SAH!

"saya terima nikah dan kawinnya glory tarissa putri melvian binti Wira nata melvian dengan mas kawin tersebut dibayar tunai!"lantang Dev sambil menggenggam tangan Daddy wira

"bagaimana para saksi? sah?"

"SAH!"

"SAH!"

"Alhamdulillah..."

begitulah kiranya akad nikah malam ini. semua orang di ruangan nampak terharu. Dev nampak menarik nafas lega kala dirinya berhasil mengucapkan akad nikah dengan lancar. setelah doa yang di pimpin oleh pak penghulu selesai, semua berdiri bersiap untuk menyambut glo termasuk Dev yang sudah gagah dengan baju pengantin khas Melayunya. merapikan sedikit penampilannya. dan kini, glo muncul dari arah pintu sebuah ruangan dengan gaun putih sederhana dan riasan wajah yang tipis membuat glo nampak cantik. semua orang nampak terpesona dengan kecantikan glo tak terkecuali Dev. Dev menyambut glo sambil memperhatikannya tak berkedip. glo sedikit menunduk berjalan pelan diapit Gisan dan Davin. "kak lo nervous ya?" bisik Davin yang berada di sebelah kanan glo. "berisik lo. gue malu." jawab glo. "suami lo cakep glo" ujar gisan dengan niat menggoda.

"kalo ga cakep juga gue gamau" asal glo.

"bang, pegangin tangan gue yang bener. gue pake heels. gue takut jatuh ini." lanjut glo. Gisan segera menggenggam tangan kiri glo.

"dingin banget tangan lo. tegang ya" ujar gisan

"berisik bang. ngomel mulu, gue malu diliatin semua orang."

setelah sampai di hadapan Dev, glo sedikit mengangkat kepala nya menatap Dev yang kini sudah sah menjadi suaminya. kedua mata mereka bertemu 'deg' jantung keduanya berdegup kencang.

'jantung gue mau copot, tuhan' batin glo.

"Dev, gue titip adik cewe gue satu-satunya sama lo ya. jaga dia." ujar gisan sambil menyerahkan tangan glo pada dev yang sebelumnya dia pegang. Dev mengangguk menyambut tangan glo dan segera dia genggam. "siap gis" jawab Dev. "heh. panggil gue abang. sekarang lo udah jadi adik ipar gue"protes Gisan.

"hmm... bang gisan" ralat Dev.

Dev membawa glo ke meja akad. menandatangani berkas serta saling memasangkan cincin kawin dan glo mencium tangan Dev, tak lupa Dev juga mencium kening glo. semua momen itu diabadikan oleh fotografer kepercayaan keluarga Dev. semua keluarga besar juga ikut bersorak "cie.." "Dev lagi Dev" "yang lama dong" goda para keluarga.

"Dev, jaga anak perempuan Daddy satu-satunya ini ya ... maafkan jika kekurangannya akan membuatmu sedikit kesal. tapi, Daddy juga harap kau tak melukainya. jika dia nakal tegur dia dengan baik. dan kalau kau tak sanggup untuk bersabar lagi, kembalikan langsung pada Daddy. jangan coba kau menghukum dia dengan kesakitan fisik maupun batin. cukup katakan pada Daddy atau Gisan bahwa kau sudah tak sanggup hidup dengannya. kami menjaganya cukup baik. dan kami berharap kau pun akan menjaganya dengan baik" ucap Daddy sambil menepuk bahu Dev. sebagai seorang ayah, tentu saja tak mudah melepas anak perempuannya menikah dan akan menjalani hidup baru bersama orang lain.

"Daddy tenang saja. Dev janji tidak akan menyakiti glory. dan berjanji akan membahagiakannya." balas Dev. segera merengkuh memeluk pria paruh baya yang masih terlihat gagah itu.

glo terlihat terharu melihat pemandangan di depannya. bahkan air mata hampir jatuh ke pipi namun tertahan oleh tisu yang sudah dia pegang sebelumnya untuk berjaga dari hal seperti ini. Daddy dan Dev kompak melepas pelukan mereka. pandangan Daddy beralih pada glo yang sejak tadi sibuk menahan air mata dengan tisunya.

"glo, Daddy bahagia sekarang. walaupun harus meninggal dunia sekalipun, Daddy sudah merasa tenang. karena sudah melihatmu menikah dengan lelaki yang Daddy percaya, dia bisa menjagamu sepenuhnya." ucap Daddy membuat glo tak tahan dan segera menghambur ke pelukannya.

"Daddy jangan begitu. sekalipun glo sudah menikah, glo masih butuh Daddy" ucap glo sudah tak kuat menahan air matanya membuatnya menangis terisak-isak. Daddy mengusap punggung glo untuk menyalurkan ketenangan pada gadis kecilnya. Dev juga ikut mengusap punggung glo.

"sudah, kamu jangan nakal lagi. sekarang sudah punya suami. apa-apa harus izin suami, ya. jangan membantah terus. lakukan kewajiban mu sebagai istri. berbaktilah padanya. Daddy pasti akan sangat bangga jika kamu berhasil dengan pernikahan ini glo" ucap Daddy. glo hanya mengangguk melepaskan pelukan Daddy.

"anak Daddy jelek pas menangis gini"

"ahhh ... ini semua gara-gara Daddy"ujar glo sebal. berusaha menghapus air mata yang sudah tersebar ke seluruh wajahnya. namun tak membuat makeup nya luntur semua.

semua orang di ruangan nampak ikut terharu melihat kejadian itu. tak sedikit yang ikut mengeluarkan air matanya karena ini benar-benar momen sakral seorang ayah menyerahkan anak perempuan nya kepada lelaki yang sudah dipercaya akan menjaganya.

"bang, Kaka udah nikah. lo kapan lamar kak..." bisik Davin pada kakanya namun tidak tuntas saat kakanya tiba-tiba mencubit pahanya. "awww" teriak Davin.

"mulut lu lemes bener dek" sewot Gisan.

"sakit tau kak. lagian kenapa sih ga jujur aja minimal tembak dia jadi pacar lo. gitu aja gabisa. lemah lo!" gerutu Davin. sambil mengusap paha bekas di cubit Gisan.

"lo kenapa mepet-mepet gue biar punya pacar? jangan-jangan lo naksir cewek juga ya" tebak Gisan.

"mana ada, yang ada cewek-cewek naksir gue" jawab sombong Davin

"kalian kenapa berisik sih dari tadi. itu momen gabisa diulang." omel mami lania yang berada di samping mereka.

"ini mam, abang lemah" adu Davin.

"lemah kenapa?" tanya mami kepo

"si Davin jangan di dengerin mam, dia mah tukang gosip" ujar gisan.

mami hanya bisa tersenyum sambil menggelengkan kepalanya tidak habis pikir dengan kedua anak laki-laki nya yang tidak pernah bosan bertengkar.

"sudah-sudah jangan bertengkar. ini acara nya glo. masa kalian rusak sih."

"lo si bang"

"kok gue?"

"sudah Davin, Gisan!" lerai mami lania. orang lain sedang sedih terharu, mereka berdua malah beradu mulut batin mami.

...****************...

setelah prosesi akad nikah selesai, waktunya dinner merayakan pernikahan glo dan dev. momen ini sekaligus perkenalan bagi dua keluarga untuk lebih mengenal. Dev dan glo sebagai pasangan pengantin baru berada ditengah para orang tua, kakek, nenek, dan saudara-saudara mereka. tak bosan para orang tua berpesan pada mereka berdua untuk menjaga keharmonisan rumah tangga. Dev dan glo hanya bisa mengangguk dan memasang wajah tersenyum bahagia seakan pernikahan ini memang mereka yang menginginkan nya. "gue bosen" bisik glo pada Dev yang berada di sampingnya.

"yaudah kita pindah ke meja sana aja" balas Dev sambil menunjuk meja dengan lirikan mata. meja itu berisi Gisan, Davin, Tania, Dani, dan gio. mereka berlima terlihat sedang asik mengobrol. glo hanya mengangguk.

"Oma, kakek, bunda, semuanya. Dev sama glo ke meja Kaka sama adik-adik dulu ya di sana" ujar Dev dengan sopan sambil menunjuk meja yang dimaksud.

"kalian makan nya sudah beres?" tanya mami lania.

"sudah mam" jawab glo

"Deva, jangan lupa pesanan kakek ya" ujar kakek Dev.

"pesanan apa kek?" jawab heran Dev.

"cicit yang lucu-lucu"

*BOOOOOOM..

Semua orang yang berada dimeja tertawa mendengar permintaan kakek Didi.

"pah, mereka masih sekolah. cicit nya di pending dulu yaa" ujar bunda Icha.

"kek, nanti Deva kasih cicit deh.. tapi kakek harus sehat. jangan sakit-sakit terus. harus berenti merokok. katanya mau urus cicit. kalo kakek sakit gimana cara urus nya" bujuk Dev yang tahu kesehatan kakeknya itu sempat naik turun.

"deal. kakek ga bakal sakit-sakitan kalo Deva kasih cicit buat kakek. kakek juga bakal berhenti merokok biar bisa rawat anakmu sampai menjadi abdi negara seperti kakek" semangat kakek Didi.

"Dev, lo jangan so janji-janji begitu. nanti kalo ditagih beneran gimana" bisik glo

"ya tinggal bikin beneran" jawab asal Dev. glo memukul pelan tangan Dev. para orang tua hanya bisa tertawa melihat interaksi pengantin baru ini. "yaudah semuanya, Dev sama glo ke meja sana dulu ya" pamit Dev sambil meraih tangan glo untuk dia genggam. glo hanya bisa pasrah tak menolak saat Dev menarik tangannya dan mengikuti langkah Dev di depannya. karena merasa gaun yang dia gunakan sedikit ribet, maka sudah dipastikan dia butuh Dev untuk membantunya.

...***...

"wah pengantin baru datang nih" sambut Gisan pada Dev dan glo yang menghampiri meja mereka. "cie Kaka" ejek gemes Tania.

"kalian bisa tutup dulu ga tuh mulut, dari tadi kuping kita udah panas di ceramah in para orang tua. setidaknya kalian hibur gitu.." omel glory sambil berusaha duduk dibantu Dev.

"ahhh Tania iri. mau dipegang tangannya kaya begitu" teriak Tania sambil menunjuk tangan Dev dan glo yang saling menggenggam.

"Davin, denger tuh! Tania mau dipegang tangan nya kaya gitu" ejek gio pada Davin dan Tania. Davin yang sedang minum minuman soda favorit nya mendadak tersedak. "uhuk uhukk .. " dan Tania hanya menatap tajam kaka tertuanya.

"Davin sama Tania pacaran?" tanya glo yang baru bisa duduk nyaman. dan Gisan yang sama tidak tau apapun langsung menyenggol lengan Davin dengan lengannya setelah menepuk pundak adiknya agar berhenti batuk.

"kak gio jangan fitnah" sanggah Davin.

"bukannya Davin pengen dijodohin sama Tania?" kali ini yang mengejek Davin adalah Dev. semua orang dimeja itu tertawa tak terkecuali Dani cowo paling dingin di keluarga aditama. Tania hanya bisa mengerucutkan bibirnya dan menatap tajam ke arah Davin "gara-gara dia lirik gue pas lamaran kaka." batin Tania. , dan Davin hanya mengusap wajahnya kasar. Dani, gio, dan radeva yang dikenal dingin mendadak menghangat saat percakapan mereka semua terus berlanjut hingga tengah malam.

"heh kalian cepet tidur. ini udah malem jangan ganggu pengantin baru Istirahat." tegur Daddy wira saat menghampiri anak-anak muda ini betah berbincang. "sebentar lagi dad" jawab Gisan. "Dev, nanti pulang ke indo kalian tinggal dulu di rumah daddy yah" ujar Daddy pada Dev. "begini dad, nanti rencananya Dev sama glo mau langsung tinggal di apartemen. tapi kalo kita sudah beres pindahan dan kita juga ada waktu, kita sempetin nginep di rumah Daddy." jawab Dev.

"emang kalian bakal tinggal dimana?" tanya Davin.

"di apartemen Dev lah" jawab glory.

"Ka dev sudah punya apartemen?" tanya Davin lagi. Dev hanya mengangguk. "keren banget" kagum Davin

"gue juga punya" ujar pelan gisan. "gue ga percaya sama lu bang" ejek Davin yang sedikit mendengar ucapan pelan gisan. "terserah." acuh Gisan.

"udah, kalian gak malu apa. liat tuh gio Dani Dev sama Tania. akur terus. adem Daddy liatnya" puji Daddy pada keempat anak ayah Ben. Gisan dan Davin malah cengengesan.

"potong aja dad uang jajan mereka" kompor glo. mendengar glo memanas-manasi daddy nya, Gisan dan Davin menatap tajam ke arah glo.

"apa?! kalian berani sama gue? nih lawan dulu suami gue" tantang glo pada Gisan dan Davin sambil menepuk bahu dev. dan Dev hanya bisa mengerutkan keningnya merasa aneh sekaligus senang tak sadar memunculkan senyum tipisnya. ada seseorang yang menyebutnya suami. rasanya tak bisa dijelaskan.

"giliran kaya begini suami nya dianggap" ujar gisan.

"iya. gausah di nafkahin istri begini, kak Dev" kompor Davin.

"sembarangan kamu" protes glo.

"sudah-sudah.. kalian ini ga bosen apa berantem dari kecil sampe sekarang. cape Daddy liatnya. jangan lupa kalian istirahat. sudah malam loh. Daddy ke kamar duluan ya, mami sudah menunggu. katanya ga sabar" pamit Daddy.

"orang tua satu ini selalu lupa umur" gumam Gisan.

"itu orang tua lo bang" sahut Davin

"Daddy.. jangan beranak lagi" teriak Gisan dan mendapat lemparan sendok kecil dari glo.

"sakit glo" ringis Gisan mengusap dadanya.

"lagian lo bang. ga malu apa di denger orang"omel glo.

"daripada Daddy lupa? ya mending gue ingetin lah"

perbincangan antara anak-anak muda ini masih terus berlanjut sepeninggal Daddy wira. mereka asik membahas banyak hal. hingga tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 1 malam, mereka akhirnya bubar dan kembali ke kamar masing-masing untuk beristirahat.

......................

Dev dan glo beriringan menuju kamar mereka. "Dev, tungguin.. "rengek glory karena dev yang berada di depannya berjalan lebih cepat darinya dan sedikit meninggalkan nya dibelakang. "lo lelet banget" ujar Dev. "kaki gue sakit" keluh glo tak meneruskan jalannya. melihat glo tak bergerak lagi, membuat Dev penasaran hingga akhirnya pandangannya tertuju pada kaki glo. terlihat lecet akibat sepatu high heels yang dia gunakan.

"kalo gabisa pake heels kenapa maksain" ujar Dev. "disuruh mami sama bunda" jawab sedih glo.

"gue bantu" ucap Dev karena melihat glo yang kesakitan, Dev berjongkok sebentar melepaskan kedua heels glo dev menjinjing kedua sepatu itu dengan tangannya dan Dev berusaha meletakkan satu tangan glo melingkar di pundaknya dan tangan satu Dev merengkuh pinggang glory. hingga wajah mereka berdekatan bahkan sesekali menempel.

"Dev, di novel-novel kalo pengantin wanita nya cape, di gendong ala bridal style gitu sama suaminya. ko gue malah di papah begini. gue kaya orang penyakitan tau gak"protes glo.

"lo nya kegemukan" jawab sarkas Dev.

"lo baru beberapa jam jadi suami udah body shamming" gerutu glo sambil terus dipapah Dev menuju kamar mereka. setelah sampai didepan kamar, Dev melepaskan glo dan mengeluarkan kunci kamar yang baru diberikan ayahnya Dev sebagai hadiah pernikahan mereka. kunci kamar tempelkan pada handle pintu. klik otomatis pintu terbuka menunjukkan ruangan yang terlihat mewah didekorasi ala kamar pengantin bertabur bunga dan lilin. mereka berdua masuk bersamaan.

"ini kamar rame banget. banyak bunga kaya kuburan."ujar glo

"bunda bilang gausah bikin anak dulu, tapi kamar malah dihias begini" gerutu pelan Dev.

"kita beneran sekamar ini?" tanya glo tak percaya.

"menurut lo?" tanya balik Dev.

"Dev, gue mau tidur di kasur ya" ujar glo

"udah deh glo, jangan kaya di novel-novel pake acara gamau satu ranjang" kesal Dev sudah tau maksud glo.

"hehe, iya iyaa.. maaf. gue ke kamar mandi duluan ya" pamit glory sambil berjalan ke kamar mandi. sedangkan Dev membersihkan bunga yang bertebaran di kasur dan merebahkan dirinya merasa sangat lelah hari ini. tak butuh waktu lama, Dev tertidur.

setelah 20 menit glo menghabiskan waktunya di kamar mandi untuk membersihkan diri, tiba-tiba dia baru ingat tidak membawa baju gantinya.

"sial. gue lupa bawa baju ganti ke kamar mandi" gerutu glory. dia bisa saja meminta bantuan Dev, tapi tidak mungkin juga Dev mengambilkannya ****** ***** dan bra bukan??! dengan terpaksa dia menggunakan bathrobe yang tersedia di kamar mandi dan dia memutuskan untuk pergi ke walk in closed sendiri. glory sedikit membuka pintu untuk mengintip keberadaan Dev. terlihat Dev sedang merebahkan dirinya di kasur dan memejamkan mata tanpa mengganti terlebih dulu bajunya "kayanya dia ketiduran" gumam pelan glo. glory akhirnya memberanikan diri keluar kamar mandi menuju walk in closet yang tersedia. glory mengendap-endap agar tidak mengusik tidur Dev. setelah dia sampai di walk in closet, glo mencari koper miliknya. dan saat dibuka untuk mencari baju ganti tiba-tiba..

"Aaaaaaaaaa... Dev! baju gue ko jadi gini semua" teriak kencang glory.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!