"mom! glory pulang" teriak glory saat masuk rumah. Lania karisma ibu nya glory merupakan ibu rumah tangga tetapi tak jarang juga sering membantu suaminya mengerjakan pekerjaan kantor. seperti hari ini, dia hanya mengantar suaminya ke kantor dan membantu sedikit persiapan meeting di sana. selepas itu, dia kembali ke rumah untuk memasak dan mengurus tanaman-tanaman kesayangannya.
"gak usah teriak glo, mommy denger ko. ada apa ini? baru jam segini kamu udah pulang" balas mommy lania yang muncul dari arah dapur. glory segera menghampiri ibunya dan tiba-tiba memeluknya erat. mommy lania mengerutkan keningnya tidak biasanya glo pulang cepat dan bertingkah seperti ini.
"ada apa ini, ko kamu aneh. kamu bolos? atau kamu di drop out dari sekolah yah?" lanjut mommy lania mencoba menebak karena sejak tadi bertanya glory belum membuka suara.
"mom, apaan sih.. berprasangka buruk itu ga baik tau. glo cuman capek. makanya pulang cepet." keluh glory tanpa melepaskan pelukannya. dengan segera mami lania memaksa glo melepas pelukannya dan memperhatikan lekat seluruh tubuh glory dari atas sampai bawah. hingga tangan mami lania dengan sengaja menyentuh kening dan leher glory.
"wait, badan kamu ko panas sayang.. ada apa?! loh ini bibir nya juga kenapa pipimu ini biru" mommy lania mulai panik.
"glo cuman gak enak badan mom"
"ya ampun, gak enak badan kok cuman sih sayang. tadi kamu pulang sama siapa? terus ini kamu izin ke sekolah kan pulang cepet? kamu kenapa bisa kaya begini? ini jaket abang kamu kan? abang kamu mana? dia gak tau kamu sakit?" saking paniknya mommy lania, ia benar-benar menanyakan banyak pertanyaan pada glo.
"mom, satu-satu kenapa sih nanya nya" sebal glo yang merasa sedikit pusing mendengar pertanyaan mommy lania.
"mom panik sayang, kenapa bisa begini hmm? tadi sebelum pergi kamu baik-baik aja loh" ujar mommy lania mengelus pelan pipi glo.
"glo cuman kecapean mom, tadi glo dianter pulang sama pak Harto supirnya Sarah, tadi glo juga izin buat pulang cepat hari ini di bantu Sarah juga, abang tadi pinjemin jaketnya tapi ga antar glo pulang. itu mau glo kok mom" jelas glory. glory terpaksa harus menjawab pertanyaan ibundanya karena jika tidak ibunya akan terus bertanya-tanya tanpa henti nanti.
"yasudah, yuk kita ke kamar. kamu istirahat, nanti mom antar makanan dan obatnya ke kamar. mommy bantu ke kamar yuk" ucap mami lania sambil mencoba menuntun glory berjalan ke kamarnya yang berada di lantai dua dan glory hanya menurut pasrah. kebetulan kepalanya benar-benar pusing dia juga takut sendiri ditengah naik tangga tiba-tiba dirinya tidak kuat.
...***...
Di sekolah. setelah rapat OSIS selesai, Dev si ketua OSIS segera pergi ke parkiran yang nampak sepi untuk segera pulang.
"Radeva" teriak seseorang dari jauh memanggil namanya. membuat Dev segera berbalik mencari asal suara yang ternyata Wendy anggota tim basket. Wendy sedikit berlari menghampiri Dev.
"eh wen, ada apa?" tanya Dev.
"Dev, lo bakal lupain tim basket nih? bentar lagi ada turnamen loh. gak ada lo, tim kita kurang dalam banyak hal" ucap Wendy serius.
"gue masih sibuk penyesuaian program OSIS bro. lagian masih ada temen-temen gue yang lain kan yang ikut"jawab Dev
"gak ada lo ga seru. nyawanya tetap ada di lo. gapapa deh lo sekarang sibuk. tapi ntar-ntar pas ada turnamen lo ikut yah? gue yakin tanpa latihan kehebatan bermain basket lo masih melekat. gue maksa lo pokonya buat jadi kapten kita lagi. coach Deri juga setuju" ucap Wendy.
"gila lo, gue sibuk. liat ntar aja ya" jawab dev
"gak ada sibuk. gue tunggu pokonya" paksa wendy
"terserah lo"
tiba-tiba dari kejauhan seorang wanita menghampiri mereka.
"sayang"
ternyata Kalila. pacar si ketos yang terkenal body gols dan cantik.
"gue duluan ya Dev" pamit Wendy sesekali melirik Kalila yang menghampiri Dev dan Dev hanya mengangguk sebagai jawaban.
"belum pulang?" tanya Dev pada kekasihnya yang bergelayut manja pada tangannya.
"aku nunggu kamu lah"
"ngapain nunggu segala?"
"anterin aku pulang sayang, supir aku jemput papi ke kantor. kamu antar aku yah.. please.." mohon kalila
"pake taksi kan bisa. biasanya juga kalo gue ada rapat gini ga pake pulang bareng"ujar Dev.
"pengen sama kamu, lagian kita udah lama ga pulang bareng semenjak kamu sibuk jadi ketua OSIS" Kalila berasalan.
"gue capek. gabisa antar lo" ujar Dev lagi berharap Kalila ini mengerti kalo dia lelah karena seharian ini mengurus program sekolah.
"please anterin aku. aku ga berani sendiri"ujar kalila dengan mata puppy eyes membuat Dev menarik nafas dalam.
"yaudah gue anterin, tapi gak ada acara jalan dulu. gue ada urusan"
"iya iya.. makasih sayang.." Kalila mendadak happy walaupun tidak ada acara kencan, setidaknya pacarnya mau antar dia pulang. minimal siswa yang tersisa disekolah melihat kalo hubungan dirinya dan Dev baik-baik saja dan romantis.
dengan segera Dev mengajak kalila berjalan menuju motor sportnya yang terparkir rapi di parkiran khusus siswa.
...----------------...
"mom, dad.. abang ganteng dan adik jelek ini pulang" teriak gisan saat membuka pintu rumah. sebelum pulang Gisan tak lupa menjemput Davin di sekolahnya. Davin mendelik kala kakaknya itu menjelekkannya.
"sinting lu bang" umpat Davin pada abangnya.
"gak usah teriak abang. mommy tidak tuli"ujar mommy yang tiba-tiba muncul dari arah taman belakang.
"maaf mom" ucap Gisan merasa bersalah.
"mampus lu bang" lirih Davin.
"davin. gak boleh begitu juga dong sama abang nya"
Gisan menahan tawa.
"kalian ini, pulang bukannya salam. malah teriak-teriak.." omel mommy.
"Davin gak teriak mom" sanggah Davin.
"tapi ribut?"tebak mommy lania.
"Abang tuh mom, dia duluan" adu Davin tak terima.
"sama saja kalian" omel mommy lania.
"maaf mom" ucap Davin.
"lu sih bang" lirih Davin
"elu" tuduh Gisan
"gak usah berantem deh" lerai mommy lania
"maaf mom" kompak Gisan dan Davin. kedua anaknya ini kalo tidak ribut ya berantem.
"ya ya .. kalian bersih-bersih sana ke kamar" titah mommy lania.
"mom, Daddy sama kak glo mana? mereka udah pulang?" tanya Davin
"Daddy masih ada kerjaan. kalo kak glory sakit, gak enak badan. sekarang lagi istirahat di kamarnya. jangan diganggu dulu yah"jawab mami
"loh, glo sakit apa mom?" tanya Gisan. perasaan tadi di sekolah dia baik-baik aja -pikirnya.
"demam aja bang, kamu gak tau glo sakit?" tanya mommy. Gisan hanya menggelengkan kepalanya
"tadi glo cuman minta di pinjemin jaket" jawab Gisan
"mungkin dia gak mau ngerepotin abang, yaudah kalian bersih-bersih sana. bau tau." perintah mommy lania lagi dan segera dituruti oleh kedua pemuda tampan itu. sedangkan mommy lania pergi ke dapur untuk membuat makanan cemilan favorit anak-anak nya.
...***...
Setelah Radeva mengantar pulang Kalila ke rumahnya yang tidak terlalu jauh dari sekolah, ia segera melajukan motor sport nya kembali menuju apartemen pribadi miliknya.
15 menit dev sudah sampai di apartemen mewah. salah satu unitnya adalah milik Dev pribadi.
"capek banget gue" keluh dev pada dirinya sendiri sambil merebahkan tubuhnya di atas kasur berukuran besar miliknya. kamar dengan dominasi warna hitam milik Dev terkesan mewah dengan banyaknya koleksi lukisan miliknya. sesekali Dev menjalankan Hobi nya yang satu itu. melukis seperti sebuah healing bagi Dev ditengah kesibukannya. setelah berlama-lama melamun di atas kasur sambil menatap langit-langit, Dev segera bangkit untuk mandi. tiba-tiba
drrrttt ..
handphonenya yang dia simpan didalam tas bergetar terus menerus. segera dia mencari letak ponselnya dan setelah ketemu, terlihat ada panggilan suara masuk dari "Tania" adik terkecilnya.
...📞Tania...
"halo dek?"
"halo kak? kak bisa jemput aku gak? pak Wahyu tiba-tiba gabisa jemput katanya anaknya sakit kak"
"yaudah kaka nanti ke sana, kaka mandi dulu bolehkan?"
"ya udah, tapi cepetan ya.. takut nanti akunya berjamur"
"iya"
panggilan suara ditutup segera oleh Tania secara sepihak. dengan segera Dev bersiap mandi untuk menjemput adiknya.
...***...
sore hari, di rumah glory, tampak hening. para penghuni rumah sibuk dengan kegiatannya masing-masing. namun, tiba-tiba bel berbunyi tanda seseorang bertamu.
"assalamualaikum Tante lania" teriak seseorang dari luar. mommy lania yang semula sedang memasak menyiapkan makan malam untuk keluarga nya, langsung menghampiri pintu depan. mommy lania ini termasuk wanita yang mau mengurus semua urusan rumah sendiri tanpa bantuan asisten rumah tangga. menurutnya, pekerjaan rumah tangga adalah kegiatan paling menyenangkan. namun, sang suami tak mengizinkannya mengurus seluruh rumah sendiri. setidaknya ada tukang kebun dan satu asisten rumah tangga yang membantu pekerjaan Rumah. sehingga suaminya mempekerjakan bi lastri dan mang Mamat. mereka berdua sepasang suami istri yang merantau dari kampung. mereka berdua memutuskan bekerja di kota untuk membiayai anaknya sekolah. tak lupa setiap bulan juga mommy lania menggunakan jasa cleaning untuk membersihkan seluruh rumahnya agar meringankan pekerjaan bi lastri dan dirinya. kebetulan dari hari kemarin bi Lastri dan mang Mamat ini sedang pulang kampung untuk menghadiri wisuda anak pertamanya nya yang baru lulus sekolah menengah pertama.
"wassalamu'alaikum"jawab mami lania sambil membuka pintu terlihat jelas wajah cantik sarah yang tersenyum manis.
"eh sarah, masuk sayang.. biasanya juga langsung masuk loh. kamu mau jenguk glory kan?" tebak mami lania menarik Sarah agar masuk ke dalam rumahnya
"Sarah gak enak tante. lagian rumah tante sepi. Sarah kira gak ada orang. glo nya ada Tante? btw, tumben tante yang buka pintu? ini bukan hari Jumat kan tan? bi Lastri kemana?" tanya Sarah.
"lain kali kamu langsung masuk aja. di rumah selalu ada orang. cuman mereka lagi pada sibuk di kamarnya. om Wira juga belum pulang. kebetulan bi Lastri sama mang Mamat lagi pulang kampung juga" jawab mommy lania. membuat Sarah mengangguk pelan
"iya tante"
"kamu mau ketemu glo kan?"
"iya tan, glo nya ada di kamar?"
"ada kok. langsung aja ke kamar nya ya, sekalian tante minta tolong bangunin dia. suruh dia bersih-bersih. tadi tante udah cek panas demam nya juga udah turun." ucap mami lania
"siap tan. Sarah ke kamar glo ya" jawab Sarah
"iya"
Sarah segera berlalu melangkah ke arah tangga.
"eh Sarah mau minum apa?"tanya mommy lania sedikit berteriak membuat Sarah menghentikan langkahnya sejenak.
"nanti aja tante. Sarah kalo haus minta minum sama Tante" balas Sarah melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti menuju kamar glory. dan mommy lania melanjutkan kegiatan memasaknya.
tanpa mengetuk pintu, sarah segera membuka pintu dan terlihat glory masih berbaring bergelung dengan selimut tebalnya. kamar glory terlihat luas dengan nuansa putih tak lupa di sana juga menampilkan banyak koleksi mobil remote, beberapa koleksi papan skate dan foto masa kecilnya. glory sejak kecil pecinta mobile remote. maklum, karena memiliki adik dan kakak lelaki, membuat glo terpengaruh menyukai mainan khas cowok tersebut.
"glo bangun" ucap sarah pada glory sambil menepuk bahu glory agar segera bangun. tapi glo hanya menggeliat kecil.
"hmm bentar lagi mom" lirih glo
"glo, ini gue sarah."
"hmm iya sar bentar" jawab glo lemah sambil terus mencari posisi nyaman di kasur.
"glo lo disuruh bersih-bersih sama Tante." Sarah lagi.
"iya sar" jawab glo lagi sambil menutup telinga dengan guling nya
"glo Sekarang!" Sarah sedikit teriak
"nanti sar" jawab glo lagi.
"glo, gue hancur in si jovi ya"ancam Sarah.
"jangaaaaaan" teriak glory sambil segera bangkit dari tidurnya dan duduk menghadap sarah
"Emang cuman remote control lo yang paling berharga" ejek Sarah sambil menggelengkan kepalanya tak habis pikir dengan kelakuan sahabatnya ini
"gila lo, si Jovi paling susah gue dapetin. lo tega amat" protes glo
"makanya cepetan mandi, atau mau gue hancurkan si jovi?" ancam Sarah lagi. glory mendelik ke arah Sarah
"kenapa?" tanya Sarah dengan ekspresi tajam menatap glo.
"iya-iya gue mandi" glory segera bangkit menuju kamar mandi
"gue tunggu disini glo" ujar Sarah mencari posisi nyaman di sofa milik glo.
"hmm"
setelah 15 menit, glory selesai dengan ritual mandi dan berganti baju. glory langsung mencari keberadaan Sarah. terlihat Sarah sedang duduk di sofa panjang berwarna coklat milik glory sambil memakan beberapa camilan yang tersedia dibawah meja belajar. segera glory menghampiri Sarah merebut camilan yang sedang dipegangnya dan ikut duduk di samping gadis itu.
"sar lo ngapain kesini?" tanya glo
"glo, makanan lo masih banyak. gak akan buat lo miskin" gerutu Sarah mendelik ke arah glo.
"terserah gue"
"isshh.."
"ngapain lo kesini?" tanya glo lagi.
"gue jenguk lu lah"
"mana buah tangannya?"
"nyusul ntar" singkat sarah
"ah lu, jenguk macam apaan beginian. bukannya bawa buah tangan, ini malah nguras stok cemilan gue. lo kaya raya beneran atau pura-pura sih"kesal glo
"emangnya elu! pura-pura miskin."sindir sarah sekali lagi mendelik sebal ke arah glo.
"sialan" umpat glo.
"eh iya glo. lo kenapa hari ini?" tanya sarah. Sarah ini memang sahabat paling paham glory.
"gue gapapa"jawab glo meraih camilannya untuk dia lahap.
"jangan bohong lo"
"eh sar. gue mau tanya lo sesuatu dong" glo tiba-tiba bernada serius.
"tanya apa?"kepo sarah
"soal ketua osis yang baru dilantik itu"
"siapa? Radeva?" tebak Sarah.
"iya, dia siapa sih sebenarnya?"
"bukannya Alma pernah cerita panjang lebar ya tentang dia?"
"emang iya? gue ga terlalu merhatiin sar" ujar glo dengan wajah tanpa dosa.
"kebiasaan lu! btw kenapa lu tiba-tiba nanya tentang si ketos? biasanya lo anti banget sama cowok!? lu udah lupa sama cinta terindah lu yang sejak kecil lu puja itu? sampai bikin lo gila?"tanya sarah banyak nyindir nya.
"gue sama si ketos itu mau ikut olimpiade. jadi gue harus tau kan dia kaya gimana" jujur glo.
"si Dev ikut olimpiade lagi? tapi lo yakin tanya soal dia cuman gara-gara itu?" tanya Sarah menatap curiga sahabatnya itu. glo hanya menganggukkan kepalanya.
"oke gue mulai cerita dari awal. dengerin! awas lu ga merhatiin."
"iya bawel"
"jadi, nama lengkapnya, Radeva Zidan aditama dia ini anak kedua dari seorang pengusaha. dan cucu dari orang terkaya. punya satu kaka dan dua adik. semua orang gak terlalu tau tentang kehidupan pribadi dia sama keluarganya. karena dia menjaga itu biar gak ada orang yang tau. dia siswa pinter disekolah, menjabat ketua osis sekaligus kapten tim basket sementara. banyak ikut olimpiade juga. dia punya sifat dingin, cuek, galak dikit dan ya, dia tegas juga. walaupun sifatnya begituan, dia punya pacar namanya Kalila.."
"wait, informasi lo ini udah valid? kenapa lo bisa tau informasi tentang dia?"
"valid lah. lu sih kurang peka, semua siswa disekolah udah khatam sama cerita Radeva si ketos"
"oh, yaudah lanjut lagi" titah glo.
"pacarnya Dev, Kalila Diandra dia kelas 12 lebih tua satu tahun dari dev. orang tuanya salah satu investor sekolah. mereka udah pacaran sekitar 6 bulan lalu. kabarnya sih sahabat Dev banyak yang ga setuju dengan hubungan mereka"
"kenapa tuh?"
"gak tau juga sih, setau gue mereka menganggap Kalila cuman mau manfaatin Dev."
"terus?" kepo glo makin penasaran.
"itu aja sih yang gue tau tentang dia, soalnya si Dev ini orang nya tertutup banget. apalagi soal keluarga nya"
"oh, begitu" jawab glo mengangguk
tiba-tiba pintu kamar glory terbuka. Sarah dan glo seketika melirik ke arah pintu yang sudah terbuka sedikit dan memunculkan kepala Davin adiknya glo.
"kak dipanggil mommy" ucap Davin dengan hanya memunculkan kepalanya di ambang pintu.
"ngagetin lu davin. lain kali ketuk pintu dulu kali.
nanti gue ke bawah" jawab glory
"hmm.." jawab Davin hendak menjauhkan kepalanya
"eh dav" panggil Sarah.
"kenapa kak?" kepala Davin tertahan lagi di ambang pintu.
"lo tau ga si Surya lagi deket sama siapa?" tanya Sarah
"gak tau kak, gue ga terlalu merhatiin dia. tapi kata temen gue yang lain dia lagi naksir cewek." jawab Davin dan hanya dijawab anggukan oleh Sarah
"kak cepet ke bawah, mommy kalo udah ngamuk malesin" kata Davin lagi
"hmm" jawab singkat glory Davin menarik kepalanya dan segera berlalu tak lupa menutup pintu kamar glo.
"sar, gue tinggal atau lu mau ikut ke bawah?" tanya glory pada Sarah
"gue pulang aja, lagian tadi gue cuman ngecek kondisi lu aja. ngeliat lo masih hidup gue tenang. setidaknya spesies kaya lo harus banget dijaga biar ga punah"
"lu kira gue badak bercula satu"
"mirip! udah ah gue pulang. yuk barengan ke bawah" kata Sarah sambil bangkit dari duduknya dan pergi melangkah meninggalkan kamar disusul glory dibelakangnya.
"bentar, lo ga bosen pake baju oversize gitu?" kata Sarah lagi yang memperhatikan gaya berpakaian glory.
"lu tau seberapa tidak pede nya gue pake baju lain"
"padahal body lo tuh bagus"
memang kebiasaan glory adalah memakai baju yang tidak menunjukkan lekuk tubuhnya yang dinilai bodygoals oleh kebanyakan wanita. Sarah pun merasa iri. tetapi yang memilikinya malah merasa itu adalah kekurangan dan keribetan.
tepat di ruang tengah, sudah berkumpul mommy lania, Gisan dan Davin yang sedang bersantai di sofa panjang sambil menonton tv tak lupa cemilan di masing-masing tangan mereka.
"tan, sarah pamit pulang ya" ucap Sarah dan glory menghampiri Kaka dan adiknya. glo duduk ditengah-tengah mereka menyandarkan kepala nya di bahu Gisan. dan Gisan tidak pernah menolak perlakuan adiknya itu.
"loh ko udah pulang, disini dulu aja sar.. emang bunda kamu udah pulang?" tanya mommy lania
"Surya takut nyariin tan, dia suka ngadu ke bunda kalo aku gak ada di rumah" jawab sarah membuat mommy lania tertawa.
"haha itu tanda dia peduli sama kamu"
" yang ada nyusahin Tan"
mommy lania semakin tertawa mendengar penuturan Sarah itu.
...***...
sedangkan Dev, setelah selesai mandi dan bersiap. dia langsung pergi menjemput adik cewek satu-satunya ke sekolah SMP harapan bunda. sekolah elit yang terkenal dengan berbagai prestasi.
"kak, ko lama sih.. aku kan bete disini dari tadi sendiri" gerutu Tania saat sang kaka yang baru saja menghampirinya dengan motor sport
"sorry, tadi Kakak berangkat dari apartemen" jawab Dev
"pantesan, kenapa ga ke rumah? bunda nanti ngomel loh"
"udah, cepet naik keburu sore"titah Dev.
dengan segera Tania menaiki motor sport milik Dev setelah sebelumnya Dev memberikannya helm berwarna kuning bergambar Winnie the Pooh kesukaan gadis itu.
setelah 20 menit perjalanan, akhirnya mereka sampai di halaman rumah milik keluarga Aditama. rumah yang bercat putih dengan pagar hitam nampak megah dan mewah.
"assalamualaikum, bunda. adik sama kak Dev pulang.." teriak Tania
"gak usah teriak dek, nanti tenggorokan kamu sakit. Kakya yang repot." ucap Dev pada Tania. Tania memang kerap manja pada Dev saat dirinya sakit. menurut Tania diantara kakak-kakak nya yang lain, Dev lah yang paling mengerti dirinya.
"iya kak maaf" ucap maaf Tania
"wassalamu'alaikum, anak-anak bunda udah pulang?" ujar bunda Marissa. yang muncul dari arah kamarnya yang berada di lantai dasar. Dev dan tania bergantian mencium tangan wanita yang sudah tidak muda lagi itu.
"iya bunda, Tania di jemput ka Dev tadi."
"yaudah, kalian bersih-bersih sana, bentar lagi ayah kalian pulang loh"
" ayah mau pulang bun?" tanya Dev. tidak biasa ayahnya pulang sore hari. seringkali dia lembur akhir-akhir ini dan pulang jam 9 malam.
"Yeay. ayah pulang cepat hari ini" girang Tania.
"iya, sebentar lagi ayah pulang. kalian jangan kemana-mana. nanti kita sekeluarga harus kumpul membahas sesuatu yang penting." ucap bunda Marissa kepada Dev dan tania.
"iya bun" jawab Tania dan Dev serentak
mereka pun pergi ke kamar masing-masing yang berada di lantai dua.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments