par2

''Apa yang terjadi Yah kasi tau Ibu''.lirihnya sambil duduk diatas motor sang suami.

''Ikut saja Bu''.jawab Ayah sambil menghidupkan motor dan melaju menuju rumah sakit.

Hampir setegah Jam mereka diperjalanan hingga akhirnya mereka sampai dirumah sakit Angrek.

Saat sampai Adit langsung memarkirkan motornya degan tergesa-gesa, sementara Ayu wanita paruh baya itu sudah berlarian diloby rumah sakit,degan air mata yang sudah membanjiri wajahnya sejak dari rumah tadi.

''Sus dimana...dimana pasien korban tabrakan tempatnya Sus dimana''..tanya Ayu degan nada yang tidak jelas membuat sang Suster susah untuk megerti.

''Suster saya bertaya dimana ruagan anak saya''.jeritnya sambil menagis dan memukul-mukul meja.

''Mohon tenang Bu..coba katakan lebih jelas lagi siapa nama pasien yang Ibu cari''.tanya Suster ramah karna sungguh iya tak tega melihat wanita paruh baya didepannya ini,sagat jelas terlihat bahwa wanita ini sagat terpukul.

''Sus maafkan Istri sayang, tolong antarkan kami pada pasien yang ditabrak mobil beberapa saat yang lalu''.jelas Adit berusa untuk tetap tenang karna jika dirinya ikutan panik seperti sang Istri semuanya akan semakin rumit dan mereka akan sulit untuk bertemu Ara.

''Oh...itu ayo Pak,Buk biar diantarkan degan teman saya''.balas suster ramah sambil terseyum.

''Cepat Sus''.desak Ayu karna jalan Suster yang iya rasa sagatlah lambat.

''Iya Buk ayo''.jawab susuter mempercepat langkahnya.

Saat mereka sampai didepan ruagan IGD terlihat orang-orang yang berdiri disana degan wajah tegang.

''Dimana ruagan anak saya Suster''tanya Adit saat mereka sudah berdiri tepat didepan rugan IGD.

''Anak Bapak dan Ibuk masih ditagani Dokter''.Jelas perawan sejurus kemudian iya permisi untuk kembali bertugas.

Degan cepat Adit dan Ayu berlari menghampiri laki-laki yang berdiri degan wajah Frustasi.

''Apakah kamu yang menelfon saya tadi tanya Adit kepada pemuda yang berdiri degan wajah yang sulit diartikan.

Fio menoleh,

" Iya Pak saya yang menelfon''lirihnya Fio merasa bersalah.

''Pak ayo kita temui dokter''.ajaknya setelah megigat apa tujuan iya menelfon keluarga Ara tadi,

Fio langsung berjalan cepat dan diikuti oleh kedua orang tua Ara.

''Dokter keluarga pasien sudah datang''.ucap Fio saat mereka sudah dipersilahkan masuk oleh Dokter.

Ya Fio lah yang menelfon keluarga Ara saat dokter megatakan jika pasien membutuhkan donor darah gologan O sementara dirumah sakit untuk gologan dara O sedang kosong,degan terpaksa Fio menelfon kedua orang tua Ara melalui ponsel gadis yang iya tabrak,ya ponsel Ara diserahkan oleh masyarakat yang megantarkan mereka tadi kepada Fio.

Fio Abraham berasal dari keluarga Abraham Fio meneruskan usaha sang Mama. dibidang kuliner dan memiliki Mall dibeberapa daerah, umur 27 Tahun memiliki wajah yang sagat tampan,tinggi 170 kulit putih dan hidung mancung.

''Oh"..ayo kita lakukan pemeriksaan, lebih cepat lebih baik agar pasien bisa cepat tertolong''.ucapan Dokter membuat tubuh Ibu dan Ayah Ara lemas seketika seumur hidup Adit tidak pernah meneteskan air mata tapi kali ini iya menagis dan terlihat sagat rapuh sebagai seorang laki-laki.

"Ara"...lirih Ayu langsung berlimpuh dilantai sejurus kemudian iya berdiri dan berlari menuju ruagan IGD.

Fio megejar Ibu dari wanita yang telah iya tabrak sungguh hatinya benar-benar sagat merasa bersalah, andai tadi iya tidak bertengkar degan Istrinya ini semua tidak akan mungkin terjadi''.

''Ara sayang...lirih Ayu megusap kaca pintu ruagan IGD, sambil menagis sesegukan.

Hatinya benar-benar hancur melihat anak semata wayangnya harus berbaring lemah diruagan Rumah sakit tampa bisa melakukan apa-apa,

Tadi siang iya masih bisa melihat seyum manis anak satu-satunya itu kini Anak yang selama ini iya jaga dan iya sayangi degan sepenuh hati harus terbaring lemah tak berdaya degan banyak selang ditubuhnya.

''Ara ini Ibu Nak''...kenapa Ara ada ditempat ini Ara kan tidak suka bau rumah sakit''.lirih Ibu membuat dada Mario semakin sesak.

''Ara anak Ibu bagun sayang"... Ara belum makan siangkan''

''Ayo makan Nak Ibu suapi''...lirihnya lagi membuat Mario meneteskan air mata.

''Nak apakah kau tau siapa yang menbuat Araku seperti ini''.tanya Ayu melangkah menghampiri Fio.

''Kenapa iya tega membuat anak satu-satunya Ibu menjadi seperti ini''.lirihnya seperti orang yang tidak waras.

"Maaf kan''...ucapan Fio terhenti saat Adit datang dari ruagan Dokter.

''Buk''..panggil Adit sambil merangkul sang Istri disana Ayu dan Adik menumpahkan segala kegundahan,kehancuran dan kesedihannya,mereka menagis sambil berpelukan,

Adit yang niat hati igin menenangkan sang Istri akhirnya juga ikut menagis dan meratapi apa yang terjadi pada putri mereka,sekuat apa pun seseorang pasti akan hancur saat melihat orang yang dicintainya terluka.

*******

Sudah hampir dua jam mereka menunggu degan rasa cemas yang sagat luar biasa, Ayah dan Ibu Ara hanya berdiri tepat didepan pintu ruagan IGD sementara Fio laki-laki itu hanya berdiri dan bersandar pada dinding rumah sakit diruagan IGD.

Saat Fio igin megajak kedua orang tua Ara untuk duduk, terdegar suara pintu yang terbuka memperlihatkan seorang dokter laki-laki paruh baya yang berjalan menghampiri kedua orang tua Ara.

Degan cepat Ibu dan sang Ayah Ara berlarian menghampiri sang Dokter padahal jarak mereka sagatlah dekat tapi karna panik semua orang bisa menjadi gagal fokus.

Sementara Fio iya juga ikut berjalan menghampiri sang dokter.

''Bagai mana keadaan anak saya Dok''.tanya Ayu degan nada tergesa-gesa.

''Begini Buk Pak Anak Bapak sekarang masih dalam keadaan keritis,benturan dikepalanya sagat kuat itu semua megakibatkan gumpalan darah pada otak", kita harus melakukan oprasi secepatnya''.penjelasan sang Dokter bagaikan palu yang menghantam dada kedua orang tua Ara,yang membuat sang Ibu jatuh terkulai dan pingsan.

''Bu...''.panik Bapak sambil menangkap tubuh sang istri.

''Tolong Sus bawa Ibuk ini keruagan perawatan''ucap Fio panik dan juga binggung harus melakukan apa.

''Tolong lakukan yang terbaik untuk putri saya Dok''.lirih Adit sambil menahan sesak didadanya.

''Baik Pak kami akan melakukan tindakan sebaik mungkin,tapi sebelum itu tolong selesaikan dulu Adminstrasinya''.

''Baik Dok saya akan segera melunasinya''.degan cepat Adit berjalan meyusuri kolidor rumah sakit dan pergi menuju kasir untuk melakukan pembayaran.

''Maaf Sus pasien yang bernama Eliza Fhara tagihan untuk melakukan operasi dan yang lainnya itu berapa ya Sus''tanya Adit degan nada tergesa-gesa.

''5********* Pak jawab Suster membuat tubuh Adit limbung tak bertenaga''.

''Bapak gak apa-apa'' tanya Suster panik.

''Saya gak apa-apa Sus'',

''Sus apakah biayanya bisa dicicil''.lenjutnya lagi degan wajah penuh harap.

''Maaf Pak tidak bisa''.jawab Suster tegas.

''Tolong Sus nyawa anak saya sekarang sedang dalam bahaya''.ucapnya memohon.

''Maaf Pak tetap tidak bisa''.

Adit pergi berlari menuju ruagan IGD dimana dokter tadi masih menunggu dirinya.

"Dokter tolong lakukan oprasi untuk putri saya sekarang,untuk biaya saya akan usahakan untuk mencarinya Dok"...

"Tolong Dok" pintanya memelas degan air mata yang sudah tumpah.

"Maaf Pak untuk hal itu mohon maaf kami tidak bisa". jawab Dokter pendek dan igin melangkah pergi.

"Tunggu".. panggilan seseorang membuat langkah sang dokter menjadi terhenti.

"Jika ada yang salah tentang medis mohon dimaklumi ya bukan bidang ane hehe"

Makasih.

Tbc.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!