Seperti Roller Coaster

“Kamu itu cuma mau berlibur dua hari satu malam, bukannya mau pindah ke Dufan!” ujar Aditama saat Niya mendorong sebuah koper besar berwarna pink muda.

Niya hanya melirik malas kearah Aditama dan berjalan melewatinya begitu saja.

“Eh.. eh.. mau kemana.. pamit dulu yang benar sama suamimu!” ucap Aditama seraya menggamit lengan Niya.

“Aku pergi dulu, Mas!” ucap Niya seraya menyalim tangan Aditama.

Aditama menahan genggaman tangan Niya. “Yang baik-baik disana! Makan yang banyak, Istirahat yang cukup, jangan lupa telepon dan chat aku ya?!” pesan Aditama kepada Niya.

Niya hanya terdiam tidak merespon apapun.

“Dijawab dong ucapan suaminya!” protes Aditama kepada Niya.

Entah kenapa akhir-akhir ini Aditama seringkali menyebut ‘suami’ untuk dirinya sendiri. Seolah mengingatkan posisinya kepada Niya.

“Iya, Mas”’sahut Niya cepat.

...****************...

Baru setengah hari kepergian Niya, Istana Selatan sudah terasa sangat sepi. Terlebih Aditama yang memang sedang tidak ada jadwal apapun di sore ini. Sebenarnya ia sudah meminta kepada staf kerajaan untuk mengosongkannya di pekan ini. Awalnya ia menyangka akan pergi berlibur bersama Niya. Siapa sangka gadis itu justru memilih berlibur dengan Dimas Hari dan Indira dan bahkan tanpa dirinya!

Aditama tampak berbaring di ranjang kamarnya sambil scrolling media sosial dan akhirnya terpaku terhadap sebuah story IG milik Dimas Hari. Ia tengah berfoto bersama Indira dan Niya di pinggir pantai seraya memakai kaos kuning dengan gambar beruang, ketiganya berpose seru dan lucu.

Aditama tanpa sadar ikut tersenyum melihatnya. Sampai ia melihat waktu kapan story IG itu di upload. 15 menit yang lalu! Tapi kenapa chatnya sejak yang lalu belum dibalas oleh Niya.

Aditama dengan cepat menelpon Niya yang lagi-lagi tidak dijawab oleh Niya. Ia kemudian dengan kesal melempar ponselnya di samping bantalnya. Ada perasaan kesal karena diabaikan pleh Niya.

Aditama kemudian meraih tab yang terletak di samping sisi kirinya. Kemudian ia tanpa sadar mencari tiket penerbangan ke Jakarta!

...****************...

Aditama menatap layar ponselnya, ia tengah browsing nama-nama hotel disekitar Ancol. Saat ini masih pukul 05 pagi dan ia sudah sampai di Bandara Jakarta. Ia sendiri tidak percaya akan hal yang tengah ia lakukan saat ini. Ia nekat menyusul Niya ke Jakarta hanya ditemani satu orang stafnya, yaitu Pak Wiro.

“Apa sebaiknya kita tidak menghubungi Kanjeng Putri Niya untuk tahu dimana nama hotel yang ditempati?” ucap Pak Wiro saat melihat Aditama tampak kebingungan mencari nama hotel tempat Niya menginap.

Aditama hanya menghela nafas panjang. Ia bukan tidak mencobanya. Sduah sejakmkemarin ia menanyakan kepada Niya tapi berakhir dengan tanpa jawaban. Semua chat dan teleponnya benar-benar diabaikan.

“Atau mungkin tanya ke Dayang Hasna? Mungkin dia tahu?” tanya Pak Wiro mencoba memberi usul yang dijawab dengan anggukan cepat dari Aditama.

Pak Wiro yang menyadari jika hubungan Aditama dan Niya sedang tidak baik-baik saja mencoba menjadi penengah diantaranya. Hubungan percintaan anak muda memang tidak pernah mudah.

...****************...

“Selanjutnya kita naik apa nih? Roller coaster gimana? gimana?” tanya Indira penuh semangat seraya menggandeng Niya senang.

“Ayo! Ayo!” sahut Niya senang.

“Dasar cewek-cewek nekat! Dasar nggak ada perasaannya! Ini kita baru aja turun dari arum jeram loh udah naik Roller coaster lagi!” protes Dimas Hari yang tampak tengah sibuk mengibaskan rambutnya yang tengah basah karena cipratan air dari wahana yang baru saja ia naiki.

“Ya udah yang cupu tinggalin aja!” ledek Indira kepada Hari.

Akhirnya ketiganya kini dengan sibuk menaiki wahana Roller Coaster, karena penuhnya pengnjung akhirnya mereka terpisah, Indira dan hari berada di deretan bangkundepan sementara Niya berada di bagian belakang.

Niya duduk bersama seorang pria yang menggunakan hoodie hitam, kacamata hitam dan masker hitam. Sekilan Niya merasa familiar dengan tampilan pria ini.

“Maaf Mas, bisa dilepas kacamatanya? nanti kahawatir kelempar mas!!”

Niya mendengar seorang perugas tengah mengingatkan pria disampingnya ini. Selewat ia bisa melihat pria itu melepaskan kacamata tapi usai melepasnya pria itu terus menghadap kirinya, seolah menghindari bertatapan dengan Niya.

Niya meskipun sedikit merasa aneh dengan pria disampingnya ini, tetapi tetap tidak mau mengambil pusing urusan itu.

Wahana kemudian mulai berjalan. Sampai akhirnya Niya mendengar suara yang familiar. Seolah ia mendengar teriakan suara yang mirip dengan Aditama. Awalnya ia merasa hanya sebuah ilusi, tapi makin lama makin terdengar jelas. Dan benar saja ketika Roller coaster berhenti, Niya menatap pria disampingnya ini yang terlihat berantakan, hoodienya tampak sudah melorot dan maskernya miring dan hampir membuka semua wajahnya.

“Mas Aditama?!” seru Niya kaget.

...****************...

Terpopuler

Comments

Fatimah Bajari

Fatimah Bajari

thor lanjut

2025-03-21

0

Gebi Tompul

Gebi Tompul

lanjut

2025-03-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!