BAB 5 Pangeran Bermasker Hitam

“Bos!” panggil Reza sambil mengetuk pintu ruangan bosnya. Ruangan Sean sendiri berada di lantai paling atas. Itu semua karena ia ingin menghindari keramaian. Hanya orang-orang tertentu saja yang berani masuk keruangannya termasuk Reza. Semua berkas yang masuk, selalu dikirim lewat email dan tak jarang Reza yang mengurusnya. Dan untung saja ia mempunyai adik ipar yang bisa diandalkan, namanya Vino.

“Masuk!” sahut Sean.

“Bos, kunjungan kita di kampus kemarin sudah masuk berita lho. Ini artikelnya.”

“Ah, bodoh amat lah! Yang penting aku datang dan pergi ke kantor sudah cukup.”

“Dan sisanya Tuan Vino yang  mengurusnya.” Lanjut Reza.

“Yes, of course. Dia adik ipar yang baik dan bisa diandalkan.”

“Tapi yang selalu mendapat pujian kan dia bos?”

“Tidak masalah. Langit tidak perlu menunjukkan kalau dia tinggi.” Jawab Sean dengan entengnya.

“Oh ya, apa Pak Tio sudah mengantarkan Dara ke kampus.”

“Sudah dengan selamat Tuan Sean. Oh ya apa ada kabar dari Nona Dara.”

“Sama sekali tidak ada. Bahkan dia tidak membalas pesanku.”

“Astaga Bos! Gadis jelek itu saja tidak mau membalas pesanmu.” Seloroh Reza dengan tawanya.

“Jangan bicara sembarangan! Sebaiknya baca ini. Itu surat dari Dara. Dia salah satu mahasiswi terbaik yang mendapat kesempatan mengirim surat untukku.”

“Hebat juga ya dia.” Kata Reza sambil menerima surat itu. Reza lalu membaca isi surat itu. Setelah membaca surat itu, Reza juga setuju dengan pemikiran Dara.

“Ide yang bagus bos. Seharusnya bos bisa meniru sikap Dara.”

“Meniru apa maksudmu?”

“Bos tahu kan bagaimana Nona Dara secara fisik. Wajahnya  belang sebelah, kacamatanya seperti kuda dan rambutnya ikal seperti mie, Ayahnya jadi korban fitnah hidupnya bahkan sangat miskin dan dia juga di kucilkan tapi dia berani menghadapi kejamnya dunia ini. Dia berani menghadapi kenyataan sekalipun kenyataan itu sangatlah pahit dan menyakitkan. Sedangkan bos, terlahir dari keluarga kaya, wajah tampan dan tidak kurang satu apapun tapi sangat takut menghadapi dunia. Benar-benar sebuah keadaan yang terbalik. Yang mana, si buruk rupa berani menghadapi dunia, sementara yang tampan rupawan takut menghadapi dunia.”

“Setidaknya kemarin aku berani muncul dihadapan banyak orang.” Sanggah Sean.

“Iya tapi bos selalu memakai topeng. Baca saja artikel berita itu bos kalau bos itu mendapat julukan pangeran bertopeng. Bos bisa belajar keberanian dari Nona Dara. Tapi yang aku bingungkan kenapa bisa-bisanya bos memilih gadis itu? Darimana bos mendapatkan inspirasi seburuk itu?”

“Lihat dengan matamu. Dia sebenarnya cantik, postur tubuhnya tinggi dan kulitnya putih alami.”

“Hahahaha si bos ini pasti matanya tidak beres. Apa Tuan Gunawan tidak marah kalau melihat Nona Dara nanti?”

“Justru itu, kita harus mengubah dan merombak semua penampilan Dara.  Apalagi selama ini dai selalu mendapat bullyan karena wajahnya itu. Aku akan mengajaknya ke Korea untuk operasi bedah plastik wajahnya. Rambut bisa di luruskan dan matanya juga bisa kita bawa ke dokter. Hanya saja sampai detik ini dia belum memberi kita kabar. Tentu saja ini hubungan timbal balik, Za. Gadis yang sudah memiliki segalanya juga belum tentu mau denganku.”

“Iya juga sih kasihan dia. Tapi yang paling penting kita buat peraturan baru di kampus bos. Ya merealisasikan suara Dara di surat itu. Apalagi perundungan yang Dara alami kemarin sangat parah, sampai membakar motonya. Bukankah itu perbuatan yang anarkis dan kriminal?”

“Aku setuju dengan idemu, Rez. Oh ya cari semua identitas perundung itu dan cari tahu siapa dalang dibalik semua itu.”

“Siap bos!”

 

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

 

Hari itu ujian di kampus berjalan lancar. Ya, Dara merassa lega sekali. Kini ia bersiap untuk pulang. Namun baru saja sampai di ambang pintu, Jessica dan teman-temannya sudah menunggu.

“Ada apa Jes?” tanya Dara tanpa berani menatap Jessica.

“Ikut aku!” paksa Jessica.

“Maaf Jes, aku tidak bisa. Aku harus pulang.” Kata Dara yang berusaha menghindar. Namun Monik dan Nita langsung menyeret Dara dan membawanya ke toilet.

“Kalian sebenarnya mau apa sih? Apa salahku?”

“Salahmu karena kamu ada disini. Elo selalu saja jadi baying-bayang gue. Gue selalu saja dibandingin sama elo.”

“Aku kuliah disini juga mendapat rekomendasi dari sekolah, Jes. Ini bukan kemauanku sendiri.”

“Wah, elo udah berani ngebantah ya?” Jessica lalu mengambil gayung yang berisi air. Kemudian ia guyurkan pada Dara. Jessica dengan puas mengguyur Dara sampai Dara gelgapan dan basah kutup.

“Cukup Jes!” kata Dara. Namun Jessica tidak peduli itu. Ia terus mengguyur Dara sampai air di dalam bak mandi itu habis. Setelah puas, Jessica dan kedua temannya pergi meninggalkan Dara begitu saja. Lagi-lagi Dara tidak bisa melawan Jessica. Dia hanya bisa menangis menerima perundungan yang selalu berulang di lakukan oleh Jessica.

 

Akhirnya hari itu pulang dengan basah kuyup. Pak Tio, supir sekaligus bodyguard yang di perintahkan untuk mengantar jemput Dara, tekejut melihat Dara basah kuyup. Dara melihat mobil yang tadi menjemputnya sudah berada di tempat Dara turun tadi. Pak Yana segera keluar menghampiri Dara.

“Nona Dara kenapa basah kuyup begini?” tanya Pak Tio.

“Tidak apa-apa, Pak. Tadi aku kurang hati-hati saja saat jalan jadi tercebur ke kolam renang.”

“Ya sudah, sebaiknya Nona segera masuk mobil. Saya akan mengantaar Nona pulang.”

“Terima kasih, Pak.” Ucap Dara sambil menahan dingin di tubuhnya. Pak Tio kemudian membukakan  pintu mobil untuk Dara. Pak Tio segera mengirim pesan pada Sean tentang Dara yang pulang basah kuyup. Setelah itu Pak Tio mengantar Dara pulang. Namun Dara juga meminta Pak Tio untuk menurunkannya di depan gang saja.

“Sampai sini saja, Pak. Terima kasih sudah mengantar sampai tujuan degan selamat.”

“Sama-sama Nona. Terima kasih juga karena Nona mepermudah pekerjaan saya.”

“Bapak hati-hati ya.”

“Iya Nona.”

Dara kemudian turun dari mobil dan segera berjalan menuju rumahnya. Namun begitu sampai rumah, Dara melihat rumahnya tampak ramai. Dara terkejut saat Ayahnya di hadapkan dengan Pak Rt dan warga yang lain.

“Ayah, ada apa ini?” tanya Dara menyibak kerumunan di rumahnya.

“Ayah di tuduh mencuri, Nak.” Kata Pak Lukman dengan suara gemetar.

“Sudah Pak Rt, usir saja dia dari sini. Kampung kita tidak aman kalau ada maling disini.” Sahut salah satu warga dengan wajah penuh amarah.

“Pak, ini rumah kami. Saya juga lahir disini tapi kenapa Pak Heru tega mengatakan itu pada kami?” sahut Dara.

“Dara, Ayahmu sudah mencuri ayam ku. Aku sejak semalam pusing mencarinya dan tidak tahunya aku mendengar suaranya berkokok dari arah rumahmu. Setelah aku melihat, ayam ku ada di dalam kandang belakang rumahmu. Itu ayam jantan mahalku. Apalagi sore-sore keamrin, Ayahmu melintas rumahku dan melihat aku sedang memandikan Ayam. Sudah pasti dia malingnya. Maling tetaplah maling!”

“Pak Heru, tolong jangan fitnah Ayah saya. Ayah saya dulu juga di fitnah seperti ini. Tiba-tiba semua barang ada di belakang rumah. Bagaimana mungkin hal itu terulang lagi?”

“Ayahmu memang beneran maling Dara. Apalagi dengan kondisi seperti ini tentu saja kalian butuh uang kan?” Paak Heru yang merasa korban pun sangat marah.

“Bukan hanya itu Dara, Ayahmu juga mencuri beberapa slop rokok di warungku. Itu buktinya di atas meja. Karena saat itu yang terakhir belanja adalah dia. Setelah memberikan uang kembalian, aku langsung masuk kerumah. Tapi saat barusan tadi aku mengeceknya, beberapa slop rokok hilang di atalase ku. Apalagi saat orang butuh uang dan mendesak, menjual rokok tentu sebuah pilihan yang mudah. Tentu saja aku curiga pada Ayahmu karena selama ini di kampung kita aman-aman saja. Apalagi dia mantan napi.” Sahut Bu Murni sebagai korban kedua.

“Ya Tuhan, fitnah keji apalagi. Ayah baru saja merasakan bebasnya udara dari dalam jeruji besi masa iya Ayah harus kembali lagi.” Gumam Dara dalam hati.

“Dara, kamu percaya Ayah kan? Ayah tidak mencuri, Nak. Ayam Pak Heru dan rokok milik Bu Murni tiba-tiba ada di almari Ayah begitu saja.”

Dara lalu memeluk Ayahnya. “Dara percaya Ayah kok.”

“Pak Lukman, sebaiknya kita jelaskan saja semuanya di kantor polisi. Saya khawatir kalau warga akan main hakim sendiri.”

“Pak Rt, tolong bawa Ayah ke kantor  polisi. Ayah tidak mencuri.” Kata Dara dengan bulir air mata yang sudah membasahi wajahnya.

“Tapi Dara, semua bukti sudah mengarah pada Ayahmu. Kami disni pun sudah menerima Pak Lukman dengan tangan terbuka apalagi dengan statusnya sebagai mantan napi. Tapi kenapa hal seperti ini malah terjadi? Sebagai ketua Rt sudah pasti saya menginginkan kampung ini tenang dan nyaman.”

“Dara, sebaiknya kamu dan Ayahmu pergi dari kampung ini. Kami tidak akan melapor polisi, asalkan kalian pergi dari sini. Kalian ini berdua ancaman bagi kami. Kamu anaknya sudah pasti kamu akan membelanya.” Sahut Pak Heru. Dan semua warga pun menyahut dengan kompak meminta Dara dan Ayahnya untuk di usir.

“HENTIKAN SEMUANYA!” Suara Reza begitu lantang dan tegas saat menyibak kerumunan di rumah Dara. Dara terkejut melihat Reza dan Sean berada disana. Tentu saja Sean selalu mengenakan masker hitam kebangsaannya. Semua warga menoleh keaarah Sean dan Reza.

“Siapa kalian? Kalian tidak usah ikut campur.” Sahut Pak Heru dengan kesal.

“Perkenalkan, ini adalah Tuan saya. Beliau ini adalah calon suami Nona Dara. Semua hal yang bersangkutan dengan Nona Dara akan berurusan dengan beliau. Jadi hentikan teori konspirasi kalian untuk mengusir Nona Dara dan Ayahnya.” Jelas Reza dengan tegas dan lugas. Pak Lukman sangat terkejut mendengar semua itu.

“Dara, apa semua ini nak? Siapa dia?” tanya Pak Lukman berbisik. Dara hanya bisa menggelengkan kepala dengan penuh kebingungan. Bahkan warga disana dibuat bingung, sekaligus tidak menyangka bahwa seorang  buruk rupa mendapatkan seorang pangeran yang tampan rupawan yang berlindung dibalik masker hitamnya.

 

** Itu visual Dara dan Sean ya

Bersambung…. Lalu, apakah yang akan terjadi selanjutnya? Apakah Ayah Dara akan tetap dipenjara? Atau kah Sean akan menolongnya?

Terpopuler

Comments

Irsa Arini

Irsa Arini

semoga yang mefitnah pak lukman dan dara akan cepat terungkap

2022-03-04

0

Yuli Anah

Yuli Anah

suka visual.a thor

2022-03-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!