Lamaran

Waktu terasa cepat, setelah 15 menit glory dan dev berbicara berdua, akhirnya mereka kembali ke ruangan VVIP restoran menemui keluarga mereka lagi.

"wah calon pasangan udah balik nih" goda Gisan saat melihat glory dan Dev kembali ke ruangan itu.

"eh, kalian sudah kembali. sini nak, makan dulu. maaf ya kita duluan makan" ujar Daddy yang baru selesai makan. setelah kepergian Dev dan glo keluar ruangan untuk bicara, dua keluarga itu memutuskan untuk makan tanpa menunggu Dev dan glo.

"iya gapapa dad" jawab glo sambil duduk di kursi dekat Gisan.

"kalian mau makan apa?" tanya bunda Icha pada Dev dan glo.

"glo ga makan tante"jawab glory.

"Dev juga bun" ucap Dev sama dengan glo memutuskan untuk tidak makan

"kenapa kalian kompak ga makan begini?" tanya mami lania.

"ayah, bunda, om Wira, Tante lania, dan semuanya. dev dan glo mau menyampaikan sesuatu." ujar Dev serius sambil melirik glo yang duduk bersebrangan dengannya. glo sedari tadi sudah memasang wajah tegangnya. mereka semua antusias memperhatikan glo dan Dev bergantian rasanya sangat kepo dengan apa yang akan mereka berdua sampaikan.

"ada apa Dev?" tanya bunda Icha.

"kita bersedia untuk di jodohkan dan menikah" jawab Dev. semua orang di ruangan nampak terkejut.

"Hah?!"

flashback

ya, glo dan Dev memutuskan untuk menerima perjodohan sesuai perjanjian dalam pembicaraan sebelumnya.

"Dev, sebenarnya gue bisa menolak perjodohan ini. asal gue ngomong langsung sama orang tua lo" jujur glo lagi

"lo mau lakuin hal itu glo?" tanya Dev.

"menurut lo gue harus gimana?" tanya balik glo pada Dev

"gue juga bingung, satu sisi gue juga gamau bertengkar terus sama bokap. satu sisi lagi, gue juga gamau bawa lo ke masalah-masalah gue nanti"

"yaudah, gue setuju dengan perjodohan ini."putus glo.

"hah?" kaget dev.

"asal, ada syarat nya. kita jangan saling ikut campur urusan masing-masing. jangan ada hubungan *** diantara kita. dan kalo pernikahan kita gabisa bertahan dan dipenuhi konflik, jangan paksain dan lebih baik pisah."

"gak! gue gamau. pernikahan macam apa itu" marah Dev.

"heh, lo ga nyadar? lo juga punya pacar Dev. gue juga ada seseorang yang gue kejar. gue berusaha menyelamatkan lo dari bokap lo. lo berusaha menyelamatkan gue dari kewajiban gue. harusnya lo bersyukur dong" kesel glo.

"yaudah, gausah ada pernikahan. gue bakal bilang ke orang tua kita kalo kita menolak perjodohan. lo gausah khawatir dan satu lagi! gausah kasihani gue!" Dev segera bangkit dari duduknya penuh amarah. glo merasa sedikit menyesal dengan ucapannya. dan segera mencekal lengan Dev agar tidak pergi.

" sorry" lirih glo. "lepasin tangan gue" Dev sudah dengan mode dinginnya.

"yaudah, gue tanya sama lo. pernikahan seperti apa yang lo mau? jangan pergi gitu aja dong.. kita selesaikan baik-baik" bujuk glo. Dev berbalik menghadap glory menatap nya sedikit dalam.

"gue mau pernikahan sekali seumur hidup" jawab Dev masih dengan mode dingin. glo sebenarnya penasaran dengan sosok Dev. si Ketos yang terkenal cerdas di sekolah, tapi dia punya sisi berbeda saat diluar.

"yaudah. gue kalah. kita setujui masalah perjodohan. soal pernikahan seumur hidup, kita usahakan. tapi gue minta satu hal sama lo. lo izinin gue cari seseorang yang gue sayang dimasa lalu." ujar glo sedikit ragu dan takut dengan respon Dev.

"kalo lo udah nemuin orang itu? lo bakal ngelakuin apa?" tanya Dev

"gue cuman mau tau keadaan dia" lirih glo.

"yaudah. gue setuju."

"soal pacar lo, gue ga masalah selama gue belum jadi istri lo. kalo sampe gue udah jadi istri lo dan lo masih pacaran sama dia, gue ga janji soal pernikahan seumur hidup"

"kasih gue waktu buat putusin Kalila"

"DEAL"

begitu lah kira-kira perjanjian mereka.

...***...

"glo, beneran?" tanya mami lania. glo hanya mengangguk menampilkan senyum terpaksa nya. "bukannya kamu sempat menolak?" tanya mami lania lagi.

"mami mau glo berubah pikiran lagi?" tanya glo. mami lania dengan cepat menggelengkan kepalanya.

"wah, kalo begitu mau lamaran atau langsung menikah ini?" tanya ayah Ben.

"bagaimana kalo pernikahannya Minggu depan?" usul Daddy wira.

"HAH?" Teriak Dev dan glo kompak. semua orang di sana juga ikut terkejut. glo dan Dev sama sekali tidak punya ekspektasi soal respon kedua orang tua mereka.

"dad, glo sama dev masih SMA. masa iya langsung nikah ?"tanya glory sangat tidak setuju dengan usul itu.

"mami setuju glo" mami lania buka suara. diikuti bunda Icha.

"bunda juga setuju loh Dev, glo"

"ayah lebih setuju"

itulah jawaban para orang tua yang lain. glo berusaha berpikir keras bagaimana caranya pernikahannya tidak secepat itu.

"dad, mam, tante, om. glo kan punya Kaka. " ucap glo

"Dev juga punya Kaka" sahut Dev.

"nah itu. mereka kan Kaka kita, mereka pasti punya perasaan ga rela kalo harus di langkahin. ya kan bang? kak?" ujar glo memberi kode lewat mata saat bertanya pada gio dan Gisan. Dev hanya mengangguk setuju dengan glo.

"gue ga masalah tuh glo" jawab polos Gisan.

"aku juga ga masalah. lagian kita laki-laki, ga mungkin sampe ga punya jodoh. kita mah tinggal tunjuk." jawab gio enteng dan Gisan mengangguk setuju.

glo hanya bisa bengong dengan jawaban kompak Gisan dan gio yang tidak mempermasalahkan pernikahan itu. "bisa-bisanya drama yang gue mainin gagal" batin glory. glo sudah panik duluan.

"apalagi alasan kamu glo?" ledek Daddy yang tau maksud glory untuk tidak menikah dalam waktu dekat.

"kak Dev, coba lamar ka glory langsung depan kita dong sekarang" Tania kali ini buka suara lagi. memang gadis cantik super aktif ini hobi sekali menggoda kakanya. Dev hanya bisa menunduk mengusap wajahnya sedikit kasar

"iya Dev, lamar adik gue dong depan kita" dukung Gisan.

"om Wira. Dev setuju pernikahannya Minggu depan gausah ada acara lamaran lagi" ujar Dev.

mereka semua tertawa melihat Dev mengabaikan pinta adiknya dan calon Kaka ipar nya itu.

"ayo dong kak Dev, lamar ka glory nya ih" kesal Tania.

"Tania, disini ada menu dessert yang unik loh, Tania mau?" ujar glo membantu Dev mengalihkan pinta Tania. dan usaha nya kali ini masih sia-sia.

"ka glo tinggal jawab iya aja kak" kekeh Tania

"yaudah, yaudah... kaka lamar ka glo." ujar dev memilih mengalah dengan menuruti keinginan adiknya yang bawel.

Dev berdiri bangkit menghampiri glory, dan mengajak glory untuk berdiri. detak jantung keduanya tidak karuan. Dev berusaha memegang kedua tangan glo. Dev mendekatkan diri pada glo "tolong kerja samanya" bisik Dev tepat di telinga glo. glo hanya diam dan berusaha mengontrol perasaan nya. Dev mulai menatap dalam glory. "ekhem.. glory tariss-" ujar Dev.

"glory tarissa putri melvian bro!" lurus Gisan.

mereka semua sedikit tertawa, melihat Dev tidak tau nama lengkap calon istri nya.

"iya itu.." kilah Dev. "ulangi kak" protes Tania. semua orang menyiapkan kamera masing-masing ingin memotret sekaligus mem video momen yang penting bagi Dev dan glo itu.

"glory tarissa putri melvian... di depan orang tua dan keluarga kita, gue serius minta lo menjadi istri gue. satu-satunya dan selamanya" ucap Dev dengan masih menggenggam kedua tangan glory. glory dari tadi hanya diam rasanya ingin menyembunyikan wajahnya yang sudah dipastikan memerah. tak menyangka seorang ketos yang banyak disebut satu sekolah, ada di hadapannya dan bisa bicara serius begini.

"so sweet.." teriak penonton. siapa lagi kalo bukan Gisan, Tania dan para orang tua. sedangkan gio dan Dani hanya senyum-senyum tipis "lanjut ka.." teriak Tania.

" glo, Will you marry me?" tanya Dev. suasana hening.. menunggu jawaban glo. glo yang di tanya hanya bisa diam. Dev menggoyangkan genggaman tangannya pada glo. menyuruhnya agar segera menjawab.

"hmm .. i Will." jawaban Singkat glo ini mampu membuat seisi ruangan heboh.

"peluk dong kak dev " teriak Tania.

"cium Dev" kali ini gio yang berteriak. membuat orang memperhatikan nya tajam. "saya bercanda" ujar gio sambil cengengesan.

"nanti peluk cium nya pas udah nikah. sekarang kita bahas pernikahan nya." saran Daddy wira.

hingga larut malam, dua keluarga ini masih serius membahas rencana pernikahan Dev dan glo yang akan di adakan 6 hari lagi. walaupun tidak ada rasa cinta diantara glo dan dev, tapi mereka tetap melanjutkan rencana pernikahan ini. para orang tua juga meyakini bahwa cinta akan tumbuh seiring berjalannya waktu.

...---...

tak terasa 5 hari berlalu, pernikahan Dev dan glo akan diadakan besok secara tertutup mengingat status glo dan Dev yang masih pelajar, maka pernikahan ini hanya akan di hadiri oleh keluarga inti. pernikahan mereka dilaksanakan di hotel milik keluarga Aditama yang berada di Kuala lumpur, Malaysia. 3 hari sebelumnya mereka sudah sampai hotel tersebut. semenjak terjadinya lamaran dadakan di restoran, glo dan Dev tidak diizinkan masuk sekolah oleh para orang tua. namun, sebelumnya para orang tua sudah meminta izin pada pihak sekolah.

glory dengan pakaian santainya kaos oversize dan hotpants berjalan menuju balkon kamar hotel. mungkin kali ini yang dibutuhkan dirinya hanya udara segar. belum ada 10 detik glo sampai balkon, tiba-tiba bel kamar nya berbunyi tanda ada seseorang yang bertamu ke kamarnya. sebelum membukakan pintu, glo mengintip terlebih dahulu dari balik pintu. ternyata kakanya, gisan. segera glo membuka kan pintunya.

"lama banget sih, lo lagi ngapain. ga coba bunuh diri kan" omel Gisan. sambil nyelonong masuk kamar. glo menutup kembali pintu kamarnya.

"apaan sih lo bang. aneh banget. gue lagi nyantai. dikira bunuh diri. ganggu deh" omel balik glo. tetapi yang di omelin malah menjatuhkan diri ke kasur

"dek, gimana perasaan lo besok mau nikah?" tanya gisan.

"biasa aja" jawab glory santai. sambil duduk di sofa yang tersedia di kamar hotel.

"lo yakin sama keputusan lo dek?" tanya Gisan lagi.

"bang, gue udah sampe sini. menurut lo bagaimana?!"kesal glo.

"iya deh iya"

"bang, lo temenan sama Dev udah lama?" tanya glo penasaran.

"lo mulai kepo ya ..." goda Gisan

"serius bang"

"jadi begini.."

glo segera mencari posisi ternyaman di sofa untuk mendengar cerita Gisan.

"Dev itu baik banget tau dek orangnya. gue sama dia temenan dari SMP. dia adik kelas gue, dia bandel sering dimarahin ayahnya. tapi dia pinter banget. ayahnya ga pernah melirik sisi positif Dev. ayah nya terlalu fokus sama hal negatif yang Dev lakuin. dia sayang banget sama adik-adiknya. saking sayangnya, dia pacar in cewe yang namanya kalila cuman karena kalila pernah nolongin adiknya si dani dari kecelakaan. katanya sih gitu. tapi gue dan temen-temen yang lain ga setuju hubungan dia sama si kalila." jelas Gisan.

"kenapa?"tanya glo penasaran

"Kalila tuh manfaatin Dev banget. dia tuh sering buat masalah di sekolah. dan sering banget melabrak cewe yang berurusan sama Dev. pokonya lebay deh"

"ohhh.."

"lo pernah dilabrak kalila kan glo?"

"iya"

"katanya lo ga ngelawan?"

"gue takut dia mati bang" jujur glo.

"bagus. jangan lah. anak orang."

"oh iya, masalah lo mau balik ngikut muaythai beneran?"sambung Gisan.

"gatau bang, gue baru rencana. tapi si Zain ajak gue buat join lagi. coach Gilang juga sempet nemuin gue."

"lo harus bilang nanti sama suami lo. harus izin dulu mau ngapa-ngapain. lo tau ga? katanya, si Dev juga bisa bela diri campuran loh"

"kata siapa lo bang?"

"gue denger doang, pas gue tanya orangnya ... katanya gamau bahas."

"yaudah lah bang,urusan dia. sana lo balik kamar lo. gue mau bersantai. ngegosip mulu lo" usir glo pada kakanya.

"tapi lo sangat menikmati cerita gue"

"diem lo bang" ketus glo.

"yaudah gue balik kamar ya" pamit gisan.

Gisan bangkit dari kasur glo dan segera pergi meninggalkan glo sendiri di kamar.

glory masih dengan posisi duduk nyaman di kursi sambil memejamkan matanya. tujuan bersantai di balkon dia urungkan. tak lama handphone yang dia genggam berdering tanda panggilan masuk dari

...📞Venus(Ketos)...

"halo. ada apa telp?" tanya glo dengan malas.

"lo dimana?"

"di kamar"

"gue kesana"

"jangan! ada apa?"

"gue mau obrolin sama lo tentang tempat tinggal pas udah nikah"

"ngomong aja di telp"

"gabisa"

"bisa!"

"yaudah, gue mau kita tinggal di apartemen gue. lo setuju kan? kita gausah tinggal di rumah orang tua"

"hmm"

"nanti pas pindahan ke apartemen gue, banyakin deh baju-baju haram" goda Dev dengan nada suara datar

"gila lo! Ketos kotor!" teriak glo kesal sambil menutup panggilan sepihak. glo membanting hp nya ke kasur dan dia bangkit dari duduk berjalan menuju balkon kamar. bersandar pada pagar menghirup udara segar. memandang pemandangan kota didepannya. memikirkan masa depan yang penuh tanya ke depan. glo benar-benar tak punya ekspektasi tentang masa depannya saat ini. yang ada di pikirannya, bagaimana agar rumah tangga yang dijalaninya nanti tak ada masalah. glo menarik nafas kembali sambil merentangkan tangan dan menutup matanya. menghirup udara segar merasakan ketenangan. tak lama dari itu, tiba-tiba..

"lo mau nyambut gue pake pelukan?" suara bariton berat khas terdengar di telinga glo.

"suara itu?" batin glory masih dengan menutup matanya. "mungkin gue lagi kesel sama dia sampe menghayal gini" batin glory lagi. masih bertahan dengan posisinya

"nunggu gue peluk lo ya?" suara itu lagi dan glo membuka matanya karena penasaran dan seketika tersentak kaget "lo?!" teriak glo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!