''Jika kau tidak mau megizinkan ku untuk menikah lagi silahkan pergi dari rumah ini''.lirih Fio sudah mulai jegah degan wanita yang ada didepannya sekarang.
''Hem..kapan kau akan menikah''.jawab Sonia degan wajah terpaksa.untuk saat ini iya akan membiarkan Fio berbuat semaunya termasuk untuk menikah lagi.tapi setelah ini iya akan megatur setrategi bagaimana agar iya bisa meguasai harta dan juga Fio suaminya
Dan membuang Istri kedua suaminya itu.
''Secepatnya''.jawab Fio yakin sambil melangkah keluar dari kamar sang istri.
Ya semenjak kejadian itu Fio meminta Sonia untuk tidur dikamar tamu karna sungguh Fio benar-benar jijik jika harus berdekatan degan wanita murahan seperti Sonia.
Sonia adalah wanita pilihan sang Ibu tirinya, Fio terpaksa meniakhi Sonia.karna untuk megambil alih semua harta warisan sang Mama syaratnya Fio harus menikah.
Tapi sekarang iya benar-benar jijik degan wanita ini.
Iya yakin wanita ini adalah boneka dari Ibu tirinya untuk meguasai hartanya saja, tapi mereka telah salah memilih target Fio bukan lah orang yang bodoh yang bisa dibodohi degan mudah.
Setelah memastikan jika Sonia bersedia megizinkan dirinya untuk menikah lagi sekarang tinggal iya menaklukan hati ayah dari wanita yang akan iya nikahi.
Fio terseyum senang saat membayangkan wajah cantik Ara yang selalu tenang bila dipandang.
*****
Dikediaman Ara
Setelah melaksanakan Sholat zuhur Ara hanya berdiam diri didalam kamar sambil mendegarkan rekaman yang Mily dan Jio kirimkan untuknya,yaitu rekaman saat Dosen menjelaskan semua materi pelajaranutekat yang kuat dan kemauan untuk kuliah yang tinggi membuat Ara tak patah semagat iya masih terus berusaha untuk belajar dan belajar meskipun dirinya sama sekali tidak bisa melihat.
Sebenarnya Ara igin sekali masuk kuliah tapi Ayah dan Ibunya melarang.mereka kawatir degan kondisi Ara yang sekarang.ditambah lagi iya baru saja keluar dari rumah sakit dan kondisinya masih belum sembuh total Ara harus masih banyak istirahat setidaknya itulah yang disarankan dokter.
''Ra jalan yuk''.ajak Jio yang baru saja sampai dirumah Ara.
''Jio ya''.tanya Ara memastikan sambil meraba-raba tongkat yang selalu menjadi pemandunya berjalan.
''Iya''.. lirih Jio sedih saat melihat kondisi Ara sekarang,seorang gadis yang tidak pernah meyerah dan juga cantik kini harus bertahan degan segala keterbatasan hati siapa yang tidak sedih.
''Ra ini''.lirih Jio sambil meyerahkan tongkat milik Ara.
''Makasih''.ucapnya sambil terseyum.
''Ayo kita jalan''.
''Kita mau kemana''?..
''Sudah ikut Aja gue punya kejutan buat lho''.
''Ayo''.ajak Jio lagi,Ara gadis itu hanya meganguk dan berjalan menggunakan tongkatnya,itu semua karna Ara selalu menolak jika ada yang igin membantu dirinya alasannya iya bisa melakukannya sendiri,lagi pula jika iya bergantung degan orang lain tidak mungkin kan orang lain selalu ada untuknya,untuk itu ara harus bisa sendiri harus berusaha mandiri demi kelangsugan hidupnya.
''Bu,Ayah Ara boleh jalan-jalan sama Jio kan''.tanya Ara saat dirinya dan Jio sudah berada didalam rumah makan milik sang Ayah dan Ibunya.
''Iya boleh Sayang hati-hati ya''?..
''Nak Jio titip Ara ya''?.lirih Ayah yang diangguki Jio.
*****
''Kita mau kemana Jio kenapa sampainya lama sekali''.ucap Ara saat merasakan mobil yang dikendarai Jio tak kunjung sampai.
''Bentar lagi Ra kan jarang-jarang lho mau ikut jalan sama gue biasanya lho selalu nolak jika gue ajak''.
''Bukan nolak Jio gue cuman gak mau meyia-yiakan kesempatan selagi gue bisa bantuin yokap.sekarang lho lihatkan''.. gue udah gak bisa lagi buat gebantuin Yokap,sekarang gue hanya bisa yusahin yokap Jio''.lirihnya sambul terisak membuat Jio sepontan megarakan mobilnya kepinghir jalan.
''Sutt lho jagan nagis''.lirih Jio sambil menarik Ara kedalam pelukannya.
Disini didada bidang ini awalnya Ara bisa menumpahkan segala kesedihan.karna biasanya iya hanya menagis didalam ruangan yang tertutup seorang diri.
''Hiks..hiks...hiks...kapan gue bisa melihat lagi Jio''?..hiks...hiks...semunya gelap kapan gue akan mendapatkan cahaya itu lagi, gue pegen melihat cahaya lagi Jio''.keluhan hati Ara membuat Jio ikut meneteskan air mata.
''Lho harus semagat demi kedua orang tua lho''.
''Mana Ara yang dulu Ara yang kuat penuh degan ambisi''.
''Lho harus semagat Ra demi kedua orang tua lho''..semagat Jio untuk wanita yang sagat iya cintai.
''Lho bener gue harus tetap semagat demi bokap sama yokap gue''.lirihnya sambil megugusap air matanya yang terus saja menetes.
''Kita jalan lagi ya udah donk nagisnya masak Ara yang gue kenal cegeng begini''.ucap Jio sambil megusap kepala Ara yang ditutupi hijap degan sayang.
''Iya Ayo''..jawab Ara semagat.
Hampir satu jam mereka melakukan perjalanan hingga tepat pukul dua siang Jio menghentikan laju mobilnya.
''Sudah sampai ayo turun''.ucapnya sambil membantu Ayra untuk turun.
''Duduk sini''.ucap Jio saat mereka telah sampai diatas bukit yang sagat indah dan cuaca disana sagat sejuk dan menenagkan.
''Kita diamana''.
''Dibukit tempat yang sudah lama igin gue kunjungi degan wanita yang selalu ada dihati gue''.ucapan Jio membuat Ara terseyum miris.
''Gue gak pantas buat lho Jio''.
''Lho bisa mencari yang lebih baik bahkan yang terbaik buat lho gue bukanlah yang terbaik buat lho''.
''Tapi Ra gue cinta sama lho Ra lho tau itu''.
"Sebenarnya gue juga mencintai lho tapi apalah daya gue hanya seorang gadis buta yang tidak punya masa depan"batin Ara menagisi kehancuran hatinya.
****
Sedangkan dikediaman Ara seorang laki-laki kini sedang bersimpuh dibawah kaki sang Ayah agar mendapatkan maaf dan restu dari Ayah seorang gadis yang iya tabrak.
"Om...Fio mohon Om izinkan Fio untuk bertanggung jawab, Atas apa yang telah terjadi pada anak Om. Fio janji akan berusaha untuk melindungi dan menjaga Anak Om sampai kapanpun Om".mohon Fio sambil bersimpuh dibawah kaki Adit yang sedang duduk dikursi tamu.
"Apakah kau sudah menikah".tanya Adit singkat penuh degan penekanan.
Fio meganguk.
"Buk''...satu pukulan mendarat diwajah tampan Fio membuat laki-laki itu merigis menahan perih.
"Bajigan kamu laki-laki tidak punya etika kamu pikir kami tidak mampu untuk menjaga putri kami hingga kamu igin menjadikannya istri kedua ,jagan mimpi kamu''.serkas Adit penuh emosi.
"Om Fio menikahi Sonia karna desakan Om".dan akhirnya Fio menceritakan semuanya dari iya dijodohkan sampai pada perselingkuhan Sonia".awalya Adit tidak mempercayai ucapan Fio tapi Fio berani bersumpah jika apa yang iya katakan itu benar adanya.
Adit menarik nafasnya panjang iya benar-benar melihat kesungguhan diwajah laki-laki yang ada didepannya ini,lagi pula jika dirinya menolak.apakah mungkin masih ada laki-laki yang bisa menerima kekuragan anaknya"?..
Dirinya sudah tua sekarang entah kapan iya akan dipanggil yang maha kuasa.lantas jika dirinya sudah tiada siapa yang akan menjaga sang anak"?..pikiran-pikiran itu menghantui hati Adit.
''Apakah istrimu megizinkan''.tanya Adit yang diangguki Fio.
''Tolong berjanjilah satu hal jagan pernah beritahukan jika kamu sudah mempunyai istri karna itu akan melukai anak saya dan saya yakin dia tidak akan mau menerima mu.
''Iya saja akan berusaha sebaik mungkin Om''.
"Saya akan bicarakan ini degan Ara".lirih Adit membuat seyum diwajah Fio megembang setelah sedari tadi dirinya berusaha untuk menahan nafas.
Tbc.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments