Ide gisan

masih di negeri Jiran Malaysia, keluarga Aditama dan melvian masih belum ada pembicaraan untuk pulang ke Indonesia setelah semalam Dev dan glo sah menjadi suami istri. mereka juga tak mengadakan resepsi seperti yang direncanakan sebelumnya karena permintaan kedua pengantin. alasan glo dan Dev tak ingin melaksanakan resepsi, karena ingin resepsi pernikahan digelar setelah mereka lulus sekolah agar dapat mengundang teman dan kerabat secara bebas sekaligus mengumumkan pernikahan mereka.

glo masih setia menunggu Dev makan di restoran hotel sambil memainkan ponselnya membalas pesan sahabatnya yang bertanya tentang keberadaan dirinya selama satu Minggu.

"glo, gue kenyang" ujar dev yang sudah memakan setengah bubur dan melahap habis buah. glo segera melirik piringnya "ko buburnya ga abis" omel glory.

"kaya emak-emak lu. gue ga biasa makan banyak glo."

"abisin!" paksa glo

"gamau. kita kan harus susul mami sama bunda. yuk ah pergi" sambil berusaha bangkit namun glo mencekal tangannya. "duduk!" glo sudah menatap tajam ke arah dev. "serem lo." ledek Dev entah kenapa dev menuruti glo untuk duduk. glo mengambil mangkuk berisi bubur menyendok bubur dan disodorkan pada Dev. "makan nih" glo menyuapi Dev. "ga. gue kenyang glo. lo paham ga sih, gue ga bisa mencerna lagi makanan ini" tolak dev mengusap perut yang sudah begah.

"lo bener-bener mau gue adu in ya ke ayah sama bunda tentang si love?!" ancam glo. Dev terdiam sejenak.

"rese lo. please glo, gue kenyang. lo aja yang makan deh"

"so diet sih"

"makan deh glo sama lo". karena glo sudah menyerah untuk memaksa Dev menghabiskan makanan nya, akhirnya dia memutuskan untuk menghabiskan sisa bubur nya

"yaudah ambil in sendok baru" titah glo.

"males glo, pake aja bekas gue kenapa sih. lo jijik?"

"sedikit"ketus glo

tak terima, dev segera merebut mangkuk bubur dari glo menyendok bubur lalu menyuapi glo. " Aaaa buka mulut lo". awalnya glo menolak. tapi Dev dengan jurus maksa nya, akhirnya glo dengan terpaksa melahap bubur itu. sebenarnya glo sudah kenyang, tetapi sayang sekali jika makanan dibuang-buang itu bukan kebiasaannya membuang makanan. ajaran maminya, jika makan harus selalu abis. glo melahap suapan demi suapan yang diberikan Dev. "udah habis nih buburnya. minum dulu sana, kita susul mami sama bunda ke kamar ka gio." titah Dev.

"hmmm"

setelah selesai makan, mereka berdua pergi menuju kamar gio.

...****************...

"astaghfirullah...." teriak mami lania.

mami lania dan bunda Icha terkejut melihat anak-anak yang mereka cari ternyata ada di kamar gio semua. mereka tertidur dengan posisi berantakan. Dani dan Tania tidur di kasur utama sedangkan Gisan, gio, Davin tidur di ekstra bed.

"Tania, Dani, gio!" teriak bunda Icha.

"Gisan, Davin! bangun!!!!" teriak mami lania lagi.

teriakan kedua ibu ini sama sekali tidak mengusik tidur mereka. hingga kekesalan dan kemarahan menguasai kedua ibu-ibu ini. bunda Icha memiliki ide mengambil segelas air di meja kecil dan berniat menyiram mereka satu persatu dengan air. "kalian dengar bunda! kalo kalian semua belum mau bangun juga, bunda siram beneran muka kalian dengan air!!!" tegas bunda mengancam.

mereka semua serempak bangkit dari tidur walaupun sambil menahan rasa ngantuk.

"jangan bunda" teriak Dani. diikuti semuanya.

"bunda, hari ini ko makin cantik"ujar Tania dengan suara serak khas bangun tidurnya menggosok matanya.

"kalian kenapa bisa satu kamar begini sih. gio, kamu paling tua. jawab bunda!"ujar bunda Icha sudah mode marahnya.

"itu Bun, mereka maksa. pada gamau pulang ke kamar masing-masing." adu gio.

"bohong bun, orang ka gio yang punya ide buat kita nginep satu kamar" sahut tania.

"ini udah jam 9. kalian belum apa-apa, belum sarapan pula" ujar mami lania.

"Gisan, Davin! jawab mami. kenapa kalian ikut ada disini juga" mami lagi.

"ide mereka mam" jawab enteng Davin sambil menunjuk yang lain dengan jarinya. semua menatap tajam pada Davin.

"bun, kita habis begadang karena keasikan ngobrol. kita kan baru kenal dekat. jadi excited banget sampe nginep bareng."kali ini si cuek dan pendiam Dani, buka suara.

"bener tuh mom, tante" setuju gisan.

"tapi kan ga begini juga nak, kalian harusnya kasih tau kita. tau gak mami sama bunda khawatir nyariin kalian ke kamar masing-masing kalian pada gak ada di kamar. hilang gitu aja"ujar mami sedikit bergetar menahan marah sekaligus khawatir.

"maaf mam" ujar gisan menunduk.

"bunda kira gio ikut meeting"ujar bunda

"maaf bunda, kemarin gio izin ke ayah buat libur dulu dari kantor. lagian ini ide si tengil Tania sama Gisan bun, buat ngerjain Dev sama glo" ujar polos gio. membuat Tania dan Gisan melotot.

"hah? ngerjain bagaimana?" tanya bunda

"ohhhh... jadi kalian yang ngerjain gue!" teriak glo yang baru muncul bersama Dev.

"loh? kak glo? kak Dev? ko kalian disini?" kaget Tania. dan Gisan hanya mengedipkan sebelah matanya pada glo tanda tidak usah bercerita yang sebenarnya. namun, glo pura-pura tidak melihat. "ngerjain gimana glo?" tanya mami penasaran.

"ini loh mom, bunda.. koper glo di sabotase mereka" adu glory menunjuk kakak dan adik-adiknya.

"sabotase bagaimana sayang?" tanya bunda kali ini.

"koper glo isinya full lingerie sama pakaian dalam semua bun, mom" kesal glo.

mami dan bunda hanya bisa melongo.

"ya ampun" kata bunda sambil menepuk jidatnya. "tapi, kalian sudah begituan?" tanya mami lania hati-hati.

"begituan apa mam?" tanya glo polos

"gak mam" bantah Dev.

"yah, gagal deh punya keponakan" ceplos Tania. mendengar ujarannya, semua tatapan mengarah pada Tania.

"Tania ko bisa kamu ngerjain kakak mu? bunda tuh heran, kamu tuh satu-satunya anak cewek tapi kenapa kelakuan kamu kaya kuyang sih" keluh bunda menahan marah.

Tania memang Putri satu-satunya dan cucu perempuan satu-satunya di keluarga aditama. Tania yang sejak kecil selalu bermain dengan kakaknya yang laki-laki semua, membuat dirinya tidak seperti wanita biasanya yang selalu bersikap anggun dan kalem bahkan kebalikan dari itu, justru Tania sejak kecil sudah bar bar. tetapi ketiga kakanya itu memanjakan dirinya. termasuk Dev, orang yang sangat memanjakan dirinya sejak kecil.

"maaf bun, Tante lania, kak Dev, kak glo. abisnya Tania pengen punya keponakan. temen-temen Tania udah jadi Tante semua di usia muda. aku juga pengen. terus kata ka Gisan, kak glo sama kak Dev gaakan bikin baby kalo ga di paksa. jadi ya Tania sama kakak-kakak lainnya ngerjain mereka" jelas Tania.

"heh, cuman lo sama bang Gisan ya ... kita mah engga." sewot Davin.

"tapi kan gak begitu juga Tania, Kaka kemarin sampe bingung harus pake baju apa" keluh glo.

Tania menghampiri glory dan berusaha memeluknya dari samping. "maaf ya kak" glory membalas pelukan Tania dan menganggukkan kepalanya.

"Tania, Kaka ga pernah ajarin kamu buat ngerjain orang berlebihan begini. sampe nyuruh orang hotel buat ga angkat panggilan Kaka lagi." kesal Dev. semua orang tidak tau seberapa dia menahan saat malam itu tidak menyentuh glo yang menggunakan kemejanya, menerawang lekuk tubuhnya bahkan glo memeluknya. "maaf kak" Tania menghampiri Dev dan memeluknya sama persis seperti pelukannya pada glory.

"halo semuanya. kok pada kumpul begini."salam ayah

"iya nih, rame banget ada apa ini?"tanya Daddy

"Daddy/ayah" mereka semua kompak.

"ada apa bunda pada kumpul di kamar Gio? ayah cari-cari dari tadi" ujar ayah Ben menghampiri istri nya.

"ini yah, Tania, Dani, Davin sama Gisan sempat hilang gaada di kamar masing-masing sejak pagi. ehh.. ternyata mereka sedang menginap di kamar gio. bunda pikir gio pergi meeting sama ayah dan Dev." jelas bunda.

"kalian ngerjain ibu negara kita nih?" tanya canda Daddy merengkuh pinggang istrinya.

"dad, itu kerjaan abang Gisan." adu Davin.

"emang apa yang terjadi bun?" tanya ayah Ben. bunda hanya mengangkat bahunya pelan.

"Dani coba cerita sama kita semua sebenarnya apa yang terjadi?"tanya bunda pada Dani si dingin dengan segala kejujuran nya.

*flashback..

pada saat malam pernikahan Dev dan glo, Davin, Gisan, Dani, gio, dan Tania duduk satu meja. semenjak saat itu semakin akrab satu sama lain. mereka banyak berbincang masalah Hobi, kebiasaan, asmara dll.

"Yeay, kita jadi saudara guys" girang Tania.

"bentar lagi aku bisa jadi Tante kalo begini" ujar Tania lagi.

"hah? jadi Tante gimana?" tanya gio pada Tania.

"iya nanti kak glo sama kak Dev bakal punya baby kan?" tanya polos Tania. Dani dan gio hanya tepuk jidat sedangkan Gisan dan Davin hanya senyum tipis dan mengangguk. dasarnya Gisan anaknya jail, Gisan memiliki ide untuk mengerjai Dev dan glo lewat Tania.

"Tania, sini deh bang Gisan punya ide" ujar gisan sambil menyuruh Tania mendekat padanya.

"ide apa bang?"

"ide biar lo punya keponakan"

karena penasaran, tania berdiri mendekat pada Gisan. gisan mendekatkan wajahnya ke telinga Tania. "kalo mau kak Dev sama kak glo bikin baby, kita harus kerjain mereka. gue denger tadi bunda lo udah nyiapin kamar baru buat mereka berdua, kita kerjain aja mereka. bagaimana?" bisik Gisan pada Tania. Tania hanya mengangguk kepala tanda setuju. "ide bagus kak. tapi kita harus lakuin apa?" ujar Tania. Gisan berbisik kembali pada telinga Tania.

"biar Tania yang lakuin semuanya lewat sekretaris kak gio." balas bisik Tania pada Gisan.

"emang bisa? gimana caranya?" tanya Gisan.

"kak Gisan ikut Tania pergi ke belakang yuk.." ajak Tania.

"kemana?" tanya Gisan lagi.

"guys Tania sama bang Gisan pergi dulu bentar. ada urusan."

"jangan lakuin aneh-aneh dek" peringat gio pada Tania. Tania mengangguk dan menarik Gisan keluar.

"Tania mau telepon kak Vriska sekretaris kak gio" ujarnya pada gisan.gisan hanya mengangguk diam. sambil menunggu panggilan suara diangkat oleh Vriska,

"halo kak vris?"

"halo non Tania. ada apa non?"

"udah Tania bilang, jangan panggil begitu. kak Vriska juga hampir seumuran sama kak gio. panggil aku Tania cantik aja deh"

"haha kamu ini bisa aja. kak Vriska lebih tua satu tahun dari kakakmu kalo kamu mau tau. oh iya, adik Tania cantik, ada perlu apa?"

"kak Vriska. tolongin Tania."Tania mode manja.

"kamu kenapa?kamu baik-baik aja kan? tadi Kaka liat sekilas dari jauh kamu keluar sama cowo. kamu kenapa? kamu dimana?" Vriska memang diundang oleh keluarga Aditama untuk menghadiri pernikahan Dev dan glo. sebenernya yang mengundangnya langsung adalah gio atasannya sekaligus bosnya.

"Tania gapapa kak, cowo itu Kakanya kak glo. kak Vriska, Tania mau minta tolong ini. apa boleh?"

"kamu bikin khawatir deh. minta tolong apa?"

"minta tolong sabotase koper kak glo. dan buat pihak hotel gak respon panggilan kak Dev. please kak"

"kamu mau ngerjain kakakmu?"

"tania pengen punya keponakan" rengek Tania.

"tapi gak begitu juga Tania, nanti kalo Kaka ketauan gimana?"

"gak mungkin, kak Vriska kan pinter. mau aku aduin ke kak gio nih, kalo kak Vriska gak mau nurutin aku dan aku bilangin sekalian aja kalo ka vriska...." belum menyelesaikan ucapannya Vriska sudah memotong.

"jangan!!! Tania adik ku yang paling cantik, jangan begitu yah.. kak Vriska Sekarang pergi buat nurutin semua kemauan kamu. kamu diem aja ya cantik"

"nah, begitu dong.. terimakasih kak Vriska cantik"

"sama-sama.. Kaka tutup teleponnya ya"

"iya kak, bye"

"gimana?" tanya Gisan.

"beres. kak Vriska sekertaris kak gio bakal sabotase koper kak glo dan membuat pihak hotel tutup telinga"

setelah rencana Tania dan Gisan selesai, mereka kembali ke tengah-tengah Davin, Dani dan gio.

"kalian abis ngapain?" tanya gio.

"urusan penting" jawab singkat Gisan.

mereka kembali asik berbincang ada Dev dan glo juga di sana yang menghampiri mereka. hingga waktu sudah menunjukkan jam 1 malam mereka sudah mulai lelah. Dev dan glo pergi ke kamar lebih dulu. disusul Davin, gio, Gisan, Tania dan Dani juga pergi ke kamar berbarengan.

"eh kita ngobrolin kak Dev sama kak glo yuk" ajak Tania

"ngobrolin apalagi sih Tan, Kaka cape" ujar gio.

"tau gak?.." Tania menceritakan tentang rencana nya dengan Gisan. Gisan hanya tepok jidat.

"kalian ngelakuin itu?" kaget gio.

"iya kak" jawab polos Tania.

"ayok ke kamar Kaka dulu. kalian ceritain lebih jelas" ujar gio menarik Tania, Gisan, Davin, dan Dani.

hingga mereka semua terkapar di kamar gio setelah seru bercerita mengenai bayangan malam pertama Dev dan glo.

*flashback off

"begitu lah ceritanya" ujar Dani setelah menceritakan semua kejadian.

"kalian parah sih, kalian gatau gimana kesusahan nya kita"kesel glo.

"Tania tuh glo" tunjuk Gisan.

"kak Gisan, kak gisan yang punya ide" bela Tania.

"kalian semua sama aja" bentak glo

"sudah, jangan saling menyalahkan. kalian minta maaf sama mami dan bunda kalian, ke glo sama Dev juga. cepat!" suruh ayah ben.

akhirnya mereka memeluk ibu masing-masing. dan tak lupa meminta maaf pada Dev dan glo.

"nah, kalo baikan gini kan enak." ujar Daddy lagi.

"jangan ulangi yah"peringatan mami lania

semuanya mengangguk

"Dev, glo kalian yakin gaakan ngerayain resepsi pernikahan kalian?" tanya mami.

"gak usah mam, resepsi nya setelah Dev sama glo lulus aja" jawab Dev. glo melirik sekilas Dev. terlihat di wajah sedikit murung. glo paham maksud perasaan Dev saat ini.

"tapi ayah mu udah mempersiapkan nya loh" ujar mami

"mam, dad, ayah, bunda.. bukannya glo sama Dev tidak menghargai persiapan ayah buat ngadain resepsi untuk kita, hanya glo dan Dev juga pengen nanti resepsi nya besar-besaran aja sekalian setelah kita lulus. biar bisa undang temen-temen juga kan" jelas glo meyakinkan. para orang tua mengangguk setuju.

"bunda, Dev sama glo nanti sore pulang ke Indo duluan." ujar Dev tiba-tiba. glo mengerutkan keningnya menatap Dev.

"loh, ko mendadak. ada apa?" tanya mami.

"maaf mam, semuanya.. Dev ada urusan, lagian tugas sekolah juga udah numpuk. kalo glo masih mau disini juga gapapa.. " jawab Dev sambil menatap glo. bertanya padanya apakah akan ikut pulang atau tidak.

"gue masih pengen disini.." keluh glo berbisik pada Dev.

"glo, ikut suamimu. Sekarang kamu udah jadi seorang istri." nasehat mami.

"tapi gapapa mam, kalo glo masih mau disini." ujar dev.

"gue ikut lo pulang" jawab glo dengan terpaksa ikut Dev pulang lebih dulu. tidak enak juga pada mertuanya kalo harus meninggalkan Dev yang pulang lebih dulu.

Gisan memperhatikan Dev sejak tadi. memperhatikan raut wajah Dev dan ayahnya bergantian. selama Gisan berteman dengan Dev, Gisan belum tau lebih dalam tentang Dev. karena sifatnya yang tertutup dan tidak pernah mau bercerita banyak hal termasuk keluarganya. yang Gisan tau, secara garis besar, Dev tidak terlalu akrab dengan ayahnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!