par4

''Dirumah sakit mana''sambar Jio cepat tampa memperdulikan ucapan Mily.

''Rumah sakit Angrek''.

Jio langsung melangkah pergi tampa megucapkan terima kasih,degan cepat Mily berpamitan dan megucapkan terima kasih kepada tetangga Ara,setelahnya iya cepat-cepat megejar Jio yang berjalan setegah berlari.

''Jio jagan gebut kita bisa celaka nanti''.jerit Mily karna Jio membawa motornya ugal-ugalan hingga beberapa kali Jio melanggar rambu-rambu lalu lintas membuat Mily menjerit ketakutan.

Hanya butuh waktu Dua puluh menit mereka sampai dirumah sakit setelah menayakan kepada resepsionis Jio dan Mily langsung berlari menuju ruagan Ara.

''Tok...tok...tok...

''Krek''...

Pintu terbuka menampilkan Wajah lesu Adit.

''Om''.. sapa Mily karna memang sudah megenal Adit.

''Mily boleh masuk Om''..tanyanya degan nada bergetar karna sudah igin menagis saat kepalanya melogo melihat kearah Ara.

''Iya silahkan Om tunggu diluar''.lirih Adit sambil melangkah keluar.

'' Buk bagai mana keadaan Ara''.tanya Mily pada Ayu.

Sementara Jio laki-laki itu sudah berjalan cepat menghampiri Ara matanya hanya pokus pada Ara tampa menoleh pada yang lain,seketika itu juga air matanya jatuh tampa bisa iya tahan,lidahnya terasa kelu saat meyaksikan wanita yang dicintainya lenah degan berbagai alat bantu untuk menopang kehidupannya.

''Ara''. lirih Jio sambil menggengam tagan Ara.

''Ini gue Ra'',

''Lho kenapa jadi kayak gini'',

''Bagun Ra''...lirihnya degan bahu yang berguncang karna Jio sudah menagis sesegukan.

''Buk kita keluar sebentar yuk Ibuk belum makan siangkan''?..kalau Ibu gak makan Ibu bisa sakit kasian Ara nanti dia akan sedih jika Ibunya sakit''.ajak Mily kepada Ayu karna wanita paruh baya itu sudah kelihatan sagat pucat dan lemah,lagi pula iya sungguh tak tega melihat keadaan Jio yang sagat terpukul,sebenarnya dirinya juga sagat sedih dan hancur tapi rasa sedihnya bisa iya ketepikan dulu demi sahabatnya.

Mily tau cinta Jio untuk Ara sagat lah besar dan juga tulus,

Mily juga yakin Jio adalah laki-laki yang baik untuk Ara.

Mendegar kata-kata Mily Ayu hanya menurut tampa megucapkan sepatah kata pun.

Setelah kepergian Mily dan Ayu Jio kembali menumpahkan tagisnya sambil tetap mengengam tagan Ara sekali-kali iya juga megecupnya.

''Ara bagun lho gak kasian sama gue''?..gue Jio Ara cowok yang selalu megemis cinta dari lho, tapi lho selalu tega menolak setiap apa pun yang gue lakukan buat lho'',

''Ara pliss bagun''..kalau lho gak suka sama gue'',

gue janji gak akan ganguin lho lagi''.lirihnya sambil menelungkupkan kepalanya ditempat tidur dan tetap mengengam tahan Ara.

Sudah pukul lima sore tapi Jio tak juga igin beranjak dari duduknya.

''Jio kita pulang yuk sudah sore soalnya,gue takut bokap yokap gue kawatir''.ajak Mily pada Jio karna sedari tadi laki-laki itu hanya duduk diam sambil manggenggam tagan Ara.

''Iya''.jawabnya sambil berdiri.

''Om,Tante Jio gantar Mily dulu nanti Jio kembali lagi''.pamitnya membuat Adit heran,

Apa mungkin laki-laki muda ini kekasih sang anak tapi tak sekalipun Ara pernah bercerita bahwa dirinya punya seorang kekasih.

''Iya Nak'' jawab Adit singkat.

Saat Jio pulang berpapasan degan Fio yang baru saja datang.

''Ini Pak saya bawakan makanan''.ucap Fio sambil meletakkan beberpa plastik diatas meja.

Adit berdiri menoleh kearah Fio.

''Nak ikut Bapak sebentar''.ucap Adit sambil berjalan keluar karna iya rasa ini sudah saatnya iya menayakan siapa Fio sebenarnya,dan siapa yang sudah menabrak putrinya.

''Bapak mau nanya sebenarnya siapa yang telah membuat anak Bapak begini''.pertanyaan yang menakut kan Fio akhirnya terdegar juga, degan terpaksa dan takut Fio menceritakan semuanya,benar apa yang Jhonsen katakan dirinya harus bersikap gentel untuk megakui semua perbuatannya jagan hanya bersembunyi dan seolah-olah dirinya adalah pahlawan.

''Buk''...satu pukulan mendarat mulus dipipi Fio membuat darah segar megalir dari sedut bibirnya.

''Brensek kamu laki-laki bajigan''.umpat Adit penuh emosi.

''Maafkan saya Pak saya benar-benar tidak segaja''.lirihnya sambil bersujut dibawah kaki Adit.

''Pergi kamu dari sini sekarang''...saya tidak butuh manusia sepertimu''.umpat Adit sambil mendorong Fio.

''Pak saya mohon maafkan saya''... sungguh saya benar-benar tidak segaja Pak''.lirih Fio tulus untuk meminta maaf.

''Pergi sekarang''....jerit Adit sambil menunjuk kearah keluar.

Degan terpaksa Fio melangkah mejauh dari Adit dan kembali kerumahnya.

Untuk saat ini iya lebih baik menjauh dulu dari pada urusannya bertambah ruyam,iya berharap suatu saat nanti hati keluarga Ara bisa berlapang dada untuk memaafkannya.

******

Pukul tujuh malam

Setelah Mandi dan berganti pakaian Jio kembali lagi memacu sepeda motornya menuju rumah sakit.

Tapi sebelum sampai kerumah sakit laki-laki muda nan tampan itu mampir sebentar untuk membeli makanan cepat saji,karna iya yakin kedua orang tua Ara pasti belum makan.

Setelah mendapatkan apa yang iya butuhkan kembali lagi Jio memacu sepeda motornya menuju rumah sakit,sampai dirumah sakit Jio cepat-cepat menuju keruagan dimana Ara dirawat.

Terlihat diluar ruagan Ayah Ara duduk dikursi tunggu sambil menunduk dan membekap wajahnya,degan bahu yang berguncang seperti sedang menagis Jio setegah berlari menghampiri Ayah dari wanita yang dicintainya itu.

''Om..apa yang terjadi''

Tbc.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!