Aku Menggodamu Lagi, Mas

ANA bangun jam 4.10 pagi, saat menjelang subuh. Dia tersenyum melihat Pras yang tidur di sampingnya. Pipinya memerah saat membuka selimut. Dia mengambil kimono tidur untuk menutupi tubuh polosnya.

Sebelum ke kamar mandi, Ana mengaktifkan dering ponsel Pras yang sempat dia sabotase ke mode hening saat di gerai pizza semalam, agar suaminya tidak mendengar panggilan dari sekretarisnya. Dan benar saja, saat dia melihat ponsel Pras, ada 5 panggilan dari wanita tidak tahu malu itu.

Apa dia licik? Ana tak peduli apakah caranya licik atau tidak. Yang dia pedulikan, suaminya kembali padanya dan anak-anak. Serta mengembalikan psikis Arzanka yang sempat membuatnya khawatir. Biarkan saja jika nanti saat di kantor, suaminya bertengkar dengan sekretarisnya.

Selesai membersihkan diri, Ana menuju dapur untuk beres-beres rumah. Saat bercermin tadi, Ana kembali merona karena melihat tanda merah di lehernya. Ana menggelengkan kepalanya saat bayangan semalam terlintas lagi di kepala cantiknya. Ah,,, rupanya lama berpuasa dari kegiatan ranjang membuatnya seperti pengantin baru yang selalu senyum-senyum sendiri mengingat malam pertamanya.

Secepat mungkin membereskan rumah sebelum anak-anak bangun sudah terbiasa Ana lakukan. Dia sangat cekatan mengerjakan pekerjaan rumah, meski dulu dia jarang sekali beres-beres rumah karena bekerja. Mungkin hanya seminggu sekali dia membereskan rumah dan memasak karena bekerja, tapi setelah berhenti bekerja, dia selalu mengerjakan pekerjaan rumahnya sendiri.

Beruntung karena Ibunya selalu mengajarkan memasak dan pekerjaan rumah lain padanya sejak masih sekolah. Ternyata hal itu sangat membantu saat dia sudah berumah tangga seperti sekarang. Meski akhirnya dia diejek seperti pembantu oleh suami dan mertuanya.

Tapi sekarang Ana berusaha membagi waktunya lebih cermat lagi, antara mengurus rumah dan anak-anak, serta merawat diri agar tetap terlihat cantik dan menarik di depan suaminya.

Ana sudah selesai membuat sarapan saat Pras keluar kamar sembari menggendong Arzetta.

"Cantiknya Mama sudah bangun ya.." Ana menghampiri suami dan anaknya.

Ana langsung mengambil Arzetta dari gendongan Pras. "Kamu mandi dulu, Mas. Sarapan udah siap."

Prasetya terpaku menatap Ana yang sudah cantik dan wangi, tangannya terulur menyentuh leher Ana yang terdapat tanda cintanya seraya tersenyum. Ana tersipu dan segera menuju sofa depan televisi untuk menyusui Arzetta.

Prasetya kembali masuk kamar untuk membersihkan diri dan bersiap ke kantor. Arzanka keluar dari kamarnya dan langsung memeluk Ana yang masih menyusui Arzetta.

"Adek udah mandi, Ma?"

"Belum, Kak. Kakak mau mandi sama Adek?" Arzanka langsung mengangguk.

Arzetta langsung berhenti menyusu saat mendengar suara kakaknya. Ana memandikan keduanya di kamar mandi dekat dapur. Prasetya keluar kamar dengan pakaian rapi saat Ana sedang memakaikan baju pada kedua anaknya, dan ikut duduk di sofa di samping si sulung.

"Itu apa, Ma?" Tanya Arzanka.

"Mana, Sayang?" Ana balik bertanya.

"Lehel Mama melah. Digigit apa, Ma?" Tanya balita itu polos.

Pipi Ana langsung bersemu dan segera beranjak ke kamar. Selang beberapa menit Ana keluar lagi dan tanda merah di lehernya sudah dia tutup dengan foundation. Pras hanya tersenyum melihat semu merah di pipi Ana.

Selesai sarapan, Ana mengantar Pras sampai teras. Pras mencium kedua anaknya bergantian.

"Papa kerja dulu ya. Kakak sama Adek jangan nakal." Pesan Pras pada dua anaknya.

Ana tertegun saat Pras mencium keningnya sebelum masuk mobil. Ana mematung dengan pipi memerah. Pras meninggalkan senyuman sebelum benar-benar pergi. Setelah mobil yang ditumpangi suaminya menghilang dari pandangan, Ana memegang pipi kanannya yang baru saja dicium suaminya.

"Mama kenapa?"

Suara si sulung menyadarkan Ana dari ketertegunannya akan sikap manis suaminya. Aku yakin aku masih ada di hati Mas Pras. Kemarin hanyalah khilaf, tapi Mas Pras masih milikku. Aku harus menyingkirkan wanita itu dari kehidupan Mas Pras.

Kantor

PRASETYA disambut oleh tatapan tajam dari sekretarisnya. Dia mengacuhkan tatapan itu dan berlalu masuk ke ruangannya. Una langsung ikut masuk sebelum Pras sempat menutup pintu.

"Kenapa kamu semalam tidak datang, Mas!?" cecar Una. "Apa karena wanita itu!? Karena wanita itu juga kamu tidak mau bermalam denganku!? Iya!?"

"WANITA ITU ISTRIKU! IBU DARI ANAK-ANAKKU!" Tukas Pras penuh penekanan.

"Lalu aku apa, Mas!?"

"Aku tidak mau berdebat pagi-pagi. Kerjakan tugasmu karena sebentar lagi ada rapat." perintah Pras tidak ingin dibantah. "Cepat!"

Una yang awalnya ingin bersuara lagi mengurungkan niatnya saat melihat wajah Pras tidak bersahabat. Dia lalu keluar dengan wajah marah. Awas kau, Ana. Aku pasti akan merebut suamimu!

Prasetya dan Una menghadiri rapat yang diadakan di perusahaan klien mereka. Sepulang dari rapat, Una meminta Pras berhenti di sebuah restoran untuk makan siang dan Pras menurutinya. Pras juga menurut saat Una minta dibelikan parfum.

Mas Pras masih menuruti apapun keinginanku, berarti aku masih mempunyai kesempatan untuk memiliki Mas Pras.

Una berniat menggandeng lengan Pras saat memasuki kantor, tapi laki-laki itu segera berjalan cepat hingga Una sulit menggapai lengannya. Una mengikuti langkah cepat Pras agat bisa satu lift bersama laki-laki itu.

"Mas, besok kita ke pantai yuk." Ajak Una sebelum Pras masuk ke ruangannya.

"Aku ga bisa."

"Kenapa? Istri kamu lagi?"

"Aku sudah janji pada Arzanka untuk mengajaknya ke mana pun dia inginkan."

"Jangan jadikan anakmu sebagai alasan padahal alasan yang sebenarnya adalah istri kamu yang posesif dan kumal itu!"

"Stop! Kamu yang posesif! Kamu yang tidak mau mengerti posisiku! Mereka keluargaku, istri dan anakku. Aku sudah terlalu lama mengabaikan mereka sampai-sampai anakku melihatku seperti melihat monster!"

"Aku tidak peduli! Kamu sudah sering mengingkari janjimu dan membatalkan janji kita!"

"Diam atau pergi dari kehidupanku! Kamu belum menjadi orang tua jadi kamu tidak tahu bagaimana sakitnya saat anakmu ketakutan melihatmu!" Pras masuk ke ruangannya dengan membanting pintu.

Una tercengang mendengar Pras membentaknya, dan kalimat terakhir Pras membuatnya berpikir keras. Tidak, ini tidak boleh terjadi. Mas Pras tidak boleh meninggalkanku! Dia harus jadi milikku!

Una tergesa masuk ke ruangan Pras, dia berusaha merayu Pras agar tidak mengakhiri hubungan mereka. "Mas, baiklah. Siang kamu boleh pergi bersama istri dan anakmu, tapi malamnya kamu harus makan malam bersamaku. Aku akan masak untuk kita dan kita makan malam di rumahku."

"Tergantung nanti."

"Kamu harus berusaha untuk datang ke rumahku, Mas! Aku akan menunggumu!"

Una tidak mau mendengar penolakan dengan alasan apapun dari laki-laki di depannya dan memutuskan segera keluar.

🌹🌹🌹

PRASETYA sangat bahagia saat pulang dan melihat senyum putranya menyambut kedatangannya. Dia tidak ingin putranya ketakutan lagi saat melihatnya. Pras langsung mengangkat tubuh mungil balita 3 tahun itu dan menciumnya.

"Papa bau! Tulunin!" Pinta balita itu meronta.

"Kakak udah mandi?" Tanya Pras yang terus menciumi putranya.

"Udah."

"Sama siapa?"

"Mama."

"Pantesan wangi." Pras masuk dengan Arzanka yang berada dalam gendongannya. "Mama mana?"

"Adek pup."

Pras mengangguk mendengar jawaban putranya. Dia melihat Ana beru saja selesai memakaikan celana pada Arzetta. Dan,,, sudah cantik.

"Papa.." Panggil bayi 1 tahun itu.

Pras mencium pipi putrinya yang berada di gendongan Ana lalu mencium kening Ana. Ana hanya tersenyum mendapat perlakuan itu.

🌹🌹🌹

KELUARGA Ana sudah bersiap berangkat untuk memenuhi janji Pras pada Arzanka, hari minggu ini dia akan mengajak putranya itu ke mana pun yang diinginkan oleh sang putra.

"Mama mana?" Tanya Pras pada putranya.

"Di kamal."

Tak lama, Ana keluar dari kamar dengan pakaian yang membuat Pras tercengang. Jins ketat dipadu dengan blus model crop di bagian perut sebagai atasannya, memperlihatkan perutnya yang masih rata. Pras mendekati istrinya sementara anak-anak duduk di sofa.

"Kenapa kamu berpakaian seperti itu?" Tanya Pras tajam.

"Untuk menggodamu lagi, Mas.." Jawab Ana sensual.

"Kamu berhasil karena aku tergoda. Tapi kita akan ke tempat umum, jadi jangan memakai pakaian untuk menggodaku di luar yang bisa membuat laki-laki lain juga tergoda."

**Cirebon, 4 Maret 2022

Jangan lupa, baca yang lain juga 😘😘😘**

Terpopuler

Comments

Bhebz

Bhebz

maaf baru mampir lagi,

2022-06-27

0

Fatma Kodja

Fatma Kodja

pelakor tidak tahu malu, udah tahu Pras punya istri dan anak tapi masih saja menggoda bahkan mau mengambil secara paksa lagi😏😏😏😏😏

2022-04-10

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!