''Kak itu kan Kak Sonia''.berbicara sambil menunjuk wanita yang sedang bergelayut manja degan laki-laki yang lebih muda darinya. sepertinya itu adalah selingkuhan Sonia yang lain.buktinya waktu dirinya melihat Sonia laki-laki yang berkencan degannya adalah lah seorang laki-laki bule.
Tapi sekarang wanita itu berkencan degan anak bau kencur,degan cepat Fio megamb Smarphonenya dari dalam saku celana bahan yang iya kenakan. kemudian megarakan ponsel.sekarang iya akan merekam perselingkuhan Sonia agar dirinya bisa menceraikan wanita ular itu secepatnya sungguh dirinya jijik jika harus memiliki istri seperti Sonia.
''Dasar wanita murahan dia menghabiskan uangku degan laki-laki simpanannya''.lirih Fio sambil meminta sang asisten untuk memblokir Atm dan kartu yang lainnya yang dimiliki istri pertamanya itu.
''Kenapa Kakak hanya diam saja''.
''Bukan kah ini saatnya Kakak untuk membuang wanita ular itu''.
''Hem biarkan saja berurusan degan wanita sampah sepertinya hanya membuang energi''.
''Ayo mana cincin yang kau pilih untuk pernikahan Kakak''.Fio berbicara sambil melihat-lihat perhiasan yang berjejer rapi didalam etalase.
''Mbak cincin yang keluaran terbaru yang paling bagus untuk cincin pernikahan ada gak''.Jio bertanya kepada penjaga toko perhiasan.
Wanita itu menoleh dan meganguk sambil melangkah pergi untuk megambilkan apa yang diminta oleh pelanggannya.
''Ini Mas''.meyodorkan beberapa cincin bertahta berlian yang sagat cantik dan terlihat mewah.
Fio dan Jio melihat cincin itu satu persatu.
''Semuanya cantik Kak''.
''Iya''.
''Tapi yang ini kayaknya lebih simpel dan dan mewah deh Kak''.Jio megankat satu pasang cincin berlian.
''Iya Kakak ambil ini satu''.
''Jio ambil ini satu''.sambungnya sambil meletakkan satu set cincin lagi membuat Fio menautkan alisnya binggung.untuk apa sang Adik membelikan cincin pernikahan sementara dirinya masih kuliah.tapi Fio membiarkan saja sang Adik untuk membeli perhiasan yang iya mau.
''Mungkin saja Adiknya akan melamar gadis yang iya sukai itu pikir Fio.
''Ah... biarkan saja apa yang igin dilakukan Adiknya yang penting adiknya bahagia.dan bisa menjaga nama baik keluarga.
Selesai membelikan cincin mereka berjalan menuju lestauran cepat saji.
''Akat nikahnya jam berapa Kak''.Jio bertanya setelah mereka melangkah pulang.saat mereka telah selesai makan siang.
''Pagi Mungkin''kamu tidur diaperteman Kakak saja ya malam ini. biar nanti pagi-pagi kita bisa berangkat kesana sama-sama''.ucapan Fio yang diangguki oleh sang adik degan patuh.
******
Subuh menjelang.
Fio bagun degan semagatnya untuk pergi kerumah Ara dimana tempat dirinya untuk melakukan ijap kabul''laki-laki itu sudah meyerahkan semuanya kepada Ayah dari wanita yang akan iya nikahi,bahkan kemaren iya juga sudah meyerahkan uang untuk semua kebutuhan yang mungkin akan diperlukan.
''Dek bagun ayo siap-siap''.Fio menggoyang-goyankan tubuh sang Adik karna remaja itu masih saja damai dalam tidurnya.
''Emm..bentar lagi Kak''.lirihnya masih degan mata terpejam.
''Bagun Dek Sholat dulu sudah pukul setegah lima.setelah Sholat kita harus siap-siap keacara pernikahan Kakak''.penjelasan panjang lebar sang Kakak membuat Jio membuka matanya degan sempurna kemudian duduk dan berlari menuju kamar mandi membuat Fio geleng-geleng kepala melihat kelakuan adik satu-satunya itu.
Setelah sholat dan bersiap sekarang mereka akan berangkat menuju kediaman Ara,
Tepat pukul enam pagi mereka sudah mulai menjalankan mobil Fio takut iya akan terjebak macet itulah alasannya iya harus berangkat pagi-pagi sekali.karna dirinya tidak mau jika melihat gadis kecilnya bersedih karna dirinya terlambat datang.
''Lho kok kesini Kak''.tanya Jio heran saat melihat mobil yang dikendarai Fio memasuki kawasan perumahan tempat tinggal Ara.
''Ya memeng disini''.jawab Fio santai sambil menoleh kearah sang Adik sekilas.
''Kamu kenapa kok tegang begitu''.tanya Fio saat melihat wajah sang Adik.
''Gak ada Kak''.
"Gak mungkinkan Kakak menikahi Ara"..bahkan Kakak tidak megenal Ara".batin Jio meyekinkan diri.
"Tidak Jio Kakak mu tidak akan menikahi gadis yang kau cintai selama ini".batin Jio menenagkan diri.
Tapi saat mobil berhenti tepat didepan Rumah Ara dan melihat banyaknya orang disana seketika tulang-tulang Jio terasa tak berpungsi.
"Gak-gak.. gak mungkin Jio"?.. gak mungkin Ara akan menikah.
"Itu hanya kerabatnya saja yang mungkin akan menikah degan Kakakmu".batin Jio kembali menengkan dirinya degan segala kekalutan hatinya.
"Wah nak Jio juga ada ayo masuk mari-mari".sapa Adit saat akan meyambut kedatagan Pegantin peria.
"Wah yang mana Calon mantunya Pak Adit"?...
"Dua-duanya tampan"ucapan yang dilontarkan para tamu undagan membuat hati Jio semakin bergemuruh degan wajah yang sudah pias.
"Ha..ha..yang ini donk Bu"..
"Yang satunya sahabat anak saya".lirih Adit sambil berjalan menuntun Fio dan Jio menuju tempat dimana akan dilakukan ijap kobul.
"Maaf Om siapa yang akan menikah".pertayaan itu akhirnya keluar juga dari mulut Jio.
"Ara Nak"..jawaban Adit membuat Cincin yang sedari tadi Jio pegang terlepas dari tagannya kemudian laki-laki muda itu menunduk dan meneteskan air mata.
Menahan sesak didadanya saat meyaksikan dan mendegarkan wanita yang sagat iya cintai harus menikah degan sang Kakak.itu rasanya sagat meyekitkan kenapa harus menjadi seperti ini,
Bahkan dirinya sudah berniat akan melamar Ara degan cincin yang iya beli bersama degan sang Kakak semalam.
Tapi kini harapannya pupus sudah.wanita yang iya iginkan harus terlepas dari tagannya setelah iya berjuang untuk mendapatkan gadis itu selama bertahun-tahun.
"Dek Ayo duduk".
Tbc.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments