''Mas mau apa". lirihnya saat merasakan Fio ikut masuk kedalam betap.
"Mas cuma mau berendam Sayang".kata-kata Fio tak sesuai degan keyataan nyatanya tagan laki-laki itu kini sudah mulai bereaksi.
Dan akhirnya mereka melakukan lagi bukan hanya satu kali tapi dua ronde.
''Mas Ara gak bisa bagun kaki Ara lemes''.lirih Ara karna rasanya tubuhnya sudah sagat lemas dan kakinya gemetaran.
''Maaf sayang Mas kebablasan habis kamu bikin nagih''.lirih Fio sambil membantu Ara untuk mandi wajip dan megambil wudhu.
''Bik tolong buatkan makanan untuk saya dan istri saya trus antar kekamar''.
''Baik tuan''. jawab wanita paruh baya itu sambil menunduk hormat.
''Biasa aja Bik gak usah Formal gitu''.
''Kita sama-sama manusia ciptaan Allah.Jagan terlalu magagungkan manusia karna zat yang paling agung hanya allah semata''.
''Dan panggil saya Fio saja jagan tuan''.ucapnya sambil berlalu pergi.
''Begitu lah Fio laki-laki menjunjung tingi kesopanan,apalagi iya tidak mempunyai seorang ibu.membuat dirinya merindukan sosok ibu.
Setelah melaksanakan sholat berjamaah degan sang istri.entah kenapa hati seorang Fio rasanya sagat damai. sungguh selama iya menikah degan Sonia tak sekalipun wanita itu pernah mau melakukan sholat meskipun Fio memaksanya.
Ara mencium tagan suaminya degan takzim,meskipun sekarang rasa cintanya untuk Fio belum ada,tapi rasa nyaman dan merasa mempunyai kewajiban melayani nafkah batin sang suami Ara benar-benar ikhlas dalam menjalankan semua pernanya sebagai istri. meskipun iya memiliki keterbatasa fisik tapi Ara bukanlah gadis yang gampang meyerah.
''Ayo sayang makan,duduk sini Mas suapi''.ucap Fio sambil membantu Ara untuk duduk dikursi yang ada didalam kamar mereka,setelah beberapa saat tadi Asisten rumah tangganya megantarkan makanan.
''Ara bisa sendiri kok Mas''.lirihnya sambil mencoba meraih makanan.
''Sudah jagan membantah selama ada Mas disisimu izinkan Mas untuk melayani mu''.
''Ayo buka mulutnya''.pinta Fio sambil meyodorkan Sendok didepan mulut Ara.
Ara hanya menurut saja,entah seperti apa wajah suaminya ini,iya sama sekali tidak tau,tampan kah,tua kah atau jelek kah Ah...Ara sungguh sagat penasaran.
Tapi dideger dari suara,cara bicara,dan perlakuan sang suami saat diatas kasur Ara yakin suaminya bukanlah laki-laki sembaragan. iya yakin suaminya adalah laki-laki yang berkelas dan berpendidikan bonusnya tampan.
''Ah mikir apa aku ini''Ara megeleng-gelengkan kepalanya.Fio yang melihat Ara seperti itu megeryitkan dahinya binggung.
''Kenapa sayang''.
''Ehh..engak Mas''.
''Mas gak makan''.
''Ini Mas lagi makan''.
''Makan''.tanya Ara binggung.
''Iya sayang Mas makan sambil menyuapi Adek''.
''Satu piring berdua''. bisiknya tepat ditelingga Ara membuat gadis cantik itu merinding.
''Kenapa''.tanya Fio sambil terseyum.
''Eh..enggak..Ara gak apa-apa kok''.jawabnya tergagap degan wajah yang memerah.
''Gimana permainan Mas''?..Ok tidak''?..
Pertayaan macan apa yang Fio tanyakan pada Ara membuat wanita yang ada didepannya ini malu bukan kepalang.
sudah jelas Ok..lah..sampai-sampai Ara ikut ketagihan.
''Eh...kepa otak Ara sekarang jadi mesum''.lagi-lagi Ara meggelengkan kepalanya untuk megusir pikiran kotornya membuat Fio terkekeh geli.
''Ya sudah ayo makan lagi''.lirih Fio sambil terus meyuapi Ara dan dirinya hingga makanan dipiring habis.
💥💥💥💥
''Sayang Mas pegen punya anak''.Tanya Fio setelah mereka selesai melaksanakan Sholat Isa malam itu dan berbaring diatas tempat tidur.
''Apa kamu siap''?.tanyanya lagi sambil memutar-mutar rambut panjang Ara degan jarinya.
''Tapi Mas kondisi Ara seperti ini bagai mana cara Ara merawat anak kita Mas''.lorihnya sudah hampir menagis.
''Cup..cup...cup jagan sedih sayang,Mas akan usahakan untuk kesembuhanmu''.lirihnya sambil menarik Ara kedalam pelukannya.kemudian menepuk-nepuk punda istrinya degan sayang.
Entah kenapa semakin kesini rasa takut kehilagan Ara semakin besar.bahkan iya tidak igin jauh-jauh dari wanita ini.segitu besarnya kah rasa cintanya untuk Ara apa mungkin cinta bisa tumbuh dan besar hanya degan waktu sesingkat itu.
Wanita ini memang mempunyai daya tarik yang sagat luar biasa.selain wajahnya yang cantik,Bodynya yang Wah''...nilai plesnya lagi baik dan tutur katanya yang lembut.
''Dek Mas pegen''.bisik Fio tepat ditelinga Ara.sungguh dekat degan wanita ini membuatnya mudah terpancing.
"Boleh ya sayang".pintanya memelas Ara hanya meganguk saja.bagai mana pun iya tidak boleh menolak permintaan suaminya,karna itu adalah kewajibannya lagi pula hanya itu yang bisa Ara berikan.
"Yes".soraknya senang sambil menjalankan aksinya.
"Ahhh"...Fio megerang panjang setelah mendapatkan pelepasan untuk yang kesekian kalinya.
"Makasih sayang".lirihnya degan nafas yang masih memburu sambil menarik tubuh polos Ara kedalam pelukannya dan megecup kening sang istri degan sayang.kemudian keduanya terlelap.
******
Subuh memjelang.
Ara terbagun dari tidurnya sambil meraba-raba tempat tidur disisinya.
"Aww..pekiknya kaget lagi-lagi iya menyentuh inti tubuh suaminya yang tidur degan tubuh polos yang hanya ditutupi selimut.
"Hem kau membagunkan nya lagi".
"Tanggung jawab sayang"..lirih Fio degan suara seraknya khas bagun tidur.
"Maaf Mas Ara gak segaja".berbicara sambil megatupkan tagan.
Fio terseyum karna sepertinya istrinya ini tidak meyadari jika dirinya masih polos.buah dada yang menantang tepat didepan mata Fio membuat laki-laki itu gagal Fokus.
"Aww''...pekik Ara saat Fio langsung menjalankan aksinya.
"Mas sebentar lagi subuh kita harus mandi dan Sholat".
"Harusnya kan kita mandinya tadi malam"."Eh..taunya malah ketiduran".ucapan Ara sama sekali tak didegar oleh Fio doi terus saja degan pekerjaannya.
''Mas''.lirih Ara karna tagan suaminya sudah kemana-mana.
"Satu kali saja sayang".pintanya degan nafas yang memburu membuat Ara tak sampai hati menolaknya.
Akhirnya yah mandi kerigat lagi dan seperti biasa Fio tidak akan puas jika hanya satu kali laki-laki itu terus saja melakukannya sampai dua kali pelepasan.
Kemudian mereka berdua mandi dan melaksanakan sholat subuh bersama.
*****
"Mas kekantor dulu ya"?..pamitnya setelah mereka berdua berpakaian rapi dan selesai sarapan.
"Hati-hati dirumah kalau mau jalan-jalan ajak Bibik jagan pergi sendiri,Mas tidak akan megizinkan mu keluar rumah sendiri".pesan Fio panjang lebar sambil megecup kening sang istri degan sayang.
"Iya Mas''. jawab Ara sambil menyelami tagan suaminya dan menciumnya degan takzim.
"Bik tolong jaga istri saya jagan sampai dia keluar rumah sendirian".pesan Fio pada wanita paruh baya yang bekerja dirumahnya.
"Iya Nak".jawab Bibik dari dapur.
Tbc.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments