''Ma...ma..af..Mas Ara belum terbiasanya''.lirihnya sambil menunduk degan tubuh yang gemetaran dan meremas kedua tagannya gugup.
''Ehem''.Fio berdehem menetralkan gejolak ditubuhnya.
''Tidak masalah pelan-pelan nanti juga kamu akan terbiasa''.ucap Fio sambil melangkah hendak menuju kamar mandi tapi langkahnya terhenti saat melihat sang istrinya meraba-raba sambil merjalan entah igin kemana''?..
Perlahan Fio mendekat dan bertanya.
''Kamu mau kemana''.
''Ara mau kekamar mandi Mas''.lirihnya sambil megikuti sang suami yang menuntunnya.
''Oh ayo Mas antar''.
''Terima kasih''.lirih Ara saat dirinya sudah berhasil memasuki kamar mandi.
''Mas Boleh keluar sekarang''.pintanya karna dirinya harus segera mandi,tidak mungkinkan jika iya mandi sambil dilihat oleh laki-laki meskipun itu suaminya.
''Iya''.ucap Fio sambil melangkah keluar dari kamar mandi.
''Haduh sampai kapan gue harus bertahan seperti ini sebagai laki-laki normal gue pegen donk merasakan malam pertama''.lirihnya pelan berbicara sendiri sambil megacak-acak rambutnya Frustasi.
Selang beberapa Saat terlihat Ara telah selesai dari acara mandinya.
Seketiga tubuh Fio menegang gadis didepannya ini adalah gadis yang sagat cantik. degan rambut panjang sepinggang kulit putih dan tubuh yang tinggi dan ramping.sungguh wanita ini adalah bentuk ciptaan allah yang sagat sempurna dimata Fio.
Degen cepat iya berlari kekamar mandi untuk menetralkan detak jantung dan inti tubuhnya yang sudah menegang degan sempurna.
"Ya Allah sampai kapan gue harus bersabar"..ini lagi gak bisa melihat cewek bening dikit langsung saja berdiri".gerutunya saat melihat inti tubuhnya berdiri degan kokohnya membuat iya semakin frustasi.
Degan cepat Fio mandi berniat untuk mendiginkan tubuhnya dan menidurkan inti tubuhnya yang sudah menegang.
Hampir setegah jam iya mandi,setelah iya berhasil menidurkan inti tubuhnya Fio keluar degan perlahan.terlihat Ara tertidur degan pulasnya diatas tempat tidur. gadis itu sedari tadi menunggu sang suami keluar dari kamar mandi,tapi sudah beberapa saat iya menunggu yang ditunggu tak juga menampakkan batang hidungnya.alhasil Ara terlelap dalam tidurnya.
"Ya allah baru saja gue merasa lebih tenang sekarang harus dihadapkan lagi degan pemandagan yang membuat imannya goyah''. bagai mana tidak istrinya itu tidur telentang degan baju yang tersingkap hingga keperut membuat inti tubuhnya kembali berdeyut.
"Ah...jika disini terus bisa-bisa gue terkam juga nie cewek''.gerutunya sambil melangkah pergi keluar dari kamar
"Eh..Mantu kamu mau kemana".sapa Adit saat melihat Fio berjalan keluar dari kamar.
"Eh Om Fio mau gomong sesuatu".
"Adit megeryit dan bertanya.
"Mau bicara apa".
"Bolehkah besok Fio membawa Ara kerumah Fio Om".tanya Fio ragu-ragu.
Terlihat Adit menarik nafasnya panjang.
"Sekarang Ara adalah istri mu,dia adalah tanggung jawabmu Ayah serahkan semua tanggung jawab Ara dunia dan akhirat kepada mu.dan lagi jagan panggil Om lagi,panggillah Ayah karna sekarang kamu juga Anak kami dan bagian dari keluarga ini.
Kami adalah kepala keluarga ambillah keputusan yang bijak karna kamu bukan hanya bertanggung jawab pada Ara. tapi juga pada wanita lain. jika memang wanita itu sudah tidak bisa menjaga nama baik mu sebagai suami segeralah cari solusi yang terbaik. langkah apa yang harus kamu ambil. Ayah gak mau jika Ara megetahui ini semua Ayah yakin iya akan sedih dan terpukul".nasehat Adit bijak kepada sang menantu.
Fio laki-laki itu hanya meganguk iya juga sudah meminta kepada anak buahnya untuk megurus perceraiannya degan Sonia.lebih cepat iya berpisah degan wanita itu rasanya lebih baik agar.rumah tangganya degan Ara bisa lebih aman lagi.
''Baiklah Yah''.. makasih atas kepercayaannya dan restu yang Ayah berikan pada Fio''.lirihnya sambil terseyum.
''Ya sudah Ayah kekamar dulu istirahat mumpung libur jualan''.pamit Adit disertai seyum tulus diwajahnya.
''Iya Yah''.jawab Fio sambil meganguk.
Malam menjelang setelah tadi berbicara banyak hal degan Ayah mertuannya Fio pergi megendarai mobilnya menuju kantor.bukannya iya tidak mau jika harus berdiam diri dirumah terus,
Tapi iya binggung jika dirinya dirumah apa yang harus iya lakukan.masuk kedalam kamar iya takut tidak bisa menahan diri dan akhirnya akan menyakiti Ara.
Fio pikir menghadapi wanita seperti Ara harus degan cara perlahan jagan terburu-buru.Ara adalah seorang gadis yang masih suci berbeda degan Sonia wanita itu sudah sejak pertama kali mereka menikah memang sudah tidak perawan lagi.
Seigat Fio iya hanya pernah melakukanya beberapa kali saja pada istri pertamanya itu.entah kenapa hatinya selalu berat untuk melakukan hubugan intim degan wanita itu. entah karna wanita itu sudah banyak dijamah oleh laki-laki lain atau mungkin karna Fio tidak mencintai wanita itu.
Degan perlahan Fio melangkahkan kakinya memasuki kamar setelah barusan Ibu mertuanya membukakan pintu.setelah iya megetuknya beberapa kali.
''Krekk''..
Pintu kamar perlahan dibuka.
Terlihat Ara berjalan menghampiri dirinya degan menggunakan tongkat yang biasa iya pakai untuk memandunya berjalan.
''Hati Fio terasa dicabik.
''Sakit saat meyaksikan wanita yang mungkin dulunya sagat sempurna dan punya semagat hidup yang tinggi kini harus hidup dalam keterbatasan.
Tak terasa air mata Fio menetes saat melihat Ara perlahan mendekat untuk menghampiri dirinya.
''Mas apa kah itu kamu''.Ara bertanya sambil meraba-raba disekitarnya.
''Iya''. jawab Fio degan suara seraknya karna menahan tagis.
''Mas sudah makan''.tanya Ara lagi sambil meraba tubuh suaminya dan meraih tagan laki-laki itu dan menciumnya degan takzim.
''Sudah Mas sudah makan tadi dijalan''.jawabnya sambil megusap dan megecup kening Ara singkat membuat tubuh wanita itu menegang dan gugup.
''Ayo duduk kamu tidak usah meyambut Mas,Mas bisa kok melakukan apapun sendiri. kamu tidak perlu repot-repot''.perkataan Fio membuat wajah Ara pias dan sedih.beginilah rasanya menjadi.istri yang tidak berguna dan tidak bisa sama sekali diandalkan.
Wanita buta yang hanya akan meyusahkan,perlahan air mata Ara menetes dari matanya membuat Fio gelagapan dan heran apa ada yang salah dari apa yang iya ucapkan?..
''Maaf jika kata-kata Mas meyinggung perasaan mu''.lirihnya sambil menggusap Air mata yang menetes diwajah istrinya.
Ara megeleng.
''Gak Mas''...apa yang Mas katakam memanglah benar Ara memang wanita yang tidak berguna dan tidak bisa melakukan apapun''.lirihnya pelan sambil managis.
Degan cepat Fio menarik tubuh istrinya kedalam pelukannya.
Andai saja dirinya tidak ceroboh waktu itu mungkin saat ini wanita yang sudah bersetatus istrinya itu masih bisa melihat dan keliah sekarang.
Tapi karna kesalahan dan keteledorannya wanita ini menjadi buta dan terpuruk,perlahan air mata Fio ikut menetes.
Tbc.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments