Ke Batavia

"Sepertinya efek bersatunya kalian, membuat kita jadi ikutan sehati, Suf ... katakan, masa kamu tidak mau berbagi dengan kami?"

"Yah, tepat seperti tebakan papi, semua benar. Hanya point yang ke tiga adalah ... ini mau aku sampaikan ke Clay tadi waktu masih di rumah sakit tapi aku tunda, biar semua mendengar kabar baik ini."

Yusuf tampak mengatur nafasnya, membuat orang-orang di sekitarnya semakin penasaran, "Aku dan Clay tidak jadi pindah ke Banjarmasin, sebab aku di tugaskan ke Rumah Sakit Tjikini ...." Yusuf sengaja menggantungkan kalimatnya sambil melihat reaksi keluarganya.

"What ... Tjikini, Batavia? sambut Clay setengah memekik sambil menutup mulutnya.

"Woww, heel goed!" Adolf turut mengomentari kabar baik dari Yusuf.

"Artinya kita gak jadi pergi ke Banjarmasin, ya?" Sekar memastikan.

"Iya, mi dan kita hanya terpisah beberapa jam perjalanan darat saja, tidak perlu nyebrang laut," imbuh Clay sambil merangkul maminya.

"Sebentar, apa papi yang mengatur?" tanya Sekar pada Adolf.

"Ah, nee ... er is geen enkele (tidak, tidak ada), aku justru tidak masalah jika mereka merantau ke Borneo, tapi kalau ke Batavia, itu juga pilihan yang baik."

"Maksudku, papi ada minta sama pihak pemerintahan agar Yusuf dipindahkan ke sana?" tekan Sekar lagi.

"Nee mami, kalau bisa malah Yusuf dan Clay bertugas di sini saja agar tidak jauh dengan kita. Aku bisa saja mengatur agar mereka tidak pindah, tidak jauh dari kita tapi ... merantau tentunya lebih baik untuk mereka belajar hidup, bukan begitu, Yusuf?" Adolf meminta pendapat menantunya.

"Ah, natuurlijk (tentu saja) papi," balas Yusuf dengan bahasa mertuanya sambil mengangguk mantap.

"Goed (bagus)! Aku suka dengan anak-anak muda yang mandiri, kelak jika sukses maka kalian akan merasakan kepuasan dan kebahagiaan yang maksimal," dukung Adolf.

"Tapi ... aku dan Gerry jadi sedih karena kami tidak jadi merasakan serunya naik kapal," protes Aya dengan raut kesal yang justru menjadi bahan tertawaan orang tua juga kedua kakaknya.

"Tenang saja, anak manisku ... kita tetap akan berlibur, papi janji nanti kita mengantar kakakmu Clay dan Yusuf ke Batavia, ok?" hibur Adolf.

"Ke Batavia apa naik kapal juga?" tanya Gerry.

"A'a ..." Adolf menggoyang-goyangkan telunjuknya. "Kita naik mobil saja nanti kalau sudah tiba di sana kita akan jalan-jalan naik neem de trein (naik kereta api), ok?" lanjut Adolf.

"Horeee ... neem de trein, naik kereta api tuttt,tuttt, tuttt," Gerry melompat-lompat sambil bersenandung membuat Aya yang tadi sempat bersedih menghapus airmatanya dan tersenyum girang.

***

Geetruida mengusap air yang menggenang di pelupuk matanya saat mengingat pertama kali menginjakkan kakinya di Batavia. Setelah berjam-jam duduk di mobil akhirnya ia dan rombongan tiba di ibukota.

Bermodalkan sebuah buku panduan wisata 'Java the Wonderland ' papi memenuhi janjinya mengajak mereka sekeluarga bersenang-senang. Ini merupakan perjalanan ke luar kota terjauh pertama mereka, tentu semua antusias apalagi papi sengaja membawa mereka menikmati banyak hal yang belum pernah mereka temui di Magelang.

saat papi mengajak mereka berbelanja di kawasan Batavia Passer Baru, pasar yang terkenal menyediakan berbagai kebutuhan warga Eropa dan Belanda.

Manik mata Geetruida yang berwarna hazelnut itu berbinar saat mereka memasuki toko bernama De Zon, banyak pajangan yang bagus-bagus dan ia bebas memilih pakaian, sepatu dan beberapa asesoris sesuai keinginannya seperti orang yang kalap berbelanja. Puas sekali rasanya menghabiskan uang jajan yang selama ini ia tabung di celengannya ditambah lagi papi yang tidak pelit memberikan uang saku.

Sementara sang mami lebih memilih berbelanja di toko tekstil yang penjualnya adalah orang berkebangsaan India. Mami membeli beberapa potong kain, brokat dan batik yang bagus-bagus yang tidak ada dijual di Magelang untuk dijahit nantinya, bahan berkualitas, berkelas dan unik tentu akan menambah nilai jual hasil kerajinan tangannya nanti, bukan?

Hari kedua di Batavia, papi mengajak mereka jalan-jalan ke Weltevreden yang merupakan kota pusat pemerintahan. Banyak gedung-gedung besar yang belum pernah mereka lihat seperti di Magelang, belum lagi jalanan yang mulus senantiasa ramai dilewati orang dan kendaraan lalu lalang, tidak pernah sepi.

Meskipun membawa 2 mobil dari Magelang, papi sengaja mengajak keluarganya naik kendaraan umum, sejenis oplet tapi bentuknya agak mirip jeep, sih.

"T-i,ti ... m-e, me ... i-s, is," Gerry dengan polosnya mengeja tulisan di sisi oplet itu.

"Time is money, cah bagus yang artinya waktu adalah uang," sang ibu dengan sabar memperbaiki ejaan putranya.

"Ooo, apa maksudnya dengan menaiki mobil itu membuat kita mendapat jam dan uang sekaligus?" tanya Gerry lugu. Geetruida memasang telinga, menunggu jawaban ibunya. Sebenarnya ia juga mau bertanya tapi adiknya lebih dahulu menanyakan hal itu.

"Makna kata waktu ditulisan itu tidak berarti jam berupa benda atau barang seperti yang papi gunakan itu, sayang ... tapi artinya adalah saat atau ketika. Time is money merupakan kalimat sederhana yang dalam artian luas mengungkapkan waktu atau saat adalah hal yang sangat berharga, setara dengan uang. Orang yang gigih tahu betul maknanya, sebab itu ketika ia menggunakan waktu untuk bekerja maka ia mendapat upah kemudian," jelas mami panjang lebar. Geetruida merasa makna kalimat itu cukup berarti maka ia merekam kata-kata itu dalam benaknya baik-baik.

Hari lain papi mengajak mereka menuju stasiun kereta api Weltevreden yang baru saja berganti nama menjadi Stasiun Batavia Koningsplein tapi konon karena di lapangan itu terdapat pohon gambir maka stasiun itu lebih dikenal dengan nama stasiun Gambir.

Geetruida masih ingat, stasiun itu merupakan stasiun tersibuk di Hindia Belanda. Hampir seluruh kereta jarak jauh utama dan semua kereta ke Bogor singgah di stasiun ini, dan ya ... mereka pun menjelajah Bogor dan menginap 2 malam di Hotel Bellevue, mereka berkunjung ke Kebun Raya Bogor, melihat aneka pohon dan tanaman, ke istana Bogor, ke laboratorium hewan dan juga menyambangi Tugu Kujang dan juga jembatan Batu Tulis.

Dari segi keindahan sebenarnya Bogor tidak kalah jauh dengan kawasan yang biasa sering mereka kunjungi di Jawa, tapi yang membuat berkesan itu adalah keelokan hutan buatan yang terdapat banyak sekali tanaman yang belum pernah mereka jumpai, ditambah lagi tata letaknya semakin menambah poin keindahan kota itu.

Kembali ke Batavia, ah ... Batavia memiliki kenangan khusus yang tidak terlupakan bagi Geetruida terkhusus saat keduakalinya ia menjejakkan kaki ke kota itu dalam kondisi yang sangat jauh berbeda. Jika tujuan pertama Geetruida ke Batavia dalam rangka bersama keluarga mengantarkan Helena dan Amar yang bertugas di kita itu sambil bersenang-senang, yang kedua kalinya karena paksaan, yang katanya demi keselamatan mereka sekeluarga tapi malah ... yah, di sinilah kehidupan yang sebenarnya baru saja dimulai.

Terpopuler

Comments

🥀⃞B⃟c Qҽízα ₳Ɽ..k⃟K⃠✰͜͡W⃠

🥀⃞B⃟c Qҽízα ₳Ɽ..k⃟K⃠✰͜͡W⃠

jadi penasaran sama kehidupan Geetruida sekarang..kenpa dia bisa nikah sama kk iparnya

2022-10-01

2

🌈 єνιʝυℓιє ♓ℹ️🅰🌴

🌈 єνιʝυℓιє ♓ℹ️🅰🌴

yes time is money buat othor ya 🤭

2022-10-01

0

🦋⃟ℛ🍾⃝ᴅͩʀᷞɪͧᴇᷠᴀͣʀ♕ᴬ∙ᴴ࿐

🦋⃟ℛ🍾⃝ᴅͩʀᷞɪͧᴇᷠᴀͣʀ♕ᴬ∙ᴴ࿐

apa ini mulai awal mula masalah dalam kehidupan geetruida?

2022-10-01

0

lihat semua
Episodes
1 Perdebatan Geetruida dan Mangata
2 Tentang Aya
3 Keluarga Adolf Vooren
4 Calon Menantu
5 Kunjungan Keluarga Yusuf
6 Pernikahan
7 Ngunduh Mantu
8 Nasehat Adolf
9 Ke Batavia
10 Jangan Di Luar Batas
11 Kamu Bohong
12 Berbagi
13 Rumah Di Krawasan
14 Kabut Cinta Noni Belanda
15 Invasi
16 Nyonya Monic
17 Lebih Cepat Dari Rencana
18 Jemput Paksa
19 Tunggu Saja Giliranmu
20 Tuntas
21 Rubah Betina
22 Persahabatan Rubah dan Serigala
23 Kerjasama Rubah dan Serigala 1
24 Kerjasama Rubah dan Serigala 2
25 Tuan Perantara Yang Cerdik
26 Tawaran Beasiswa
27 Training Khusus
28 Ternyata Ditipu
29 Pertemuan Tidak Disengaja
30 Monic Dan Ryujo
31 Poor Aya
32 Tertekan
33 Mereka Menyakitiku
34 Demi 300.000 Gulden
35 Aku Harus Bisa
36 Aku Siap
37 Not Bad
38 Jangan Pakai Hati
39 Peringatan Irene
40 Profesional
41 Aku Bukan Perebut
42 Terima Saja
43 Gadis Potensial
44 Peran Ganda
45 Takeshi Pahlawanku
46 Menebus Arrabella
47 Aku Mau Sora
48 Kami Menyesal
49 Maukah Kau Menjadi Mamaku?
50 Jangan Ganggu Gadis Itu
51 Info Give Away
52 Jadi Makanan Hiu
53 Buka Hatimu
54 Ketumpahan Sop
55 Himawari Mau Tidur Bertiga
56 Efek Memuji Wanita Lain
57 Perempuan Yang Layak Diperjuangkan
58 Dia Akan Merebut Sora
59 Aga dan Aya
60 Pada Suatu Senja
61 Disaksikan Rembulan
62 Biarkan Saja
63 Aku Kotor
64 Saran Ryujo
65 Rencana Tugas Baru
66 Kepergok
67 Terserah Mas Aga
68 Aku Tidak Peduli
69 Tidak Masalah
70 Lelaki Arif
71 Resmi
72 Hak Suami
73 Kekasih Laksamana Takeshi
74 Hak Istimewa Kekasih Takeshi
75 Khayalan Dan Motivasi
76 Pria Amatiran
77 Meleleh
78 Jangan Terlalu Menuntutnya
79 Keluarga Baru
80 Demi Masa Depan Kalian
81 Pria Masa Lalu
82 Bukan Urusanmu
83 Kecolongan
84 Raibnya Aya dan Aga
85 Kesepakatan Menyenangkan
86 Terpaksa Bekerja
87 Jalani Saja
88 Jadi Pacarku
89 Keuntungan Ganda
90 Tempat Baru
91 Menghindari Godaan
92 Belum Kefikiran
93 Bertemu Irene
94 Kamar 103
95 Ide Buruk
96 Ancaman Agastya
97 Ingin Keluarga Seperti Zain
98 Agastya dan Zain
99 Pak Takeshi
100 Kabar Dari Sahabat
101 Pak Ruslan Tidak Mau Menolong
102 Semoga Disegerakan
103 Pak Daus
104 Menemui Aya Lagi
105 Pak Ruslan Menebus Arrabella
106 Perpisahan Yang Diharapkan
107 Harapan Di Depan Mata
108 Tidak Semua Dinilai Dengan Uang
109 Keluarga Baru
110 Bersama Lagi
111 Ibu Rumah Tangga Sejati
112 Niat Buruk Latif
113 Pasangan Ulat Bulu
114 Aku Ingin Lupa
115 Tasyakuran
116 Menarik Arrabella Kembali
117 Belum Rezeki
118 Hasutan
119 Fokus Saja
120 Ingin Pergi
121 Ide Lain
122 Bercak
123 Telur Ceplok
124 Kali Kedua
125 Tidak Seperti Yang Kalian Lihat
126 Berpisah
127 Ke Rumah Sakit
128 Mama Alif Melahirkan
129 Permintaan Pak Ruslan
130 Kedatangan Takeshi Dan Himawari
131 Takeshi Menemui pak Ruslan
132 Keputusan Aya
133 Apakah Mangata Putraku?
Episodes

Updated 133 Episodes

1
Perdebatan Geetruida dan Mangata
2
Tentang Aya
3
Keluarga Adolf Vooren
4
Calon Menantu
5
Kunjungan Keluarga Yusuf
6
Pernikahan
7
Ngunduh Mantu
8
Nasehat Adolf
9
Ke Batavia
10
Jangan Di Luar Batas
11
Kamu Bohong
12
Berbagi
13
Rumah Di Krawasan
14
Kabut Cinta Noni Belanda
15
Invasi
16
Nyonya Monic
17
Lebih Cepat Dari Rencana
18
Jemput Paksa
19
Tunggu Saja Giliranmu
20
Tuntas
21
Rubah Betina
22
Persahabatan Rubah dan Serigala
23
Kerjasama Rubah dan Serigala 1
24
Kerjasama Rubah dan Serigala 2
25
Tuan Perantara Yang Cerdik
26
Tawaran Beasiswa
27
Training Khusus
28
Ternyata Ditipu
29
Pertemuan Tidak Disengaja
30
Monic Dan Ryujo
31
Poor Aya
32
Tertekan
33
Mereka Menyakitiku
34
Demi 300.000 Gulden
35
Aku Harus Bisa
36
Aku Siap
37
Not Bad
38
Jangan Pakai Hati
39
Peringatan Irene
40
Profesional
41
Aku Bukan Perebut
42
Terima Saja
43
Gadis Potensial
44
Peran Ganda
45
Takeshi Pahlawanku
46
Menebus Arrabella
47
Aku Mau Sora
48
Kami Menyesal
49
Maukah Kau Menjadi Mamaku?
50
Jangan Ganggu Gadis Itu
51
Info Give Away
52
Jadi Makanan Hiu
53
Buka Hatimu
54
Ketumpahan Sop
55
Himawari Mau Tidur Bertiga
56
Efek Memuji Wanita Lain
57
Perempuan Yang Layak Diperjuangkan
58
Dia Akan Merebut Sora
59
Aga dan Aya
60
Pada Suatu Senja
61
Disaksikan Rembulan
62
Biarkan Saja
63
Aku Kotor
64
Saran Ryujo
65
Rencana Tugas Baru
66
Kepergok
67
Terserah Mas Aga
68
Aku Tidak Peduli
69
Tidak Masalah
70
Lelaki Arif
71
Resmi
72
Hak Suami
73
Kekasih Laksamana Takeshi
74
Hak Istimewa Kekasih Takeshi
75
Khayalan Dan Motivasi
76
Pria Amatiran
77
Meleleh
78
Jangan Terlalu Menuntutnya
79
Keluarga Baru
80
Demi Masa Depan Kalian
81
Pria Masa Lalu
82
Bukan Urusanmu
83
Kecolongan
84
Raibnya Aya dan Aga
85
Kesepakatan Menyenangkan
86
Terpaksa Bekerja
87
Jalani Saja
88
Jadi Pacarku
89
Keuntungan Ganda
90
Tempat Baru
91
Menghindari Godaan
92
Belum Kefikiran
93
Bertemu Irene
94
Kamar 103
95
Ide Buruk
96
Ancaman Agastya
97
Ingin Keluarga Seperti Zain
98
Agastya dan Zain
99
Pak Takeshi
100
Kabar Dari Sahabat
101
Pak Ruslan Tidak Mau Menolong
102
Semoga Disegerakan
103
Pak Daus
104
Menemui Aya Lagi
105
Pak Ruslan Menebus Arrabella
106
Perpisahan Yang Diharapkan
107
Harapan Di Depan Mata
108
Tidak Semua Dinilai Dengan Uang
109
Keluarga Baru
110
Bersama Lagi
111
Ibu Rumah Tangga Sejati
112
Niat Buruk Latif
113
Pasangan Ulat Bulu
114
Aku Ingin Lupa
115
Tasyakuran
116
Menarik Arrabella Kembali
117
Belum Rezeki
118
Hasutan
119
Fokus Saja
120
Ingin Pergi
121
Ide Lain
122
Bercak
123
Telur Ceplok
124
Kali Kedua
125
Tidak Seperti Yang Kalian Lihat
126
Berpisah
127
Ke Rumah Sakit
128
Mama Alif Melahirkan
129
Permintaan Pak Ruslan
130
Kedatangan Takeshi Dan Himawari
131
Takeshi Menemui pak Ruslan
132
Keputusan Aya
133
Apakah Mangata Putraku?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!