang ada dimall menatap mereka heran dan juga merasa terharu melihat keakrapan kedua laki-laki tampan itu.
''Emang enggak Jio cuman pegen lepas dari Kakak''.ucapan Jio membuat Fio terseyum jahil.
''Ya sudah ayo Kak jadi gak beli cincinnya keburu habis ini''.ucap Jio tak sabaran.
''Iya Ayo''.berjalan sambil merangkul sang adik.
''Kakak mau menikah kapan''.
''Besok''
''Besok''
''Hem''..
''Kok mendadak sih Kak''.heran Jio degan keputusan sang Kakak.
''Nanti Kakak ceritakan alasannya''.
''Kak itukan kak Sonia''.
TBC.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments